Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah diatas normal yang dapat mengakibatkan angka

kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas). Hipertensi berarti

tekanan darah didalam pembuluh-pembuluh darah sangat tinggi yang

merupakan pengangkut darah dari jantung yang memompa darah keseluruh

jaringan dan organ-organ tubuh (Dwi Sapta Aryantiningsih & Silaen, 2018).

Berdasarkan penyebabnya, Hipertensi dibagi menjadi dua golongan

yaitu Hipertensi Primer dimana penyebabnya tidak diketahui namun banyak

faktor yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas,

susunan saraf simpatik, sistem renin angiotensin, efek dari eksresi Natrium

(Na), obesitas, merokok dan stress. Sedangkan Hipertensi Sekunder, yaitu

Hipertensi yang diakibatkan karena penyakit ginjal atau penggunaan

kontrasepsi hormonal (Bachrudin & Najib, 2016).

Hipertensi merupakan Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi

salah satu penyebab utama kematian premature di dunia. Menurut WHO

(2019), dari total penduduk dunia, prevelensi Hipertensi secara global

sebesar 22% dan kurang dari seperlima penderita melakukan upaya

pengendalian terhadap tekanan darah yang dimiliki. Afrika sebagai negara

dengan prevalensi tertinggi sebesar 27% disusul Asia Tenggara sebesar 25%
dari total kejadian di dunia. Diperkirakan 1 dari 5 orang perempuan di dunia

menderita Hipertensi, jumlah ini lebih besar dibanding laki – laki yaitu 1

dari 4 orang laki – laki (WHO, 2019).

Riskesdas 2018 Nasional menunjukkan prevalensi PTM mengalami

kenaikan jika dibandingkan dengan Riskesdas 2013, antara lain kanker,

stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan Hipertensi. Prevalensi

Hipertensi naik dari 25,8% menjadi 34,1%. Kenaikan prevalensi penyakit

tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup, antara lain merokok,

konsumsi minuman beralkohol, aktivitas fisik, serta konsumsi buah dan

sayur (Riset Kesehatan Dasar 2018).

Adapun Prevelensi Hipertensi berdasarkan diagnosis Dokter atau

peminum obat Anti Hipertensi pada penduduk umur ≥ 18 tahun pada

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kabupten Belitung yaitu

11,63% sampai dengan 11,99%. Prevelensi Hipertensi berdasarkan hasil

pengukuran pada penduduk umur ≥ 18 tahun pada Kabupaten Belitung yaitu

34,91%. Proporsi penderita Hipertensi yang meminum obat Anti Hipertensi

secara rutin yaitu 69,65%, tidak rutin minum obat 22,74%, dan tidak minum

obat 7,61%. Sedangkan Proporsi penderita Hipertensi yang mengukur

tekanan darah secara rutin adalah 16,61%, penderita yang jarang mengukur

tekanan darah 43,08%, sedangkan yang tidak pernah mengukur tekanan

darah yaitu 40,30% (RisKesDas Prov. Kep. Babel 2018).

Berdasarkan cakupan Pelayanan Kesehatan penderita Hipertensi di

wilayah kerja UPT Puskesmas Perawas pada tahun 2021, jumlah kasus

penderita hipertensi yang terjadi antara lain laki-laki sebanyak 432 kasus
dan perempuan sebanyak 815 kasus dengan total keseluruhan sebanyak

1247 kasus. Dengan rincian tiga desa yaitu desa Aik Rayak memiliki 19,4%

penderita Hipertensi, desa Perawas memiliki 28,1% penderita Hipertensi,

dan yang tertinggi adalah desa Buluh Tumbang dengan jumlah 47,2%

penderita Hipertensi (UPT Puskesmas Perawas, 2021).

Tidak semua penderita mengenali atau mengetahui gejala-gelaja

umum hipertensi. Adapun keluhan yang sering dirasakan penderita

hipertensi antara lain sakit kepala, gelisah, jantung berdebar, penglihatan

kabur, rasa nyeri di dada, serta mudah lelah (P2PTM Kemenkes RI, 2018).

Hipertensi atau peningkatan tekanan darah merupakan keadaan

peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara

terus-menerus lebih dari satu periode. Pada penderita hipertensi, terjadi

peningkatan volume cairan. Kondisi patologis tersebut dapat mengubah

ambang tekanan pada ginjal dalam mensekresikan garam dan air yang akan

meningkatkan tekanan arteri sistemik (Udjianti, 2013).

Hipertensi akan menyebabkan komplikasi kardiovaskuler karena

jantung mengalami arterosklerosis, yaitu keadaan yang menyebabkan

tekanan darah menjadi tinggi dan akan membahayakan arteri koroner dan

menyebabkan serangan jantung. Jika peristiwa tersebut terjadi di otak dapat

menyebabkan stroke (Irianto, 2014).

Hipertensi yang tidak mendapatkan penanganan serius akan

menyebabkan komplikasi yang lebih buruk bagi penderita, diantaranya

stroke, gagal ginjal dan peningkatan risiko jantung koroner. Pemberian

pendidikan merupakan salah satu upaya peningkatan pengetahuan dan


menginisiasi adanya perubahan. Dalam hal ini perubahan penderita dalam

kepatuhan minum obat. Pemberian pendidikan kesehatan dipandang sebagai

prioritas dalam melakukan intervensi dengan tujuan untuk meningkatkan

pengetahuan dan memberikan kesadaran tidak hanya kepada penderita

namun masyarakat secara luas tentang upaya pencegahan dan pengendalian

Hipertensi (Infodatin, 2019).

Keluarga mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan

kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat karena

keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat. Peran keluarga sangat

penting dalam setiap aspek keperawatan kesehatan keluarganya, untuk

itulah keluarga mempunyai peranan dalam menentukan asuhan yang

diperlukan oleh anggota keluarga yang menderita penyakit (Yohanes &

Betan, 2013).

Selain itu perawat juga memiliki perenan penting dalam asuhan

keperawatan dengan membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah

kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan

fungsi dan tugas perawatan kesehatan. Adapun peran perawat dalam

membantu keluarga yang anggota keluarganya menderita hipertensi antara

lain memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar dapat

melakukan asuhan keperawatan mandiri, sebagai koordinator untuk

mengatur program kegiatan atau dari berbagai disiplin ilmu, sebagai

pengawas kesehatan, sebagai konsultan dalam mengatasi masalah, sebagai

fasilitator asuhan perawatan dasar pada keluarga yang menderita penyakit

hipertensi (Muhlisin, 2012).


Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat

penelitian tentang asuhan keperawatan yang berjudul “Asuhan Keperawatan

Keluarga Pada Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas

Perawas Kabupaten Belitung”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana Asuhan Keperawatan Keluarga Pada

Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Perawas Kabupaten

Belitung ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran atau pengalaman nyata dalam

memberikan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan

Hipertensi di UPT Puskesmas Perawas.

1.3.2 Tujuan Khusus

a) Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada pada

pasien yang mengalami Hipertensi.

b) Mampu melakukan anamnesa untuk menegakkan diagnosa

keperawatan keluarga pada pasien yang mengalami Hipertensi.

c) Mampu menyusun perencanaan keperawatan keluarga pada

pasien yang mengalami Hipertensi.


d) Mampu melaksanakan implementasi keperawatan keluarga pada

pasien yang mengalami Hipertensi.

e) Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga pada pasien

yang mengalami Hipertensi.

f) Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga pada

pasien yang mengalami Hipertensi.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan karya tulis ilmiah ini, penulis berharap dapat memberikan manfaat

bagi pihak-pihak yang terkait antara lain:

1.4.1 Bagi Masyarakat

Memberikan pengetahuan dasar pada pasien dan keluarga dalam

memahami penyakit Hipertensi.

1.4.2 Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran

dan acuan sebagai kajian tentang asuhan keperawatan keluarga pada

pasien dengan Hipertensi

1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Sebagai tambahan informasi dan kajian untuk menambah wawasan

bagi mahasiswa/I Diploma III Keperawatan yang khusus berkaitan

dengan asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan Hipertensi.

1.4.4 Bagi Penulis


Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dan agar penulis

mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga pada pasien

dengan Hipertensi secara tepat dan akurat.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Hipertensi

2.1.1 Anatomi Fisiologi

Anda mungkin juga menyukai