Disusun oleh :
Orintya Putri Adiyusika
1607101030030
Pembimbing:
dr. Roosmy
dr. Muhammad, MPH
Disusun oleh:
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dalam Menjalani Kepaniteraan Klinik Senior
pada Bagian Family Medicine Fakultas Kedokteran Unsyiah
di UPTD Puskesmas Lampulo
Banda Aceh
Disahkan oleh :
Banda Aceh, November 2018
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lampulo
Kepala Bagian FamilyMedicine
FK UNSYIAH
KATA PENGANT
Rina Suryani Oktari, S.Kep., M.Si
NIP. 19831012 201404 2 001
KATA PENGANTAR
Penulis
LAMPIRAN I
PROMOSI KESEHATAN
LAPORAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN (PENYULUHAN)
STUNTING
DI POSYANDU PUSKESMAS LAMPULO
I. PENDAHULUAN
V. PESERTA KEGIATAN
1. Pengertian Stunting
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabakan oleh
kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih
rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.(7) Stunting terjadi mulai janin
masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun.(3)
2. Penyebab Stunting
Stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan
oleh faktor gizi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Beberapa faktor
yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut:(8)
a. Praktik pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan serta
setelah ibu melahirkan.
b. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal
Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan), Post Natal
Care, dan pembelajaran dini yang berkualitas.
c. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi.
d. Rendahnya sanitasi dan kebersihan lingkungan yang dapat memicu
gangguan saluran pencernaan sehingga energi untuk pertumbuhan teralihkan
kepada perlawanan tubuh menghadapai infeksi.
4. Dampak Stunting
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh stunting dapat terbagi menjadi
dampak jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek dapat
mengganggu perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan
gangguan metabolisme tubuh. Dalam jangka panjang, akibat buruk yang dapat
ditimbulkan berupa menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar,
menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit, dan risiko tinggi munculnya
penyakit diabetes, kegemukan, penyakit jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, dan disabilitas pada usia tua. Semua hal tersebut akan menurunkan
produktivitas dan kualitas sumber daya manusia.(3,10)
5. Pencegahan Stunting
Intervensi gizi saja belum cukup untuk mengatasi masalah stunting. Faktor
sanitasi dan kebersihan lingkungan berpengaruh pula untuk kesehatan ibu hamil
dan tumbuh kembang anak. Adapun hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya stunting pada anak adalah sebagai berikut:(9)
a. Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Ibu hamil harus mendapatkan
makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet zat besi atau Fe), dan
terpantau kesehatannya.
b. ASI ekslusif sampai umur 6 bulan dan setelah umur 6 bulan diberi makanan
pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.
c. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis
untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.
d. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga
kebersihan lingkungan.
IX. PENUTUP
Penyuluhan telah dilakukan kepada ibu-ibu dan petugas yang berada di
Posyandu Puskesmas Lampulo saat menunggu pelayanan. Penyuluhan dilakukan
dengan alat bantu leaflet diikuti sesi tanya jawab. Tanggapan para peserta
penyuluhan cukup baik dan antusias dalam mendengarkan serta adanya beberapa
peserta yang bertanya. Adapun harapan yang ingin dicapai dengan adanya
penyuluhan ini adalah peserta dapat mengetahui penyebab terjadinya stunting,
ciri-ciri anak yang mengalami stunting, dampak dari stunting, dan cara
pencegahannya.
X. DAFTAR PUSTAKA
Mengetahui,
Kepala
KepalaUPTD Puskesmas
Bagian Lampulo
FamilyMedicine
FK UNSYIAH
Pasien 1
I. Data Administrasi
Nama Ny. N
Umur 48 Tahun
Alamat Jl. Beringin I, Gampong Lampulo
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SD
Pekerjaan Wiraswasta
Status Perkawinan Belum Menikah
Kunjungan yang ke 1
Pengobatan Sebelumnya Metformin, Glimepirid, Simvastatin
Alergi Obat -
b. Keluhan Tambahan
Sakit kepala.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien dengan keluhan kebas-kebas di daerah kaki yang dirasakan sejak ± 2
minggu terakhir. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sesekali. Pasien
mempunyai riwayat diabetes melitus (DM) sejak 3 tahun yang lalu dan rutin
minum obat selama 2 tahun terakhir. Dari pemeriksaan lab terakhir di
Puskesmas tanggal 29 Oktober 2018 didapatkan hasil kadar gula puasa
(KGP) 256 gr/dl, kolesterol total 259 gr/dl, dan asam urat 6,6 gr/dl.
h. Riwayat Reproduksi
Pasien memiliki riwayat mestruasi teratur dengan siklus 28 hari, lama 5-6
hari dengan 2-3 kali ganti pembalut per hari. Keluhan nyeri saat haid tidak
ada. Pasien belum menikah dan belum pernah hamil.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital, dan status gizi
KU : Baik TD : 130/80 mmHg BB : 68 Kg
Nadi : 88 x/menit TB : 150 cm
RR : 18 x/menit IMT : 30,2 kg/m2
Suhu : 36,50C (aksila) Status Gizi : Obesitas Grade 1
b. Status Generalis
Mata : Cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-)
THT : Dalam batas normal
Paru : Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Ekstremitas: CRT < 2 detik
Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
3. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tanggal 29 Oktober 2018 dengan hasil sebagai
berikut :
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Gula Darah Puasa 256 mg/dl < 126 mg/dl
Kolesterol Total 259 mg/dl < 200 mg/dl
Asam Urat 6,0 mg/dl 2,4 – 6,5 mg/dl
IV. Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
Pasien dengan keluhan kebas-kebas di kaki sejak ± 2 minggu yang lalu dan
sakit kepala sesekali. Pasien dengan riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu dan
rutin minum obat sejak 2 tahun terakhir. Dari hasil pemeriksaan lab terakhir
pasien juga memiliki kolesterol tinggi.
2. Aspek Klinik
Diabetes Mellitus Tipe II + Dislipidemia + Obesitas grade I
3. Aspek Risiko Internal
Pasien senang mengkonsumsi makanan berlemak dan manis. Pasien jarang
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan. Pasien juga jarang olahraga.
4. Aspek Risiko Eksternal
Pasien tinggal 1 rumah bersama abang kandung pasien, kakak ipar, dan 2
orang keponakannya. Dukungan keluarga pasien sudah cukup baik tanpa
masalah ekonomi terkait dengan kondisi kesehatan. Akses terhadap
kesehatan pasien cukup mudah.
5. Derajat Fungsional
Derajat 1, tidak ada keterbatasan aktivitas.
6. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan meninggal : Korban tsunami
: Perempuan : Pasien
: Laki-laki meninggal : Riwayat DM
V. Rencana Penatalaksanaan Pasien
1. Health Promotion
Pasien dianjurkan diet DM dan diet kolesterol serta mulai menurunkan BB.
Makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang berkalori dan berlemak
tinggi, seperti: nasi, daging berlemak, kuning telur, makanan gorengan, dan
lain-lain. Makanan yang dianjurkan adalah makanan dengan karbohidrat
berserat, misal: kacang-kacangan, sayuran, buah segar tetapi tidak terlalu
manis. Pasien diedukasi untuk mulai berolahraga ringan, seperti jalan santai.
2. Spesific Protection
Pasien dianjurkan untuk melakukan cek kadar gula dan kolesterol setiap 1
bulan sekali. Jika terdapat gejala seperti lemas, sakit kepala, kebas-kebas
pada kaki, dan gangguan penglihatan, pasien dianjurkan untuk segera
memeriksakan kesehatan ke puskesmas. Pasien juga dihimbau untuk
menjaga kebersihan kaki dan selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas
untuk mencegah terjadinya luka pada kaki untuk menghindari komplikasi
dari DM.
3. Prompt Treatment
Metformin 2 x 500 mg (pagi dan malam, sesaat setelah makan)
Glimepiride 1 x 2 mg (pagi, saat sarapan setelah suapan pertama)
Simvastatin 1 x 20 mg (malam hari)
4. Disability Limitation
Pasien tidak ada disability limitation.
5. Rehabilitasi
Pasien saat ini belum memerlukan rehabilitasi.
Pasien 2
I. Data Pasien
Nama Ny. H (Ipar Ny. N)
Umur 41 Tahun
Alamat Jl. Beringin I, Gampong Lampulo
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Pendidikan SMP
Pekerjaan Ibu rumah tangga
Status Perkawinan Menikah
Kunjungan yang ke 1
Pengobatan Sebelumnya -
Alergi Obat -
b. Status Generalis
Mata : Cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-)
THT : Dalam batas normal
Paru : Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Ekstremitas: Sianosis (-/-), CRT < 2 detik
Pasien 3
I. Data Pasien
Nama Anak A (Keponakan Ny. N)
Umur 6 Tahun
Alamat Jl. Beringin I, Gampong Lampulo
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Pendidikan TK
Pekerjaan -
Kunjungan yang ke 1
Pengobatan Sebelumnya -
Alergi Obat -
II. Data Pelayanan
1. Anamnesis
a. Keluhan Utama
Pasien tidak ada keluhan saat kunjungan pertama dilakukan.
e. Riwayat Kehamilan
Pasien lahir cukup bulan, melalui proses persalinan secara normal di bidan.
Berat badan lahir 3,0 kg dengan panjang lahir 50 cm.
f. Riwayat Imunisasi
Menurut keterangan ibunya, anak A mendapatkan imunisasi lengkap sejak
lahir.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital, dan status gizi
KU : Baik Suhu : 36,80C (aksila) BB : 18 Kg
Nadi : 88 x/menit TB : 105 cm
RR : 20 x/menit Status Gizi : Normal (Kurva CDC)
b. Status Generalis
Mata : Cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-)
THT : Dalam batas normal
Paru : Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Ekstremitas: Sianosis (-/-), CRT < 2 detik
Pasien I : Ny. N
I. Follow Up
1. Keluhan
Keluhan kebas-kebas di kaki masih ada tapi sudah mulai berkurang. Sakit
kepala sudah tidak dikeluhkan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital dan status gizi
KU : Baik TD : 130/70 mmHg BB : 68 Kg
Nadi : 80 x/menit TB : 150 cm
RR : 20 x/menit IMT : 30,2 kg/m2
Suhu : 36,50C (aksila) Status Gizi : Obesitas Grade 1
b. Status Generalis
Mata : Cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-)
THT : Dalam batas normal
Paru : Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Ekstremitas: CRT < 2 detik
Superior Inferior
Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri
Sianotik - - - -
Edema - - - -
Ikterik - - - -
c. Pemeriksaan Laboratorium
Pasien belum melakukan pemeriksaan laboratorium kembali. Terakhir
pemeriksaan tanggal 29 Oktober 2018.
2. Aspek Klinik
Diabetes Mellitus Tipe II + Dislipidemia + Obesitas grade I
5. Derajat Fungsional
Derajat 1, tidak ada keterbatasan aktivitas.
III. Rencana Penatalaksanaan Pasien
1. Health Promotion
Pasien tetap dianjurkan diet DM dan diet kolesterol serta mulai menurunkan
BB. Makanan yang perlu dibatasi adalah makanan yang berkalori dan
berlemak tinggi, seperti: nasi, daging berlemak, kuning telur, makanan
gorengan, dan lain-lain. Makanan yang dianjurkan adalah makanan dengan
karbohidrat berserat, misal: kacang-kacangan, sayuran, buah segar tetapi
tidak terlalu manis. Pasien diedukasi untuk mulai berolahraga ringan, seperti
jalan santai harus mulai dilakukan minimal 30 menit selama 3x/minggu.
2. Spesific Protection
Seperti sebelumnya, pasien dianjurkan untuk melakukan cek kadar gula dan
kolesterol setiap 1 bulan sekali. Jika terdapat gejala seperti lemas, sakit
kepala, kebas-kebas pada kaki, dan gangguan penglihatan, pasien dianjurkan
untuk segera memeriksakan kesehatan ke puskesmas. Pasien juga dihimbau
untuk menjaga kebersihan kaki dan selalu menggunakan alas kaki saat
beraktivitas untuk mencegah terjadinya luka pada kaki untuk menghindari
komplikasi dari DM.
3. Prompt Treatment
Metformin 2 x 500 mg (pagi dan malam, sesaat setelah makan)
Glimepiride 1 x 2 mg (pagi, saat sarapan setelah suapan pertama)
Simvastatin 1 x 20 mg (malam hari)
4. Disability Limitation
Pasien tidak ada disability limitation.
5. Rehabilitasi
Pasien saat ini belum memerlukan rehabilitasi.
Pasien II : Ny. H
I. Follow Up
1. Keluhan
Tidak ada keluhan saat kunjungan kedua.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital dan status gizi
KU : Baik TD : 100/70 mmHg BB : 50 Kg
Nadi : 84 x/menit TB : 148 cm
RR : 18 x/menit IMT : 22,8 kg/m2
Suhu : 36,50C (aksila) Status Gizi : Normoweight
b. Status Generalis
Mata : Cekung (-/-), sklera ikterik (-/-), konjungtiva palpebra inferior
pucat (-/-)
THT : Dalam batas normal
Paru : Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung : Auskultasi : BJ I > BJ II, reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Peristaltik usus (N)
Ekstremitas: Sianosis (-/-), CRT < 2 detik
2. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum, tanda vital dan status gizi
KU : Baik Suhu : 36,80C (aksila) BB : 18 Kg
Nadi : 88 x/menit TB : 105 cm
RR : 20 x/menit Status Gizi : Normal (Kurva CDC)
DOKUMENTASI KEGIATAN
Banda Aceh, November 2018
Disetujui oleh,
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Lampulo