Y DENGAN DIAGNOSA
MEDIS HIPERTENSI
Disusun oleh:
1. Gea Sanimustofies (1811017)
2. Febriana (1811022)
3. Selvi Mahastina (1811023)
4. Michelle R.P Kaunang (1811025)
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk memberikan konsep Asuhan Keperawatan Keluarga tentang
Hipertensi
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga dengan diagnosa
hipertensi
2. Mampu merumuskan diagnosis keperawatan keluarga dengan diagnosa
hipertensi
3. Mampu menentukan intervensi keperawatan keluarga dengan diagnosa
hipertensi
4. Mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga dengan diagnosa
hipertensi
5. Mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga dengan diagnosa
hipertensi
1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran tingkat
pengetahuan tentang hipertensi di masyarakat
1.3.2. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
Sebagai pengalaman langsung dalam pembuatan laporan asuhan khusus
mengenai pengetahuan tentang hipertensi
2. Bagi masyarakat
Hasil laporan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan masyarakat
tentang hipertensi
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan acuan bagi tenaga kesehatan untuk mengadakan
penyuluhan tentang kesehatan mengenai hipertensi dan bahayanya
4. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan pustaka yang dapat memberikan gambaran pengetahuan
mengenai hipertensi.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.
2.1.2 Etiologi
1. Stress
Stresor merupakan stimuli intrinsik atau ekstrinsik yang menyebabkan
gangguan fisiologi dan psikologi, dan dapat membahayakan kesehatan.
Stress mental dapat terkait dengan hipertensi, penyakit kardiovaskular,
obesitas, dan sindrom metabolik.
2. Obesitas
Lemak badan mempengaruhi kenaikan tekanan darah dan hipertensi.
Obesitas telah diidentifikasi sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi.
Obesitas diketahui sebagai hasil kombinasi disfungsi pusat makan di
otak, ketidakseimbangan asupan energi dan pengeluaran, dan variasi
genetik.
3. Merokok
Rokok menghasilkan nikotin dan karbon monoksida, suatu
vasokonstriktor poten yang menyebabkan hipertensi. Merokok dapat
meningkatkan tekanan darah juga melalui peningkatan norepinefrin
plasma dari saraf simpatetik.
1) Nikotin
Nikotin adalah sebuah senyawa kimia organic sebuah alkoid yang
ditemukan secara alami diberbagai macam tumbuhan seperti
tembakau dan tomat, nikotin merupakan 0,3 sampai 5% dari berat
kering tembakau yang berasal dari hasil biosintesis diakar dan
diakumulasikan didaun. Nikotin merupakan racun syaraf yang
potensial dan digunakan sebagai bahan baku jenis insektisida.
Nikotin memiliki kemampuan karsinogen yang menjadi penghambat
kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker.
2) Tar
Tar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin dan
uap air diasingkan, beberapa komponen zat kimianya bersifat
karsinogen (pembentuk kanker). Tar mengandung bahan kimia
beracun yang merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker, tar
bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
3) Karbon monoksida (CO)
Gas beracun yang dapat mengakibatkan berkurangnya kemampuan
darah membawa oksigen. Zat ini mengikat hemoglobin dalam darah
sehingga membuat darah tidak mampu mengikat oksigen. Pada
seseorang merokok tidak akan sampai keracunan CO, namun
pengaruh CO yang dihirup oleh perokok dengan sedikit demi sedikit,
dengan lambat namun pasti akan berpengaruh negative pada jalan
pada pembuluh darah.
4. Alkohol
Mengkonsumsi alkohol berlebih akan meningkatkan risiko terjadinya
hipertensi, namun mekanismenya belum jelas. Terjadnya hipertensi lebih
tinggi pada peminum alcohol berat akibat dari aktivasi simpatetik.
5. Keturunan
Hipertensi pada orang yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga
sekitar 15-35%. Hipertensi terjadi pada 60% laki-laki dan 30-40%
perempuan. Hipertensi dapat disebabkan mutasi gen tunggal, diturunkan
berdasarkan hokum mendel.
6. Kafein
Kopi dapat meningkatan secara akut tekanan darah dengan memblok
reseptor vasodilatasi adenosine dan meningkatkan norepinefrin plasma.
