PENDAHULUAN
dan secara luas diakui sebagai gangguan kardiovaskular yang paling umum
gagal ginjal dan kematian dini, yang mempengaruhi satu dari empat orang
diperkirakan meningkat menjadi 30% pada tahun 2025 (Li W et al., 2017).
diperkirakan meningkat dua kali lipat dari sekitar 650 juta menjadi 1,28 miliar
antara tahun 1990 dan 2019, menurut analisis gabungan dari 1201 studi
perwakilan populasi. Lebih dari satu miliar penderita hipertensi di dunia
penderita hipertensi (41% wanita dan 51% pria) tidak menyadari kondisi
usia ≥18 tahun sebesar 34,1%. Estimasi jumlah kasus hipertensi di Indonesia
31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%).
minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat (Rikesdas, 2018).
2022 terdapat 138 orang yang datang berobat, namun pada bulan Oktober
stroke, jantung dan ginjal. Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat
keluarga, kebiasan hidup yang kurang baik, pola diet yang kurang baik dan
kuantitas tidur yang kurang baik. Kuantitas tidur yang kurang baik akan lebih
fisik dan psikologis. Gaya hidup merupakan salah satu faktor risiko penting
tahun). Gaya hidup tidak sehat, antara lain merokok, kurang olahraga,
saraf simpatis, dan terjadi peningkatan saraf simpatis, ketika saraf simpatis
terhadap faktor risiko yang dapat diubah dalam hal ini seperti gaya hidup
hipertensi penderita perlu mengetahui faktor risiko apa saja yang melekat
risiko.
Pasuruan
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
1. Bagi Responden/Masyarakat
kesehatan di masyarakat.
2. Bagi Tempat Penelitian
peningkatan hipertensi.