Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAAN PADA KLIEN DENGAN STROKE NON

HEMORAGIK

Oleh :

Nama : Adolcie Metubun

Nim : P07120220190134

Pembimbing Praktek

(Ns. Maritje F. Papilaya S.Kep,.M.Kes)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN TUAL
2020
ASUHAN KEPERAWATAAN PADA KLIEN DENGAN STROKE NON
HEMORAGIK

A. Pengkajian
1. BIODATA
a. Identitas pasien
 Nama : Ny.T
 Umur : 50 Thn
 Jenis kelamin : Perempuan
 Agama : Katolik
 Pendidikan : SD
 Status : Sudah Menikah
 Alamat : Desa Weduar
 Diagnosa Medis : Stroke Non Hemoragik
 No RM : -
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama :
Klien mengatakan anggota gerak sebelah kiri sulit untuk digerakan
b. Riwayat kesehatan sekarang :
Keluarga mengatakan klien dirumah sedang tidur setelah bangun tidur tiba-tiba
klien pasien sulit menggerakan tangan serta kaki kirinya, pasien berbicara pelo lalu
oleh keluarga dibawa ke Puskesmas.
c. Riwayaat kesehatan masa lalu : -
3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : klien tampak lemah
a. Kesadaran : klien terlihat lemas dan hanya berbaring di tempat tidur
b. Tingkat Kesadaran : composmentis
GCS : 11
Ketetrangan :
Eye : 4, Verbal : 5 , Motorik : 2
c. Tanda-tanda Vital
 TD : 160/90mmhg
 Nadi : 76x/m
 Respirasi : 24x/m
 Suhu : 36,6ᵒC
d. Head To Toe
 Kepala & Rambut
Bentuk kepala simetris, kulit kepala bersih, dan tidak rontok serta rambut
hitam dan lurus
 Penglihatan
Posisi bola mata simetris, tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti
kaca mata.
 Hidung/penciuman
Tidak ada peradangan pada mukosa, tidak terdapat polip
 Telinga/pendengaran
Bentuk dan posisi simetris, tidak ada peradangan dan pasien tidak
menggunkan alat bantu pendengaran
 Mulut dan gigi
Caries tidak ada, tidak terdapat peradanga pada mulut
 Leher
Tidak teraba adaanya pembesaran kelenjar tiroid
 Thorax
Inspeksi : pergerakan dada normal,tidak menggunaakan alat bantu bernapas
Palpasi : nyeri tekan tidak ada
Perkusi : bunyi napas normal
Auskultasi : tidak ada bunyinafas tambahan
 Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada nyeri tekan
 Muskuloskeletal
Terdapat kaku pada otot
 Reproduksi
Klien berjenis kelamin laki-laki
 Extemitas
Ekstremitas atas: tangan kanan terdapat infus RL 20 Tpm
Ekstremitas bawah : tangan dan kaki kiri tidak bisa di gerakan
e. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan laboraterium
4. Pola Aktivias Sehari-hari
a. Nutrisi
1. Makanan
 Sebelum masuk RS : seminggu sebelum pasien dibawah ke RS pola
makan klien teratur 3x sehari
 Di RS : pasien tidak nafsu dan porsi yang disediakan tidak dihabiskaan,
klien hanya makan 2-3 sendok saja
2. Minum
 Sebelum masuk RS : pasien biasanya minum air putih dan teh ± 5-8
gelas/hari
 Di RS : pasien hanya minum ± 1-2 gelas/hari
b. Eliminasi (BAB & BAK)
1. BAB
 Sebelum masuk RS : pasien BAB 1x/sehari denga konsistensi padat
lunak, warna kuning, bau khas feces
 Di RS : pasien BAB 1x/sehari denga konsistensi padat lunak, warna
kuning, bau khas feces tapi lebih sedikit karena nafsu makan klien
berkurang
2. BAK
 Sebelum masuk RS : sebelum masuk di Rs frekuensi pasien BAK ± 5-7
kali/hari, warna kuning muda jernih
 Di RS : frekuensi 2-3x/hari, warna kuning jernih
c. Istirahat/Tidur
 Sebelum masuk RS : keluarga pasien mengatakan sebelum sakit klien
biasanya tidur 7-8 jam/hari
 Di RS : keluarga pasien mengatakan klien tidurnya tidak teratur dan
terkadang terbangun di malam hari karena cemas
5. Psikososial
a. Psikologis
Keluarga klien mengatakan bahwa penyakit yg diderita klien bisa
disembuhkan apabila melakukan perawatan dan pengobatan dengan baik.
b. Sosial
keluarga klien mengatakan bahwa Hubungan pasien dan keluarga sangat
baik, bahkan pasien sangat perhatian pada keluarga
c. Spiritual
Pasien beragama islam, sebelum sakit pasien rajin ke Gereja dan
mengikuti ibadah rukun, namun saat sakit pasien belum bisa
melaksanakannnya dikarenakan kondisinya

B. Analisa Data

Nama : Ny. T
Umur : 50 Tahun

DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM


1.
DS :
- Bicara pelo
- Klien mengatakan
anggota gerak sebelah kiri
sulit untuk digerakan.
Penurunan suplai darah ke
Gangguan perfusi jaringan
otak
DO : serbral
- Saat dilakukan
pengkajian ditemukan
kelemahan pada anggota
gerak bagian kiri .
- Wajah tampak lemas
- TD : 160/90mmhg
- Nadi : 76x/m
- Respirasi : 24x/m
- Suhu : 36,6ᵒC

2.
DS :
- Klien mengatakan lemah
pada tubuh sebelah kiri.
Penurunan kekuatan otot
- Klien mengatakan tidak Hambatan mobalitias fisik
mampu untuk berjalan
dan menopang badan
sendiri
DO :
- Klien tampak berusaha
menggerakan anggota
gerak bagian kiri
- Klien tampak hanya
terbaring ditempat tidur
- Terdapat kaku pada
otot
- GCS : 11 (Eye : 4,
Verbal : 5, Motorik : 2)

C. Diagnosa Keperawataan
Nama : Ny. T
Umur : 50 Thn

No DIAGNOSA

1. Gangguan perfusi jaringan serbral b/d penurunan suplai darah ke otak

Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan kekuatan otot


D. INTERVENSI KEPERAWATAN

Nn Diagnosa Kep Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


NO Hasil
1 Ganguan perfusi Setelah di lakukan 1. Kaji respon motorik terhadap 1. Mampu mengtahui tingkat respon motoric
1. jaringan serebral tidakan keperawatan perintah sederhana pasien
b/d penurunan 1x24 jam di harapkan 2. Dorong latihan kaki aktif 3. Menurunkan statis vena
suplai darah ke gangguan perfusi pasif
otak jarigan dapat tercapai
secara ptimal kriteria
hasil:
Fungsi sensorik dan
motoric dapat membaik
2 Hambatan Klien di minta 1. Terapi aktivitas ,mobilitas sendi 1. Membantu klien dalam proses perpindahan
mobalitas fisik menunjukan tingkat 2. Perubahan posisi akan membantu klien latihan dengan cara
b/d penurunan mobilitas, di tandai Aktivitas keperawatan: tersebut
kekuatan otot dengan indicator  Ajarkan klien tentang 2. Pemberian penguatan positif selama
dan pantau penggunaan
berikut (sebutkan 1-5): aktivitas akan membantu klien semangat
alat
ketergantugan (tidak dalam latihan dan mengetahui
 Bantu mobilitas
berpartisipasi) perkembangan mobilisasi klien sesudah
 Dukung teknik latihan
membutuhkan bantuan latihan ROM
ROM
orang lain atau alat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

KEPERAWATAN

No DX Implementasi Evaluasi
1 1. Mengkaji respon motorik terhadap perintah S :
sederhana  Klien berusaha menggerakan tangan dan kaki

2. Mendorong latihan kaki aktif pasif kirinya


O:
 Pasien bisa bergerak secara refleks
 GCS 11
A: Masalah belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan
2 S:
1. Megajarkn terapi aktivitas mobilitas sendi  Klien mengikuti latihan yang di ajarkan
2. Peruban posisi : O:
 Mengajarkan klien tentang dan pantau  Klien dapat menggerkan tangan dan kaki
penggunaan alat dengan bantuan perawat
 Membantu mobilitas A:
 Mendukung latihan ROM  Masalah belum teratasi
P:
 Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai