Pendahuluan
Saat ini suatu masalah yang cukup berbahaya di dunia adalah hipertensi,
kardiovaskular seperti penyakit jantung, stroke, dan ginjal. Pada tahun 2016,
penyebab utama kematian didunia yaiu penyakit jantung koroner dan Stroke.
(Siswanto et al., 2020). Sekitar 1,28 miliar orang dewasa dengan rentang usia
30-79 tahun di dunia menderita hipertensi, dua per tiga penderita hipertensi
dan menengah. 46% orang tersebut tidak menyadari bahwa mereka telah
2007-2018 yang awalnya 31,7% pada tahun 2007 lalu mengalami penurunan
sebesar 5,9% menjadi 25,8%, namun pada tahun 2018 megalami peningkatan
prevalensi hipertensi menurut jenis kelamin yaitu sebesar 31,3% pada laki-
menyerang usia 75+ kelompok atau penduduk lanjut usia dengan angka
Pada buku profil Kesehatan Kota Surabaya Tahun 2020 menunjukkan angka
Faktor resiko hipertensi dapat dibagi menjadi 2 yaitu factor resiko yang
dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat di modifikasi. Factor resiko yang
trans, kurang asupan buah dan sayur), rendahnya aktivitas fisik, merokok dan
(WHO, 2023).
Asupan makanan menjadi salah satu factor resiko yang menyebabkan
membuat berat badan meningkat serta kadar lemak terutama kolesterol dalam
tekanan darah yang lebih tinggi dalam tubuh. Asupan makanan yang
yang dikonsumsi, makanan siap saji, dan makanan berkadar garam tinggi
semakin besar massa tubuh seseorang maka semakin banyak pula jumlah
darah yang beredar sehingga curah jantung akan ikut meningkat. Sedangkan
aldosteron yang terkait erat dengan retensi air dan natrium sehingga volume
diakibatkan oleh pecahnya pembuluh darah dalam otak karena Arteri darah
miokardium, hal ini terjadi karena hipertensi kronik dan hipertrofi ventrikel
maka kebutuhan okigen miokardioum tidak dapat terpenuhi dan dapat terjadi
iskemia jantung yang menyebabkan infark. Yang ketiga ada gagal ginjal yang
terjadi karena Kerusakan pada ginjal disebabkan oleh tingginya tekanan pada
unti fungsionla ginjal, neuron terganggu, dan berlanjut menjadi hipoksik dan
kematian.
Bagaimana asupan makanan dan status gizi pada pasien hipertensi rawat
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
kelamin
2. Mengidentifikasi asupan Kalori pada pasien Hipertensi
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Peneliti
2.1 Hipertensi
melebihi angka 140 mmHg untuk sisolik dan 90 mmHg untuk diastolic.
(WHO 2023).
Sumber : WHO
ini biasa disebut dengan hipertensi esensial atau hipertensi primer. Pada
(Hasanah, 2019).
lemak jenuh danlemak trans, kurang asupan buah dan sayur), rendahnya
badan atau obesitas. Factor resiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti
(WHO, 2023).
1. Usia
18 – 24 : 13,2 %
25 – 34 : 20,1 %
35 – 44 : 31,6 %
45 – 54 : 45,3 %
55 – 64 : 55,2 %
65 – 75 : 63,2 %
75 + : 69,5 %
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
3. Tamat SD / MI : 40 %
6. Tamat D1 / D2 / D3 / PT : 28,3 %
4. Pekerjaan
5. Wiraswasta : 34,0 %
6. Lainnya : 34,8 %
5. Riwayat keluarga
pada anak-anak mereka, dan jika hanya satu orang tua entah ayah
Dila, 2023)
asupan lemak akan membuat berat badan meningkat serta kadar lemak
terjadinya prningkatan tekanan darah yang lebih tinggi dalam tubuh. Asupan
Kelamin 18 19 – 29 30 – 49 50 – 64 > 65
Kelamin 18 19 – 29 30 – 49 50 – 64 > 65
Perempuan 65 60 60 60 58
Laki – laki 75 65 65 65 64
Kelamin 18 19 – 29 30 – 49 50 – 64 > 65
Perempuan 70 65 60 50 45
Laki – laki 85 75 70 60 50
Sumber : Peraturan Menkes RI No. 28 Tahun 2019 tentang AKG
Kelamin 18 19 – 29 30 – 49 50 – 64 > 65
Kelamin 18 19 – 29 30 – 49 50 – 64 > 65
zat gizi dari makanan yang dikonsumsi dan kebutuhan yang dibutuhkan
> 25 kg / m2 Obesitas