PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah salah satu kontributor paling penting untuk penyakit jantung dan
akibat penyakit kardiovaskuler setiap tahun. Hal ini juga meningkatkan risiko
mempengaruhi lebih dari satu dari tiga orang dewasa berusia 25 tahun ke atas,
atau sekitar satu miliar orang di seluruh dunia. Menurut World Health
memprediksi bahwa pada tahun 2025 yang akan datang ada sekitar 29% jiwa
mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari
total penduduk dunia. Dari sejumlah penderita tersebut, hanya kurang dari
1
seperlima yang melakukan upaya pengendalian terhadap tekanan darah yang
27%. Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar
angka 25,8% pada tahun 2013 menjadi 44,1% pada tahun 2018. Dan propinsi
Jawa Timur menempati posisi keenam tertinggi dengan nilai sekitar 37%.
Sedangkan data dari profil kesehatan propinsi Jawa Timur tahun 2018,
peningkatan pada tahun 2022 sebanyak 201.561 jiwa. Data dari Rumah Sakit
penyakit dalam yang menderita hipertensi sebanyak 1.090 orang pada tahun
2022, sedangkan pada tahun sebelumnya di tahun 2021 berjumlah 1.069 orang.
2
mengatakan tidak rutin memeriksakan diri dikarenakan beberapa alasan seperti
jarak rumah yang jauh dari tempat pelayanan kesehatan, tidak ada keluarga
sakit ginjal, tidak perlu mengatur diet dan semakin tua semakin tinggi batas
dukungan keluarga dan sosial, dan kondisi sosio-ekonomi (Darnindro, N., &
Sarwono, J. 2017).
keluarga merupakan salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan begitu saja,
karena dukungan keluarga merupakan salah satu dari faktor yang memiliki
kontribusi yang cukup berarti dan sebagai faktor penguat yang mempengaruhi
3
pelayanan primer atau di RS rujukan primer dan sudah tersedia akses
teratur mengonsumsi obat atau dosis obat yang tidak adekuat sehingga
RS layanan primer dan faktor faktor yang memengaruhinya (Darnindro, N., &
Sarwono, J. 2017).
4
dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita hipertensi di Wilayah
Motivasi Terapi pada Pasien Hipertensi di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit
Mitra Medika Bondowoso. Di Rumah Sakit Mitra Medika sendiri belum ada
dengan Self Motivasi Terapi pada Pasien Hipertensi di Poli Penyakit Dalam
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Bondowoso.
2. Tujuan Khusus
5
1. Mengidentifikasi dukungan keluarga pasien Hipertensi Poli Penyakit
Terapi pada Pasien Hipertensi Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Mitra
Medika Bondowoso.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hipertensi .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pasien
b. Bagi Perawat
6
Hasil penilitian ini bisa digunakan sebagai salah satu intervensi
Bondowoso.
E. Keaslian Penelitian
Motivasi Terapi pada Pasien Hipertensi di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit
7
No Nama Peneliti, Judul Variabel Metode Desain Sampling Hasil Perbedaan
Tahun Independen Dependen Penelitian
1 Widyaningrum, Hubungan dukungan Dukungan Kepatuhan deskriptif Purposive Sampling Hasil dari penelitian Penelitian sebelumnya
D., keluarga dengan keluarga minum obat korelasi dengan ini didapatkan dari dilakukan di Wilayah
kepatuhan minum pendekatan 62 lansia responden Puskesmas Gayamsari
Retnaningsih, obat pada lansia crosssectional terdapat dukungan Kota Semarang, dengan
D., & Tamrin, penderita hipertensi keluarga baik, 46 menggunakan variabel
T. (2019). (33,6%) mempunyai independen dukungan
kepatuhan minum keluarga dan kepatuhan
obat yang tinggi dan minum obat,sedangkan
15 lansia mendapat penelitian ini dilakukan
dukungan keluarga di RS Mitra Medika
kurang, 15 (10,9%) dengan menggunakan
mempunyai variabel independen
kepatuhan minum dukungan keluarga dan
obat yang sedang variabel dependen self
motivasi terapi pada
pasien hipertensi.
1
1. Penelitian dengan judul Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
Spearman Rho.
Pasien Hipertensi.