Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : GAMBARAN PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANG


PENYAKIT HIPERTENSI DI KECAMATAN CILAWU KAB. GARUT DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILAWU KAB.GARUT

NAMA : SITI FATIMAH AZAHRA

NIM : 191FK06093

Telah disetujui untuk diajukan pada sidang akhir


pada Program Studi D-III Keperawatan
Universitas Bhakti Kencana Garut

Menyetujui :

Pembimbing Skripsi

Ridwan Riadul Jinan, SKM., M.Si


Program Studi Keperawatan

Kepala Cabang Universitas Bhakti


Kencana Garut

NS. Wina Sari Dewi, M.Kep.

1
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140mmHg,tekanan diastolic 90 mmhg atau
lebih. Hipertensi atau darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara
kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi didalam tubuh.1 Hipertensi terhadap kepala keluarga merupakan
hal yang sering ditemukan karena sebagian besar orang-orang dapat beresiko terkena
hipertensi. Pada kepala keluarga disebabkan oleh beberap faktor, seperti kebiasaan
mengkomsumsi makanan banyak mengandung garam, kurang aktifitas fisik, kebiasaan minum
kopi dan merokok. Penyebab kepala keluarga menderita hipertensi yaitu pola hidup yang tidak
sehat.
Menurut WHO pada tahun 2011 menunjukan satu milyar orang di dunia menderita
hipertensi, 2/3 penderita hipertensi berada di Negara berkembang. Prevalensi hipertensi akan
terus meningkat dan di prediksi tanun 2025 sebanyak 29% orang dewasa di seluruh dunia
terkena hipertensi. Hipertensi telah menyebabkan banyak kematian sekitar 8 juta orang setiap
taunnya, dan 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dengan 1/3 populasinya menderita
hipertensi.2
Menurut Riskesda tahun 2018 hipertensi di Indonesia mencapai 8,4% berdasarkan
diagnosa dokter pada penduduk umur >18 tahun, berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah
pada penduduk prevalenssi penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar 34,1%, sedangkan
pada tahun 2013 hasil prevalensi penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar 25,8%.
Hasil prevalensi hipertensi Provinsi jawa barat pada Tahun 2017 sebesar 33%
diharapkan target prevalensi hipertensi pada tahun 2018 turun menjadi 29,08% . tetapi
kenyataanya menjadi meningkat menjadi 34,5% sehingga capaian prevalensi hipertensi sebesar
84,29%. Adapun menurut data dinkes dikabupaten Garut Hipertensi dengan jumlah 76.663
jiwa atau 10,56 % menduduki tingkat ke tiga dari (10) besar penyakit yang terjadi di puskesmas
kabupaten Garut dengan pasien rawat inap dan rawat jalan pada tahun 2017. Apabila
dibandingkan dengan tahun 2016, jumlah kunjungan pasien yang datang ke puskesmas pada
tahun 2017 dengan diagnosa hipertensi mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu

1
Kemenkes RI, 2015, infodation hipertensi. Diakses pada tanggal 18 april 2022 pukul 11.10
2
Kemenkes ibd 2017
2
dari sebanyak 71.776 menjadi 76.663 dan masih tetap pada urutan ketiga (3) besar penyakit
yang ada di Kabupaten Garut Tahun 2017. 3
Hasil survei dari data Puskesmas Cilawu kab.Garut,di daerah Kecamatan Cilawu
Kabupaten Garut pada tahun 2021, terdapat 262 kasus laki-laki dan 2.062 kasus perempuan
usia > 30 tahun.
Menurut hasil Penelitian sebelumnya, tingginya kasus Hipertensi terdapat hubungan
dengan kurangnya tingkat pengetahuan pada kepala keluarga terhadap hipertensi. Angka
penderita hipertensi meningkat karena masih banyak masyarakat yang kurang sadar terhadap
penyakit ini. Meningkatnya jumlah pasien hipertensi disebabkabkan oleh perilaku yang tidak
sehat. Misalnya merokok, kurangnya aktifitas fisik dan kebiasaan mengkomsumsi makanan
yang tinggi garam.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk meneliliti tentang “Gambaran
pengetahuan Kepala keluarga Tentang Penyakit Hipertensi di Kecamatan Cilawu Kab. Garut
wilayah kerja Puskesmas Cilawu”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah sebagai
berikut“Gambaran pengetahuan Kepala keluarga tentang penyakit Hipertensi di kecamatan
cilawu kab.Garut di wilayah kerja Puskesmas Cilawu Kab Garut”
1.3 Tujuan Riset
1.3.1 . Tujuan Umum
Untuk Mengetahui bagaimana Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga tentang Penyakit
Hipertensi di kecamatan Cilawu Kab.Garut di wilayah kerja Puskesmas Cilawu Kab.Garut.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Kepala keluarga tentang pengertian penyakit
Hipertensi
2. Untuk mengetahui Gambaran pengetahuan Kepala keluarga tentang penyebab dan faktor
resiko penyakit Hipertensi
3. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan Kepala keluarga tentang tanda dan gejala
penyakit Hipertensi

3
Dinkes Garut 2017
3
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan,wawasan,dan memperoleh pengalaman nyata bagi
penulis dalam melakukan penelitian serta dapat menerapakan ilmu yang telah didapatkan
selama dibangku kuliah.
b. Untuk Responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan serta informasi bagi
responden tentang permasalahan dan faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya
hipertensi.
c.Untuk Pelayanan kesehatan
Manfaat peneliti bagi pelayanan kesehatan adalah memberikan gambaran
permasalahan dan faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi.
d. Untuk Perguruan tinggi
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
permasalahan dan faktor resiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi.

4
2.RINGKASAN TEORI

Pengetahun (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia,yang sekedar menjawab


pertanyaan “what” , misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Sedangkan ilmu
( science) bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan
“how” , misalnya mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa
4
manusia bernafas, dan sebagainya. Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai
intensitas yang berbeda-beda, dan menjelaskan bahwa ada enam tingkatan pengetauan yaitu:
Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (Comprehension), Penerapan (application), Analisis
(analysis), Sintesis (synthesis), Penilaian(evaluation).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu,5 Pendidikan : Pendidikan


mempengarui proses dalam belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakain
mudah seseorang untuk menerima sebuah informasi, Media massa / sumber informasi:
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan
pengetahuan jangka pendek ( immediate impact), sehingga menghasilkan perubahan dan
peningkatan pengetahuan, Sosial budaya dan ekonomi: kebiasaan dan tradisi yang dilakukan
seseorang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau tidak.status ekonomi
seseorang juga akan menentukan ketersediaan fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
teretntu, Lingkungan: lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu baik
lingkungan fisik, biologis, maupun social, Pengalaman : pengetahuan dapat diperoleh dari
pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain, Usia: usia mempengaruhi daya tangkap
dan pola fikir seseorang.

Kepala keluarga adalah sekelompok anggota keluarga yang bertanggung jawab atas
kebutuhan sehari-hari, atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai keluarga. Peran kepala
kualarga yaitu untuk mencari nafkah, melindungi keluarga, mengambil keputusan, mengasuh
anak, memelihara hubungan kekerabatan dan membina hubungan yang hamonis dengan
istrinya. keluarga kumpulan dua orang atau lebih yang tergabung karena hubungan darah atau
pengangkatan, perkawinan dan mereka hidup dalam satu atap rumah tangga, melakukan
interaksi antara satu dengan yang lainnya dan memiliki peran masing-masingdalam
6
menciptakan rasaserta mempertahankan kebudayaan. konsep keluarga adalah terdapat

4
Skidjo Notoatmodjo, 2014. Metodologi Penelitian Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta
hlm 1
5
Daryono dalam Yuliana 2017
6
Friedman dalam setiana 2016
5
sekumpulan manusia yang dihubungkan oleh suatu ikatan perkawinan antara laki-laki dan
perempuan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan serta mempertahankan
budaya yang umum, untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social
dari tiap anggota.7

keluarga juga merupakan salah satu penentu keberhasilan dari suatu pengobatan yang
dilakukan oleh seseorang dalam menjalani suatu pengobatan karena keluarga juga mempunyai
pengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga
menentukan tentang program kesehatan yang dapat diterima.8 Menjelaskan bahwa salah satu
fungsi dari keluarga yaitu perawatan kesehatan keluarga. Masalah kesehatan keluarga
merupakan suatu hal yang saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya
sehingga keluarga merupakan unit pelayanan kesehatan terdepan dalam meningkatkan derajat
kesehatan komunitas. Maka dari itu keluarga sangat berperan penting terhadap keberhasilan
suatu perawatan pasien dengan Hipertensi di rumah.

Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah di atas normal. Menurut Nurarif A.H
& Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140 mmHg
atau tekanan diastolic sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai,
Karena tidak ada tanda geja khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa
sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai silent
killer,9 orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika gejala yang dirasakan
semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan. Adapun penyebab Faktor yang
dapat menyebabkan seseorang memiliki risiko hipertensi yaitu, Keturunan / Genetik, Obesitas,
terlalu banyak mengonsumsi garam atau terlalu sedikit mengonsumsi makanan yang
mengandung kalium, kurang aktivitas fisik, olahraga, dan merokok.10

Hipertensi terbagi menjadi dua jenis,yaitu hipertensi primer dan sekunder. Masing–
masing memiliki penyebab yang berbeda yaitu, Hipertensi Primer, sering kali penyebab
hipertensi pada kebanyakan orang dewasa tidak diketahui.Hipertensi primer cenderung
berkembang secara bertahap selama bertahun-tahun dan Hipertensi sekunder, beberapa orang

7
Achjar,H.A., Komang.(2019). Asuhan keperawatan keluarga. Jakarta: Sagung seto
8
Friedman, E. T. ., Bowden, V. . & Jones, e. . (2010). Buku Ajaran Keperawatan
9
M. Ridwan., mengenal, mencegah, mengatasi silent killer Hipertensi. Pustaka Widyatamara
: semarang 2013.Hlm 120.
10
Komaling, j. K., Suba, B., & Wongkar, D. (2013). Hubungan Mengkonsumsi Alkohol
dengan hipertensi pada laki-laki di Desa Tompasobaru II Kecamatan Tompasobaru
Kabupaten Minahasa selatan. Ejurnal Keperawatan.
6
memiliki tekanan darah tinggi karena kondisi kesehatan yang mendasarinya 11. Hipertensi
sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada
hipertensi primer.berbagai kondisi yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder, antara lain,
Obstruktif sleep apnea (OSA), masalah ginjal, tumor kelenjar adrenal, Masalah tiroid.12
Adapun faktor risiko hipertensi dibagi menjadi dua kelompok, yaitu,13 Faktor yang
tidak dapat diubah dan faktor yang dapat di ubah.Sebagian besar hipertensi tidak
menampakkan gejala hingga betahun-tahun. Gejala yang paling sering muncul pada pasien
hipertensi jika hipertensinya sudah bertahun-tahun dan tidak diobati bisa menyebakan seperti
sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur,serta
mengalami penurunan kesadaran.14

11
World Healt Organization (WHO). 2014. World Healt Organization-Internasional society
Of Hypertension Statement of Mmangement op Hypertension.
12
https;//www.halodoc.com diakses pada tanggal 26 maret 2022 pukul 08.38 WIB
13
Aulia,R. 2017
14
Nuraarif,2015
7
3.METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian sesuatu yang sangat penting dalam penelitian. Istilah rancangan
penelitian digunakan dalam dua hal : pertama, rancangan penelitian merupakan suatu strategi
penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan
data, dan kedua, rancangan penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur penelitian yang
akan dilaksanakan.15
Metode deskriptif kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut sebagai metode positivesme karena berlandaskan pada filsafat positiisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris,
obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini cocok digunakan untuk pembuktian
/konfirmasi. Metode ini disebut metode kuantitatif karena adanya data penelitian berupa angka-
angka dan analisis menggunakan statistik.
3.2 Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan kepala
keluarga tentang penyakit hipertensi di kecamatan cilawu kab.Garut di wilayah kerja
puskesmas Cilawu kab.Garut.
Pengetahun (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab
pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Sedangkan ilmu
(science) bukan sekedar menjawab “what”, melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan
“how” , misalnya mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa
manusia bernafas, dan sebagainya.
Kepala keluarga adalah sekelompok anggota keluarga yang bertanggung jawab atas
kebutuhan sehari-hari, atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai keluarga. Peran kepala
kualarga yaitu untuk mencari nafkah, melindungi keluarga, mengambil keputusan, mengasuh
anak, memelihara hubungan kekerabatan dan membina hubungan yang hamonis dengan
istrinya. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang tergabung karena hubungan
darah atau pengangkatan, perkawinan dan mereka hidup dalam satu atap rumah tangga,
melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya dan memiliki peran masing-masing dalam
menciptakan rasa serta mempertahankan kebudayaan. konsep keluarga adalah terdapat

15
Arikunto, suharisimi S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.jakarta :
Rineka Cipta: hlm. 20
8
sekumpulan manusia yang dihubungkan oleh suatu ikatan perkawinan antara laki-laki dan
perempuan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan serta mempertahankan
budaya yang umum, untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social
dari tiap anggota.
Hipertensi terhadap kepala keluarga merupakan hal yang sering ditemukan karena
sebagian besar orang-orang dapat beresiko terkena hipertensi. Pada kepala keluarga disebabkan
oleh beberap faktor, seperti kebiasaan mengkomsumsi makanan banyak mengandung garam,
kurang aktifitas fisik, kebiasaan minum kopi dan merokok. Penyebab kepala keluarga
menderita hipertensi diatas adalah pola hidup yang tidak sehat.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin memperoleh gambaran pengetahuan terhadap
kepala keluarga tentang penyakit hipertensi yang akan didapatkan hasil pengetahuan baik,
cukup, atau kurangnya pemahaman kepala keluarga tentang hipertensi.
3.3 Variabel dan sub Variabel penelitian
Variable penelitian dan sub variabel yaitu Variable mengandung pengertian ukuran
atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok lain. Variable yang akan di teliti
dalam penelitian ini adalah pengetahuan kepala keluarga tentang hipertensi.Sub variable yaitu,
Pengetahuan kepala keluarga tentang pengertian hipertensi, Pengetahuan kepala keluarga
tentang penyebab dan faktor resiko hipertensi, Pengetahuan kepala keluarga tentang tanda dan
gejala hipertensi.16
3.4 Definisi Konseptual dan definisi Oprasional
Kerangka konseptual pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan.17
Gambaran adalah hasil menggambar atau lukisan. Pengetahun (knowledge) adalah hasil
tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia,
apa alam, dan sebagainya. Sedangkan ilmu (science) bukan sekedar menjawab “what”,
melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how” , misalnya mengapa air mendidih bila
dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa manusia bernafas, dan sebagainya.
Kepala keluarga adalah sekelompok anggota keluarga yang bertanggung jawab atas
kebutuhan sehari-hari, atau orang yang dianggap atau ditunjuk sebagai keluarga. Peran kepala
keluarga yaitu untuk mencari nafkah, melindungi keluarga, mengambil keputusan, mengasuh
anak, memelihara hubungan kekerabatan dan membina hubungan yang hamonis dengan

16
Fathoni, Abdurrahman. 2010. Metodelogi dak Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Rineka
Cipta.
17
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi
9
istrinya. 18Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang tergabung karena hubungan
darah atau pengangkatan, perkawinan dan mereka hidup dalam satu atap rumah tangga,
melakukan interaksi antara satu dengan yang lainnya dan memiliki peran masing-masing
dalam menciptakan rasa serta mempertahankan kebudayaan. konsep keluarga adalah terdapat
sekumpulan manusia yang dihubungkan oleh suatu ikatan perkawinan antara laki-laki dan
perempuan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk menciptakan serta mempertahankan
budaya yang umum, untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social
dari tiap anggota.
Hipertensi merupakan penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah manusia.
Tekanan darah itu sendiri didefinisikan sebagai tekanan yang terjadi didalaam pembuluh
arteri manusia ketika darah dipompa oleh jantung keseluruh anggota tubuh. Alat ukur tekanan
darah diseut tensi darah.
Definis oprasional adalah uraian tentang batasan variable yang dimaksud yang diukur
oleh variabel yang bersangkutan. Dalam peneltian ini definisi oprasional tentang
variabel”Gambaran Pengetahuan Kepala Keluarga Tentang Penyakit Hipertensi di kecamatan
cilawu Kab.Garut di wilayah kerja Puskesmas Cilawu kab.Garut”.
3.5 Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas abjek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
19
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasakan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa populasi adalah semua objek yang diamati dalam penelitian. Populasi dalam penelitian
ini adalah kepala keluarga di daerah Cilawu Kab. Garut di wilayah kerja Puskesmas Cilawu
Kab. Garut dengan Jumlah 262 Jiwa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
20
harus betul representatif atau mewakili populasi yang diteliti. Pengambilan sampel dapat
ditentukan ditentukan dengan teknik random sampling. Simple random sampling merupakan
pengambilan secara acak sistematis, yaitu cara ini dilakukan jika populasi mempunyai
karakteristik heterogen. Sampel peneliti ini ada 73 orang, sample diambil menggunakan rumus
slovin, melalui perhitungan.

18
MM Agadilopa. (2019 ). ( Diakses pada tanggal 14 april 2022) “Tentang Konsep Keluarga
“ di unduh dari http://eprints.umpo.ac.id/5425/3/BAB%20II.pdf
19
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Tindakan komperhensif. Bandung: Alfa Beta
20
Ibd, hlm. 81
10
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
𝑑 2 : Presisi yang ditetapkan
262
𝑛= 1+262(0,1)2

262
𝑛=
1 + 2,62
262
𝑛 =
3,62
n = 72,77
Hasil uraian diatas adalah 72,77 dibulatkan menjadi 73 jadi jumlah sampel pada
penelitian ini adalah 73 responden.
3.6 Pengumpulan data
Dalam penelitian ini, diperlukan sebuah metode atau teknik untuk mrngumpulkan data
penelitian. Metodologi pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Peneliti menggunakan dua jenis metode pengumpulan data dalam melaksanakan
penelitian ini adalah, Primer dan sekunder. Data primer adalah daya yang berasal dari sumber
asli atau pertama. dalam penelitian ini, data primer didapatkan dengan membagikan kuesioner
(angket) kepada responden. Data sekunder sebagai sumber data sekunder sebagai sumber data
yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
lewat dokumen.
3.7 Uji validitas dan Reliabilitas instrumen
Validitas suatu ukuran yang menunjukan ringkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument.21 Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan valid bila skor variabel tersebut
berkolerasi secara signifikan dengan skor totalnya. Uji validasi akan dilakukan di kecamatan
Cilawu Kab.Garut karena mempunyai karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian dengan
jumlah responden yaitu 30 orang kepala keluarga yang menderita hipertensi dan diberikan
kuesioner sebanyak 21 pertanyaan. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi
product moment.

21
Sugiono, ibid.
11
Realibilitas suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tetap
konsisten. Perhitungan perhitungan realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus
koefisien alpha Cronbach. Jika nilai Cronbach alpha > r tabel maka kuesioner atau angket
dinyatakan eliabel atau konsisten dan sementara jika nilai Cronbach alpha < r table maka
kuesioner atau angket dinyatakan tidak riabel atau konsisten.
Cara pengukuran uji realibilitas pada penelitian ini menggunakan metode aplikasi SPSS
(Statistical Produtand Service Solutions) progam aplikasi yang memiliki kemampuan analtik
statistic yang cukup tinggi< memproses dtastatistic secara cepat dan tepat, mengeluarkan
output ( Informasi) yang dikehendaki para pengambil keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA
AB DEWI · (2019). ( Di akses pada tangggal 14 april 2021). Di unduh
dari http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3657/4/Chapter2.pdf

Achjar,H.A., Komang.(2019). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta:Sagung Seto

Arikunto, suharisimi S. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.jakarta :


Rineka Cipta: hlm. 20

Friedman, E. T. ., Bowden, V. . & Jones, e. . (2010). Buku Ajaran Keperawatan


https;//www.halodoc.com diakses pada tanggal 26 maret 2022 pukul 08.38 WIB

Kemenkes, R. I. (2013). Profil Data Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kemenkes


RI.

Kemendagri. (2013). Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2008.


www.depdagri.go.id. Diakses pada tanggal 12 Februari 2014.

Komaling, J. K., Suba, B., & Wongkar, D. (2015). Hubungan mengkonsumsi alkohol
dengan kejadian hipertensi pada laki-laki di Desa Tompasobaru II Kecamatan Tompasobaru
Kabupaten Minahasa Selatan. ejurnal Keperawatan (e-Kp), 1 (1), 1-7.

Manawan, AA, Rattu, AJM, Punuh, MI 2016, ‘Hubungan antara Konsumsi Makanan
dengan Kejadian Hipertensi di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa’,
Jurnal Ilmiah Farmasi, vol.5, no.1, hlm.340 347 (Online Portal Garuda)

MM Agadilopa. (2019 ). ( Diakses pada tanggal 14 april 2022) “Tentang Konsep


Keluarga “ di unduh dari http://eprints.umpo.ac.id/5425/3/BAB%20II.pdf

M. Ridwan., mengenal, mencegah, mengatasi silent killer Hipertensi. Pustaka


Widyatamara : semarang 2013.Hlm 120.
Notoatmodjo, S. (2017). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. RI, P.
K. (2018). Klasifikasi Hipertensi. 12 Mei 2018.

Palimbong, Sarlina, Maria Dyah Kurniasari Dan Refilda Kiha. (2018). “Keefektifan
Diet Rendah Garam Pada Makanan Biasa Dan Lunak Terhadap Kesembuhan Hipertensi”.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol. 3 No. 1

Skidjo Notoatmodjo, 2014. Metodologi Penelitian Riset Kesehatan.Jakarta : Rineka


Cipta.

13
Sugiyono, Metode penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung,
2016, Hlm 42
5.Instrumen Penelitian
Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan ditulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner dapat berupa kuesioner pertanyaan tutup atau terbuka.22
Instrument penelitian berisi kumpulan pertanyaan yang diajukan dengan jumlah
pertanyaan sebanyak 21 soal dengan bentuk soal pilihan ganda, responden menjawab salah satu
jawaban yang dianggap benar.
6.Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan akan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei Tahun 2022 di
wilayah kerja UPT Puskesmas cilawu kab. Garut di kec.Cilawu.

22
Sugiono, op.cit.
14
15

Anda mungkin juga menyukai