Anda di halaman 1dari 5

 

Studi Kasus

Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. S Dengan Hipertensi Di Desa Mranggen

Sifana Ayu D1, Ernawati2


1,2
Program Studi Profesi Ners Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian nomor
Tanggal submit 8 Agustus satu di skala global. Hipertensi juga menjadi faktor risiko
2022
utama penyakit kardiovaskuler lainnya. Hipertensi dapat
Kata kunci:
menyebabkan berbagai macam komplikasi pada organ-organ
Pengetahuan, Hipertensi, vital seperti otak dan ginjal. Tujuan ini adalah untuk
Lansia meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi dan cara
pengobatannya melalui pendidikan kesehatan. Metode
penelitian ini menggunakan deskriptif dengan metode studi
kasus. Dari hasil studi kasus klien yang mendapatkan
pendidikan kesehatan hipertensi melalui home care, terjadi
perubahan tingkat pengetahuan klien dan keluarga sebelum
dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan terkait
hipertensi. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan
berpengaruh terhadap perubahan tingkat pengetahuan
hipertensi.

Korespondensi
Nama : Sifana Ayu Damayanti
Email : sivana.ayudamayanti99@gmail.com

PENDAHULUAN

Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan


suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat di
negara maju maupun di negara berkembang (Audhia et al., 2021). Menurut World Health
Organization (WHO), hampir seluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi. Prevalensi
hipertensi terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29% orang
dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah mengakibatkan kematian sekitar
8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara dari 1/3
populasinya. Sedangkan prevalensi penyakit hipertensi di Indonesia terjadi peningkatan dari
7,6% tahun 2007 menjadi 9,5%

Hipertensi merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu di skala global. Jumlah
penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,diperkirakan pada tahun 2025 akan
ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang
meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya (Kementerian Kesehatan RI, 2019).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya ≥130 mmHg dan tekanan diastoliknya ≥ 80 mmHg. Menurut Triyanto (2014), tidak
hanya sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular. Hipertensi juga menjadi faktor risiko
utama penyakit kardiovaskuler lainnya. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai macam
komplikasi pada organ organ vital seperti otak dan ginjal. Oleh karena itu, dibutuhkan
pendekatan atau terapi baik farmakologi maupun non farmakologi

Pengetahuan tentang hipertensi pada seseorang akan berdampak dengan salahnya


dalam tatalaksana penanganan hipertensi yang akan bisa menyebabkan komplikasi dari
hipertensi serta menjadi salah satunya penyebab tidak terkontrolnya tekanan darah .
Pengetahuan yang kurang pada penderita disebabkan karena belum mendapatkan stimulus
terhadap suatu objek yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan penderita (Hikmah,
2017).

METODE

Metode penelitian ini menggunakan deskriptif dengan metode studi kasus. Studi kasus
ini dilakukan di Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Studi kasus ini
mengambil subjek keluarga dengan tahap perkembangan pra lansia dengan hipertensi dengan
melakukan pendidikan kesehatan. Studi kasus ini dilakukan pada tanggal 28 Juni 2022 sampai
22 Juli 2022 Dengan 4x kunjungan. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara observasi
serta studi dokumentasi. Metode yang dilakukan saat pendidikan kesehatan adalah metode
ceramah dengan menggunakan media lembar balik yang diberikan kepada klien dan keluarga.

HASIL

1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan kepada NY. S yang berumur 47 tahun yang beralamat di RT.02
Desa Mranggen, hasil pengkajian pada Ny. S didapatkan hasil pemeriksaan yaitu tekanan
darah: 185/115mmHg, Nadi: 93x/menit, pernafasan: 20x/menit. Klien mengatakan mempunyai
riwayat hipertensi dari orang tuanya, klien juga mempunyai riwayat stroke 5 tahun yang lalu,
klien juga mengatakan suka memakan masakan yang asin dan klien juga mengatakan
suka makan-makanan yang berminyak seperti gorengan dan santan-santan. Klien
mengatakan tidak minum obat secara teratur dan lebih percaya minum air putih saja, klien
juga mengatakan tidak mengetahui terkait hipertensi dan apa yang harus dilakukan serta
makanan apa yang harus dikonsumsi dan dihindari, dan klien mengatakan sebelumnya
belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, klien mengatakan
ingin mengetahui tentang pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab penyakit hipertensi dan
cara perawatan yang di rumah.
2. Diagonsa keperawatan
Berdasarkan data yang muncul dari pengkajian yang dilakukan menunjukkan
diagnosa keperawatan yaitu Kesiapan peningkatan pengetahuan tentang hipertensi b.d
mengungkapkan minat dalam belajar (D.0113) (PPNI, 2017).
Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan pada klien, tujuan
yang diharapkan dari tindakan keperawatan yaitu diharapkan tingkat pengetahuan
meningkat (L.12111) dengan kriteria hasil: perilaku sesuai anjuran meningkat (5),
verbalisasi minat dalam belajar meningkat (5), kemampuan menjelaskan pengetahuan
tentang suatu topik meningkat (5), perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat (5).
(PPNI, 2019)

3. Perencanaan
Rencana tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesiapan
peningkatan pengetahuan tentang hipertensi adalah Edukasi Kesehatan (I.12383) dengan
melakukan Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi, sediakan materi
dan media Pendidikan Kesehatan, jadwalkan Pendidikan Kesehatan sesuai kesepakatan,
berikan kesempatan untuk bertanya, jelaskan pengetahuan tentang hipertensi, tanda-dan
gejala, penyebab hipertensi, dan makanan apa yang harus dihindari dan makanan apa
yang dianjurkan dikonsumsi oleh penderita hipertensi, ajarkan strategi nonfarmakologi
untuk mengatasi masalah hipertensi (PPNI, 2018).
4. Pelaksanaan
Implementasi dilakukan selama 3 hari ; hari pertama yaitu pada tanggal 7 Juli 2022
melakukan Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi, menyediakan
materi dan media Pendidikan Kesehatan, dan menjadwalkan Pendidikan Kesehatan
sesuai kesepakatan. Pada hari kedua pada tanggal 8 Juli 2022 dilakukan pendidikan
kesehatan tentang hipertensi dengan metode ceramah dan menggunakan media lembar
balik serta Lefleat yang dibagikan sebelum dilakukan pendidikan kesehatan. Dan pada
kunjungan terakhir yaitu hari ketiga pada tanggal 9 Juli 2022 dilakukan observasi
perkembangan kesehatan dan pengetahuan klien, pada saat ditanya terkait materi yang
sudah diajarkan sebelumnya klien dan keluarga aktif menjawab dan menanyakan kembali
ketika ada sesuatu yang dibingungkan dan didapatkan hasil tekanan darah 160/105
mmHg..
5. Evaluasi
Evaluasi yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan klien mengenai hipertensi. Data
subyektif, klien mengatakan paham dengan penyuluhan yang diberikan dan akan
melakukan diit yang dianjurkan (rendah garam dan makanan berminyak). Data objektif,
klien dapat menjelaskan pengertian hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, penyebab
hipertensi, komplikasi dari hipertensi, cara pengendalian hipertensi. Sehingga masalah
teratasi dan intervensi dihentikan.

PEMBAHASAN

Hasil studi kasus ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan Ny.S
setelah diberikan pendidikan kesehatan mengenai hipertensi. Hasil studi ini sejalan dengan
hasil studi lain yang menjelaskan bahwa terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan dan kepatuhan diet hipertensi (Ria & dina, 2021). Hal tersebut juga dijelaskan
dalam studi lain yang menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang
hipertensi terhadap pengetahuan. (samina et.al,2019)
Hipertensi atau Darah Tinggi adalah keadaan dimana seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah diatas normal atau kronis (dalam waktu yang lama). Hipertensi
merupakan kelainan yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur (Pratama
et al., 2022).
Pendidikan kesehatan yang diberikan kepada Ny.S mengenai penyakit hipertensi
mampu meningkatkan pengetahuan Ny.S juga mempunyai riwayat penyakit stroke 5 tahun
yang lalu, Ny S sangat kooperatif dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan ini. Sebelum
dilakukan pendidikan kesehatan, klien kurang mengetahui penyakit hipertensi dan cara
pengobatannya, namun setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien mampu menjelaskan
penyakit hipertensi serta mengetahui manfaat jus mentimun dalam menurunkan tekanan
darah. Klien juga mau mendengarkan saat di berikan pengetahuan mengenai hipertensi
sehingga selama pelaksaan berlangsung tidak ada hambatan.
Menurut jurnal yang di dapat, Terapi jus mentimun efektif untuk menurunkan tekanan darah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (riana & andi, 2020), pemberian pendidikan
Pemberian pendidikan kesehatan mempunyai manfaat tersendiri untuk meningkatkan
penetahuan pada pasien, sehingga apa yang disampaikan mudah diterima oleh pasien, oleh
karena itu perawat harus meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan dengan
mengikuti pelatihan atau seminar – seminar kesehatan.

SIMPULAN

Hasil yang didapatkan bahwa terjadi perubahan tingkat pengetahuan klien dan
keluarga sebelum dan sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan terkait hipertensi. Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap perubahan tingkat
pengetahuan hipertensi.

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi kasus Asuhan Keperawatan
Keluarga dengan tepat waktu. Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada pembimbing yang telah meluangkan waktu luangnya untuk membimbing
hingga proses ini selesai.

REFERENSI

Kementerian Kesehatan RI. 2019.Laporan Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes.

Triyanto, E. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi Secara Terpadu.

PPNI. (2017). Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostk
(Cetakan III). DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
(Edisi II). DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteri Hasil Keperawatan
(Cetakan II). DPP PPNI.

Priyanto, A., Abdillah, A., & Zaitun, T. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang
Hipertensi terhadap Tingkat Pengetahuan Hipertensi Menggunakan Media Poster dan
Audiovisual pada Pasien Hipertensi. Jurnal Nursing Update, Vol 12 No.
Saswati, N., & Riski, P. C. (2018). Efektivitas terapi hipnotis lima jari terhadap ansietas klien
hipertensi di puskesmas rawasari jambi tahun 2018. 7(2).
Widyasari. (2010). Pengaruh Pendidikan tentang Hipertensi terhadap Perubahan Perilaku
dan Pengetahuan Lansia di Desa Makamhaji Kartasura Sukoharjo. Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan.
Solihati, S., Winarni, L. M., & Sumaedah, S. (2021). Perbandingan Minuman Jus Belimbing Dan
Jus Wortel Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Pada Lansia Di
Kelurahan Rancagede Tahun 2020. Jurnal Kesehatan, 14(2), 137–141.
https://doi.org/10.23917/jk.v14i2.13476
Suwarto, S., & Furqoni, P. D. (2021a). Pemberian Terapi Jus Wortel Pada Penderita Hipertensi Di
Desa Bauh Gunung Sari Lampung Timur. JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (PKM), 4(5), 1184–1189. https://doi.org/10.33024/jkpm.v4i5.2832

Anda mungkin juga menyukai