Anda di halaman 1dari 9

Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.

153

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI


Analysis Factors Related to the Event of Hypertension

Yeni Riza, Ridha Hayati, Wawan Setiawan

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin


e-mail: hafizulya22@gmail.com

ABSTRAK

Hipertensi merupakan satu dari penyakit tidak menular yang mejadi masalah di bidang kesehatan dan sering
ditemukan pada pelayanan kesehatan primer yaitu puskesmas dan jaringannya seperti posbindu. Dari data hasil
kunjungan di Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin pada bulan Januari penderita tekanan darah sebanyak
32 orang (55,17%) dari total kunjungan sebanyak 58 orang, bulan Februari 35 orang (53,85%) dari 65 orang,
bulan Maret 36 orang (54,55%) dari 66 orang dan bulan April sebanyak 23 orang (51,11%) dari total 45 orang
dan 2 orang telah meninggal dikarenakan penyakit hipertensi dan penyakit penyertanya. Penelitian ini bertujuan
menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dengan menggunakan jenis penelitian analitik
serta menggunakan teknik total sampling berjumlah 88 responden. Teknik analisis data menggunakan uji
statistik Chi-Square. Hasil dari uji Chi-square penelitian ini, variabel yang berhubungan dengan kejadian
hipertensi adalah usia (p=0,033), jenis kelamin (p=0,014) dan obesitas (p=0,001). Sedangkan variabel yang
tidak berhubungan adalah riwayat keluarga (p=0,568), dan aktivitas fisik (p=0,937). Kesimpulannya adalah
faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin adalah usia,
jenis kelamin dan obesitas.

Kata Kunci: Usia, Jenis kelamin, Obesitas, Hipertensi

ABSTRACT

Hypertension is one of the non-communicable diseases and become major public health problem. It is often
found in primary health care such as Public Health Center and POSBINDU (Integrated Village NCD Prevention
Post). Based on the data in POSBINDU that held in Tapin District on January 2018, there are 32 cases
(55,17%) of 58 visitor that diagnosed with Hypertension. Meanwhile in February there are 35 cases (53,85%) of
65 visitor and March are 36 cases (54,55%) of 66 visitor. On April 2018, there are 23 cases (51,11%)
hypertension of 45 visitor and 2 of them had died because of hypertension and severe complication. This study
aims to determine the associated factors of hypertension with analytical study with 88 respondents by total
sampling technique. This study method is analyzed data using Chi-Square test statistic. The Result of Chi-square
test are, the variables related to the incidence of hypertension are Age (p=0,033), Gender (p=0,014) and
Obesity (p=0,001). Meanwhile unrelated variables were family history (p=0,568) and physical activity
(p=0,937). The conclusion of this study is the associated factors of hypertension in POSBINDU (Integrated
Village NCD Prevention Post) in Tapin District Health Office 2018 are Age, Gender and Obesity.

Keywords: Age, Gender, Obesity, Hypertension

A. Pendahuluan Hipertensi adalah peningkatan


Hipertensi merupakan salah satu tekanan darah diateri yang bersifat
dari penyakit tidak menular yang sistemik alias berlangsung terus-
menjadi masalah di bidang kesehatan
menerus untuk jangka waktu lama.
dan sering ditemukan pada pelayanan
kesehatan primer yaitu puskesmas dan Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba,
jaringannya seperti di Posbindu. melainkan melalui proses yang
Hipertensi adalah peningkatan tekanan berlangsung cukup lama. Tekanan
darah sistolik dari 140 mmHg dan darah tinggi yang tidak terkontrol
diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua untuk periode tertentu akan
kali pengukuran dengan selang waktu menyebabkan tekanan tinggi
lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang (Robbins, 2010).

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 20
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

permanen yang disebut hipertensi faktor risikonya dengan upaya


(Lanny, 2012). pelayanan kesehatan yang berbasis
Hipertensi termasuk penyakit yang promotif dan preventif melalui Pos
berbahaya karena akan membebani Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak
kerja jantung sehingga menyebabkan Menular (Posbindu PTM) untuk
arteriosklerosis (pengerasan pada mewujudkan peran serta masyarakat
dinding arteri). Peningkatan tekanan dalam kegiatan deteksi dini,
darah dalam waktu lama dan tidak di pemantauan dan tindak lanjut dini
deteksi sejak dini dapat menyebabkan faktor resiko PTM secara mandiri
penyakit kronik degeneratif seperti serta berkesinambungan. Kegiatan
retinopati, kerusakan pada ginjal, deteksi dini dan pemantau faktor
penebalan dinding jantung dan risiko PTM meliputi wawancara untuk
penyakit yang berkaitan dengan perilaku merokok, kurang konsumsi
jantung, stroke, serta kematian sayur dan buah, kurang aktifitas fisik,
(Gunawan, 2001). konsumsi alkohol, kemudian
Faktor-faktor yang berhubungan pengukuran secara berkala tinggi
dengan hipertensi adalah faktor badan dan berat badan, menghitung
genetik, usia, jenis kelamin, obesitas, nilai indeks massa tubuh (IMT),
asupan garam, kebiasaan merokok dan mengukur lingkar perut, tekanan darah
aktifitas fisik. Individu dengan riwayat dan pemeriksaan gula darah,
keluarga hipertensi mempunyai resiko kolesterol total, trigliserida. Posbindu
2 kali lebih besar untuk menderita PTM bertujuan meningkatkan
hipertensi dari pada orang yang tidak kewaspadaan dini masyarakat
mempunyai keluarga dengan riwayat terhadap faktor risiko PTM melalui
hipertensi. Hipertensi meningkat pemberdayaan dan peran serta
seiring dengan pertambahan usia dan masyarakat dalam deteksi dini,
pria memiliki resiko lebih tinggi untuk pemantauan dan tindak lanjut dini.
menderita hipertensi lebih awal. Sasaran utama dari Posbindu PTM
Obesitas juga dapat meningkatkan adalah kelompok masyarakat sehat,
kejadian hipertensi, hal ini disebabkan berisiko dan penyandang PTM berusia
lemak dapat menimbulkan sumbatan 15 tahun ke atas dan penyelenggaraan
pada pembuluh darah sehingga dapat kegiatan Posbindu PTM dapat
meningkatkan tekanan darah secara dilakukan di lingkungan tempat
bertahap. Asupan garam yang tinggi tinggal dalam wadah desa atau
akan menyebabkan pengeluaran kelurahan ataupun fasilitas publik
kelebihan dari hormon natriouretik lainnya seperti sekolah dan perguruan
yang secara tidak langsung akan tinggi, tempat kerja dan lain
meningkatkan tekanan darah. Asupan sebagainya (Kemenkes RI, 2014)
garam antara 5-15 gram perhari juga Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin
dapat meningkatkan prevalensi memiliki 56 Posbindu, 3 Posbindu
hipertensi sebesar 15-20%. Kebiasaan Khusus(Posbindu di tempat kerja) dan
merokok berpengaruh dalam 53 Posbindu Umum yang terbagi di 13
meningkatkan resiko hipertensi wilayah kerja Puskesmas (Dinkes
walaupun mekanisme timbulnya Kabupaten Tapin, 2017).
hipertensi belum diketahui secara pasti Data dari WHO (World Health
(Armilawaty dan Ridwan, 2007). Organization) pada tahun 2013
Hipertensi merupakan salah satu menunjukkan bahwa terdapat 9,4 juta
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang orang dari 1 milyar penduduk di dunia
dapat dicegah melalui pengendalian yang meninggal akibat gangguan
sistem kardiovaskular. Prevalensi

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 21
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

hipertensi di Negara maju sebesar dari total kunjungan sebanyak 45


35% dan di Negara berkembang orang. Dari bulan Januari sampai
sebesar 40% dari populasi dewasa. dengan bulan April terdata ada 2 orang
Pada tahun 2025 diperkirakan kasus peserta Posbindu Dinas Kesehatan
hipertensi terutama di Negara Kabupaten Tapin yang berjenis
berkembang akan mengalami kelamin laki-laki telah meninggal
peningkatan 80% dari 639 juta kasus dikarenakan penyakit hipertensi dan
di tahun 2000, yaitu menjadi 1,15 penyakit penyertanya (Dinkes
milyar kasus. Prediksi ini didasarkan Kabupaten Tapin, 2018).
pada angka penderita hipertensi dan Keadaan ini membuat peneliti
bertambahnya penduduk saat ini tertarik untuk mengetahui faktor usia,
(WHO, 2013). jenis kelamin, riwayat keluarga,
Menurut hasil Riset Kesehatan aktivitas fisik, obesitas yang
Dasar (Riskesdas) tahun 2013 berhubungan dengan kejadian
menunjukkan prevalensi hipertensi di hipertensi di Posbindu Dinas
Indonesia pada responden dengan usia Kesehatan Kabupaten Tapin Tahun
18 tahun keatas sebesar 25,8%. 2018.
Berdasarkan laporan Rumah Sakit
dan Puskesmas yang masuk ke Dinas B. Metode
Kesehatan Kabupaten Tapin, jumlah Metode penelitian yang digunakan
kasus hipertensi pada tahun 2013 adalah metode penelitian analitik
sebanyak 8.705 kasus, tahun 2014 dengan pendekatan cross sectional,
sebanyak 11.405 kasus, tahun 2015 populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 12.594 kasus, pada tahun semua pengunjung yang ada di
2016 sebanyak 12.972 kasus dan pada Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten
tahun 2017 sebanyak 13.545 kasus Tapin berjumlah 88 responden,
(Riskesdas, 2013). Data dari dinas metode samplingnya adalah total
kesehatan Kabupaten Tapin tahun populasi atau sampel jenuh. Instrumen
2017 menunjukkan bahwa hipertensi yang digunakan adalah kuesioner dan
masuk urutan ke-1 dari 10 besar buku monitoring faktor risiko penyakit
penyakit kunjungan rawat jalan tidak menular dengan variabel bebas
Puskesmas yaitu sebesar 41.942 adalah usia, jenis kelamin, riwayat
kunjungan dari total kunjungan. keluarga, aktifitas fisik dan obesitas
Jumlah penderita tekanan darah sedangkan variabel terikat adalah
penduduk usia >18 tahun di kejadian hipertensi. Metode
Puskesmas Tapin Utara sebanyak pengolahan data melalui tahap editing,
1.281 orang. Dari data hasil kunjungan coding, entry dan tabulasi kemudian
di Posbindu Dinas Kesehatan dianalisis secara statistik menjadi dua
Kabupaten Tapin pada bulan Januari bagian yaitu analisis univariat dan
penderita tekanan darah sebanyak 32 analisis bivariat.
orang (55,17%) dari total kunjungan
sebanyak 58 orang, pada bulan C. Hasil dan Pembahasan
Februari penderita tekanan darah Hasil penelitian yang telah
sebanyak 35 orang (53,85%) dari total dilakukan terhadap usia responden
kunjungan sebanyak 65 orang, pada dapat diketahui bahwa sebanyak 49
bulan Maret penderita tekanan darah responden (55,7%) berada dalam
sebanyak 36 orang (54,55%) dari total kategori usia dewasa, 32 responden
kunjungan sebanyak 66 orang dan (36,4%) berada dalam kategori usia
pada bulan April penderita tekanan lansia dan 7 responden (8,0%) pada
darah sebanyak 23 orang (51,11%) usia remaja. Berdasarkan data tersebut

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 22
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

diketahui bahwa jumlah responden dengan hipertensi. Berdasarkan data


usia dewasa lebih besar dibandingkan tersebut diketahui bahwa jumlah
usia lansia dan remaja. responden dengan mempunyai
Hasil penelitian yang telah riwayat keluarga dengan hipertensi
dilakukan terhadap jenis kelamin lebih besar dibandingkan dengan yang
responden dapat diketahui bahwa tidak. Sebagian besar responden yang
sebanyak 49 responden (55,7%) memiliki riwayat keluarga hipertensi
berjenis kelamin perempuan dan 39 lebih banyak didapati pada orang tua
responden (44,3%) berjenis kelamin pengidap tekanan darah tinggi yaitu
laki-laki. Berdasarkan data tersebut ayah dibandingkan ibu, kakek ataupun
diketahui bahwa jumlah responden nenek.
berjenis kelamin perempuan lebih Hasil penelitian yang telah
besar dibandingkan jenis kelamin laki- dilakukan terhadap aktifitas fisik
laki. Salah satu kemungkinan dapat responden dapat diketahui bahwa
disebabkan oleh stres yang bisa sebanyak 65 responden (73,9%)
membuat perempuan jadi lebih rentan beraktifitas fisik rendah dan 18
hipertensi dari pada pria, seperti responden (20,5%) beraktifitas fisik
mengerjakan pekerjaan rumah, kantor sedang dan 5 responden (5,7%)
mengasuh anak dan lain-lain. Stres beraktifitas fisik tinggi. Berdasarkan
adalah salah satu faktor yang telah data tersebut diketahui bahwa jumlah
diketahui berpengaruh terhadap responden beraktifitas fisik rendah
hipertensi dan menurut penelitian otak lebih besar dibandingkan beraktifitas
wanita memang lebih rentan stres. fisik tinggi dan sedang. Kegiatan
Hasil penelitian yang telah aktifitas fisik yang dilakukan oleh
dilakukan terhadap riwayat keluarga responden seperti duduk, berdiri,
responden dapat diketahui bahwa menyetir mobil, mengetik, menyapu,
sebanyak 57 responden (64,8%) memasak, membersihkan rumah,
mempunyai riwayat keluarga dengan senam, berjalan, berlari, bersepeda,
hipertensi dan 31 responden (35,2%) sepak bola.
tidak mempunyai riwayat keluarga

Tabel 1. Karakteristik Responden


Karakteristik n %
Usia
Remaja 7 8,0
Dewasa 49 55,7
Lansia 32 36,4
Jenis Kelamin
Perempuan 49 55,7
Laki-laki 39 44,3
Riwayat Keluarga
Tidak 31 35,2
Ya 57 64,8
Aktifitas Fisik
Tinggi 5 5,7
Sedang 18 20,5
Rendah 65 73,9
Riwayat Keluarga Obesitas
Tidak ≤25 41 46,6
Ya ≥25 47 53,4
Riwayat Hipertensi
Tidak Hipertensi 17 19,3
Hipertensi 71 80,7

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 23
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

Sumber: Data Primer, 2018

Hasil penelitian yang telah antara umur dengan kejadian


dilakukan terhadap obesitas responden hipertensi.
dapat diketahui bahwa sebanyak 47 Hal ini searah dengan penelitian
responden (53,4%) memiliki obesitas Haendra tahun 2012 tentang faktor-
dan 41 responden (46,6%) tidak faktor yang berhubungan dengan
memiliki obesitas. Berdasarkan data tekanan darah di Puskesmas Telaga
tersebut diketahui bahwa jumlah Murni, Cikarang Barat yang
responden memiliki obesitas lebih menunjukkan bahwa adanya hubungan
besar dibandingkan tidak memiliki antara usia dengan kejadian hipertensi.
obesitas. Jumlah indeks massa tubuh Hal ini disebabkan karena tekanan
(IMT) responden adalah IMT arterial yang meningkat sesuai dengan
terendah 17 dan IMT tertinggi 31,8. bertambahnya usia, terjadinya
Hasil penelitian yang telah regurgitasi aorta, serta adanya proses
dilakukan terhadap kejadian hipertensi degeneratif, yang lebih sering pada
responden dapat diketahui bahwa usia tua.
sebanyak 71 responden (80,7%) Pertambahan usia menyebabkan
kategori hipertensi dan 17 responden adanya perubahan fisiologis dalam
(19,3%) kategori tidak hipertensi. tubuh seperti penebalan dinding arteri
Berdasarkan data tersebut diketahui akibat adanya penumpukan zat
bahwa jumlah responden kategori kolagen pada lapisan otot, sehingga
hipertensi lebih besar dibandingkan pembuluh darah akan mengalami
kategori tidak hipertensi. Dari 71 penyempitan dan menjadi kaku
responden kategori hipertensi tersebut dimulai saat usia 45 tahun. Selain itu
ada 26 responden (29,5%) yang pre juga terjadi peningkatan resistensi
hipertensi, 34 responden (38,6%) yang perifer dan aktivitas simpatik serta
hipertensi tingkat 1 dan 11 responden kurangnya sensitivitas baroreseptor
(12,5%) yang hipertensi tingkat II. (pengatur tekanan darah) dan peran
Hasil penelitian ini diperoleh nilai ginjal aliran darah ginjal dan laju
p=0,033 sehingga menunjukkan filtrasi glomerulus menurun (Arif,
bahwa ada hubungan yang signifikan 2013).

Tabel 2. Hasil Analisis Bivariat


Kejadian Hipertensi
Variabel Tidak Hipertensi Hipertensi p-value
n % n %
Usia
Remaja 3 42,9 4 57,1
Dewasa 12 24,5 37 75,5 0,033
Lansia 2 6,3 30 93,8
Jenis Kelamin
Perempuan 14 28,6 35 71,4
0,014
Laki-laki 3 7,7 36 92,6
Riwayat Keluarga
Tidak 7 22,6 24 77,4
0,588
Ya 10 17,5 47 82,5
Aktifitas Fisik
Tinggi-Sedang 5 21,7 18 78,3
0,732
Rendah 12 18,5 53 81,5

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 24
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

Obesitas
Tidak 14 34,1 27 65,9 0,001
Ya 3 6,4 44 93,6
Sumber: Data Primer, 2018

Hasil penelitian ini diperoleh nilai menderita hipertensi daripada orang


p=0,014 sehingga menunjukkan yang tidak mempunyai keluarga
bahwa ada hubungan yang signifikan dengan riwayat hipertensi. Selain itu
antara riwayat keluarga dengan didapatkan 70-80% kasus hipertensi
kejadian hipertensi. esensial dengan riwayat hipertensi
Prevalensi terjadinya hipertensi dalam keluarga (Rohaendi, 2008).
pada pria hampir sama dengan wanita. Hasil penelitian ini diperoleh nilai
Namun wanita terlindung dari p=0,937 sehingga menunjukkan
penyakit kardiovaskuler sebelum bahwa tidak ada hubungan yang
menopause. Wanita yang belum signifikan antara aktivitas fisik dengan
mengalami menopause dilindungi oleh kejadian hipertensi.
hormon esterogen yang berperan Hal ini berbeda dengan penelitian
dalam meningkatkan kadar High yang telah dilakukan oleh Mannan
Density Lipoprotein (HDL). Hal ini tahun 2012 tentang faktor risiko
searah dengan penelitian yang kejadian hipertensi pada laki-laki di
dilakukan oleh Safitri tahun 2016, wilayah kerja Puskesmas Tawangrejo-
menunjukkan bahwa ada hubungan Kartoharjo Kota Madiun yang
antara jenis kelamin dengan kejadian menunjukkan bahwa aktivitas fisik
hipertensi. merupakan faktor risiko kejadian
Hasil penelitian ini diperoleh nilai hipertensi.
p=0,568 sehingga menunjukkan Aktivitas fisik yang mampu
bahwa tidak ada hubungan yang membakar kalori 800-1000 kalori akan
signifikan antara riwayat keluarga meningkatkan high density lipoprotein
dengan kejadian hipertensi. (HDL) sebesar 4.4 mmHg. Sebagian
Hal ini berbeda dengan penelitian besar studi epidimiologi dan studi
yang dilakukan oleh Safitri tahun 2016 intervensi aktivitas memberikan
tentang analisis faktor risiko kejadian dukungan tegas bahwa peningkatan
hipertensi pada masyarakat di pesisir aktivitas fisik, durasi yang cukup,
sungan Siak Kecamatan Rumbai Kota intensitas dan jenis sesuai mampu
Pekanbaru, menunjukkan bahwa menurunkan tekanan darah secara
mayoritas responden hipertensi signifikan, baik dengan tersendiri
memiliki riwayat hipertensi keluarga maupun sebagai bagian dari terapi
sebanyak 71,8%. Keluarga yang pengobatan. Aktivitas fisik yang baik
memiliki hipertensi dan penyakit dan rutin akan melatih otot jantung
jantung meningkatkan risiko dan tahanan perifer yang dapat
hipertensi 2 sampai 5 kali lipat. mencegah peningkatan tekanan darah.
Adanya faktor genetik pada Disamping itu, olahraga yang teratur
keluarga dapat menyebabkan risiko dapat merangsang pelepasan hormon
untuk menderita penyakit hipertensi. endorfin yang menimbulkan efek
Hal ini berhubungan dengan euphoria dan relaksasi otot sehingga
peningkatan kadar sodium intraselular tekanan darah tidak meningkat.
dan rendahnya rasio antara potassium Peningkatan intensitas aktivitas fisik,
terhadap sodium. Individu orang tua 30-45 menit per hari penting
menderita hipertensi mempunyai dilakukan sebagai strategi untuk
risiko dua kali lebih besar untuk

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 25
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

pencegahan dan pengelolaan dewasa yaitu sebanyak 49 responden


hipertensi (Kokkinos, 2009). (55,7%), sebagian besar jenis kelamin
Hasil penelitian ini diperoleh nilai responden berjenis kelamin
p=0,001 sehingga menunjukkan perempuan yaitu sebanyak 49
bahwa ada hubungan yang signifikan responden (55,7%), riwayat keluarga
antara obesitas dengan Kejadian responden sebagian besar mempunyai
hipertensi. Hal ini sejalan dengan riwayat hipertensi sebanyak 57
penelitian yang dilakukan oleh Safitri responden (64,8%), Aktivitas fisik
tahun 2016 tentang analisis faktor responden sebagian besar terkategori
risiko kejadian hipertensi pada rendah sebanyak 65 responden
Masyarakat di pesisir sungai Siak (73,9%), sedangkan kondisi responden
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru obesitas sebanyak 47 responden
menunjukkan bahwa orang dengan (53,4%) dan sebanyak 41 responden
obesitas (IMT>25) beresiko menderita (46,6%) yang tidak obesitas. Ada
hipertensi sebesar 6,47 kali disbanding hubungan antara usia, jenis kelamin
dengan orang yang tidak obesitas. dan obesitas dengan kejadian
berat badan ideal. Obesitas hipertensi di Posbindu Dinas
mempunyai korelasi positif dengan Kesehatan Kabupaten Tapin tahun
hipertensi. Anak-anak remaja yang 2018 dan Tidak ada hubungan antara
mengalami kegemukan cenderung riwayat keluarga dan aktifitas fisik
mengalami hipertensi. Ada dugaan dengan kejadian hipertensi di
bahwa meningkatnya berat badan Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten
normal relatif sebesar 10% Tapin tahun 2018. Bagi Dinas
mengakibatkan kenaikan tekanan Kesehatan Kabupaten Tapin agar
darah 7 mmHg (Mannan, 2016). dapat lebih memperhatikan lagi faktor-
Penyelidikan epidemiologi faktor apa saja yang dapat
membuktikan obesitas merupakan ciri menyebabkan kejadian hipertensi di
khas pada populasi pasien hipertensi. Posbindu Dinas Kesehatan Kabupaten
Curah jantung dan volume darah Tapin.
pasien obesitas dengan hipertensi lebih Harapan di masa yang akan datang
tinggi dibandingkan penderita yang dapat digunakan sebagai salah satu
mempunyai berat badan normal sumber data untuk penelitian
dengan tekanan darah yang setara. selanjutnya dan dilakukan penelitian
Akibat obesitas, para penderita lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya
cenderung menderita penyakit seperti asupan garam, stress, konsumsi
kardiovaskuler, hipertensi dan diabetes lemak, konsumsi alcohol dan merokok
mellitus (Rohaendi, 2008). serta jumlah sampel yang lebih
banyak, tempat yang berbeda, desain
D. Kesimpulan dan Saran yang lebih tepat dan tetap
Berdasarkan hasil penelitian dapat berhubungan dengan kejadian
disimpulkan bahwa Sebagian besar hipertensi.
usia responden berada dalam kategori

Daftar Pustaka
Ambardini, R.L. Aktivitas Fisik pada Lanjut Usia. pada tanggal 25 Maret 2018] available
2009. from:
Arif D. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan http://ejournal.stikesmuhkudus.ac.id/index.
Kejadian Hipertensi pada Lansia di php/karakter/article/view/102.
Pusling Desa Klumpit UPT Puskesmas Armilawaty HA, dan Ridwan A. Hipertensi dan
Gribig Kabupaten Kudus. 2013. [diakses Faktor Risikonya dalam Kajian

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 26
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM Profil Kesehatan Kabupaten Tapin Tahun 2016.
UNHAS. 2007. Pusat Data dan lnformasi Kementerian Kesehatan
Aswar A. Pengantar Epidemiologi. Yogyakarta: RI. Hipertensi. Jakarta Selatan;2014.
Pustaka Pelajar; 2008. Raihan LN. Faktor-faktor yang berhubungan
Casey Aggie RN, Benson Herbert MD. dengan kejadian hipertensi primer pada
Menurunkan Tekanan Darah. Jakarta: BIP masyarakat di wilayah kerja Piskesmas
PT. Bhuana Ilmu Populer; 2012. Rumbai Pesisir. 2014.
Chobanian AV, Bakris, G.L., Black H.R., Riskesdas. Badan Penelitian dan pengembangan
Cushman, W.C. GLA, Izzo J.L., Jr., et al. kesehatan kementrian kesehatan
The seventh report of the Joint National RI.2013.
Committee on Prevention, Detection, Robbins. Buku Ajar Patologi, Edisi 7. Volume 2.
Evaluation, and Treatment of High Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2010.
Blood Pressure: The JNC 7 Report. JAMA; Rohaendi. Treatment Of High Blood Pressure.
289:2560-72. 2003. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2008.
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin Tahun Sapitri N. Analisis Faktor Risiko Kejadian
2017. Hipertensi pada Masyarakat di Pesisir
Data Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin Tahun Sungai Siak Kecamatan Rumbai Kota
2018 Pekanbaru. Jim FK Volume 3 No1 Februari
Depkes, RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tata 2016.
Laksana Hipertensi. Jakarta: Badan Litbang Sastroasmoro S, Ismail S. Dasar-dasar Metodologi
Kesehatan; 2008. Penelitian Klinis. Jakarta: CV. Agung Seto;
Depkes. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit 2008
Hipertensi, Direktorat Bina Farmasi Sugiharto A. Faktor-faktor Risiko Hipertensi
Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Grade II pada Masyarakat. Universitas
Kefarmasian dan Alat Kesehatan Diponegoro Semarang. [Disertasi] 2007.
Departemen Kesehatan. Jakarta 2006. [Disertasi] 2007. available
Gray, et, al. Lecture Notes Kardiologi edisi 4. from:https://core.ac.uk/download/pdf
Jakarta: Erlangga Medical Series; 2005. /11716395.pdf.
Gunawan L. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi. Sugiyono A. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi
Yogyakarta: Kanisius; 2001. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT. Intisari
Haendra F. Faktor-faktor yang Berhubungan Mediatama; 2007.
dengan Tekanan Darah di Puskesmas Suparto. Hubungan Faktor Risiko Penyakit
Telaga Murni, Cikarang Barat Tahun 2012. Hipertensi pada Masyarakat di Kecamatan
Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5 (1); Jan 2013. Jatipuro Kabupaten Karanganyar. [Thesis].
[diakses pada tanggal 25 Maret 2018] Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
available Sebelas Maret.; 2010. Available
from:http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/artik from:https://core.ac.uk/download/pdf/12350
el%204.%20vol%205%20no%201feby.pdf 434.pdf.
Katalog Dalam Terbitan. Petunjuk Teknis Pos Sutangi H, Winantri. Faktor yang Berhubungan
Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak dengan Kejadian Hipertensi pada Wanita
Menular(Posbindu PTM). Jakarta: Lansia di Posbindu Desa Sukaurip
Kementerian Kesehatan RI. 2014 Kecamatan Balongan Indramayu. 2013.
Katalog Dalam Terbitan. Waspadai Obesitas : [diakses pada tanggal 25 Maret 2018]
Cara Sehat Menurunkan Berat Badan. available
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2014. from:http://ejournal.unwir.ac.id/file.php?fil
Kearney Patricia M WM, Reynolds Kristi, , et.al. e=jurnal&id=578&cd=0b2173ff6ad6a6fb09
Global Burden of Hypertension: Analysis of c95f6d50001df6&name=H_sutangi_no_10.
Worldwide Data. New Orleans: The Lancet. pdf.
2002. Sutanto. Cekal Penyakit Modern Hipertensi,
Kokkinos PF ea. Physical Activity in The Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes.
Prevention and Management of High Yogyakarta: C.V Andi Offset; 2010.
Blood Pressure. Hellenic J Cardiologym, Tjay TH, Rahardja, K. Obat-obat Penting :
vol: 50, hlm: 52-59. 2009. Khasiat, Penggunaan, dan Efek- Efek
Lingga Lanny. Bebas Hipertensi Tanpa Obat. Sampingnya. Edisi VI. Jakarta: PT. Elex
Jakarta: PT AgroMedia Pustaka; 2012. Media Komputindo; 2002.
Mannan H. Faktor Risiko Kejadian Hipertensi di Utami P. Solusi Sehat Mengatasi Hipertensi.
Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Jakarta Selatan: Agromedia; 2009.
Kabupaten Jeneponto. 2012. Wahyuni IP. Faktor Risiko Penyakit
Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Hipertensi pada Laki-laki di Wilayah Kerja
Jakarta: Rineka Cipta; 2014. Puskesmas Tawangrejo Kecamatan

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 27
Volume 6, Nomor 1 Juli 2019 DOI: 10.33485/jiik-wk.v6i1.153

Kartoharjo Kota Madiun. 2013. [diakses WHO. World health day 2013: calls for
pada tanggal 25 Maret 2018] available from Intensiified efforts to prevent and control
http://lib.umpo.ac.id/gdl/files/disk1/10/jkpt hypertension. 2013.
umpo-gdl-ikapujiwah-478 1abstrak,-a.pdf.

Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan, p-ISSN 2087-4995, e-ISSN 2598-4004 28

Anda mungkin juga menyukai