Anda di halaman 1dari 30

KEPERAWATAN KOMUNITAS

LANSIA
LANJUT USIA

KELOMPOK III
1.PENGERTIAN
Usia lanjut adalah sesuatu yang
harus diterima sebagai suatu
kenyataan dan fenomena
biologis. Kehidupan itu akan
diakhiri dengan proses penuaan
yang berakhir dengan kematian
(Hutapea, 2005).
WHO dan Undang-Undang Nomor
13 Tahun 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia pada Bab
1 Pasal 1 Ayat 2 menyebutkan
bahwa usia 60 tahun adalah usia
permulaan tua. Menua bukanlah
suatu penyakit, tetapi merupakan
proses yang berangsur-angsur
mengakibatkan perubahan
kumulatif, merupakan proses
.. ... menurunya daya tahan tubuh dalam
TAN
U menghadapi rangsangan dari dalam
NJ
LA
dan luar tubuh.
2. BATAS
LANSIA

a. WHO (1999) menggolongkan lanjut usia berdasarkan


usia kronologis/ biologis menjadi 4 kelompok yaitu :
 usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59
 lanjut usia (elderly) berusia antara 60 dan 74 tahun
 lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun
 usia sangat tua (Very old) di atas 90 tahun.
b. Sedangkan Nugroho (2000) menyimpulkan pembagian
umur berdasarkan pendapat beberapa ahli, bahwa yang disebut
lanjut usia adalah orang yang telah berumur 65 tahun ke atas.
G I
L O
S I O I A
F I NS
3. LA
Proses penuaan adalah normal, berlangsung secara
terus menerus secara alamiah. Dimulai sejak
manusia lahir bahkan sebelumnya dan umunya
dialami seluruh makhluk hidup. Menua merupakan
proses penurunan fungsi struktural tubuh yang
diikuti penurunan daya tahan tubuh. Setiap orang
akan mengalami masa tua, akan tetapi penuaan pada
tiap seseorang berbeda-beda tergantung pada
berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-
faktor tersebut dapat berupa faktor herediter, nutrisi,
stress, status kesehatan dan lain-lain (Stanley, 2006).
PROSES MENUA
Pada hakekatnya menjadi tua merupakan proses
alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
kehidupannya yaitu masa anak, masa dewasa dan masa
tua (Nugroho, 1992). Tiga tahap ini berbeda baik secara
biologis maupun psikologis. Memasuki masa tua berarti
mengalami kemuduran secara fisik maupun psikis.
Kemunduran fisik ditandai dengan kulit yang
mengendor, rambut memutih, penurunan pendengaran,
penglihatan memburuk, gerakan lambat, kelainan
berbagai fungsi organ vital, sensitivitas emosional
meningkat dan kurang gairah.
LANJUTAN.........
Dalam menghadapi perubahan tersebut diperlukan
penyesuaian. Ciri-ciri penyesuaian yang tidak baik dari
lansia (Hurlock, 1979 dalam Munandar, 1994) adalah:
a. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.
b. Penarikan diri ke dalam dunia fantasi
c. Selalu mengingat kembali masa lalu
d. Selalu khawatir karena pengangguran,
e. Kurang ada motivasi,
f. Rasa kesendirian karena hubungan dengan
keluarga kurang baik, dan
g. Tempat tinggal yang tidak diinginkan.
Karakteristik Lansia
Beberapa karakteristik lansia yang perlu diketahui untuk
mengetahui keberadaan masalah kesehatan lansia adalah:
a. Jenis kelamin: Lansia lebih banyak pada wanita.
Terdapat perbedaan kebutuhan dan masalah kesehatan yang
berbeda antara lansia laki-laki dan perempuan. Misalnya
lansia laki-laki sibuk dengan hipertropi prostat, maka
perempuan mungkin menghadapi osteoporosis.
b. Status perkawinan: Status masih pasangan lengkap atau
sudah hidup janda atau duda akan mempengaruhi keadaan
kesehatan lansia baik fisik maupun psikologis.
c. Living arrangement: misalnya keadaan pasangan,
tinggal sendiri atau bersama instri, anak atau kekuarga
lainnya.
Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Ketuaan

1) Hereditas atau ketuaan genetik


2) Nutrisi atau makanan
3) Status kesehatan
4) Pengalaman hidup
5) Lingkungan
6) Stres
Perubahan – perubahan Yang Terjadi
Pada Lansia

Semakin bertambahnya umur


manusia, terjadi proses penuaan
secara degeneratif yang akan
berdampak pada perubahan-
perubahan pada diri manusia, tidak
hanya perubahan fisik, tetapi juga
kognitif, perasaan, sosial dan sexual
(Azizah, 2011).
LANJUTAN.....

a. Perubahan Fisik
1. Sel
2. Sistem Indra
3. Sistem Intergumen
4. Sistem Muskuloskeletal
5. Kartilago
6. Tulang
7. Otot
8. Sendi
9. Sistem kardiovaskuler
10.Sistem respirasi
11. Pencernaan dan Metabolisme
12.Sistem perkemihan
13.Sistem saraf
14.Sistem reproduksi
B. Perubahan Kognitif

1. Memory (Daya ingat, Ingatan)


2. IQ (Intellegent Quocient)
3. Kemampuan Belajar (Learning)
4. Kemampuan Pemahaman
(Comprehension)
5. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
6. Pengambilan Keputusan (Decission
Making)
7. Kebijaksanaan (Wisdom)
8. Kinerja (Performance)
9. Motivasi
C. Perubahan mental

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :


1. Pertama-tama perubahan fisik, khsusnya organ perasa.
2. Kesehatan umum
3. Tingkat pendidikan
4. Keturunan (hereditas)
5. Lingkungan
6. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
7. Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.
8. Rangkaian dari kehilangan , yaitu kehilangan hubungan dengan
teman dan famili.
9. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap
gambaran diri, perubahan konsep diri.
 
D. Perubahan Spiritual

Agama atau kepercayaan makin


terintegrasi dalam kehidupannya
(Maslow, 1970). Lansia makin matur
dalam kehidupan keagamaanya, hal
ini terlihat dalam berfikir dan
bertindak dalam sehari-hari (Murray
dan Zentner, 1970)
Kesehatan Psikososial

1. Kesepian
2. Duka cita (Bereavement)
3. Depresi
4. Gangguan cemas
5. Parafrenia
6. Sindroma Diogenes
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA

A. Identitasdiriklien
Nama :
Umur :
Jeniskelamin :
Status perkawinan :
Agama :
Suku :
Pendidikanterakhir :
Sumberinformasi :
Keluarga yang dapat dihubungi :
Diagnosis medis (bila ada ) :
 
B. RIWAYAT KESEHATAN

Riwayat kesehatan sekarang


1. Keluhan utama

2. Kronologi keluhan

a. Factor pencetus
b. Timbulnya keluhan ( ) mendadak (
) bertahap
c. Lamanya
d. Upaya mengatasi
3. Alasan masukpanti :
4. Tanggal masukpanti :
Lanjutan..........

C. Riwayat keehatan masalalu


1. Riwaya timunisasi
2. Riwayat alergi (obat,makanan,binatang,lingkungan,dll)
3. Riwayat kecelakaan
4. Riwayat dirawat di rumah sakit
5. Riwayat pemakaian obat
6. Riwayat kesehatan keluarga
D. Riwayat psikososial dan spiritual
1. Orang terdekat dengan klien
2. Masalah yang memengaruhi klien
3. Mekanisme koping terhadap stress
( ) pemecahan masalah ( ) minumobat ( ) tidur
( ) makan ( ) cari pertolongan ( )lain-lain sebutkan
4. Persepsi klien terhadap penyakitnya
a. Hal yang sangatdiikirkansaatini
b. Harapansetelahmenjalanipembinaan di panti
c. Perubahan yang dirasakansetelahmasukpanti
Sistem nilai kepercayaan
Aktifitas agama/kepercayaan yang dilakukan
Kegiatan agama/kepercayaan yang ingindilakukanselama di panti
Percayaadanyakematian
Pola kebiasaan sehari-hari
1) .Nutrisi
a.Frekuensi makan c. jenis makanan
b.Nafsu makan d. makanan yang tidak disukai/alergi/pantangan
e. kebiasaan sebelum makan f. berat badan/tinggi badan
LA
NJ 2). Eliminasi
UT a. Berkemih
AN
.... 1. Frekuensi 2). Warna
. . 3). Keluhan yang berhubungan dengan Bak
b. defekasih
1) frekuensi 2) waktu
3) warna 4) bau
5) konsipasi
6) keluhan yang berhubungan dengan defeasi
7) pengalaman memakai laktasif
LANJUTAN.........

3. hygiene personal
a. mandi
1) frekuensi 2) pemakaian sabun (ya/tidak)
b. hygiene oral
1) frekuensi 2) waktu
c. cuci rambut
1) frekuensi 2) penggunaan sampo (ya/tidak)
d. gunting kuku
1) frekuensi
4. istirahat dan tidur
a. lama tidur (jam/hari) b. tidur siang (ya/tidak)
5. aktifitas dan latihan
a. olaraga (ya/tidak)
1. jenis dan frekuensi
b. kengiatan waktu luang
c. keluhan dalam brraktifitas
( ) pergerakan tubuh ( ) sesak setelah beraktifitas ( )
bersolek
( ) mengenakan pakaian ( ) mandi ( ) lain-lain
LA
NJU
TAN
...
6. Kebiasaan
a. Merokok (ya/tidak)
1) Frekuensi/ jumlah/ lama pakai
b. Minuman keras (ya/tidak)
2) Frekuensi/ jumlah/ lama pakai
c. Ketergantungan obat (ya/tidak)
3) Jenis/ frekuensi/ lama pakai
 
F. Pemeriksaan fisik
1.Keadaan umum (tanda vital) 7) leher
2.Rambut 8) dada
3.Mata 9) abdomen
4.Hidung 10) genetalia
5.Telinga 11) ekstremita
6.Mulut dan bibir

G. Pengkajian status mental


1. Dayaorientasi (waktu, orang, tempat)
2. Daya ingat
3. Kontak mata
4. Afek
H. Pengkajian status funsional

Pengkajian status funsional adalah suatu bentuk


pengukuran kemampuan seseorang untuk melakukan
aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Penentuan kemandirian, fungsional data
mengindentifikasi kemampuan dan keterbatasan klien
sehingga memudahkan pemilihan intervensi yang tepat.
Pengkajian ini menggunakan indeks kemandirian
katz untuk aktifitas kehidupan sehari-hari yang
berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau
tergantung dari klien dalam hal makan, kontinen
(defekasi/berkemih), berpindah, kekemarkecil,
berpakaian dan mandi.
Pengkajian Psikososial

Pengkajian ini menggunakan skala


depresi geriatric bentuk singkat
dariYesavage (1983) yang
insrtumennya disusun secera khusus
digunakan pada lanjut usia untuk
memeriksa depresi. Jawaban
pertanayaan sesuai indikasi dinilai 1
nilai 5 atau lebih dapat menanadakan
depresi.
Pengkajian Lingkungan
(Membuat Denah)

A. Penataan Kamar
B. Penerangan
C. Kebersihan dan kerapian
D. Sirkulasi udara
E. Penataan halaman
F. Keadaan kamar mandi
G. Pembuangan air kotor
H. Sumber air minum
I. Pembuangan sampah
J. Sumber pencemaran
 
 
DIGNOSIS KEPERAWATAN

Perawatan mengunakan hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis


keperawatan. Diagnosis keperawatan dapat berupa diagnosis keperawatan
individu, diagnosis keperawatan keluarga denagan lansia, atau diagnosis
keperawatan pada kelompok lansia.
Contoh diagnosis keperawatan pada lansia dengan masalah keperawatan
gangguan sensori – presepsi :npenglihatan, yaitu :
* Diagnosis keperawatan pada lansia secara individu : gangguan sensori –
persepsi : penglihatan yang berhunbungan debgan penurunan
penglihatan.
* Diagnosis keperawatan pada keluarga dengan lansia : gangguan sensori
presepsi : penglihatan pada ibu S di keluarga Bp. A yang berhunbungan
dengan ketidakmampuan keluarga menerawat lansia dengan katarak.
* Diagnosis kepaerawatan dengan lansia dip anti : risiko cedera jatuh pada
kelompok lansia dip anti X yang berhubungan dengan penurunan
penglihatan ditandai dengan 80% lansia mengatakan tidak dapat melihat
jauh, 20 % lansia pernah jatuh di selokan karena tidak melihat jalan
dengan jelas. 80% lansia tampak lensa matanya keruh.
RENCANA KEPERAWATAN

Perawat mengembangkan rencana keperwatan pada lansia yang


berhubungan dengan masalah kesehatan lasia, dan hal – hal
lain yang berkaitan. Dalam pembuatan rencana keperawatan
perlu dirumuskan pula tujuan, priritas, serta pendekatan
keperawatan yang dingunakan dalam rencana perawatan.
Rencana keperawatan dapat berupa upaya promotif, preventif,
dan rehabilitative dalam meningkatakan derajat kesehatan
lansia. Rencana keperawatan ditentukan dalam upaya
membantu klien memperoleh dan mempertahankan kesehatan
pada tingkat yang paling tinggi, kesejateraan, dan kualitas
hidup, serta untuk mempersiapkan diri dalam mengjelan
kematian secara damai.
ANALISA DATA KEPERAWATAN LANSIA

DATA MASALAH
   
   
   
   

* Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam membuat


rencana keperawatan adalah :
1.Sesuaikan dengan tujuan spesifik
2.Libatkan klien dengan keluarga dalam perencanaan
3.Kolaborasi dengan profesi kesehatan yang terkait
4.Dokumentasikan rencana keperawatan yang telah
dibuat
CATATAN KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosis Keperawatan Tindakan Keperawatan Tanda Tangan


dan Respon Klien
       
 
 
 
 
 
 
 
 

Contoh format catatan keperawatan pada lansia.


 
* Memberi perawatan psikososial: Jelaskan dan dorong untuk sosialisasi, bantu dalam
memilih dan mengikuti aktivitas, fasilitasi pembicaraan, sentuhan pada tangan untuk
memelihara rasa percaya, berikan penghargaan, empati.
* Memelihara keselamatan: Usahakan agar pagar tempat tidur tetap dipasang, posisi
tempat tidur yang rendah, kamar dan lantai tidak berantakan dan licin, cukup
penerangan, bantu untuk berdiri, berikan penyangga pada waktu berdiri bila di perlukan.
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosis Keperawatan SOAP Tanda Tangan

       

* EVALUASI KEPERAWATAN
Perawat harus mengevaluasi secara terus menerus respon klien dan keluarga
terhadap tindakan keperawatan yang telah di lakukan. Evaluasi di lakukan
untuk tercapainya tujuan dan memperbaharui data, diagnosis keperawatan, dan
rencana keperawatn jika tindakan keperawatan yang di lakukan belum
mencapai tujuan yang di harapkan. Evaluasi di buat dalam catatan
perkembangan menggunakan SOAP (Subjektif,Objektif,Analisis,Perencanaan).
SI H
K A
M A
R I
TE

Anda mungkin juga menyukai