Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hipertensi adalah penyakit yang di defenisikan sebagai peninkatan tekanan darah secara
menetap (Dipiro, dkk.,2011) umumnya, seseorang di katakan mengalami hipertensi jika tekanan
darah berada di atas 140/90mmHg. Hipertensi di bedakan menjadi 2 macam, yakni hipertensi
primer (Esensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi di picu oleh beberapa faktor resiko,seperti
faktor genetik,obesitas,kelebihan asupan nutrium, dislipidemia, kurangnya aktifitas fisik, dan
devisiensi Vitamin D (Dharmeizar,2012). Fenomena dimasyarakat adalah suatu kebiasaan dari
masyarkat yang tidak/kurang sesuai untuk penderita hipertensi.,misalnya ada beberapa
masyarakat yang masih mengkomsumsi makanan yang berlemak (seperti sate kambing) dan
kurag berolahraga walaupun mereka suda tau menderita hipertensi.

Kejadian hipertensi di seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 miliar orang, yang mana angka
tersebut mengambarkan 31% jumbla penduduk dewasa di dunia yang mengalami peningkatan
sebesar 5,1% lebih besar di bandinkan perfalensi global pada tahun 2000-2010 (Bloch,2016).
Sementara menurut hasil Riskesdas 2013 kejaisn hipertensi di indonesia berada dalam peringkat
ke 6 dari 10 kategori penyakit tidak menular kronis, perfalensi kejadian hipertensi di indonesia
yang di dapatkan dari hasil pengukuran tekanan darah pada enduduk berusia ≥18 Tahun
mengalami penurunan dari 31,7% pada tahun 2007 menjadi 25,8% (Kemenkes RI,2013). Angka
perfalensi hipertensi di provinsi jawa timur masih cukup tinggi bila di bandingkan dengan angka
perfalensi di indonesia, yaitu sebesar 26,2% (Kemenkes RI,2016). Sementra pada tahun 2016
presentase prefalensi tekanan darah tinggi sebesar 13,47% (Dinkes Provinsi Jawa Timur
2017).jumbla angka kejadian penyakit hipertensi di kabupaten sidoarjo pada tahun 2018
mencapai
98,458 kasus (profil kesehatan kabupaten sidoarjo tahun 2018).Berdasarkan penelitian yang di
lakukan apada Agustina (2015) faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada
penduduk usia produktif (25-54 Tahun) adalah faktor grnetik,obesitas, kebiasaan merokok,
komsumsi garam, pengunaan minyak jelantah,dan stres.pada umumnya, kejadian hipertensi
banyak terjadi pada penduduk berusia lanjut namun tidak menutup kemungkinan penduduk usia
remaja hingga dewasa juga dapat mengalami penyakit tersebut. hipertensi kini telah menjadi
penyakit degeratif yang di turunkan kepada anggota keluarga yang memiliki riwayat kejadian
hipertensi (Kemenkes RI,2014). Peningkatan tekanan darah terus menerus pada Hipertensi akan
mengakibatkan kerusakan pembuluh darah organ-organ vital, hipertensi mengakibatkan
hyperplasia media (penebalan) arteriole-arteriole, karena pembuluh darah menebal,maka
perfusi jaringan menurun dan mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh.hal ini menyebabkan
infark miokard,stroke,gagal jantung, dan gagal ginjal.Pencegahan penyakit hipertensi dapat di
lakukan dengan memberikan penyuluhan seperti menyarankan untuk berpartisipasi pada
kegiatan dan disesuaikan dengan batasan medis atau sesuai dengan kemampuan seperti
berjalan,jogging,bersepeda atau berenang, perawat juga dapat mengajarkan untuk menghindari
makan garam yang berlebih untuk menstabilkan tekanan darah. Selain itu, perawat dapat
menyarankan kepada keluarga dengan anggota keluarganya yang menderita hipertensi untuk
melakukan monitoring secara rutin terkait dengan tekanan darah guna mencegah terjadinya
komplikasi penyakit hipertensi secara dini.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami hipertensi
dengan ketidakmampuan koping keluarga mengatasi nyeri akut di Desa Badang Ngorojombang?
1.3 Tujuan
A.Tujuan Umum
Mengidentifikasi asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami
hipertensi dengan ketidakmampuan koping keluarga mengatasi nyeri akut di Desa Badang
Ngorojombang.

B.Tujuan khusus
1. Mengkaji anggota keluarga dengan diagnose medis hipertensi di Desa Badang
Ngorojombang
2. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada anggota keluarga dengan
diagnose medis hipertensi di Desa Badang Ngorojombang
3. Merencanakan tindakan keperawatan keluarga pada anggota dengan
diagnose medis hipertensi di Desa Badang Ngorojombang
4. Melaksanakan tindakan keperawatan keluarga pada anggota keluarga dengan
diagnose medis hipertensi di Desa Badang Ngorojombang
5. Mengevaluasi tindakan keperawatan keluarga pada anggota keluargadengan
diagnose medis hipertensi di Desa Badang Ngorojombang
6. Mendokumentasikan asuhan keperawatan keluarga pada anggota keluarga
dengan diagnose medis hipertensi di Desa Badang Ngorojombang

1.4 Manfaat

Terkait dengan tujuan maka tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Akademis, hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan
anggota keluarga dengan diagnosa medis hipertensi
2. Bagi peneliti
Hasil penelitian itu dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan
keluarga pada keluarga dengan anggota keluarga dengan diagnosa
medis Hipertensi
3. Bagi profesi kesehatan
Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang asuhan keperawatan keluarga pada keluarga
dengan anggota keluarga dengan diagnosa medis Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai