Nim : PO7120217010
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulis ilmiah ini hasil
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah Oleh Elsyana Asnath Reitiwla NIM PO7120217010 dengan
diujikan.
Mengetahui
Pembimbing Utama Pembimbing Utama
HALAMAN PENGESAHAN
iv
Karya Tulis Ilmiah oleh Elsyana Asnath Reitiwla NIM PO7120217010 dengan
Dewan Penguji
Penguji Ketua
Mengetahui
Ketua Program Studi
ABSTRAK
v
Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Dengan Salah Satu Anggota Menderita
sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Gejala umum dari Diabetes
mengatur pola makan dengan prinsip 3 J yaitu tepat jadwal, tepat jenis, dan tepat
jumlah makan. Dalam meningkatkan nutrisi pada pasien DM, keluarga sangat
168 pasien, 2018 sebanyak 56 pasien, dan pada tahun 2019 di dapatkan sebanyak
84 orang.
vi
Tujuan Penulisan : Tujuan penulisan ini yaitu melakukan asuhan keperawatan
peneliti lain dan di bandingkan dengan kasus pemicu yang sudah ada dengan
pemeliharaan kesehatan.
atasi
vii
ABSTRACT
Nursing Care For Families With One Member Suffering From Diabetes Mellitus
health education about regulating eating patterns with the 3J principle, which is on
schedule, on the right type, and on the right amount of food. In improving nutrition
family members suffering from DM can be controlled properly. Based on data from
viii
2017 found 168 patients, 2018 as many as 56 patients, and in 2019 there were 84
people.
Writing Objectives: The purpose of this writing is to perform nursing care to meet
Research Methods: jensi case research jensi, research conducted on June 22, 2020
research techniques using comparisons from other research sources and compared
Actions: Researchers conducted health education about DM, and nutrition using
Leaflets.
Research Results: Nursing problems that arise are the ineffectiveness of health care.
Conclusion: the problem of delays that emerged for both clients was successfully
overcome
to prevent complications.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Penulisan ini dapat diselesaikan dengan baik oleh dukungan serta bantuan
dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu, pada kesempatan
Tual
Anggota II
x
6. Ns. Notesya A, Amanupunnyo, S.Kep., M.Kes Selaku Pembimbing Pendamping
proses perkuliahan
9. Kepada kedua orang tua, saudara serta seluruh keluarga saya dengan kekurangan
memberikan dorongan, motivasi, serta semangat dan perhatian yang tulus bagi
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................4
1.3 Tujuan Studi Kasus....................................................................4
1.4 Manfaat Studi Kasus..................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Melitus
2.1.1 Pengkajian.........................................................................5
2.1.2 Diagnosa............................................................................18
2.1.3 Intervensi..........................................................................19
2.1.4 Implementasi....................................................................24
2.1.5 Evaluasi............................................................................24
2.2 Konsep Diabetes Melitus
2.2.1 Pengertian Diabetes Melitus............................................25
2.2.2 Klasifikasi Diabetes Melitus............................................26
2.2.3 Etiologi Diabetes Melitus.................................................26
2.2.4 Patofisiologi Diabetes Melitus.........................................29
2.2.5 Manifestasi Klinik Diabetes Melitus................................30
2.2.6 Tes Diagnostik Diabetes Melitus.....................................31
2.2.7 Penatalaksanaan Diabetes Melitus ..................................32
2.3 Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Diabetes Melitus
2.3.1 Jenis..................................................................................34
2.3.2 Jumlah..............................................................................34
xii
2.3.3 Jam...................................................................................35
2.3.4 Karakteristik Status Nutrisi..............................................37
2.4 Konsep Keluarga
2.4.1 Pengertian Keluarga.........................................................37
2.4.2 Tipe Keluarga...................................................................38
2.4.3 Tugas Perkembangan Keluarga........................................38
2.4.4 Fungsi Keluarga ( Friedmen 1998)..................................42
2.4.5 Sasaran Keperawatan Keluarga........................................43
2.5 Pendidikan Kesehatan
2.5.1 Pengertian.........................................................................44
2.5.2 Tujuan Pendidikan Kesehatan..........................................45
2.5.3 Prinsip Pendidikan Kesehatan..........................................45
2.5.4 Prinsip Penyuluhan Kesehatan.........................................45
2.6 Media Pendidikan Kesehatan (Leaflet)
2.6.1 Pengertian Leaflet.............................................................46
2.6.2 Ukuran Kertas Pada Leaflet.............................................47
2.6.3 Fungsi Dan Kegunaan Leaflet..........................................47
2.6.4 Kelebihan dan Kekurangan Leaflet..................................48
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Studi Kasus.......................................................53
3.2 Subyek Studi Kasus.............................................................53
3.3Fokus Studi Kasus................................................................54
3.4 Defenisi Operasional...........................................................54
3.5 Instrumen Studi Kasus........................................................55
3.6 Metode Pengumpulan Data.................................................55
3.7 Tempat Dan Waktu.............................................................55
3.8 Analisa Data dan Penyajian Data........................................56
3.9 Etika Studi Kasus................................................................57
BAB 4 HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHSAN
xiii
4.3.1 Pengkajian ………………………………………...102
4.3.2 Diagnosa Keperawatan…………………………….102
4.3.3 Intervensi ………………………………………….105
4.3.4 Implementasi……………………………………...106
4.3.5 Evaluasi Keperawatan……………………………..107
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan …………………………………………………..….110
5.2 Saran……………………………………………………………..112
Daftar Pustaka
Daftar Lampiran
Daftar Tabel
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
xvi
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
kerja insulin, atau kedua-duanya. Gejala umum dari Diabetes Melitus adalah
dan Diabetes Melitus Tipe lainya. Jenis diabetes melitus yang paling banyak di
derita adalah diabetes melitus Tipe 2, dimana sekitar 90-95% orang mengidap
penyakit ini (Black & Hawks; ADA, 2010) dalam Chaidir, dkk, 2017).
peningkatan kasus Diabetes Melitus di dunia dari tahun 2013 sampai tahun
2018 terjadi peningkatan. Dimana pada tahun 2013 terdapat sekitar 382 juta
kasus Diabetes Melitus. Tahun 2016 terjadi peningkatan menjadi 415 juta
kasus Diabetes Melitus. Lalu pada tahun 2018 terjadi peningkatan kasus
Diabetes Melitus menjadi 425 juta kasus (IDF, 2016, 2017, dan 2018).
Penderita diabetes terjadi pada rentang usia yang beragam, dimana yang
masih berumur <40 tahun sebanyak 1.671.000 orang, penderita yang berusia
40-59 tahun sebanyak 4.651.000 orang, sedangkan pada usia 60-79 tahun
Indonesia, 2018).
1
2
alami oleh perempuan yaitu 506.576, sedangkan orang yang tidak bekerja
sebanyak 233.629, dan banyak dialami oleh orang yang tinggal di daerah
anti diabetes melitus sering lupa sebanyak 11.77, obat tidak tersedia di fasilitas
pasien, efek samping obat sebanyak 12.58, tidak mampu membeli obat
sebnayak 8.45 pasien, tidak rutin berobat ke fasilitas kesehatan sebnayak 30,24
darah pada penduduk umur ≥15 tahun adalah 10,6%. Prevalensi Diabetes
pasien Diabetes Melitus harus melakukan upaya pengendalian agar kadar gula
olahraga, obat dan kontrol gula darah mandiri. Pada upaya kendali Diabetes
Melitus yaitu mengatur pola makan dengan prinsip 3 J yaitu tepat jadwal, tepat
Hasil wawancara awal pasien dan keluarga belum paham mengenai pola
makan pasien dan Diet pada penderita Diabetes Melitus, keluarga tidak
Adapun tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan asuhan keperawatan
TINJAUAN PUSTAKA
bersama klien dan keluarga. (Depkes RI, 2010 dalam Kholifa, 2016). Adapun
(Menurut Friedman,1988).
5
6
keluarga.
7
Data yang perlu kaji pada komponen pengkajian ini, yaitu tahap
anggota keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak), riwayat
kesehatan.
hari.
keluarga. Data yang perlu dikaji adalah berapa lama keluarga tinggal
agensi.
data struktur peran, meliputi data peran formal dan peran informal
a. Fungsi Afektif
Pada fungsi ini dilakukan pengkajian pada pola kebutuhan keluarga dan
b. Fungsi Sosialisai
Data yang dikaji terdiri atas keyakin dan nilai perilaku keluarga untuk
Friedmen,1988 yaitu
kesehatan.
kesehatan umum.
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Reproduksi
beda.
dengan klien. Data yang ditemukan pada pasien antara lain cemas,
c. Sistem Integumen
ditemukan antara lain kulit kering, gatal biasanya pada malam hari
d. Sistem Pernapasan
atau tidaknya infeksi sebagai tanda lapar udara, takhipneu pada saat
e. Sistem Perkemihan
f. Sisitem Muskuluskeletal
15
g. Sistem Pencernaan
h. Sistem Persarafan
inspeksi, dan observasi. Terdiri atas nyeri kepala (rasa sakit dibagian
nyeri).
i. Riwayat Pengobatan
sangat peka terhadap jenis obat tertentu), jenis obat yang dikonsumsi
j. Harapan keluarga
yang ada pada saat ini, Masalah keperawatan dapat berupa masalah
2.1.1.3. Skoring
1 Sifat masalah
Skala :
a. Aktual 3
b. Resiko 2 1
c. Potensial 1
4 Menonjolnya masalah
Skala :
a. Masalah berat harus segera 2
ditangani
b. Masalah yang tidak perlu 10 1
segera ditangani
c. Masalah tiidak dirasakan
TOTAL 5
Melitus.
Evaluasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi
Kriteria Standar
a. Makanan
pokok:
nasi
merah
atau ubi,
singkong,
talas
b. Lauk:
ikan,
ayam
tanpa
kuliit.
c. Serat: sop
kacang
merah,
sop
kacang
ijo
3.Makan Malam
20
(19.00-20.00)
a. Makanan pokok:
nasi merah,singkong,
sagu
c. Serat: sayur
bayam
keluarga 2. Jelaskan
dengan cara : kepada
pasien
a. Terapi diet dan mengenai
gizi tujuan
kepatuhan
b. Olahraga
terhadap diet
c. Menjaga pola yang
makan disarankan
terkait
dengan
kesehatan
secara
umum.
3. Intruksikan
pasien dan
keluarga
untuk
menghindari
makanan
yang
dipantang
dan
mengkonsum
si makanan
yang
diperbolehka
n
4. Libatkan
pasien dan
keluarga
4. Anjurkan
agar selalu
mengikuti
prinsip
makan 4J
(jumlah,
jenis, jadwal,
jurus masak)
b. Keluarga
menggunakan
fasilitas
kesehatan
untuk selalu
mengontrol
23
gula darah
2.1.4 Perencanaan
2.1.6 Evaluasi
24
dari proses keperawatan. Tahap evaluasi ini akan menilai keberhasilan dari
hasil yang telah ditulis pada tujuan ketika perawat menyusun perencanan
(Kholifa, 2016)
Keperawatan.
A : Analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacuh pada tujuan
2.2.1 Pengertian
2.2.3 Etiologi
1. Diabetes Tipe I
a. Faktor-faktor genetik
umum).
2. Faktor-faktor Imunologi
Pada pasien tipe I terdapat bukti adanya suatu respon auto imun.
3. Faktor-faktor Lingkungan
b. Diabetes Melitus
tahun),
3. Riwayat Keluarga
2.2.4 Patofisiologi
dan ekskresi ini akan disertai pengeluaran cairan dan elektrolit yangb
pada reseptor kurang dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah
tetap saja glukos tidak dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan
1. Lemah
2. Lelah
3. Polyuri
4.Poliphagi
2. Sering BAK
4. Bingung
5. Elektrolit terganggu
6. Syok Hipovolemik
7. Pernapasan Kusmual
1. Lemah
2. Lelah
3. Polydipsi
4. Polyphagia
5. Infeksi kulit
4. Reduksi Urine
5. Glukosa
6. Keton
7. Saeton
2.2.7 Penatalaksanaan
1. Perencanaan Makanan
31
seimbang dalam hal karbohidrat, protein dan lemak yang sesuai dengan
penetuan jumlah kalori dipakai rumus Broca yaitu Badan Ideal =(TB-
pekerja berat ) koreksi status gizi (gemuk dikurangi, kurus ditambah) dan
sebanyak 30% makanan sore sebanyak 25% 2-3 porsi makanan ringan
2.Latihan Jasmani
penyakit penyakit.
32
Sebagai contoh olah raga ringan adalah berjalan kaki biasa selama 30
menit. Olahraga sedang berjalan cepat selama 20 menit dan olah raga berat
joging.
(Sulistyowati, 2010)
Merencanakan pola makan adalah hal yang penting untuk dilakukan para
makan, justru bikin kesehatan anda jadi sasarannya. Tidak sulit untuk
jumlah, jam). Jenis, jumlah, dan jam makan merupakan tiga hal pokok yang
2.3.1 Jenis
seperti makanan manis, madu, gula, susu kental manis. Tetapi, bukan
serat, seperti nasi merah atau roti yang terbuat dari gandum utuh,
gorengan dan fast food . jangan lupa untuk perbanyak serat dan kurangi
konsumsi natrium yang ada di dalam garam serta makanan kemasan. Hal
2.3.2 Jumlah
badan.
2.3.3 Jam
Selain jenis dan jumlah, kita harus mengatur jam makan setiap hari.
Buat jadwal makan, sehingga setiap hari akan memiliki jam makan yang
sama. Misalnya, sarapan jam 6 pagi, cemilan jam 10 pagi, makan siang
jam 12 pagi, cemilan jam 4 sore, dan makan malam jam 7 malam.
Sebenarnya, hal itu bisa disesuaikan dengan jadwal dan kegiatan masing-
34
masing. Yang terpenting adalah kita makan di jam yang sama setiap hari.
Aturan makan untuk Diabetes ini akan membuat tubuh menjadi “ingat”
sama.
a. Makanan pokok : 1,5 porsi setara dengan nasi 150 gram atau
b. Lauk hewani : satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram)
tahu.
a. Makanan pokok : dua porsi setara dengan nasi 200 gram atau
b. Lauk hewani : satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram)
tahu.
a. Makanan pokok : dua porsi setara dengan nasi 200 gram atau
b. Lauk hewani : satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram)
tahu.
Body masa index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari
tinggi sedang 17,0 – 18,5 normal 18,5 - 25,0 gemuk kelebihan berat
badan tinggi ringan > 25,0 – 27,0 kelebihan berat badan tingkat berat
2. Ideal Body weight (IBW) ideal body weight atau berat badan ideal
sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu. Berat badan
ideal (kg) = tinggi badan (cm) – 100] – [10% (tinggi badan – 100)].
2.4.1 Pengertian
2.4.2.1 The Nuclear Family (keluarga inti ), yaitu keluarga yang terdiri
atas suami, istri, dan anak, baik anak kandung maupun anak
angkat.
2.4.2.2 The Dyad Family (keluarga Dyad), suatu rumah tangga yang
2.4.2.3 Single Parent, yaitu keluarga yang terdiri atas satu orang tua
2.4.2.4 Single adult,yaitu suatu rumah tangga yang terdiri atas suatu
sosial
lingkungan.
anggota keluarga.
jawab.
orang tua.
keluarga.
1. Mempertahankan kesehatan
peran-peran social.
kebutuhan keluarga
keluarga
penyakit.
2.5.1 Pengertian
sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau
43
kesehatan.
kemampuan peserta
1. Posisi presenter
Leaflet adalah suatu alat promosi atau pemasaran yang dicetak pada
selembar kertas, yang umumnya mengunakan art paper atau art carton
dan memiliki dua atau lebih lipatan. Didalam leaflet sendiri biasanya
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pemilik atau badan usaha, terkait
suatu bisnis, produk, jasa, dan juga suatu kegiatan atau acara yang
Leaflet adalah salah satu alat pemasaran yang bisa di bilang paling
digital.
A. Kelebihan Leaflet
sebagai berikut :
b. Leaflet juga terkenal awet dan tahan lama, serta cukup tebal sehingga
B. Kelemahan Leaflet
dan ukuran tulisan, layout, dan juga tingkat kepadatan informasi yan
kurang menarik dan disebar ke area yang terlalu luas, karena banyak
A. Jumlah Makan
48
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk
( sesuai kebutuhan).
Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis makanan yang tidak
adalah:
a. Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, singkong, ubi dan
b. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, tempe,
c. goreng-gorengan.
teratur dan melewati jam makan tertentu, maka akan menyebabkan lemas
malam sebelum tidur. Hal ini bertujuan untuk membuat gula darah tetap stabil
50
dan tidak terlalu rendah setelah mengonsumsi obat. camilan seperti yoghurt,
kue atau biskuit gandum, bubur kacang hijau, atau buah-buahan (pisang,
alpukat).
BAB 3
METODE PENELITIAN
Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih
Subjek studi kasus adalah subjek yang ditujukan untuk diteliti oleh peneliti
atau Subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian (Whalley J &
Wong H, 2014). Subyek dalam penelitian ini sebanyak 2 orang pasien yang
sebagai berikut
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri – ciri yang perlu dipenuhi oleh
di Puskesmas Ohoijang.
51
52
Kriteria eklusi adalah ciri- ciri anggota populasi yang tidak dapat di
ambil sebagai sampel (Whalley J& Wong H 2014 ). Kriteria eklusi dalam
penilitian yaitu :
di tempat.
Fokus studi kasus identik dengan variabel penelitian yaitu perilaku atau
Kebutuhan Nutrisi”.
3.4.2 Diabetes Melitus adalah orang yang menderita sakit akibat peningkatan
menyebarkan pesan.
a. Tempat penelitian
b. Waktu penelitian
3.7.1 Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan
ada pengaruh pembicaraan secara tegas dan jelas. jadi wawancara ini
3.7.2 Observasi
pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis dan pemeriksaan fisik akan
2014)
3.7.4 Dokumentasi
tindakan khusus.
menguntungkan.
3.9.1.3 Risiko
Subjek 1 Subjek 2
saja, badan tampak terlihat kurus. anggota keluarga yang sakit selalu
56
57
lemas apabila gula darahnya naik, Pola makan : keluarga Tn.S setiap
hari.Ny. K dan keluarga belum menu nasi putih, sayur dan ikan.
dan hanya minum air teh pahit saja. terdapat jaman keluarga dan SPAL.
Ny. K juga mengatakan berat badan Tn.S mengatakan dalam satu bulan
39 kg. Dari hasil pegkajian tanda- malam, merasa haus dan cepat
tanda vital yang dilakukan pada Ny. lapar, kesemutan pada kaki,
pada pencegahanya.
penelitian lain sehingga bisa memperoleh hasil yang sama atau tidak, hal ini
4.2.1. Pengkajian
Klien 1 Klien 2
Nama : Tn . H. Nama : Tn. S.
Umur : 40 tahun Umur : 57 tahun
Agama : Kristen protestan Agama : Kristen protestan
Suku : kei Suku : Kei
Pendidikan : SMA Pendikan : SMA
Pekerjaan : satpam/ security Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Pemda Alamt : Perumahan Guru
No hp :- No hp :-
2. Komposisi keluarga
Tabel 4.2.3. Komposisi keluarga
Klien 1 Klien 2
1. Nama : Ny . K 1. Nama : Ny.H
L/P : Perempuan L/P : perempuan
Usia : 39 tahun Usia : 56 tahun
Hub. Klg : istri Hub. Klg : istri
Pendikan : SMP Pendidikan :SMP
Pekerjaan : ibu RT Pekerjaan : ibu RT
Status kesehatan : Sakit Status kesehatan : sehat
2. Nama : An. K. 2. Nama : An. M.
L/P : laki –laki L/P : laki –
Usia : 25 tahun laki
Hub. Klg : Anak Usia : 32 tahun
Pendidikan : mahasiswa Hub.klg : anak
Pekerjaan :- Pendidikan : sma
Status kesehatan : sehat Pekerjaan : -
3. Nama : An. N Status kesehatn : sehat
L/P : perempuan 3. Nama : An. T.
Usia : 17 tahun L/P : Perempuan
Hub .klg : anak Usia : 30 tahun
Pendidikan : SMA Hub.klg : anak
Pekerjaan : Pelajar Pendidikan : sma
Status kesehatan : sehat Pekerjaan : IRT
4. Nama : An. Status kesehatn : sehat
L/P : perempuan
Usia : 14 tahun
Hub .klg : anak
Pendidikan : SMP
60
Pekerjaan : Pelajar
Status kesehatan : sehat
Penjelasannya:
Antara klien I dan klien II mempunyai komposisi keluarga yang berbeda yakni
3. Genogram
Klien 1
Tn. H Ny. K
Keterangan :
Klien II
Tn.S Ny. H
An. M An. T
Keterangan :
4. Tipe keluarga
Klien 1 Klien 2
1. Tipe keluarga : nuclear famyli 1. Tipe keluarga : nuclear
2. Masalah yang terjadi dengan tipe family
tersebut : terkadang terjadi 2. Masalah yang terjadi dengan
pertengkaran antara suami dan tipe tersebut : terkadang
istri karna masalah ekonomi terjadi pertengkaran antara
suami dan istri di karenakan
62
sifat suami
Penjelasannya
Antara klien I dan klien II mempunyai tipe keluarga yang sama yaitu nuclear
5. Suku bangsa
keluargaKlien 1 Klien 2
1. Asal suku bagsa : kei 1. Asal suku bangsa : kei
2. Budaya yang berhubungan dengan 2. Budaya yang berhubungan dengan
kesehatan : Ny. K mengatakan dalam kesehatan Ny. H mengatakan
seminggu ia hanya membersihkan bahwa selalu membersikan rumah
lingkungannya dua kali disebabkan dan lingkungan sekitar agar
karena kesehatanya terganggu. terhindar dari penyakit
Penjelasannya :
Antara klien I dan klien II mempunyai asal suku bangsa yang sama tetapi budaya
Klien 1 Klien 2
1. Anggota keluarga yang mencari 1. Anggota keluarga yang
nafkah : Tn .H mencari nafkah : Tn. D
2. Penghasilan perbulan : 1 juta 2. Penghasilan perbulan: Rp 3
perbulan juta rupiah
3. Harta benda yang di miliki tivi 3. Harta yag dimiliki : kulkas,
4. Kebutuhan yang di keluarkan tivi,
tiap bulan : Rp : 500.00 Lebih 4. Kebutuhan yang di keluarkan
tiap bulan Rp :700.00 lebih
63
Penjelasannya
Antara klien I dank lien II mempunyai status sosial dan ekonomi keluarga yang
berbeda yaitu terdapat pada penghasilan, harta benda yang di miliki dan kebutuhan
yang di keluarkan.
Klien 1 Klien 2
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : 1. Tahap perkembangan keluarga
tahap perkembangan keluarga Tn.H saat ini : tahap Tn. S termasuk
teyaitu keluarga dengan anaka remaja dalam tahap keluarga dengan
dihitung dari anak pertma berusia 25 anak dewasa.
anak ke dua dan ke tiga berusirmasuk 2. Tahap keluarga yang belum
dalam tahap perkembangan ke lima a terpenuhi : membantu anak
17 dan 14 tahun. untuk mandiri sambil menata
2. Tahap perkembangan keluarga yang kembali peran mereka di dalam
belun menyeimbangkan kebebasan dan rumah tangga.
tanggung jawab. 3. Riwayat kesehatan inti
3. Riwayat kesehatan inti Riwayat keluarga saat ini :
Riwayat kesehatan saat ini bahwa bahwa anggota keluarga
anggota keluarga Tn .H yaitu Ny. Tn. S adalah yang
K mempunyai masalah kesehatan mempunyai masalah
yakni Diabetes Melitus. kesehatan yaitu Tn.S yang
Penyakit keturunan : Tn. H tidak menderita penyakit
memeiliki penyakit turunan Diabetes Melitus
sedangkan istrinya mempunyai Riwayat penyakit
riwayat penyakit keturunan yang di keturunan : Tn.S dan
wariskan dari orang tuanya. istrinya mengatakan tidak
Riwayat kesehatan masing masing mempunyai riwayat
keluarga : penyakit keturunan yang
1. Nama : Tn. H di warsikan dari orang
Umur : 40 thn tuanya
BB : 66 kg Riwayat masing - masing
Keadan kes : sehat anggota keluarga
Imunisasi : - 1. Nama : Tn.S
Masalah kes : - Umur : 57 thn
2. Nama : Ny. K. Bb : 47 kg
Umur : 39 thn Keadan kes : sakit
BB : 39 kg Imunisasi : -
Keadan kes : sakit Masalah kes : -
Imunisasi : - 2. Nama :Ny.H
64
Antara klien I dan klien II mempunyai riwayat dan tahap perkembangan keluarga
yang berbeda yaitu terletak pada perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Klien 1 Klien 2
a. Karakteristik rumah a. Karakteristik rumah
sampe sekarang.
Penjelasannya :
Pada pengkajian keluarga terdapat perbedaan yaitu pada tipe rumah, kepemilikan,
jumlah kamar.
d.Struktur keluarga
Tabel 4.2.9. Struktur keluarga
Klien 1 Klien 2
a. Pola komunikasi keluarga : di a. Pola/ cara komunikasi
antara anggota keluarga terbina keluarga : di antara anggota
hubungan yang harmonis keluarga terbina hubungan
keluarga yang cukup
b. Struktur kekuatan keluarga : b. Struktur kekuatan keluarga :
merupakan nuclear family yang merupakan nuclear family
terdiri dari ayah ibu dan anak- yang terdiri dari ayah ibu
anak dan anak-anak
c. Struktur peran keluarga c. Struktur peran keluarga
1. Tn. H : 1. Tn.S :
- Peran informal : Tn.H sebagai - Peran informal: Tn.S
orang yang di hormati dan sebagai orang yang di
sebagai orang yang hormati dan sebagai
mengambil keputusan pengambil keputusan
- Peran formal : menjadi kepala - Peran formal : menjadi
keluarga, suami, ayah kepala keluarga, suami,
2. Ny.K : ayah
- Peran informal : Ny.M 2. Ny.H :
sebagai orang yang - Peran informal : Ny.E
penyayang terhadap anak sebagai orang yang
anaknya penyayang terhadap
- Peran formal : sebagai ibu anak- anaknya
rumah tangga , istri dan ibu - Peran formal : sebagai
3. An. K ibu rumah tangga,istri
- Peran formal : sebagai anak dan ibu
67
pertama 3. An.M :
- Peran informal : sebagai - Peran formal : sebagai
pelindung anak pertama
4. An. N - Peran informal: An.M
- Peran formal : sebagai anak berperan sebagai
kedua pelindung keluarga
- Peran informal : sebagai 4. An. T
penghibur - Peran formal : sebagai
5. An.I anak kedua
- Peran Formal : sebagai anak - Peran informal : sebagai
ketiga anak bungsu dan
- Peran informal : sebagai anak penghibur
bungsu dan penghibur
d. Nilai dan norma keluarga : nilai d. Nilai dan norma keluarga :
dan norma yang berlaku dalam nilai dan norma yang berlaku
keluarga menyesuaikan dengan dalam keluarga
ajaran agamanya menyesuakain dengan ajaran
agamanya
Penjelasannya :
Pada struktur keluarga antara klien I dank lien II terdapat perbedaan pada struktur
kekuatan dalam anggota keluarga yaitu pada klien I mempunyai III orang anak dan
klien II mempunyai II orang anak.
e. Fungsi keluarga
Tabel 4.2.10. Fungsi Keluarga
68
Klien 1 Klien 2
a. Fungsi afektif : keluarga cukup a. Fungsi afektif : dalam
melakukan pengobatan
sendiri di rumah.
d. Fungsi reproduksi : keluarga d. Fugsi reproduksi : keluarga
Tn.H dan Ny. Tidak memikirkan Tn. S sudah tidak mau untuk
71
keluarga masing-masing.
e. Fungsi ekonomi : Tn S
ekonominya.
Penjelasannya :
Anatara klien I dank lien II mempunyai fungsi keluarga yang berbeda beda yaitu
terletak pada fungsi, afektif ,fungsi sosial, sehingga dapat mempengaruhi dalam
keluarga masing- masing.
f. Stress dan koping keluarga
Tabel 4.2.11. Stress dan koping keluarga
Klien 1 Klien 2
a. Stresor janga pendek : keluarga a. Stressor jangka pendek :
beda yaitu terletak pada stressor jangka panjang yaitu klien I menginginkan agar
anaknya hidup mandiri pada klien II ingin agar anak selalu rukun dalam rumah
g. Harapan keluarga
Klien 1 Klien 2
a. Terhadap masalah kesehatan : Ny. K a. Terhadap masalah
yang baik dan sama rata tidak membeda wasapada serta menjaga
di lingkunganya
mampu memberikan
bedakan berdasarkan
Penjelasannya :
Harapan keluarga antra klien I dan klien II memiliki harapan yang sama yaitu
selalu berharap agar anggota keluarganya tidak mengalami penyakit yang sama
Klien1 1 Kesadaran CM CM CM CM CM
TTV
Td : 120/80 mmHg 120/80 100/20 - -
mmHg mmHg
Suhu : 350C 360C 36,10C 36,20C 36,50C
Bb 68 kg 39 kg 50 kg 48kg 45 kg
Tb 162 150 cm 162 160 157
Ekstrimitas Tidak ada terdapat Tidak ada Tidak ada Tidak ada
masalah, kuku luka pada masalah, masalah, masalah,
bersi tidak ada kaki kuku bersi keadan kuku keadan
75
BB 53 kg 47kg 50 kg 52kg
Tb 162 151 159 156
Kepala Mesoehepal,tidak Mesoehepal,tidak ada Mesoehepal,ti Mesoehepal
ada kelainan kelainan dak ada ,tidak ada
kelainan kelainan
Mata Fungsi penglihatan Fungsi penglihatan Fungsi fungsi
buram, konjungtiva baik penglihatan penglihatan
anemis. baik baik
Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran kelenjar pembesaran pembesaran
kelenjar tiroid tiroid kelenjar tiroid kelenjar
Leher belakang tiroid
menjadi lebih
hitam.
Telingga Bersi, bentuk Bersi, bentuk Bersi, bentuk Bersi,
simestri, fungsi simestri, fungsi simestri, bentuk
pendengaran baik pendengaran baik fungsi simestri,
pendengaran fungsi
baik pendengara
n baik
Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir lembab Mukosa bibir Mukosa
kering lembab bibir
lembab
Hidung Bentuk simestri, Bentuk simestri, Bentuk Bentuk
fungsi penciuman fungsi penciuman simestri, simestri,
baik baik fungsi fungsi
penciuman penciuman
baik baik
Paru paru Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : Inspeksi:
simestri simestri bentuk bentuk
simestri simestri
Abdomen Inspeksi :datar Inspeksi :datar Inspeksi :datar Inspeksi
Palpasi tidak ada Palpasi tidak ada Palpasi tidak :datar
nyeri tekan nyeri tekan ada nyeri tekan Palpasi
tidak ada
nyeri tekan
Kulit dan Turgor kulit kering Turgor kulit baik Turgor kulit Turgor kulit
kuku baik baik
Ekstrimitas Kesemutan pada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
76
i. Skoring
diabetes melitus
Penjelasannya :
4.2.4 Perencanaan
Tuk 3 :
Keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang Respon
menderita DM Verbal 1. Keluarga 1. Kaji tingkat
mampu merawat pengetahuan
anggota keluarga klien dan
dengan masalah keluarga
kesehatan mengenai diet
keluarga dengan yang disarankan
cara :
2. Jelaskan
a. Terapi diet dan kepada
gizi pasien
b. Olahraga mengenai
c. Menjaga pola tujuan
makan kepatuhan
terhadap diet
yang
83
disarankan
terkait
dengan
kesehatan
secara
umum.
3. Intruksikan
pasien dan
keluarga untuk
menghindari
makanan yang
dipantang dan
mengkonsumsi
makanan yang
diperbolehkan
4. Libatkan
pasien dan
keluarga.
Tuk 4 : 1. Anjurkan
keluarga
Keluarga mampu
menyiapk
memodifikasi Respon 1. Keluarga
an
lingkungan dalam Verbal mampu
makanan
perawatan anggota memodifikasi
yang tidak
keluarga yang lingkungan
mengandu
menderita DM dengan cara :
ng banyak
a. Keluarga mampu
gulaatau
84
4. Anjurkan agar
selalu
mengikuti
prinsip
makan 4J
(jumlah,
jenis, jadwal
jurus masak)
1. Bantu
keluarga
memilih
tempat
pelayanan
Tuk 5 : terdekat
85
n diabetes pererncanaan
benar dianjurkan
5. Menjelask adalah
an penata makanan
laksanaan dengan
diabetes komposisi
melitus yang
dengan seimbang
karbohidrat,
protein dan
88
lemak yang
sesuai dengan
kecukupan
gizi baik
latihan
jasmani :
Olahraga di atasi.
sedang 2.motivasi
selama 20 dapat
keputusan diabetes
diabetes menyebabkan
89
melitus : terjadinya
1.Menjelaskan penyakit
diabetes kerusakan
pengaturan
pola makan
dengan
benar.
1. mengajarkan
keluarga
bagaimana
cara
menciptakan
lingungan
rumah yang
bersih
2.menganjurkan
kepada klien
dalam 1. mengajarkan
melitus : mencegah
1. Keluarga melitus
dapat dengan
menciptak memodifikasi
an Memberikan lingkungan
TUK 5 3. berikan
Keluarga penyuluhan
mampu kepada
memanfaatka keluarga
n fasilitas bagaimana
kesehatan cara
92
untuk memanfaatka
mengtasi n fasilitas
diabetes kesehatan.
melitus
dengan :
Keluarga suda
dapat
memanfaatka
n fasilitas
pelayanan
kesehatan
yang ada
Penjelasan
Subjek I
No
Waktu Tuk Implementasi Evaluasi
dx
I 05 Juni I 1. Mengkaji Ny. K mengatakan belum
bagaimana melitus
melitus. melitus.
tentang lakukan.
bagaimana cara
mencegah
timbulnya
diabetes melitus.
06 Juni I 1. Mengulang apa Ny.K mengatakan sudah
makanan dan
cara mencegah
diabetes
94
melitus.
tentang melitus.
penyakit
rumah berikan
diabetes melitus.
Subjek II
u
I 08 I 1. Mengkaji pengetahuan Tn. S mengatakan belum
melitus
pendapat tentang
melitus.
4. Menjelaskan akibat
tidak di obati.
09 I 1. Mengulang apa yang Tn. S mengatakan sudah
melitus.
Penjelasan :
Setelah di lihat dari implemtasi dan evaluasi yang di lakukan antara klien I dan
klien II dapat dilihat bahwa antara klien I lebih fokus kebagaimana mengatur
pola makan sedangakan pada klien II belum memahami apa itu diabetes melitus.
4.2. Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
berupa : lemas, sering kencing pada malam hari, subjek 1 dan keluarga
makan 2 kali dalam sehari dan hanya minum air teh pahit saja. badan kurus
dan GDS; 400 mg/dl. Subyek 2 mengatakan: dalam satu bulan ini sering
kencing terutama di malam, merasa haus dan cepat lapar, kesemutan pada
kaki, kemudian warna kulit pada daerah lehernya menjadi lebih gelap.
53kg menjadi 47kg dan subjek 2 tidak mengerti apa penyebabnya. Saat
mengatakan dalam satu hari ia bisa mengkonsumsi nasi putih beserta lauk
pauknya 3-4 piring dan memintanya untuk membuatkan kopi atau the manis
lakukan oleh Ranny dewy penyebab dari diabetes melitus adalah faktor
keturunan pola makan, kurang olahraga, usia diatas 45 tahun , suka merasa
banyak buang air kecil , berat badan menurun, sering merasa lelah kadang
teori dan kasus serta penelitian yang di lakuka oleh Ranny dewy, dimana
pada teori ada tujuh cara pemeriksaan yaitu : pemeriksaan gula darah
kasus dan penelitian yang dilakukan oleh Ranny Dewy hanya dilakukan
Dalam studi kasus ini peneliti menemukan adanya perbedaan antara teori
pada subjek 1 maupun subjek 2 dimana dalam teori ada terdapat 4 diagnosa
tidak ada tanda-tanda malnutrisi dan adanya peningkatan berat badan serta
gula darah terkontrol dan ada 6 rencana tindakan yang akan dilakukan
dalam mengatasi permasalahan dari kedua subyek, antara lain; kaji tanda-
tanda vital, kaji pengetahuan keluarga tentang nutrisi seimbang bagi pasien
DM, jelaskan kepada keluarga tentang nutrisi bagi pasien DM, anjurkan
serat untuk mencegah konstipasi pada pasien dan monitor BB dan Gula
darah.
pasien DM, jelaskan kepada keluarga tentang nutrisi bagi pasien DM,
tinggi serat untuk mencegah konstipasi pada pasien dan monitor BB dan
Gula darah.
yang tepat diharapkan dapat mencapai tujuan dan hasil sesuai yang
melibatkan keluarga dan profesi kesehatan yang lain yang menjadi tim
36,1 ºC, pasien tampak kurus, BB: 39 kg, TB; 150 cm dan GDS:400 mg/dl.
36,5 ºC, pasien tampak Kurus, BB: 47 kg, TB; 164 cm, GDS:200 mg/dl. A:
keluarga.
102
(2009) Evaluasi adalah suatu proses yang terencana dan sitematis dalam
kesehatan klien dengan kriteria hasil yang diinginkan, serta menilai derajat
serta penelitian yang dilakukan oleh Ranny dewy. Hal ini terjadi karena
tujuan dan kriteria penilaian dibuat secara baik dan mudah diukur baik
tingkat kognitif, afektif maupun psikomotor dari pasien dan keluarga serta
adanya dukungan dan kerja sama yang baik dari pasien dan keluarga yang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
lainya.
5.1.1 Pengkajian
Gula darah.
106
5.2 Saran.
diabetes melitus:
lingkungan.
Diharapkan kepada keluarga dan klien agar dapat menjaga pola makan
Depkes RI. 2010 dalam Kholifa. 2016 (Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
Dengan Diabetes Melitus). Jakarta.
Dinas Kesehatan Maluku. 2016. (Data kesehatan penyakit tidak menular. Diabetes
mellitus). Maluku Tenggara.
Friedman, 2010. (Modul Ajar Keperawtan Keluarga : Riset,Teori & Praktik Eds 5).
Jakarta.
Kemenkes. 2011. (Diet dan pola makan Diabetes mellitus). Jakarta : Kemenkes RI
Nodia Firsta. 2018. Hasil riskesda 2018. (Penyakit tidak menular semakin
meningkat). Jakarta
Ranny Dwi Hardiyanti. 2018 (asuhan keperawatan pada keluarga Tn. S dengan
pemenuhan kebutuhan nutrisi). Jakarta.
Susilo & Wulandari. 2011. (Diet dan pola makan Diabetes mellitus). Jakarta :
Kemenkes RI