Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA PADA NY.

T
DENGAN HIPERTENSI RW. 009 CIBURUYAN KELURAHAN
MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI
KOTA TASIKMALAYA

Tingkat 4D

DosenPembimbing :
Miftahul Falah, MSN

Disusunoleh :

Irna Agustina
NIM : C1614201119
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN LANSIA PADA NY. T
DENGAN HIPERTENSI RW. 009 CIBURUYAN KELURAHAN
MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI
KOTA TASIKMALAYA

Diajukanuntukmemenuhisalah satu tugas Praktik Keperawatan Komunitas

Tingkat 4D

DosenPembimbing :
Miftahul Falah, MSN

Disusunoleh :

Irna Agustina
NIM : C1614201119
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INDIVIDU
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DI KELUARGA

Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada


Tanggal …… Desember 2019

Mengetahui, Mengetahui,
Pembimbing Lapangan I Pembimbing
Lapangan II

H. Yuki Juliadi, S.Kep., Ners Andy Krisnasatria,


S.Kep., Ners

Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala Puskesmas Tamansari Dosen Pembimbing
Akademik

H. Mohamad Ali Sya’ban, dr Miftahul Falah, MSN


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Lanjut usia merupakan proses alamiah dan berkesinambungan secara
bertahap yang dimulai bayi, masa kanak-kanak, remaja, lanjut usia serta
individu juga mengalami perubahan baik secara anatomi, fisiologis dan
biokimia mulai dari sel, sampai sistem organ sehingga mempengaruhi keadaan
fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan (Fatimah, 2010).Lansia
(lanjut usia) adalah seseorang yang usia 65 tahun keatas. Sedangkan organisasi
kesehatan dunia WHO 2012 dalam Nugroho (2012) menyatakan yang disebut
lansia adalah usia 60 tahun. Lanjut usia atau yang sering disebut dengan
lansia, merupakan bagian dari proses tumbuh kembang. Lanjut usia adalah
keadaan atau kondisi yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologi.
Peningkatan jumlah lansia juga bisa mempengaruhi aspek
kehidupan mereka, seperti perubahan psikologis, fisik, biologis,
sosial dan mulai timbul penyakit degeneratif karena proses penuaan tersebut.
Penyakit yang banyak diderita oleh lansia di Indonesia menurut Departement
of Health Houshold Survey on Health yang dikutip dalam Azizah (2011), yaitu
hipertensi dengan presentase sebesar 15,7% diurutan paling atas dan penyakit
muskuloskeletal dengan persentase sebesar 14,5% diurutan setelahnya.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan suatu
gangguan pada pembuluh darah sehingga mengakibatkan suplasi oksigen dan
nutrisi. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah di arteri meningkat dan
jantung harus bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Hipertensi merupakan penyakit yang banyak tidak menimbulkan gejala khas
sehingga sering tidak terdiagnosis dalam waktu yang lama. Menurut WHO
batas tekanan darah yang normal adalah 140/90 mmHg. Ada beberapa faktor
yang dapat mempengaruhi hipertensi yaitu jenis kelamin, keturunan, merokok,
obesitas, stress, alkohol, kurang olahraga dan usia (Tilong, 2014, dalam Aji,
Isnaeni, Sugiyanto, 2015).
Prevalensi hipertensi di dunia diperkirakan sebesar 1 milyar jiwa dan
hampir 7,1 juta kematian setiap tahunnya akibat hipertensi, atau sekitar 13%
dari total kematian (Gusmira, 2012). Prevalensi hipertensi di Indonesia untuk
penduduk berumur diatas 25 tahun adalah 8,3%, dengan prevalensi laki-laki
sebesar 12,2% dan perempuan 15,5%. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan
Dasar Depkes (Riskesdas) 2013, sekitar 76% kasus hipertensi di masyarakat
belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada
usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar
31,7% (Depkes RI, 2013). Hipertensi seringkali ditemukan pada lansia. Dari
hasil studi tentang kondisi sosial ekonomi dan kesehatan lanjut usia yang
dilaksanakan Komnas Lansia di 10 Provinsi tahun 2012, diketahui bahwa
penyakit terbanyak yang diderita lansia adalah penyakit sendi (52,3%) dan
Hipertensi (38,8%), penyakit tersebut merupakan penyebab utama disabilitas
pada lansia (Kemenkes RI, 2013).
Berdasarkan data kejadian hipertensi di puskesmas Tamansari
khususnya di RW 009 tercatat ada 36 orang yang mengidap hipertensi. Dari
data tersebut menunjukkan masih banyak penderita hipertensi yang harus
mendapatkan perhatian dan perawatan agar tidak terjadi berbagai macam
komplikasi dan masalah yang dapat membahayakan kesehatan klien.
Upaya yang dapat dilakukan penderita hipertensi untuk menurunkan
tekanan darah dapat dilakukan dengan dua jenis yaitu secara farmakologis dan
non farmakologis. Terapi farmakologis dapat dilakukan dengan menggunakan
obat anti hipertensi, sedangkan Terapi non farmakologis dapat dilakukan
dengan berbagai upaya yaitu : mengatasi obesitas denagn menurunkan berat
badan berlebih, Pemberian kalium dalam bentuk makanan dengan konsumsi
buah dan sayur, mengurangi asupan garam dan lemak jenuh, berhenti
merokok, mengurangi konsumsi alkohol, menciptakan keadaan rileks, latihan
fisik (olahraga) secara teratur, dan terapi komplementer seperti dengan jus
mentimun, rebusan salam, daun sirsak, dsb (Widyanto & Triwibowo, 2013).
Penyakit hipertensi akan berdampak pada fungsi keluarga seperti
fungsi afektif, fungsi psikologis, fungsi sosial, dan fungsi ekonomi. Keluarga
mempunyai peran dan fungsi yang begitu penting di dalam tahap
perkembangan keluarga, karena apabila keluarga  tidak dapat melaksanakan
fungsi keluarga maka dapat mempengaruhi tugas dan peran keluarga didalam
tahap perkembangan keluarga.
Berdasarkan data di atas, maka penulis merasa perlu melakukan
asuhan keperawatan keluarga, karena keluargalah yang dapat menimbulkan,
mengurangi, dan mencegah atau mengatasi masalah yang dihadapinya. Hasil
dari tindakan asuhan keperawatan keluarga yang disusun dalam karya tulis
ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. O dengan
HipertensiPada Ny. T di Jln. Letjen Mashudi Ciburuyan Rt. 004 Rw. 009
Kelurahan MulyasariKecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya”.

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas penulis tertarik melakukan asuhan
keperawatan pada keluarga dengan lansia dengan judul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Tn. O dengan Hipertensi Pada Ny. T di Jln. Letjen Mashudi
Ciburuyan Rt. 004 Rw. 009 Kelurahan Mulyasar i Kecamatan Tamansari Kota
Tasikmalaya”.

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan lansia yang
menderita hipertensi khususnya keluarga dengan lansia Ny.T dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari penulisan laporan studi kasus ini adalah mahasiswa mampu :
a. Melakukan pengkajian pada keluarga dengan lansia Ny.Tyang
mengalami Hipertensi.
b. Merumuskan masalah dan menegakkan diagnosa keperawatan pada
keluarga dengan lansia Ny.T yang mengalami Hipertensi.
c. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga dengan lansia
Ny.T mengalami Hipertensi.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada keluarga dengan lansia
Ny.T yang mengalami Hipertensi.
e. Melaksanakan evaluasi pada keluarga dengan lansia Ny.T yang
mengalami Hipertensi.

D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan dan
informasi dalam bidang keperawatan keluarga tentang asuhan keperawatan
Hipertensi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi struktur Puskesmas
Sebagai bahan masukan dan evaluasi yang diperlukan dalam
pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan khususnya pada
keperawatan keluarga dengan Hipertensi.
b. Bagi Instansi Akademik
Sebagai masukan bahan ajar dalam kegiatan belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan keluarga dengan masalah Hipertensi serta
sebagai acuan praktek bagi mahasiswa.
c. Bagi penulis
Sebagai sarana dan alat memperoleh informasi dan pengetahuan
serta menambah pengalaman tentang asuhan keperawatan keluarga
dan komunitas khususnya keluarga dengan masalah hipertensi.
d. Bagi Keluarga
Sebagaisarana untuk memperoleh pengetahuan tentang Hipertensi
besertapenatalaksanaannya.
e. Bagi Pembaca
Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan tentang penyakit
Hipertensi.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.Definisi
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada
populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (1,2,3,4,5,6,18,19)
B.Epidemiologi

Riskesdas 2018 menunjukan prevalensi penyakit tidak menular mengalami


kenaikan jika dibandingakan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker, stroke,
penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi.
Riskesdas 2018 menyatakan prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran
pada penduduk usia ≥18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44.1%),
sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%). Estimasi jumlah kasus hipertensi di
Indonesia sebesar 63.309.620 orang, sedangkan angka kematian di Indonesia akibat
hipertensi sebesar 427.218 kematian.
Adapun untuk Hipertensi naik dari 25,8 % menjadi 34,1 %,kenaikan
prevalensi ini berhubungan dengan pola hidup antara lain merokok,konsumsi
minuman beralkohol,aktivitas fisik serta konsumsi buah dan sayur,hasil riskesdas
juga menyebutkan bahwa prilaku merokok pada remaja meningkat yakni dari 7,2
% (Riskesdas 2013),8,8 % (Sirkesnas 2016),dan kini menjadi 9,1 % (Riskesdas
2018).Data proporsi konsumsi minuman beralkoholpun meningkat dari 3 %
menjadi 3,3 %.demikian juga proporsi kurangnya aktivitas fisik naik dari 26,1 %
menjadi 33,5 %,selain dari pada itu,proporsi konsumsi buah dan sayur yang
kurang pada masyarakat yakni 95,5 %
A. Tanda dan Gejala
Menurut Mayo Clinic Staff (2012),sebagian orang yang menderita tekanan
darah tinggi akan mengeluhkan sakit kepala yang terasa tumpul,perdarahan
lewat hidung (mimisan) yang semakin sering,atau pusing (sensasi
berputar,vertigo),namun tidak sedikit pula orang yang tidak mengalami gejala
apapun walaupun tekanan darahnya menunjukan hipertensi (7)
Menurut Price, gejala hipertensi antara lain sakit kepala bagian belakang, kaku
kuduk, sulit tidur, gelisah, kepala pusing, dada berdebar-debar, lemas, sesak
nafas, berkeringat dan pusing (Price, 2005)
Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu :
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual muntah
6. Epistaksis
7. Kesadaran menurun
Sedangkan Menurut Udjianti (2010) tanda dan gejala hipertensi yang
sering terjadi adalah:
1. Sakit kepala (rasa berat di tengkuk)
2. Kelelahan
3. Keringat berlebihan
4. Tremor otot
5. Mual, muntah
Adapun menurut Sustrani, et al. (2004), bahwa tanda dan gejala hipertensi
antara lain:
1. Sakit kepala
2. Jantung berdebar-debar
3. Sulit bernafas setelah bekerja keras
4. Mudah lelah
5. Penglihatan kabur
6. Dunia terasa berputar (vertigo)
7. Hidung berdarah
8. Wajah memarah
B. Faktor Risiko
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi yaitu faktor yang
melekat atau tidak dapat diubah seperti jenis kelamin, umur, genetik dan
faktor yang dapat diubah seperti gaya hidup, kebiasaan olah raga,obesitas
dan lain-lain.(2)
a. Genetik
Individu dengan riwayat keluarga hipertensi cenderung beresiko
mengalami hipertensi(1,3,4,19)
b. Usia
Umumnya lansia mengalami peningkatan tekanan darah,hal ini dapat
disebabkan pembuluh darah yang tersumbat oleh penimbunan lemak
atau pembuluh darahnya menjadi kaku karena proses penuaan(1,3,4)
c. Jenis Kelamin
Pria lebih beresiko mengalami hipertensi dari pada wanita,akan tetapi
setelah wanita mengalami menopause maka insiden terjadinya
hipertensi akan cenderung sama pada wanita dan pria.(1,3,4)
d. Obesitas
Berat badan yang berlebih akan menyebabkan ketidakseimbangan
metabolisme dimana hal tersebut dapat menimbulkan chronic kidney
diseases yang berakibat timbulnya peningkatan tekanan darah(1,3,4)
e. Stress
Individu yang mengalami stress lebih rentan mengalami tekanan darah
tinggi(3,4,5,6,19)
f. Gaya Hidup
Gaya hidup yang tidak sehat juga dapat menyebabkan terjadinya
penyakit hipertensi, misalnya: makanan, aktifitas fisik, stres, dan
merokok.Perubahan gaya hidup seperti perubahan pola makan
menjurus ke sajian siap santap yang mengandung banyak lemak,
protein, dan garam tinggi tetapi rendah serat pangan, membawa
konsekuensi sebagai salah satu faktor berkembangnya penyakit
degeneratif seperti hipertensi(1,3,4,5,6,18,19)
C. Data fokus
Hipertensi dapat mengganggu sirkulasi aliran darah otak yang dapat
menyebabkan gangguan fungsi. Salah satunya dapat timbul gangguan
fungsi kognitif.Berdasarkan hasil hasil penelitian ditemukan bahwasanya
mayoritas lansia yang mengalami hipertensi mengalami kerusakan fungsi
kognitif.(15,16,17)
Salah satu komplikasi hipertensi pada sistem saraf pusat selain stroke
juga dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif, salah satunya fungsi
memori yang bila dibiarkan secara kronis dapat menyebabkan dementia
(vascular cognitive impairment)(8)
Pasien yang mengalami hipertensi memiliki kemungkinan terkena depresi
sebagaimana yang dilihat dalam hasil penelitian yaitu, diperoleh lansia hipertensi
yang mengalami depresi ringan sebanyak 43,6%, lansia yang mengalami depresi
berat sebanyak 1,8% dan lansia yang tidak mengalami depresi sebanyak 54,5%. (9)
Kecemasan dan depresi dapat mempengaruhi penurunan fungsi kognitif
yang kemudian dapat memperburuk aktivitas sehari-hari, nutrisi, dan
kemampuan untuk bekerja, Kecemasan juga dapat dikaitkan dengan
tingkat kemandirian Activities of Daily Living (ADL) lansia. Semakin
tinggi tingkat kecemasan, maka semakin rendah ADL pada lansia, begitu
juga sebaliknya jika tinggi tingkat kemandirian ADL maka semakin
rendah tingkat kecemasan pada lansia (Lestari, R., dkk. 2013)
D. Diagnosa
SDKI.defisit pengetahuan D.0111
a. Definisi
Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan
topik tertentu
b. Penyebab
 Keteratasan kogitif
 Gangguan fungsi kognitif
 Kekeliruan mengikuti anjuran
 Kurang terpapar informasi
 Kurang minat dalam belajar
 Kurang mamapu mengingat
 Ketidaktahuan menemukan sumber informasi
c. Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 Menanyakan masalah yang dihadapi
Objektif
 Menunjukan prilaku tidak sesuai anjuran
 Menujukan prsepsi yang keliru terhadap masalah
d. Gejala dan tanda minor
Subjektif
(tidak tersedia)
Objektif
 Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat
 Menujukan prilaku berlebihan
(mis,apatis,bermusuhan,agistasi,histeria)
e. Kondisi klinis terkait
 Kondisi klinis yang baru dihadapi oleh klien
 Penyakit akut
 Penyakit kronis
SDKI. Gangguan mobilitas fisik D0054
a. Definisi
Keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara
mandiri.
b. Penyebab
- Kerusakan integritas struktur tulang
- Perubaan metabolisme
- Penurunan kendali otot
- Penurunan massa otot
- Keterlambatn perkembangan
- Kekuatan sendi
- Malnutrisi
- Nyeri
- Kecemasan
- Gangguan kognitif
- Program pembatasan gerak
- Efek agen farmakologi
- Gejala dan tanda mayor
c. Subjektif
- Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas
d. Objektif
- Kekuatan otot menurun
- Rentang gerak (ROM) menurun
- Gejala dan tanda minor
e. Subjektif
- Nyeri saat bergerak
- Enggan melakukan pergerakan
- Merasa cemas saat bergerak
f. Objektif
- Sendi kaku
- Gerakan tidak terkoordinasi
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah

b. Kondisi klinis terkait


- Stroke
- Cedera medula spinalis
- Trauma
- Fraktur
- Ostemalasia
- keganasan
SDKI,Gangguan pola tidur D.0055
Definisi:
Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat faktor eksternal
Penyebab
 hambatan lingkungan (mis,kelembapan lingkungan sekitar,suku
lungkungan,pencahayaan,kebisingan,bau tidak sedap,jadwal
pemantauan/pemeriksaan/tidakan)
 kureang kontrol tidur
 kurang vrivasi
 restrain fisik
 ketiadaan teman tidur
 tidak pamiliar dengan peralatan tidur
Kondisi Klinis Terkait :
 nyeri atau kolik
 hipertiroidisme
 kecemasaan
 penyakit paru obstruktif kronis
 kehamilan
 periode pasca fartum
 kondisi pasca oprasi
Gejala dan tanda mayor
Subjektif
 mengeluh sulit tidur
 mengeluh sering terjaga
 mengeluh tidak puas tidur
 mengeluh pola tidur berubah
 mengeluh istirahat tidak cukup
Objektif
(tidak tersedia)
Gejala tanda minor
Subjektif
 mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
Objektif
(tidak tersedia)
BAB III
TINJAUAN KASUS
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya melakukan
Kunjungan ke salah satu Keluarga di ciburuyan untuk memnuhi salah
satu tugas praktik komunitas,pada saat melakukan pengkajian
ditemukan keluarga dengan 2 orang lansia yaitu Tn O dan Ny T yang
tinggal bersama anak bungsunya yaitu Tn.H,Ny T yang memiliki riwayat
hipertensi dan sudah mengalami nyeri pada lutut sejak 3 bulan yang
yang lalu,keluarga mengatakan sudah membawanya berobat ke
puskesmas ,dan pelayan terdekat kini Ny.T kesakitan pada lutut kiri
lemas di rumah karena kaki nya terganggu akibat ke sakitan pada
lutut.

BAB VI
PEMBAHASAN

A. Pengkajian
1. Pengkajian keluarga Tn. O
Nama Puskesmas : PUSKESMAS TAMANSARI
No Register :
Tanggal pengkajian : 5 desemerber 2019
Jarak untuk mencapai pelayanan kesehatan terdekat :
Jarak puskesmas/pustu Cara keluarga mencapai pelayanan
dengan rumah kesehatan terdekat

Menggunakan satuan KM Menggunakan sepeda motor roda dua


(1,5 KM)
a. Data Umum
Nama Kepala Keluarga : Tn.O
Alamat : Jln. Letjen Mashudi Ciburuyan
Telpon :-
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD
Komposisi :
N Nama Hub JK Umur Pendi Agama Keadaan Imu KB Bah KET
o anggo dg dikan kesehatan nisa Ind
ta KK si
kelua
rga
1. Tn. O Sua L 64 SD Islam Sehat - - Sunda
mi
2. Ny.T Istri P 57 SD Islam Sakit - - Sunda
3. An. H Ana L 32 SLTP Islam Sehat - - Sunda
k

b. Genogram :

Ket : : Laki-laki
: Perempuan
------- : Garis Hubungan Keluarga
: Pasien

X : Meninggal
c. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.O yaitu keluarga Midlle Age yaitu keluarga yang
terdiri dari sepasang suami istri lansia di antaranya Tn.O dan Ny.T
d. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini: Keluarga Tn.O ini berada
pada tahap ke VI dimana keluarga melepas anak dewasa muda.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga Tn.O baik
di dalam maupun di luar keluarga dan menikahkan anak terakhir
yaitu An. H.

e. Biologis Keluarga
1) Keadaan kesehatan
Ny.T mengalami penyakit hiertensi sedangkan Tn.O keadaan
kesehatan nya baik
2) Kebersihan keluarga
Keluargga Tn.O kebersihan rumah nya cukup bersih
3) Penyakit yang diderita
Ny.T mempunyai penyakit hiprtensi dan sudah dideritanya cukup
lama 1 tahun dengn teknan darah 160/90 Mmhg
4) Penyakit kronik/menular
Keluarga Tn.O tidak mempunyai penyakit kronik ataupun menular
5) Kecacatan anggota keluarga
Dalam keluarga Tn.O tidak ada yang mengalami kecacatan
6) Pola makan
Kebiasaan makan keluarga Tn.O tidak teratur,frekuensi makan 2-3
x sehari dengan susuan menu seperti nasi,tahu,tempe sedangkan
Ny.T maka 2x sehari karna kaadang enak kadang tidak
7) Pola istirahat
Keluarga mengatakan suka tidur siang 1 jam dan tidur malam jam
21:00 tetapi tetapi Ny.T mengalami gangguan tidur akibat nyeri
lutut
8) Reproduksi/Akseptor KB
Ny.T sudah tidak memakai KB dari umur 57 tahun karena Ny.T
sudah menopaus
f. Psikologis Keluarga
1) Keadaan emosi/mental
Keadaan emosi Tn.O setabil ketika ada masalah Tn.O selalu
membicarakannya kepada Ny.T

2) Koping keluarga
Apabila sedang ada masalah Tn.O selalu bermusyawarah untuk
menyelesaikan masalah untuk mencari solusi jalan keluar dari
masalah tersebut
3) Kebiasaa buruk
Keluarga Tn.O tidak mempuyai kebiasaan buruk dalam keluarga
4) Rekreasi
Keluarga Tn.O jarang melakukan rekreasi (apabila ada keperluan
sambil libuaran )
5) Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga Tn.O baik dan mengguanakan Bahasa
sunda dalam berkomunikasi
6) Pengambil kepurusan
Pengambil keputusan yaitu Tn.O tetapi kadang-kadang Ny.T juga
suka menggambil keputusan
7) Peran informal
Tn.O sebagai kepala keluarga,pelindung,memberikan motifasi dan
mencari nafkah dengan memproduksi sandal dan dijual ke pasar.
g. Sosial Ekonomi Keluarga
1) Hubungan dengan orang lain
Keluarga Tn.O mampu berkomunikasi baik dengan orang lain
2) Kegiatan organisasi social
Keluarga Tn.O selalu mengikuti gotong royong dikalangan
masyarakat
3) Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi keluarga Tn.O mencukupi dan kebutuhannya
pun cukup terpenuhi

h. Spiritual Keluarga
1) Keadaan beribadah
Keluarga Tn.O selalu menjalankan ibadah solat 5
waktu ,mengaji,puasa bulan ramadhan dan salat sunah
2) Keyakinan tentang kesehatan
Keluarga Tn.O yakin sakit dan sehat itu di berikan oleh alloh SWT
dan harus menjaaga kesehatan
3) Nilai dan normal
Keluarga Tn.O sebagai seorag muslim apabila bertemu dengan
orang lain selau menyapa atau mengugkapkan salam
4) Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga Tn.O meyakini bahwa pengobatan tidak hanya medis
tetapi teradisional juga bisa mengobati
i. Lingkungan Rumah
1) Denah Rumah :

1 2 3 4

5 6 7

Keterangan :
1. Ruang tamu
2. Kamar tidur
3. Kamar tidur
4. Kamar tidur
5. Ruang nonton TV
6. Kamar mandi
7. Dapur

2) Kebersihan dan kerapihan


Keadaan rumah Tn.O cukup bersih,tetapi agak sedikit berantakan
tempat kasur,peralatan rumah tidak tertat rapih.
3) Penerangan
Penerangan rumah cukup,bagian depan mempunyai bagian
belakang cukup.terdapat satu buah pintu duidepan dan beberapa
jendela kaca untuk masuknya sinar matahari
4) Ventilasi
Ventilasi dan penerangan kurang dari stanndar 3% dari standar 5%
sirkulasi udara dirumah Tn.O kurang baik bagi kesehatan karnar
jendela jarang terbuka setiap hari ,tidak ada udara yang keluar
masuk
5) Jamban
Keluarga Tn.O memiliki jaman dirumah sendiri di dalam rumah
dan didalamnya juga bersih dan tidak licin
6) Sumber air minum
Keluarga Tn.O mengatakan sumber air minum dri sumur
7) Pemanfaatan halaman
Keluarga Tn.O di halaman rumah menanam bunga di dalam pot
bunga
8) Pembuangan air kotor
Keluarga Tn.O membuang air kotor kedalam solokan
9) Pembuangan sampah
Keluarga Tn.O membuang sampah pada petugas sampah
10) Sumber pencemaran
Di lingkungan keluarga Tn.O tidak dapat pencemaran udara
j. Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif
Diantara keluarga Tn.O mereka saling menyayangi,mencintai,dan
menghormati satu sama lain

b) Fungsi ekonomi
Keluarga Tn.O termasuk kedalam keluarga sejahtera tahap ll
karena keluarga Tn.O dapat memenuhi kebutuan dasar sosial dan
pisikologis
c) Fungsi reproduksi
Ny.T mempuyai 2 anak dan tidak lagi menggunakan KB sejak
umur 45
d) Fungsi sosialisasi
Hubungan social terjalin dengan sangat baik,dapat berintraksi
dengan orang lain keluarga Tn.O juga suka mengikuti acara
pengajian
e) Fungsi perawatan kesehatan
1) Keluarga mampu mengenal masalah keperawatan
Keluarga Tn.O dan Ny.T kurang mampu mengenal penyakit
hipertensi yang diderita oleh Tn.O ditandai dengan pada saat
dikaji tidak tahu tentang penyakitnya
2) Keluarga mampu dalam mengambil keputusan dalam fungsi
keperawatan kesehatan
Keluarga Tn.O jarag untuk memeriksa kesehatanya
3) Keluarga mampu merawat salah satu anggota keluarga yang
sakit
Keluarga Tn.O dan Ny.T tidak mampu merawat Ny.T yang
sedang sakit hipertensi ditandai dengan tidak rutinya
memberikan obat
4) Keluarga mampu dalam memodifikasi lingkungan
Keluarga mengatakan dalam memelihara dan memodifikasi
lingkungan keluarga Ny.T selalu membersihkan rumah dan
keperangan ruma serta membuat lingkungan yang nyaman dan
tenang
5) Keluarga mampu dalam memangfaatkan fasilitas kesehatan
Keluarga Tn.O dan Ny.T tidak mampu mengguanakan fasilitas
kesehata ditandai dengan Tn.O tidak mau ke PKM karena
bosan dan lumayan jauh .
k. Harapan Keluarga
Keluarga Tn.O mengharapkan dengan adanya kedatangan petugas
kesehatan kerumah dapat memberikan motifasi tentag penyakit yang di
derita Ny.T
l. Pemeriksaan Individu/ Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Composmetis
Tanda-tanda vital
TD : 160/90 MmHg
N : 90x/menit
R: 19x/menit
S: 36OC
BB : 64 kg
Pemeriksaan Cepalo Caudal
N Pemeriksan cepalo caudal Tn.O Ny.T
o
1. Kepala dan rambut Tidak ada benjolan Tidak ada
rambut bersih dan benjolan,tidak ada
putih ,ade ketombe nyeri tekan,rambut
tidak ada nyeri bersih,tidak ada
tekan ketombe,tidak ada
rontok
2. Hidung Lubang hidung Lubang hidung
simetris ,kebersihan simetris,kebersihan
cukup,tidak ada cukup,tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
3. Telinga Bentuk Bentuk
simetris,tidak ada simetris,pendengar
benjolan,pendengar an baik,tidak ada
an baik benjolan
4. Mata Sklera Konjungtiva merah
putih,konjungtipa muda,sclera
anemis,tidak ada putih,tidak ada
ikterik ikterik
5. Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir
lembab, tidak kering,sedikit
pecah-pecah pecah-pecah
Gigi
Tidak ada Tidak ada
pendarahan ,Ada pendaraan pada
karang gigi,giggi gusi,gigi sedikit
sedikit ompong rapih
lidah tonsil dan pharing Lidah berih ,tidak ada Bersih tidak
pembbengkakan,tidak
kotor,tidak ada
ada pembengkakan pembengkakan
vena jugularis
vena jugularis
6. Leher dan tenggorokan Tidak ada nyeri Tidak ada
tekan,tidak ada pembesaran
pembesaran kelenjar
kelenjar tiroid tiroid,tidak ada
nyri tekan
7 Dada/thorax
a. Pemeriksaan paru
Bentuk dada Bentuk dada
1) Inepeksi
normal,tulang normal,nafas
rusuk terlihat normal denan
jelas,nafas teratur frekuensi
dengan frekuensi 19x/menit
20x/menit
2) Palpasi
- -
3) Auskultasi
Tidak ada bunyi Tidak ada bunyi

nafas tambahan nafas tambahan


4) Palpasi
- -

b. Pemeriksaan jantung
1) Inspeksi
- -
2) Palpasi
- -
3) Perkusi
- -
4) Auskultasi
Bunyi nafas normal Bunyi nafas
8
regular normal regular

Payudara
9. a. Inspeksi
Payudara simetris Payudara simetris
b. Palpasi
tidak ada lesi tidak ada lesi
Pemeriksaan abdomen
a. Inspeksi Tidak ada nyeri
Tidak ada nyeri
tekan tekan
b. Auskultasi Perut kiri dan Perut kiri dan
10 c. Perkusi kanan simetris kanan simetris
d. Palpasi Bising usus positif Bising usus

Ekstremitas,kuku,dan kekuatn Perut tidak Simetris


otot kembung Perut tidak
kembung
11
. Tidak ada nyeri Tidak ada nyri
tekan tekan

Genitalia dan anus


Mengatakan Mengatakan tidak
kepada kedua nyeri pada kedua
kakinya khususnya kakinya, kuku
pada daerah masih
lutut,kuku masih bagus,kekuatan
bagus ,kekuatan otot 5,5,5,5
otot 5,5,5,5
Tidak terkaji Tidak terkaji
b. Pemeriksaan Khusus Lansia
1) Indeks katz
No Aktivitas Tn.O Ny.T
Mandiri Tergant Mandiri tergantu
ung ng
1. Mandi √ √
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu
bagian mandi ( seperti
punggung atau
ekstermitas yang tidak
mampu ) atau mandi
sendiri sepenuhnya
Tergantung :

Bantuan mandi lebih dari


satu bagian tubuh,
bantuan masuk dan keluar
dari bak mandi, serta
tidak mandi sendiri
2. Berpakaian √ √
Mandiri :
Mengambil baju dari
lemari, memakai pakaian,
melepaskan pakaian,
mengancing/nengikat
pakaian
Tergantung:

Tidak dapat memakai


baju sendiri atau hanya
sebagian
3. Ke kamar kecil √ √
Mandiri :
Masuk dan keluar dari
kamar kecil kemudian
membersihkan genetalia
sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk
masuk ke kamar kecil dan
menggunakan pispot
4. Berpindah √ √
Mandiri :
Berpindah dari tempat
tidur untuk duduk,
bangkit dari kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau
turun dari tempat tidur
atau kursi, tidak
melakukan satu, atau
lebih perpindahan
5. Kontinen √ √
Mandiri :
BAK dan BAB
seluruhnya dikontrol
sendiri
Tergantung :

Inkontinensia persial atau


total, penggunaan kateter,
pispot, enema, dan
pembalut (pempers)
6. Makan √ √
Mandiri :
Mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya
sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal
mengambil makanan dari
piring dan menyuapinya,
tidak makan sama sekali,
dan makan parenteral
(NGT)
Skor A = Tn.O mandiri dalam melakukan hal seperti
makan,kontinen berpindah,kamar kecil,berpakaian dan mandi Ny.T
mandiri dalam melakukan hal seperti makan, kontinen berpindah,
kamar kecil, berpakaian dan mandi.
2) Barthel indeks

N Kriteria Tn.O Ny.T


o Denga Mandi Keterangan Denga Mandi Keterangan
n ri n ri
bantua bantua
n n
1. Makan 5 10 Frekwensi: 3 5 10 Frekwensi: 3
kali kali
Jumlah :1 Jumlah :1
porsi porsi
Jenis :nasi,tah Jenis :nasi,tah
u,tempe u,tempe
2. Minum 5 10 Frekwensi : 5 10 Frekwensi :
500ml 600ml
Jenis : air Jenis : air
mineral mineral
3 Berpindah 5-10 10 Bias 5-10 10 Bias dengan
dari kursi ke dengamandiri mandiri
tempat tidur
Sebaliknya
4. Pesonal toilet 0 5 Frekwensi : 0 5 Frekwensi :
(cuci muka, bias 2x/hari 2x/hari
gosok gigi)
5. Keluar masuk 5 10 Bisa dengan 5 10 Bias dengan
toilet mandiri mandiri
(mencuci,
menyeka
tubuh,
meyiram) 5
6. Mandi 5 10 Bisa dengan 5 10 Bisadengan
mandiri mandiri
2x/hari 2x/hari
7. Jalan 0 10 Bias dengan 0 10 Bisa dengan
kepermukaan mandiri mandiri
datar
8. Jalan naik 5 10 Bisa dengan 5 5 Bias dengan
turun tangga mandiri mandiri
9. Mengenakan 5 10 Bisa dengan 5 10 Bisa dengan
pakaian mandiri mandiri
10 Kontrol bowel 5 10 Frekwensi :1 5 10 Frekwensi :1
(BAB) kali 1haei kali 1haei
Bisa dengan Bisa dengan
mndiri mndiri
11 Kontrol 5 10 Frekwensi : 5 10 Frekwensi :
Bladder 5kali 6kali
( BAK) Warna : Warna :
kuning jernih kuning jernih
12 Olahraga/ 5 10 Jenis:senam 5 10 Jenis:senam
Latian lansia lansia
13 Rekreasi/ 5 10 Jenis :menont 5 10 Jenis :menont
pemanfaatan on tv dengan on tv dengan
waktu luang keluarga keluarga
Jumlah 130 130
Skor indevenden nilai 130 = Tn.O melakukan semua aktivitas dengan
mandiri tanpa bntuan orang lain. Ny.T melakukan semua aktifitas dengan mandiri
tanpa bntuan orag lain

3.Mini ental status examination (MMSE)


No Aspek kognitif Nilai Nilai klien Kritria
maksimum Tn.O Ny.T
1. Orientasi 5 Salah Benar Menyebutkan dengan
benar
1. Tahun
2. Musim
3. Tanggal
4. Hari
Orientasi 5 Benar Benar 5. Bulan
Dimana kita sekarang
berada
1. Negara
2. Propinsi
3. Kota
4. Alamat
Dimana sekarang
2. Registrasi 3 Benar Benar Sebutkan nama 3 objek
(oleh pemeriksa ) 1 detik
untuk mengatakan
masing-masing objek,
kemudian tanyakan
kepada klienketiga objek
tadi (untuk disebutkan)
1. Pulpen
2. Kertas
Jam
3. Perhatian dan 5 Salah Salah Minta klien untuk
Kalkulasi memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7
sampai 5 tingkat
1. 93
2. 86
3. 79
4. 72
5.65
4. Mengingat 3 Benar Benar Minta klien untuk
mengulangi ketiga objek
pada no 2 (Registrasi)
1. Pulpen
2. Kertas
3. Jam
5. Bahasa 9 Benar semua Benar semua Menunjukan benda dan
meminta klien
menyebutkan nama benda
tersebut
1. Jam dinding
2. Buku
3. Meminta klien untuk
mengulang kata
“Tak ada alam maka
tak ada kehidupan
4. Meminta klien untuk
mengikuti perintah
yang terdiri dari
5. Ambil kertas
6. Lipat dua
7. Jatuh dilantai
Minta klien untuk
8. Tutup mata
9. Mmemerintahkan
untuk menulis
satu kalimat
menyalin gambar
Nilai Mak 20 25
Hasil: Tn.O 20 daya ingat rendah Tn.O dapat melakukan apa yang disuruh oleh
perawat,hanya tidak bias menjawab beberapa pertanyaan saja
Ny.T 25 normal dapat melakukan apa yang disuruh oleh perawat,hanya bias
menjawab bberapa pertanyaan saja

4) Short Portable Mental Status Quesioner(SPMSQ)

Tn.O Ny.T No Pertanyaan


Benar Salah Benar Salah
√ √ 01 Tanggal berapa hari ini ?
√ √ 02 Hari apa sekarang ini ?
√ √ 03 Apa nama tempat ini ?
√ √ 04 Dimana alamat adnda ?
√ √ 05 Berapa umur anda ?
√ √ 06 Kapan anda lahir ?
√ √ 07 Siapa president indonesia
sekarang ?
√ √ 08 Siapa president sebelumnya ?
√ √ 09 Siapa nama ibu anda ?
√ √ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap ?

Ket: Tn.O Memiliki kerusakan sedang pada intelektualnya,karna Tn.O tidak


mampu menjawab dengan benar
Ny.T memiliki kerusakan sedang pada intelektualnya karna Ny.T karna Ny.T
tidak mampu menjawab dengan benar
B. Analisa Data
N Data Kemungkinan masalah Masala
o h
1 DS : Mengenal masalah kesehatan keluarga Depicit
- Ny. T pengeta
mengat huan
akan keluarg
suka a
pusing
disertai
mual
- Ny. T
mengat
akan
suka
lemas
DO:
- Ny. T
tampak
lemah
- TD:
150/90
mmHg
N: 90
x/m
S:360C
2 DS : Mengenalgangguanperkembangan/ Ganggu
- Ny. T masalahkesehatansetiapangggotakeluarga an pola
mengel tidur
uh
sering
susah
tidur
diwaktu
malam
karena
merasa
cuaca
panas
DO :
- Terdap
at
kantun
g mata
- Pandan
gan
Ny.T
kurang
fokus
3 DS : Mengambil keputusan untuk melakukan Ganggu
- Ny. T tindakan yang tepat an
mengat mobilita
akan s fisik
nyeri
dibagia
n lutut
ketika
akan
melipat
kan
kedua
kakinya
. Nyeri
dirasak
an
disertai
rasa
linu.
Nyeri
dirasak
an
kurang
lebih
sudah 3
bulan.
DO :
- Ekpres
i wajah
meringi
s ketika
akan
duduk
dan
melipat
kan
kedua
kaki

C. DIAGOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1 :depisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota yang sakit
2. Diagnosa 2 : Gangguan pola tidur berhubungan dengan
mengenalgangguanperkembangan/masalahkesehatan
3. Diagnosa 3 : Mobilitas fisik berhubungan dengan pengambilan
keputusanuntukmelakukantindakan yang tepat
D. INTERVENSI
Identitas Keluarga :
Tanggal :
Tujuan Tujuan Standar Evaluasi
No Dx. Kep Intervensi
Khusus Umum Kriteria Standar
1 Depisit pengetahuan Selama 4x Setelah 1. Respon verbal Jus Mentimun Observasi
keluarga berhubungan kunjungan dilakukan 2. Respon  Indentifikasi kontraindikasi jus mentimun
dengan ketidak diharapkan 1x30 menit psikomotor  Identifikasi TTV
mampuan keluarga Ny. T dan perawatan 3. Respon verbal - TD: 150/90 mmHg
mengenal masalah keluarga diharapkan 4. Respon verbal - N: 90 x/m
kesehatan mengerti keluarga dapat - S:360C
tentang menyebutkan: Terapeutik
penyakit 1. Apa yang  Pilih terapi komplementer yang disukai oleh
hipertensi dimaksud Ny.T
hipertensi  Anjurkan meminum jus mentimun untuk
2. Keluarga menurunkan tekanan darah
dapat Edukasi
menyebutk  Jelaskan prosedur penggunaan jus mentimun
an 3 dari 5
 Ajarkan cara membuat jus mentimun
penyebab
hipertensi
3. Keluarga
dapat
menyebutk
an 3 dari 4
tanda dan
gejala
hipertensi
2 Gangguan pola tidur Selama 2x Setelah 1. Respon verbal Manajemen Observasi
berhubungan dengan kunjungan dilakukan 2. Respon lingkungan  Identifikasi keamanan dan kenyamanan
mengenalgangguanpe diharapkan 1x30 menit psikomotor lingkungan
rkembangan/masalahk pola tidur klien 3. Respon verbal
esehatan klien menunjukkan 4. Respon verbal Terapeutik
membaik tanda tanda  Atur posisi furniture dengan rapih dan
pola tidur terjangkau
membaik  Atur suhu lingkungan yang sesuai
dengan kriteria  Sediakan ruang berjalan yang cukup dan
hasil : aman
1. Keluhan  Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang
sulit tidur bersih dan aman
membaik  Sediakan pewangi ruangan, jika perlu
2. Keluhan
 Hindari pandangan langsung ke kemar
sering
mandi, toilet atau peralatan untuk eliminasi
terjaga
 Ganti pakaian secara berkala
membaik
 Hindari paparan langsung dengan cahaya
3. Keluhan
matahari atau cahaya yang tidak perlu
tidak puas
 Izinkan membawa benda-benda yang
tidur
membaik disukai dari rumah
4. Keluhan  Izinkan keluarga untuk tinggal mendampingi
pola tidur pasien
berubah  Fasilitasi penggunaan barang-barang pribadi
membaik  Pertahankan konsistensi kunjungan tenaga
5. Keluhan kesehatan
istirahat  Berikan bel atau alat komunikasi untuk
tidak memanggil perawat
cukup Edukasi
membaik  Jelaskan cara membuat lingkungan rumah
yang aman
 Jelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran
 Ajarkan pasien dan keluarga/pengunjung
tentang upaya pencegahan infeksi

3 Mobilitas fisik Selama 4x Setelah 1. Respon verbal Kompres sereh Observasi


berhubungan dengan kunjungan dilakukan 2. Respon  Indentifikasi kontraindikasi kompres panas
pengambilan diharapkan 1x30 menit psikomotor  Identifikasi kondisi kulit yang akan dikompres
keputusanuntukmelak rasa nyeri perawatan 3. Respon verbal  Periksa suhu alat kompres
ukantindakan yang berkurang diharapkan 4. Respon verbal  Monitor iritasi kulit atau kerusakan jaringan
tepat tingkat nyeri selama 5 menit pertama
menurun Terapeutik
dengan kriteria  Pilih metode kompres yang nyaman dan
hasil : mudah didapat
1. Keluhan  Pilih lokasi kompres
nyeri  Balut alat kompres panas pada daerah kain
menurun pelindung, jika perlu
2. Meringis  Lakukan kompres panas pada daerah yang
menurun cedera
3. Gelisah  Hindari penggunaan kompres pada jaringan
menurun yang terpapar terapi radiasi
4. Kesulitan Edukasi
tidur  Jelaskan prosedur penggunaan kompres
menurun panas
5. Frekuensi  Anjurkan tidak menyesuaikan pengaturan
nadi
secara mandiri tanpa pemberitahuan
membaik sebelumnya
 Ajarkan cara menghindari kerusakan
jaringan akibat panas
E. IMPLEMENTASI
Diagnosa Tgl/ Implementasi Para
Jam f
Depisit pengetahuan keluarga berhubungan dengan  Mengidentifika
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah si kesiapan dan
kesehatan kemampuan
menerima
informasi
 Mengidentifika
si faktor-faktor
yang dapat
meningkatkan
dan
menurunkan
motivasi
perilaku hidup
bersih dan sehat

 Menyediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
 Menjadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
 Memberikan
kesempatan
untuk bertanya

 Menjelaskan
faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
 Mengajarkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
 Memberikan
kesempatan
untuk bertanya

 Mengajarkan
stretegi yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
 Memberikan
kesempatan
untuk bertanya

Gangguan pola tidur berhubungan dengan Mengidentifikasi


mengenalgangguanperkembangan/masalahkesehata keamanan dan
n kenyamanan
lingkungan
Menjelaskan cara
membuat
lingkungan rumah
yang aman
Mobilitas fisik berhubungan dengan pengambilan Mengidentifikasi
keputusanuntukmelakukantindakan yang tepat kondisi kulit yang
akan dikompres
 Menjelaskan
prosedur
penggunaan
kompres panas
menggunakan
serei
 Mengidentifika
si
kontraindikasi
kompres panas
menggunakan
serei
 Mengidentifika
si kondisi kulit
yang akan
dikompres
 Memilih
metode
kompres yang
nyaman dan
mudah didapat
 Melakukan
kompres panas
pada daerah
yang cedera
Melakukan
kompres panas
pada daerah yang
cedera
Melakukan
kompres panas
pada daerah yang
cedera
F. EVALUASI

No Diagnosa Tgl/Jam Evaluasi Paraf


LAMPIRAN

1. SAP DAN LEAFLET


2. DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai