Disusun oleh:
FREDI PRANATA
AOA0190897
kondisi dimana tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 140 mmHg
dan/atau tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg.
Tekanan darah tinggi merupakan hasil pengukuran tekanan darah terakhir atau
dan ginjal, masih menjadi faktor risiko utama yang dapat dicegah untuk
dan menengah dan bebannya dapat diringkas sebagai berikut. 1. Secara global,
hipertensi pada tahun 2025 (Judd dan Calhoun, 2014) dalam (Zhong et al., 2021).
2017). berpendapat bahwa itu adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas.
merupakan ancaman yang lebih besar bagi negara berkembang daripada negara
maju. Kearney dkk. (2005) dalam (Sohn, 2017) memperkirakan jumlah penderita
hipertensi pada tahun 2000 mencapai 972 juta, yang terdiri dari 333 juta di negara
maju dan 639 juta di negara berkembang. Mereka memproyeksikan, pada tahun
menjadi 413 juta di negara maju dan sebanyak 80% menjadi 1,15 miliar di negara
berkembang.(Sohn, 2017)
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun
(45,3%), umur 55- 64 tahun (55,2%). (Kemenkes RI, 2019). Dari prevalensi
tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
Jawa Timur sekitar 11.952.694 penduduk, dengan proporsi laki-laki 48% dan
Timur, 2019)
tahun 2014, berjumlah 2.883 orang (27,22 %). Hipertensi menurut golongan
usia, dari 15-44 tahun berjumlah 478 orang, usia 45-69 tahun 1.863 orang,
sedangkan usia >69 tahun berjumlah 542 orang. Hipertensi Primer terjadi
dengan jumlah 74.049 orang (14,49%) (Dinkes Kab. Malang, 2015). Dan pada
tahun 2015 ada 74.098 kemudian naik menjadi 97498 pada tahun 2016 (Dinkes
berdasarkan jenis kelamin laki- laki berjumlah 9.582 orang (6,81 %) dan
termasuk kelebihan berat badan/obesitas, pola makan yang tidak sehat, diet
natrium yang berlebihan, diet kalium yang tidak memadai, aktivitas fisik yang
strategi yang diketahui untuk mengontrol tekanan darah.(Cv & Promotion, 2018)
keluarga untuk menerapkan perawatan atau pengobatan secara rutin dan aktivitas
jantung, gagal ginjal dan stroke. Di bidang kesehatan, manajemen diterapkan untuk
kesehatan untuk menjaga dan mengatasi gangguan kesehatan pada individu atau
kelompok masyarakat secara efektif, efisien, dan produktif (Muninjaya, 2012).
hidup yaitu dengan patuh terhadap perawatan atau pengobatan, selain itu dengan
memberi dukungan informasi tentang kesehatan dan dukungan keluarga juga sangat
dibutuhkan.
Sumber daya yang ada dalam keluarga (tanggung jawab anggota keluarga, sumber
Untuk mengetahui lebih lanjut dari perawatan penyakit ini maka penulis
Puskesmas Pakis?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.4.1. Teoritis.
Untuk meningkatkan kesadaran keluarga untuk lebih
1.4.2 Praktis.
Secara praktis, tugas akhir ini akan bermanfaat bagi
2) Bagi peneliti
kasus Hipertensi.
Hipertensi.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Dalam bab 2 ini akan diuraikan secara teoritis mengenai konsep penyakit dan
asuhan keperawatan pada pasien dengan hipertensi. Konsep dasar penyakit akan
diuraikan. Konsep dasar penyakit akan diuraikan definisi, etiologi dan cara
evaluasi.
2.1.1 Pengertian
dan tekanan diastolik dari lebih dari 90 mmhg, berdasarkan pada dua kali
a. Normal : sistolik kurang dari 120 mmhg diastolik kurang dari 80 mmhg.
risiko morbiditas atau mortalitas dini, yang meningkat saat tekanan darah sistolik
8
9
merusak pembuluh darah di organ target (jantung, ginjal, otak, dan mata).
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui dengan
Selain itu juga para pakar menunjukkan stress sebagai tertuduh utama, dan
2) Hipertensi Sekunder
Pada 5-10 persen kasus sisanya penyebab khususnya sudah diketahui, yaitu
darah atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering terjadi adalah
berupa kelainan ginjal seperti tumor, diabetes, kelainan adrenal, kelainan aorta,
Faktor-faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah dan yang dapat diubah
oleh penderita hipertensi menurut Black & Hawks (2014) adalah sebagai berikut :
1. Riwayat keluarga
dengan riwayat keluarga, beberapa gen berinteraksi dengan yang lainnya dan
juga lingkungan yang dapat menyebabkan tekanan darah naik dari waktu ke
waktu. Klien dengan orang tua yang memiliki hipertensi berada pada risiko
2. Usia
hipertensi meningkat dengan usia 50-60 % klien yang berumur lebih dari 60
tahun memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg. Diantara orang
dewasa, pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari pada tekanan darah
3. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan wanita sampai kira-
kira usia 55 tahun. Resiko pada pria dan wanita hamper sama antara usia 55
4. Etnis
akan tetapi penigkatannya dikaitkan dengan kadar renin yang lebih rendah,
1. Diabetes mellitus
Hipertensi telah terbukti terjadi lebih dua kali lipat pada klien diabetes
2. Stress
respon stress.
3. Obesitas
hipertensi.
4. Nutrisi
sistem saraf pusat. Penelitan juga menunjukkan bahwa asupan diet rendah
hipertensi.
5. Penyalahgunaan obat
nikotin dalam rokok sigaret serta obat seperti kokain dapat menyebabkan
2.1.5 Patofisiologi
terletak dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula
jaras saraf simpatis, yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari
pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk implus yang bergerak kebawah melalui
system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron pre ganglion
menyebabkan pelepasanrenin.
retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume
(Aspiani,2016)
Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada
setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala. (Wijaya & Putri, 2013)
1) Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
3) Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat,
Sedangkan tanda dan gejala utama hipertensi menurut (Aspiani, 2014) yang
1) Sakit kepala.
menyebabkan kerusakan arteri didalam tubuh sampai organ yang mendapat suplai
darah dari arteri tersebut. Komplikasi hipertensi dapat terjadi pada organ-organ
1) Jantung
koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan meningkat, otot
banyaknya cairan yang tertahan diparu maupun jaringan tubuh lain yang dapat
menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal jantung.
2) Otak
3) Ginjal
4) Mata
menimbulkan kebutaan.
Untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume cairan dan dapat
2) Kalsium serum
3) Kreatinin serum
4) Urinalisa
5) Elektrokardiogram
2.1.9 Penatalaksanaan
Terapi tanpa obat digunakan sebagai tindakan untuk hipertensi ringan dan
sebagai tindakan suportif pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat
ini meliputi :
a. Diet
e) Menghentikan merokok.
b. Latihan fisik
Latihan fisik atau olahraga yang teratur dan terarah yang dianjurkan untuk
b) Intensitas olahraga yang baik antara 60-80% dari kapasitas aerobik atau
c) Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit berada dalam zona latihan.
perminggu.
c. Edukasi psikologis
a) Tehnik Biofeedback
b) Tehnik relaksasi
mempertahankan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Pengobatannya meliputi :
a. Step 1
inhibitor.
b. Step 2
c) Ditambah obat ke-2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker , ca
b. Step 3
c. Step 4
19
Alternatif pemberian obatnya :
2.1.10 Pathway
HIPERTENSI
Perubahan
Kerusakan vaskuler pembuluh darah status
kesehatan
Perubahan struktur Ketidakadekuata
n Pemahaman
Penyumbatan pembuluh darah
Ketidakpatuhan
vasokontriksi
Gangguan sirkulasi
Hipervolemia
Manajemen Kesehatan
tidak efektif
2.2.1 Definisi
rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1988 dalam
persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis
yang hidup bersama atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau
tanpa anak,baik Anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah
tangga (Padila,2012). Jadi, dari beberapa definisi diatas maka keluarga adalah unit
terkecil yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan dan tinggal dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan serta mempunyai peran atau
1) Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
diatur secara kompleks dalam posisi, peran, dan aturan atau nilai-nilai yang menjadi
dasar struktur atau organisasi keluarga. Struktur keluarga tersebut memiliki ciri-ciri
antara lain :
1) Terorganisasi
2) Keterbatasan
Setiap anggota memiliki peran dan fungsinya masing-masing. Peran dan fungsi
perbedaan dan kekhususan. Misalnya saja ayah sebagai pencari nafkah utama
macam pola kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial, maka tipe keluarga
1) Traditional nuclear, yaitu keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak
yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu
2) Extended family, yaitu keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya
dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
4) Middle age /aging couple, yaitu suami sebagai pencari uang, istri dirumah atau
5) Dyadic nuclear, yaitu suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai
6) Single parent, yaitu satu orang tua akibat perceraian/kematian pasangnya dan
7) Dual carrier, yaitu suami istri atau keduanya berkarir tanpa anak.
tertentu.
9) Single adult, yaitu wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak
10) Three generation, yaitu tiga generasi atau lebih tinggal satu rumah.
11) Institusional, yaitu anak-anak atau orang dewasa tinggal dalam satu panti.
12) Communal, yaitu satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang mengayomi
13) Group Marriage, yaitu suatu rumah terdiri atas orang tua dan keturunanya
didalam satu keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
24
semua adalah orang tua dari anak-anak.
14) Unmarried Parent and Child, yaitu ibu dan anak dimana perkawinan tidak
15) Cohibing Couple, yaitu dua orang/satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
pernikahan.
Peran Keluarga adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam satu sistem (Mubarak dkk, 2012).
Peran didasarkan pada preskipsi dan harapan peran yang menerangkan apa yang
individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi
harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut peran tersebut
1) Ayah
2) Ibu
pelindung keluarga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan
3) Anak
Menurut Friedman dalam Padila (2012) ada lima fungsi dasar keluarga
diantaranya adalah:
diri yang positif, perasaan memiliki dan dimiliki, perasaan yang berarti, dan
oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan belajar berperan dalam
Dalam fungsi ini anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta
keuangan.
Menurut Harmoko (2012) di dalam sebuah keluarga ada beberapa tugas dasar
yang dialami anggota keluarga, secara tidak langsung akan menjadi perhatian
keluarga atau orang tua. Apabila menyadari adanya perubahan, keluarga perlu
mencatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
2) Membuat Keputusan
Tindakan kesehatan yang Tepat Tugas ini merupakan upaya utama keluarga
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi.
pertama.
anggota keluarga. Oleh karena itu kondisi rumah haruslah dapat menjadikan
keluarga.
yangsakit hipertensi.
kembali.
Menurut Widyanto (2014), peran dan fungsi perawat dalam keluarga yaitu:
pengawasan penyakit.
keluarga, pelayanan kesehatan dan sosial, serta sektor lain untuk mendapatkan
diperlukan.
Secara klasik, manajemen adalah ilmu atau seni tentang penggunaan sumber
daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang
sama manusia di dalam organisasi, dan ruang lingkup masalah yang dihadapi.
dan mengatasi gangguan kesehatan pada individu atau kelompok masyarakat secara
hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan yang diharapkan (Tim
2.3.2 Penyabab
5) Kesulitan ekonomi
7) Konflik keluarga
tujuan kesehatan.
tersedia.
yaitu:
fisik.
1. Pengumpulan data
a. Data Umum
1) Identitas pasien
lingkunganrumah.
4) Struktur keluarga
Pada bagian ini menjelaskan tentang tipe
5) Fungsi keluarga
keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik.
menyertai hipertensi.
1) B1 (Breating)
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel)
6) B6 (Bone)
7) B7 (Pendengaran)
a) Mata: dikaji pupil isokor/ anisokor, sclera
a. Problem ( p / masalah )
b. Etiologi ( E / penyebab )
tepat.
Skoring:
Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh bobot
serta memprioritaskannya.
39
secara jelas
b. Berikan informasi yang diminta
pasien
Intervensi Pendukung
1.12360 1. Bimbingan Sistem kesehatan
2. Dukungan Pengungkapan Kebutuhan
1.09266 3. Edukasi Program Pengobatan
1.12441
Intervensi Pendukung
1.12361
1. Dukungan Kepatuhan Program
pengobatan
1.09266 2. Dukungan pengungkapan Kebutuhan
3. Edukasi Program Pengobatan
4. Manajemen Perilaku
1.12441
1.12463
1. Tingkat kepatuhan
a) Verbalisasi kemauan
mematuhi program
perawatan atau pengobatan
dari menurun menjadi
meningkat
b) Verbalisasi mengikuti
anjuran dari menurun
menjadi meningkat
c) Perilaku mengikuti
42
m pengobatan
I.12361 Intervensi Utama O a)
b Ide Terapeutik
s ntifika
1. Duku e si
ngan a) Buat komitmen menjalani program
r kepatu
Kepatuh pengobatan dengan baik
v han
an b) Buat jadwal pendampingan keluarga
a menjal
program untuk bergantian menemani pasien
s ani
pengoba selama menjalar program
i progra
tan pengobatan
43
keperawatan yang dilakukan oleh perawat, seperti tahap-tahap yang lain dalam
proses keperawatan, fase pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain
keperawatan.
merupakan kegiatan sengaja dan terus menerus yang mekibatkan klien atau pasien
sebagai berikut:
S : Data subjektif
tindakan keperawatan.
O : Data objektif
tindakankeperawatan.
A : Analisa
atau juga dapat dituliskan suatu masalah/ diagnosis baru yang terjadi akibat
P : Planning
Perencanaan keperawatan yang dilanjutkan, dihentikan, dimodifikasi atau
1.3 Partisipan
Subyek yang digunakan sebagai partisipan dalam studi kasus ini adalah 2 keluarga
yang masuk dalam tipe keluarga inti yang memiliki masalah keperawatan dan diagnosa
medis yang sama. Partisipan atau unit yang diteliti dalam studi kasus ini keluarga
hipertensi dengan mnajemen kesehatan keluarga tidak efektif.
1. Insklusi.
a. Keluarga hipertensi dengan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif/
b. Keluarga yang sudah disetujui untuk dijadikan partisipan.
2. Ekslusi.
a. Keluarga yang sudah mampu menajemen kesehatan keluarga secara efektif
1.4 Lokasi dan Waktu Peneliian.
1. Lokasi
Studi kasus ini dilakukan pada keluarga dan klien hipertensi dengan
manajaemen kesehatan keluarga tidak efektif di Wilayah Puskesmas Pakis.
2. Waktu.
Studi kasus ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei tahun 2022. Lama
penelitian ini selama 2 sampai 3 minggu dengan mengunjumgi 3x dalam seminggu.
berasal dari data asli. Dokumen asli berupa pemeriksaan penunjang dan rekam
tersebut. Jika subjek tidak bersedia maka peneliti harus menghormati keputusan
klien sebagai hak klien. Beberapa informasi yang harus ada dalam lembar informed
consent yaitu antara lain: partisipan pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain
sebagainya.
sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda centang () pada
kolom atau tempat yang sesuai. Angket terbuka adalah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai
angket terbuka dan tertutup. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berupa
angket tertutup.
Informed Consent Memastikan Legalitas Persetujuan Dengan Surat Persetujuan Dengan Surat
Persetujuan Bersedia Menjadi Responden
Analisa Dara
Penarikan Kesimpulan
Penyajian Data
1.9 Etika Penelitian.
1) Informed Consent (persetujuan menjadi responden)
Informed consent merupakan ketersediaan subjek penelitian yang akan diteliti.
Peneliti memberikan informasi tujuan asuhan keperawatan yang akan dilakukan.
Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Responden
dapat menentukan apakah bersedia atau tidak menjadi subjek penelitian tanpa ada
paksaan apapun.
2) Anonimity (tanpa nama)
Peneliti wajib menjaga kerahasiaan informasi atau data yang diberikan oleh
subjek penelitian tanpa mencantumkan nama (anonymity). Peneliti dapat menjamin
tidak akan mencamtumkan nama jelas subjek penelitian dan hanya akan
mencamtumkan inisial subjek penelitian.
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Peneliti wajib menjaga kerahasiaan informasi atau dara dari subjek penelitian.
Penulis menjamin kerahasiaan dari hasil laporan kasus baik informasi maupun
masalah lainya seperti data responden yang disimpan dengan baik dan tidak
Andra Saferi Wijaya & Yessie Mariza Putri. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah
Keperawatan Dewasa. Yogyakarta: Nuha Medika.
Aspiani, R.Y., 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Kardiovaskuler.
Jakarta: EGC.
Black & Hawk. 2014. Medikal Surgical Nursing Clinical Management for Positiveoutcomes
(Ed. 7). St. Louis : Missouri Elsevier Saunders.
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Mubarak, Wahit Iqbal., Lilis Indrawati., & Joko Susanto. (2015). Buku Ajar
IlmuKeperawatan Dasar (hlm. 3-24). Jakarta: Salemba Medika.
Muninjaya, A.A. Gde. 2012. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Kedokteran EGC :
Jakarta Nuha Medika
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Smeltzer, S. C. And Bare, B. G. 2012.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner
&Sudart Edisi 8. Jakarta: EGC
Suarni L & Apriyani H.(2017). Metodologi Keperawatan .Yogyakarta: Pustaka Panesa
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standart diagnosis keperawatan Indonesia, definisi dan
indikator diagnostik. Edisi pertama Cetakan kedua. DPP PPNI Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia, definisi dan
tindakan keperawatan. Edisi pertama cetakan kedua. DPP PPNI Jakarta.
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi secaraTerpadu.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widyanto. (2014). Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis. Yogyakarta :
Sorowajan
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Muninjaya,
A.A. Gde. 2012. Manajemen mutu pelayanan kesehatan. Kedokteran EGC : Jakarta Nuha
Medika