COURSE
Disusun oleh :
KELOMPOK 5706
Puskesmas : Jaten 2
Dosen Pembimbing : 1. Atik Maftuhah, dr, MHPE
2. Yeni Farida, S.Farm., M.Sc., Apt.
HALAMAN PENGESAHAN
Kepala Puskesmas
1984032820130201 198704012019032011
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Setelah melakukan kegiatan course ini, diharapkan mahasiswa :
• Mampu berkomunikasi secara efektif dengan cara penuh hormat dan responsif dengan
orang lain
• Mampu membangun/memelihara hubungan kerja kolaboratif dengan menerapkan
prean dan tanggung jawab masing masing profesi kesehatan pada pelayanan yang
berpusat pada pasien
• Mampu berkontribusi terhadap berfungsinya tim yang efektif dan penanganan konflik
untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas layanan kesehatan
• Mampu menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien,
keluarga, dan komunitas melalui pendekatan kolaboratif.
• Menjelaskan tentang Medication Therapy Management
• Menjelaskan tentang konsep kolaborasi kesehatan pada progra kesehatan ibu dan anak
(KIA)
• Menjelaskan manajemen pelayanan kolaboratif pada konteks kesehatan reproduksi.
• Menjelaskan manajemen program kesehatan lingkungan
• Menjelaskan manajemen program kesehatan pada pencegahan penyakit menular dan
tidak menular.
• Mampu menganalisis faktor resiko dan memecahkan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip=prinsip pelayanan kesehatan yang berpusat pada keluarga, dan
komunitas melalui pendekatan kolaboratif.
2.1 Hipertensi
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang ditentukan dalam 2 level menurut
pedoman American College of Cardiology/ American Heart Association (ACC/AHA) tahun
2017. (1) Saat tekanan darah sistolik antara 120-129 mmHg dan tekanan diastolic dibawah 80
mmHg dan (2) Hipertensi stage 1, saat tekanan darah sistolik antara 130-139 mmHg dan
tekanan darah diastolic antara 80-89 mmHg.
C. Definisi Merokok
Menurut PP. RI. No. 109, 2012) rokok adalah produk tembakau yang penggunaannya dengan
cara dibakar dan dihisap asapnya dan/atau dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman
nicotiana tabacum, nicotinia rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
Selain nikotin, di dalam rokok juga terdapat senyawa gula, bahan aditif, saus, pemberi rasa,
aroma, dan lain-lain sehingga terbentuk rasa yang memenuhi selera konsumen (perokok).
Tar,gas CO (carbon monoxide),TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-a-P (benzo-a-
pyrene), residu pestisida, dan lain-lain yang terkandung dalam asap rokok tidak kalah
berbahayanya dibanding nikotin.
Komponen kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan berasal dari lima sumber
sebagai berikut:
1.Terkandung dalam tanaman tembakau dan diwariskan secara genetik, yaitu senyawa
alkaloid. Nikotin, salah satu jenis alkaloid yang penting, meningkat jumlahnya karena
pemupukan nitrogen, pemangkasan tanaman awal yang diikuti pembuangan tunas ketiak
secara intensif, daerah tumbuh dan lain-lain (Collins dan Hawks, 1993). Nikotin dapat
mengakibatkan ketagihan dan gangguan pada jantung serta paru-paru (Asmino dan Sudoko,
1987; Voges, 2000)
2. Terkandung dalam daun tembakau dalam jumlah kecil tetapi akan meningkat akibat
pengovenan terlalu lama. Misalnya TSNA, yang dapat meningkat akibat kegiatan mikrobia
tertentu yang banyak menghasilkan senyawa nitrit (Maksimoviez, 2001; Universal, 2000;
Morin et al., 2004). TSNA merupakan bahan karsinogenik, yang juga banyak terdapat pada
makanan yang diolah dengan pengasapan atau pembakaran.
3. Residu bahan bakar pada pengovenan dengan pemanasan langsung. Sisa pembakaran juga
membawa senyawa nitrit selain residu B-a-P (Voges, 2000; Reid, 2007). Seperti TSNA,
B-a-P juga bersifat karsinogenik.
4. Residu pupuk dan pestisida seperti klor, cadmium, sipermetrin, provenofos,dan lain-lain.
5. Bahan asing terutama bahan plastik seperti tali, pembungkus,dan lain-lain yang dikriteriakan
sebagai bahan lain terbawa tembakau (NTRM = nontobacco related-material)
BAB III
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN
berisi laporan hasil penilaian keluarga (formulir prokesga) dan MMAS-8 beserta
interpretasinya/ analisisnya
di akhir dituliskan masalah keluarga/ komunitas yang ingin diintervensi
I. Kunjungan Door-to-Door
Kelompok kami mengunjungi 10 (sepuluh) keluarga dengan hasil kunjungan sebagai berikut :
I. Pengenalan Tempat
Propinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/ Kota : Karanganyar
Kecamatan : Jaten
Nama Puskesmas : Jaten II
Desa : Dagen
RT/RW : 002/ 006
BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK
Berisi deskripsi pelaksanaan proyek (waktu, tempat, deskripsi, dan hasil kegiatan dan
dokumentasinya).
Disertai refleksi/ evaluasi pelaksanaan proyek
Hasil Kegiatan :
- Warga memahami materi yang diberikan dengan peningkatan nilai pretest postest sebesar
20%
- Warga antusias terhadap materi yang disampaikan dibuktikan dengan sebanyak empat
pertanyaan diajukan oleh peserta penyuluhan.
Dokumentasi :
Refleksi
Kami seharusnya lebih bisa menyesuaikan dengan masyarakat, seperti dengan menggunakan
kata-kata yang lebih bisa dipahami oleh masyarakat dalam melakukan intervensi. Tidak
menggunakan bahasa medis yang tidak dipahami, tapi lebih menggunakan bahasa umum yang
dipahami warga
Lebih mendalami materi terutama tentang topik komplikasi yang mungkin terjadi dalam
kondisi hipertensi.
Lebih komunikatif dengan menggunakan kata-kata yang interaktif dan membuat warga yang
kami intervensi lebih merasa nyaman dan bisa terbuka untuk berbagi sehingga kami lebih bisa
mengetahui lebih lanjut latar belakang permasalahan hipertensi di keluarga Bapak Sugiyatmo.
Evaluasi
Pada tahap proses pengambilan data, masih terdapat beberapa data yang tidak dapat dicatat
karena tidak adanya warga yang bersangkutan di rumah, sehingga pengambilan data tidak dapat
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA