Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PROYEK KOMUNITAS

COURSE

COMMUNITY HEALTH PROJECT – INTERPROFESSIONAL EDUCATION

Disusun oleh :

KELOMPOK 5706

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


2019
IDENTITAS KELOMPOK

Nama Kelompok : 5706


Nama Mahasiswa : 1 . Cahya Permana A
2. Gracia Nova M
3. Inna Syani F
4. Abraham Emzura
5. Evan Japutra
6. Fatin Nabila
7. Millennia Tasya
8. Nasya Thahira
9. Tania Kurnia Candra
10. Utiya Nabila

Puskesmas : Jaten 2
Dosen Pembimbing : 1. Atik Maftuhah, dr, MHPE
2. Yeni Farida, S.Farm., M.Sc., Apt.
HALAMAN PENGESAHAN

EDUKASI TENTANG HIPERTENSI PADA KOMUNITAS


DI DESA DAGEN RT 002/ RW 006

Laporan proyek ini telah dipresentasikan di hadapan penguji dan disetujui

Surakarta, 23 November 2019

Kepala Puskesmas

Agus Supatdiyatmo, dr, MM,


196405271995091001

Dosen Pembimbing Fakultas I Dosen Pembimbing Fakultas II

Atik Maftuhah, dr, MHPE Yeni Farida, S.Farm., M.Sc., Apt.

1984032820130201 198704012019032011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.

Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:


(1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak,
(2) Meningkatnya pengendalian penyakit,
(3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama
di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan
(4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui kartu indonesia
sehat dan kualitas pengelolaan sjsn kesehatan
(5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
(6) Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
(7) Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan
primer kesehatan. Hal itu merupakan masalah kesehatan dengan prevalensi yang tinggi,
yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas 2013. Di samping itu, pengontrolan
hipertensi belum adekuat meskipun obat-obatan yang efektif banyak tersedia
(Infodatin, 2014). Hipertensi atau tekanan darah tinggi sendiri adalah peningkatan
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90
mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam jangka
waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal (gagal ginjal),
jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai. Banyak pasien hipertensi dengan
tekanan darah tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat.
Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik tenaga kesehatan dari berbagai
bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun masyarakat diperlukan agar
hipertensi dapat dikendalikan. Dengan melalui Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga diharapkan kesehatan masyarakat dapat terkontrol secara
berkelanjutan (continuum of care) sehingga akan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan tingkat kesehatan masyarakat.

1.2 Tujuan
Setelah melakukan kegiatan course ini, diharapkan mahasiswa :
• Mampu berkomunikasi secara efektif dengan cara penuh hormat dan responsif dengan
orang lain
• Mampu membangun/memelihara hubungan kerja kolaboratif dengan menerapkan
prean dan tanggung jawab masing masing profesi kesehatan pada pelayanan yang
berpusat pada pasien
• Mampu berkontribusi terhadap berfungsinya tim yang efektif dan penanganan konflik
untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas layanan kesehatan
• Mampu menerapkan prinsip-prinsip pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien,
keluarga, dan komunitas melalui pendekatan kolaboratif.
• Menjelaskan tentang Medication Therapy Management
• Menjelaskan tentang konsep kolaborasi kesehatan pada progra kesehatan ibu dan anak
(KIA)
• Menjelaskan manajemen pelayanan kolaboratif pada konteks kesehatan reproduksi.
• Menjelaskan manajemen program kesehatan lingkungan
• Menjelaskan manajemen program kesehatan pada pencegahan penyakit menular dan
tidak menular.
• Mampu menganalisis faktor resiko dan memecahkan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip=prinsip pelayanan kesehatan yang berpusat pada keluarga, dan
komunitas melalui pendekatan kolaboratif.

1.3 Manfaat Implementasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hipertensi
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi yang ditentukan dalam 2 level menurut
pedoman American College of Cardiology/ American Heart Association (ACC/AHA) tahun
2017. (1) Saat tekanan darah sistolik antara 120-129 mmHg dan tekanan diastolic dibawah 80
mmHg dan (2) Hipertensi stage 1, saat tekanan darah sistolik antara 130-139 mmHg dan
tekanan darah diastolic antara 80-89 mmHg.

B. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko yang tidak dapat diubah:


- Riwayat keluarga
- Usia, semakin bertambah tua maka pembuluh darah akan kehilangan elastisitasnya.
- Jenis kelamin
- Ras, prevalensi lebih meningkat pada ras Afrika-Amerika.

Faktor Resiko yang dapat diubah :


- Kurangnya aktivitas fisik
- Makanan tinggi garam
- Obesitas
- Mengonsumsi alkohol berlebihan
- Sleep apnea
- Kadar kolesterol tinggi
- Diabetes
- Merokok
- Stress

C. Definisi Merokok

Menurut PP. RI. No. 109, 2012) rokok adalah produk tembakau yang penggunaannya dengan
cara dibakar dan dihisap asapnya dan/atau dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman
nicotiana tabacum, nicotinia rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

Selain nikotin, di dalam rokok juga terdapat senyawa gula, bahan aditif, saus, pemberi rasa,
aroma, dan lain-lain sehingga terbentuk rasa yang memenuhi selera konsumen (perokok).
Tar,gas CO (carbon monoxide),TSNA (tobacco specific-nitrosamine), B-a-P (benzo-a-
pyrene), residu pestisida, dan lain-lain yang terkandung dalam asap rokok tidak kalah
berbahayanya dibanding nikotin.

Komponen kimia rokok yang berbahaya bagi kesehatan berasal dari lima sumber
sebagai berikut:
1.Terkandung dalam tanaman tembakau dan diwariskan secara genetik, yaitu senyawa
alkaloid. Nikotin, salah satu jenis alkaloid yang penting, meningkat jumlahnya karena
pemupukan nitrogen, pemangkasan tanaman awal yang diikuti pembuangan tunas ketiak
secara intensif, daerah tumbuh dan lain-lain (Collins dan Hawks, 1993). Nikotin dapat
mengakibatkan ketagihan dan gangguan pada jantung serta paru-paru (Asmino dan Sudoko,
1987; Voges, 2000)
2. Terkandung dalam daun tembakau dalam jumlah kecil tetapi akan meningkat akibat
pengovenan terlalu lama. Misalnya TSNA, yang dapat meningkat akibat kegiatan mikrobia
tertentu yang banyak menghasilkan senyawa nitrit (Maksimoviez, 2001; Universal, 2000;
Morin et al., 2004). TSNA merupakan bahan karsinogenik, yang juga banyak terdapat pada
makanan yang diolah dengan pengasapan atau pembakaran.
3. Residu bahan bakar pada pengovenan dengan pemanasan langsung. Sisa pembakaran juga
membawa senyawa nitrit selain residu B-a-P (Voges, 2000; Reid, 2007). Seperti TSNA,
B-a-P juga bersifat karsinogenik.
4. Residu pupuk dan pestisida seperti klor, cadmium, sipermetrin, provenofos,dan lain-lain.
5. Bahan asing terutama bahan plastik seperti tali, pembungkus,dan lain-lain yang dikriteriakan
sebagai bahan lain terbawa tembakau (NTRM = nontobacco related-material)
BAB III
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN

berisi laporan hasil penilaian keluarga (formulir prokesga) dan MMAS-8 beserta
interpretasinya/ analisisnya
di akhir dituliskan masalah keluarga/ komunitas yang ingin diintervensi
I. Kunjungan Door-to-Door
Kelompok kami mengunjungi 10 (sepuluh) keluarga dengan hasil kunjungan sebagai berikut :

I. Pengenalan Tempat
Propinsi : Jawa Tengah
Kabupaten/ Kota : Karanganyar
Kecamatan : Jaten
Nama Puskesmas : Jaten II
Desa : Dagen
RT/RW : 002/ 006

II. Hasil Analisis Keterangan Rumah Tangga


No. Pertanyaan Jumlah KK
1. Ketersediaan sarana air bersih di lingkungan rumah 10
2. Penggunaan sumber air yang terlindungi 10
3. Ketersediaan sarana jamban keluarga 10
4. Penggunaan jenis jamban saniter 0
5. ART yang pernah di diagnosis gangguan jiwa 0
6. Keteraturan ART tesebut meminum obat 0
7. ART yang di pasung 0

III. Hasil Analisis Keterangan Individu


No Indikator Hasil Analisis
1. Anggota keluarga mempunyai kartu jaminan 1. KK Eko Murdianto (3/3)
kesehatan / JKN 2. KK Heri Susanto (4/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (1/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (2/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(3/3)
7. KK Juwadi (1/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(2/2)
9. KK Agus Suwanto (4/4)
KK Jiyem (0/1)
2. Anggota keluarga yang merokok 1. KK Eko Murdianto (1/3)
2. KK Heri Susanto (0/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (1/4)
5. KK Sutinem (1/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(1/3)
7. KK Juwadi (1/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
3. Anggota keluarga yang BAB di WC 1. KK Eko Murdianto (3/3)
2. KK Heri Susanto (4/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (1/1)
4. KK Sugiyatmo (4/4)
5. KK Sutinem (2/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(3/3)
7. KK Juwadi (5/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(2/2)
9. KK Agus Suwanto (4/4)
10. KK Jiyem (1/1)
4. Anggota keluarga yang menggunakan air bersih 1. KK Eko Murdianto (3/3)
2. KK Heri Susanto (4/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (1/1)
4. KK Sugiyatmo (4/4)
5. KK Sutinem (2/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(3/3)
7. KK Juwadi (5/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(2/2)
9. KK Agus Suwanto (4/4)
10. KK Jiyem (1/1)
5. Anggota keluarga yang pernah di diagnosis 1. KK Eko Murdianto (0/3)
menderita tuberkulosis 2. KK Heri Susanto (0/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(0/3)
7. KK Juwadi (0/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
6. Anggota keluarga yang menimum obat TBC 1. KK Eko Murdianto (0/3)
secara terartur 2. KK Heri Susanto (0/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(0/3)
7. KK Juwadi (0/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
7. Anggota keluarga yang pernah menderita batuk 1. KK Eko Murdianto (0/3)
berdahak >2 minggu disertai 1/ dahak bercampur 2. KK Heri Susanto (0/4)
darah, batuk berdarah, berat badan menurun 3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(0/3)
7. KK Juwadi (0/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
8. Anggota keluarga yang pernah menderita tekanan 1. KK Eko Murdianto (0/3)
darah tinggi 2. KK Heri Susanto (0/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(0/3)
7. KK Juwadi (0/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
9. Anggota keluarga yang pernah meminum obat 1. KK Eko Murdianto (0/3)
tekanan darah tinggi secara teratur 2. KK Heri Susanto (0/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (0/1)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(0/3)
7. KK Juwadi (0/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (0/4)
10. KK Jiyem (0/1)
10. Pengukuran tekanan darah 1. KK Eko Murdianto (2/3)
2. KK Heri Susanto (2/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (1/1)
4. KK Sugiyatmo (2/4)
5. KK Sutinem (2/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(2/3)
7. KK Juwadi (5/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(2/2)
9. KK Agus Suwanto (2/4)
10. KK Jiyem (1/1)
11. Anggota keluarga yang menggunakan alat 1. KK Eko Murdianto (1/3)
kontrasepsi/ mengikuti progam KB 2. KK Heri Susanto (1/4)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (-)
4. KK Sugiyatmo (0/4)
5. KK Sutinem (0/2)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(1/3)
7. KK Juwadi (1/5)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(0/2)
9. KK Agus Suwanto (1/4)
10. KK Jiyem (0/1)
12. Ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan 1. KK Eko Murdianto (-)
2. KK Heri Susanto (-)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (-)
4. KK Sugiyatmo (-)
5. KK Sutinem (-)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(-)
7. KK Juwadi (-)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(-)
9. KK Agus Suwanto (-)
10. KK Jiyem (-)
13. Pemberian asi eksklusif saat bayi berusia 0-6 1. KK Eko Murdianto (-)
bulan 2. KK Heri Susanto (-)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (-)
4. KK Sugiyatmo (-)
5. KK Sutinem (-)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(-)
7. KK Juwadi (-)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(-)
9. KK Agus Suwanto (-)
10. KK Jiyem (-)
14. Pemberian imunisasi lengkap saat bayi berusia 0- 1. KK Eko Murdianto (-)
11 bulan 2. KK Heri Susanto (-)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (-)
4. KK Sugiyatmo (-)
5. KK Sutinem (-)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(-)
7. KK Juwadi (-)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(-)
9. KK Agus Suwanto (-)
10. KK Jiyem (-)
15. Melakukan pemantauan pertumbuhan balita dalam 1. KK Eko Murdianto (-)
1 bulan terakhir 2. KK Heri Susanto (-)
3. KK Ervin Muhammad Faris
Faruqi (-)
4. KK Sugiyatmo (-)
5. KK Sutinem (-)
6. KK Muhammad Widhiyanto
(-)
7. KK Juwadi (-)
8. KK Fredyana Setya Atmaja
(-)
9. KK Agus Suwanto (-)
10. KK Jiyem (-)

