Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN ASMA BRONKIAL

DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

1. Pengkajian

A. BIODATA

1. Nama : Nn. T

2. Usia : 19 tahun

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Alamat : Tual

5. Suku/ bangsa : Kei

6. Agama/ keyakinan : Islam

7. Status perkawinan : Belum Kawin

8. Pekerjaan/ sumber pendapatan : mahasiswa

9. Diagnostik medik : Asma Bronkial

10. No. Medikal record :

11. Tanggal masuk : 23-06-2020

12. Tanggal pengkajian : 23-06-2020

B. PENANGGUNG JAWAB

1. Nama : Tn. D

2. Usia : 45 tahun

3. Jenis kelamin : laki-laki

4. Pekerjaaan / sumber pengahsilan : Wiraswasta

5. Hubungan dengan klien : ayah kandung


II. KELUHAN UTA

Sesak nafas

III. RIWAYAT KESEHATAN

A. Riwayat kesehatan sekarang

1. Waktu timbulnya penyakit kapan : satu hari sebelum masuk RS

2. Bagaimana awal munculnya : pilek dan batuk

3. Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama

dengan sebelumnya : membaik

4. Usaha yang dilakukan untuk menggurangi keluhan : minum obat

salbutamol

B. Riwayat kesehatan lalu

1. Penyakit pada saat anak-anak dan penyakit infeksi yang di alami :

asma

2. Apakah klien pernah mengalami masalah respirasi tentang

perubahan bunyi nafas : pernah

3. Kecalakaan yang perna dialami : tidak pernah

4. Apakah perna menjalani operasi : tidak pernah

5. Alergi (makanan, obat-obat, beebas) : obat ceftriaxon

C. Riwayat kesehatan keluarga

1. Penyakit keturunan : klien mengatakan ayahnya menderita asma

IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL

A. Identifikasi klien tentang kehidupan sosial : klien memiliki banyak teman

dan kehidupan sosialnya baik

B. Identifikasi hubungan klien dengan yang lain dan kepuasan diri sendiri :

klien mengatakan merasa dengan dirinya


C. Kaji lingkungan rumah klien dengan kondisi rumah sakit :klien

mengatakan lebih dirumah dibandingkan di RS

D. Tangapan klien dengan biyaya RS : klien mengatakan biayaya

pengobatan dan perawatan ditanggung BPJS

E. Tanggapan klien tentang penyakitnya : klien mengatakan merasa

khawatir dengan penyakitnya

V. RIWAYAT SPRITUAL

A. Kajian ketaatan klien beribadah dan menjalankan kepercayaanya : klien

mengatakan selalu beribadah

B. Support system dalam keluarga : klien mengatakan keluarga dan teman-

temannya selalu memberi semangat

VI. KEADAAN UMUM KLIEN.

1. Tanda-tanda distress : tidak ada

2. Penampilan di hubungkan dengan usia : sesuai dengan usia

3. Tinggi badan, berat badan, gaya berjalan : TB 155 cm, BB 45kg dan

gaya berjalan normal.

VII. TANDA-TANDA VITAL

1. Suhu : 36oC

2. Nadi : 100 kali per menit

3. Pernapasan : 28 kali per menit

4. Tekannan darah : 100/90 mmHg

VIII.Pengkajian kebutuhan oksigen

1. Apakah klien mengalami batuk : iya batuk produktif

2. Kapan frekuensi batuk yang paling sering : malam


3. Apakah produksi : sputum

4. Apakah warna sputum : kuning

5. Bagaimana konsistensi sputum : kental

6. Apakah klien biasa merokok :tidak pernah merokok

7. Apkah dalam keluarga ada yang merokok : ada, ayah klien

8. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit infeksi saluran

pernapasan dan atau penyakit jantung : ayah klien menderita asma

9. Apakah ada rasa nyeri yang klien alami : ada, nyeri dada ketika sesak

10. Apakah klien pernah mendapat pengobatan untuk penyakit jantung,

hipertensi, dan pernapasan : pernah dirawat dirumah sakit karena

menderita asma

11. Bagaima persepsi klien tentang kesahatan saat ini : klien ingin cepat

sembuh

B. PEERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Laboratorium : Tidak ada

2. Foto Rotgen : Tidak ada

3. EKG : Tidak ada

4. Pemeriksaan penunjang : Tidak ada

2. Diagnosa Keperawatan
sintom Etiologi Problem

Data subjektif : Allergen (cuaca dingin) Ketidak efektifan

 Nn.T mengatakan bersihan jalan napas

sesak napas dan batukAntigen yang terikat IGE Berhubungan dengan

berdahak. pada permukan sel mucus dalam jumlah

 Nn.T mengatakan mast atau basofil berlebihan.

waktu timbulnya

serangan sesak seringPemiabilitas kapiler

terjadi tiba-tiba dan meningkat

terjadi di malam hari.

 Nn.T mengatakan Edema mukosa, sekresi

serangan asma terjadi produktif, kontriksi otot

jika ia merasa polos meningkat

kedinginan, atau

terkena paparan debu.Spasme otot polos sekresi

 Nn.T mengatakan kelenjar bonkus

ketika serangan terjadimeningkat

gejala lain yang di

timbulkan yaitu pilekPenyempitan/obstruksi

proksimal dari bronkus

dan batuk berdahak. pada tahap eksprasi dan

inspirasi
 Nn.T juga mengatakan

ketika batuk sulit


Mucus berlebih,batuk,
untuk mengeluarkan
wheezing, sesak napas
dahak,

Data Subjektif :
Ketidak efektifan
 Nampak sesak.
bersihan jalan napas
 terdapat bunyi suara

napas ronchi

 pernapasan 28

x/menit.

 Irama napas cepat,

 Nampak batuk

berdahak dengan

konsistensi kental dan

berwarna kuning.

 Tekanan darah:

100/80 mmHg.

 Respirasi: 28x/ menit.

 Nadi: 100x /menit

 Suhu: 36.0C.

3
3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa keperawatan NOC : Respiratory Status NIC : Menejemen Jalan Napas Rasional
Ketidak efektifan bersihan Setalah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-tanda vital. 1. Tanda-tanda vital merupakan

jalan napas Berhubungan keperawatan selama 3 kali 24 2. Berikan Nn.T Posisi senyaman acuhan mengetahui kadar

dengan mucus dalam jam diharapkan bersihan jalan mungkin (semi fowler). umum pasien.

jumlah berlebihan. Ditandai napas kembali efektif ditandai 3. Kaloborasi pemberian obat 2. Dengan posisi semi fowler

dengan : dengan : nebulizer (combiven). dapat meningkatkan

Data subjektif :  sesak napas berkurang saat 4. Berikan Health Education ekspansi paru sehingga

 Nn.T mengatakan sesak beraktivitas ringan. tentang penyakit dengan cara memungkinkan upaya napas

napas dan batuk  dapat batuk secara efektif, menghindari faktor pencetus. lebih dalam dan lebih kuat

berdahak.  irama napas teratur. serta menurunkan

 Nn.T mengatakan waktu  frekwensi pernapasan dalam ketidaknyamanan dada.

timbulnya serangan sesak rentang normal yaitu 16 – 24 3. Combivent bekerja dengan

sering terjadi tiba-tiba kali permenit. cara melebarkan saluran

napas bawah sehingga


dan terjadi di malam hari.  tidak ditemukan bunyi napas keluhan sesak napas

 Nn.T mengatakan tambahan (ronchi). berangsur-ansur hilang.

serangan asma terjadi 4. Batuk efektif diberikan

jika ia merasa Dapat menghemat energi

kedinginan, atau terkena sehingga tidak mudah lelah

paparan debu. dan dapat mengeluarkan

 Nn.T mengatakan ketika dahak secara maksimal.

serangan terjadi gejala 5. Health Education mengubah

lain yang di timbulkan pemahaman perilaku hidup

yaitu pilek dan batuk sehat menjadi sehat.

berdahak.

 Nn.T juga mengatakan

ketika batuk sulit untuk

mengeluarkan dahak,
Data Subjektif :

 Nampak sesak.

 terdapat bunyi suara napas

ronchi

 pernapasan 28 x/menit.

 Irama napas cepat,

 Nampak batuk berdahak

dengan konsistensi kental

dan berwarna kuning.

 Tekanan darah: 100/80

mmHg.

 Respirasi: 28x/ menit.

 Nadi: 100x /menit

 Suhu: 36.0C.
4. Implementasi Keperawatan

Hari/tanggal/jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Selasa 23 Juni 2020 Ketidak efektipan Bersihan jalan 1. Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif :
napas berhubungan dengan Hasil : Nn T mengatakan masih merasa
penumpukan mucus dalam  Tekanan darah : 1O0/80 sesak, Nn T mengatakan masih
jumlah berlebihan mmHg, batuk dan sulit untuk
 Respirasi : 28 kali permenit mengeluarkan dahak
 Nadi: 90 kali permenit Objektif :
 Suhu : 36.50c Keadaan umum , lemah, Nn. T
2. Memberikan Nn.T posisi Nampak sesak, Nn T nmapak
senyaman mungkin.
batuk berdahak. Sputum kental
Hasil :
Pasin lebih nyaman dengan dan berwarna kuning pernapasan
posisi semifowler cepat terdapat bunyi suara napas
tambahan (ronchi).
3. Mengkaloborasikan pemberian
obat nebulizer sesuai program  Tekakan darah : 1O0/80
terapi mmHg,
Hasil:  Respirasi 28 kali permenit
1 ampul obat combivent dosis  Nadi : 90 kali permenit
yang diberi 2,5 ML, 3 sampai 4
 Suhu : 36,50C
kali per hari diberikan.
Assesment :
5. ajarkan Nn T tentang masalah Nn T belum teratasi
penyakitnya dengan cara
Planning :
menghindari faktor pencetus.
intervnsi di lanjutkan memonitor
Hasil :
tanda-tanda vital,melatih batuk
Menjelaskan Pengertian,
efektif, memberikan posisi yang
asma bronkial, Tanda dan
nyaman, kaloborasi pemberian
gejala asma bronkial, Faktor
obat inhalasi, pantau batuk
pencetus asma bronkial,
efektif, frekuensi nafas, irama
Perawatan asma bronkial di
nafas, dan bunyi nafas
rumah, Cara pencegahan

kekambuhan asma bronkial ,


Cara pernafasan yang benar
Hari/ tanggal / jam Diagnosa Implementasi Evaluasi

Rabu 24 Juni 2020 Ketidak efektipan Bersihan jalan 1. Memonitor tanda-tanda Subjektif :
napas berhubungan dengan vital.
Nn T mengatakan sesak
penumpukan mucus dalam Hasil :
jumlah berlebihan  TD:1O0/60 mmHg, berkurang, Nn T mengatakan
 R : 26kali permenit masih batuk beradahak,
 Nadi: 98 kali menit Objektif :

 S : 36.30c Keadan Umum mulai membaik

2. Memberikan Nn.T posisi


,Nampak batuk berdahak,nampak
senyaman mungkin.
tidak sesak.
Hasil :
Nn T lebih nyaman dengan
 Tekanan Darah : 100/60
posisi Semi Fowler
mmHg,
 Respirasi : 26 kali permenit.
3. Mengkaloborasikan pemberian
obat nebulizer sesuai program
 Nadi : 98 kali permenit.
terapi
Hasil:
 Suhu : 36,30C,
1 ampul obat combivent dosis yang
diberi 2,5 ML, 3 sampai 4 kali per  terdapat bunyi suara napas
hari diberikan. tambahan, (ronchi), sputum
berkurang dan berwarna putih
Assesment:

masalah teratasi sebagian.

Planing :
intervensi dilanjutkan, kaji

tanda- tanda vital, berikan

posisi senyaman mungkin,

latih batuk efektif, kaloborasi

pemberian obat nebulizer,

pantau batuk efektif, frekuensi

nafas, irama

nafas, dan bunyi nafas

Hari/ tanggal/ jam Diagnosa Implementasi Evaluasi


Kamis 24 Juni 2020 Ketidak efektipan Bersihan 1.Memonitor tanda-tanda vital. Subjektif:
jalan napas berhubungan
Hasil : Nn T mengatakan sudah tidak
dengan penumpukan mukus
dalam jumlah berlebihan TD: 1O0/ 70 mmHg, sesak, Nn. T mengatakan sudah
R : 18 kali permenit N : 89
tidak batuk dan dahak sudah tidak
kali permenit S : 360C
ada
2. Memberikan Nn.T posisi
Objektif :
senyaman mungkin. Keadaan Umum, Nampak baik,

Hasil :  Tekana Darah: 1O0/ 70


mmHg,
Nn T lebih nyaman dengan
posisi semifowler  Respirasi : 18 kali permenit
3. Mengkaloborasikan pemberian  Nadi : 89 kali permenit

obat nebulizer sesuai program  Suhu : 360C


terapi Nampak tidak sesak, Nampak
Hasil: tidak batuk, tidak terdapat bunyi
1 ampul obat combivent dosis yang napas tambahan.

diberi 2,5 ML, 3 sampai 4 kali Assesment : masalah Nn T


teratasi.
per hari diberikan.
P : intervensi dihentikan

5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan setiap hari selama Nn T dirawat, pada hari ke -3 dirawat Nn T menunjukan masalah keperawatan

ketidak efektifan bersihan jalan napas teratasi sebagian, dengan kriteria hasil tidak terdapat suara napas tambahan, frekuensi napas

normal 18 kali permenit, irama napas normal (teratur), batuk produktif, dan mampu mengeluarkan sekret.
SOP NEBULIZER

 Pengertian
Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan nebulator
 Tujuan
 Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
 Melonggarkan jalan nafas

 Tahap Persiapan
Persiapan Pasien :
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
4. Menanyakan persetujuan pasien untuk diberikan tindakan
5. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan
Persiapan Lingkungan :
1. Menutup pintu dan memasang sampiran
Persiapan Alat
 Set nebulizer
 Obat bronkodilator
 Bengkok 1 buah
 Tissue
 Spuit 5 cc
 Aquades
 Tissue
 Tahap Pelaksanaan
1) Mencuci tangan dan memakai handscoon
2) Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3) Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4) Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5) Memasukkan obat sesuai dosis
6) Memasang masker pada pasien
7) Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
8) Matikan nebulizer
9) Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
10) Bereskan alat
11) Buka handscoon dan mencuci tangan
 Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasi prosedur dan hasil observasi

Anda mungkin juga menyukai