IV. Hasil Interpretasi MMAS-8

BAB IV
PELAKSANAAN PROYEK

Berisi deskripsi pelaksanaan proyek (waktu, tempat, deskripsi, dan hasil kegiatan dan
dokumentasinya).
Disertai refleksi/ evaluasi pelaksanaan proyek

Tanggal : Rabu, 6 November 2019


Waktu : 10.30 – 12.00
Tempat : Rumah Bapak Juadi , Ketua RT 02, Songgorunggi
Deskripsi :
Kegiatan intervensi komunitas berupa penyuluhan tentang hipertensi dengan media edukasi
power point dan video. Kegiatan dilakukan dengan indikator keberhasilan :

Hasil Kegiatan :
- Warga memahami materi yang diberikan dengan peningkatan nilai pretest postest sebesar
20%
- Warga antusias terhadap materi yang disampaikan dibuktikan dengan sebanyak empat
pertanyaan diajukan oleh peserta penyuluhan.

Dokumentasi :

Refleksi
Kami seharusnya lebih bisa menyesuaikan dengan masyarakat, seperti dengan menggunakan
kata-kata yang lebih bisa dipahami oleh masyarakat dalam melakukan intervensi. Tidak
menggunakan bahasa medis yang tidak dipahami, tapi lebih menggunakan bahasa umum yang
dipahami warga
Lebih mendalami materi terutama tentang topik komplikasi yang mungkin terjadi dalam
kondisi hipertensi.
Lebih komunikatif dengan menggunakan kata-kata yang interaktif dan membuat warga yang
kami intervensi lebih merasa nyaman dan bisa terbuka untuk berbagi sehingga kami lebih bisa
mengetahui lebih lanjut latar belakang permasalahan hipertensi di keluarga Bapak Sugiyatmo.
Evaluasi
Pada tahap proses pengambilan data, masih terdapat beberapa data yang tidak dapat dicatat
karena tidak adanya warga yang bersangkutan di rumah, sehingga pengambilan data tidak dapat
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Berisi referensi-referensi yang digunakan


Penulisan sitasi dan daftar pustaka menggunakan Harvard citation style
Lampiran
Berisi data-data dari instrument kunjungan lapangan dan dokumentasi foto kegiatan
Setiap lampiran harus disertai keterangan tentang apa
1. Sugiyem
2. Sriyono

Anda mungkin juga menyukai