Minum 2 sampai 3 cangkir kopi akan meningkatkan tekanan darah secara
akut, dengan variasi yang luas antara individu dari 3/4mmHg sampai
ETIOLOGI
15/13mmHg. (Budi S. Pikir, 2015)
2.1.3 Patofisiologi/Pathway
Hipertensi
Vasokontriksipe Spasmeartetio
mbuluhdarahginj Resistensipembu Suplaidarah O2 Sistemik l
Coroner
al luhdarahotak keotak
MK : Fatigue
Merangsangaldo Penurunancura
steron hjantung
MK :
Intoleransi
Retensi Na aktivitas
Edema
MK :
Kelebihan
volume cairan
Modifikasigayahidup
Bukantujuantekanandarah (140/90
mmhg) (<130/80mmHg
untukmereka yang menderita
diabetes ataupenyakitginjalkronis )
Algoritma
Pilihanobatawal
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Data Umum (Dikerjakan oleh Febri)
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. Y
2. Alamat dan Telepon : Jl. Mawar No 09, Surabaya
3. Komposisi Keluarga :
No Nama JK Hubdgn Umur pekerjaan Pend. Imunisasi Ket
KK BCG Polio PT Hepatitis Cam
pak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Tn. Y L Kep klg 59th wirausaha SMP - - - - - - - - - - - - Sakit
Hipertensi
2. Ny. W P Istri 55th IRT SMA - - - - - - - - - - - - -
3. Nn.A P Anak 17 th Pelajar SMA - - - - - - - - - - - - Sakit Maag
Genogram :
Tn. W Ny. N Tn. A Ny.
89 80 88 B
86
hipertensi Operasi
Tn. I Tn. V
Ny. Z 27 24 Nn. A
29 17
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Menikah
4. Tipe Keluarga : Tipe Keluarga The Nuclear Family (keluarga inti)
: Saudara kandung
yang terdiri dari Tn. Y istri Tn.Y dan anak
: Tinggal serumah
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Keluarga Tn.Y termasuk keluarga dengan tingkat ekonomi yang
cukup.Tn. Y bekerja sebagai petani.Sehingga mencukupi kebutuhan
keluarga.Tn. U mengatakan penghasilannya per/bulan dibawah Rp. 5.
000.000. Adapun pengeluaran perbulannya digunakan untuk membayar
listrik, membayar air dan kebutuhan sehari-hari serta membayar biaya
sekolah anaknya.
8. Aktifitas Rekreasi Keluarga:Keluarga Tn.Y melakukan rekreasi dengan
menonton TV dirumah, bersantai dirumah, terkadang mengajak liburan
jika weekend tiba
B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga (Dikerjakan oleh Febri)
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini (ditentukan dari anak tertua) :
Keluarga usia pertengahan dengan hipertensi
2. Tugas Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi :
Tidak ada tahapan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang sudah terpenuhi: Membantu
sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan,
mempertahakankan keintiman pasangan, dan memenuhi kebutuhan dan
biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga.
3. Riwayat Keluarga Inti :
Tn.Y sebagai kepala keluarga menikah dengan Ny. W pada tahun 1990
dan memiliki 4 orang anakyaitu Ny. Z, Tn. I, Tn. V dan Nn. A. Ketiga
anak Tn. Y sudah menikah dan tidak tinggal bersama dengan Tn. Y. Saat
ini hanya anak yang terakhir yaitu Nn. A yang tinggal bersama Tn. Y dan
Ny. W. Saat pengkajian Ny. W dan Nn. A dalam kondisi sehat, Nn. A
memiliki sakit maag yang terkadang kambuh sedangkan Tn. Y
mempunyai penyakit Hipertensi. Tn. Y sudah mengalami hipertensi 5
bulan yang lalu. Tn.Y mengatakan suka memakan makanan yang asin-
asin tetapi Ny.W tidak menegur terhadap pola makan Tn.Y sehingga
Tn.Y tetap tidak patuh terhadap pantangan makanan. Saat ini Tn. Y
mengeluh pusing seperti berputar-putar dengan nyeri kepala bagian
bawah saat terlalu banyak bergerak, nyeri seperti ditekan dengan skala
nyeri 4 hilang timbul, kaki dan tangan terasa kesemutan dan lehernya
terasa kaku dan berat. Tn. Y oleh keluarga sudah dibawa ke mantri tetapi
pusing tidak kunjung sembuh. Tn. Y mengatakan juga mengeluh lelah
dan lemas dan ngosngosan setelah beraktivtas seperti jalan terlalu jauh.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya :Tn. Y mengatakan keluarga
sebelumnya memiliki riwayat penyakit hipertensi tepatnya ibu Tn. Y dan
sudah meninggal pada umur 70 tahun sedangkan ayah Tn. Y meninggal
pada usia 69 tahundikarenakan usia sudah tua. Dan kematian kakak Tn.
Y pada usia 60 tahun dikarenakan stroke sedangkan adik Tn. Y masih
sehat dan tidak memiliki penyakit degeneratif. Untuk keluarga dari istri
Tn. Y yaitu Ny. W ayahnya meninggal pada usia 65 tahun dikarenakan
operasi, sedangkan ibu Ny. W meninggal dikarenakan usianya. Saudara
Ny. W tepatnya adiknya tidak memiliki penyakit degeneratif atau bisa
dikatakan sehat karena mampu menjaga kesehatan dengan menerapkan
pola hidup yang sehat.
C. Pengkajian Lingkungan (Dikerjakan oleh Selvi)
1. Karakteristik Rumah :Model rumah yang ditempati keluarga Tn. Y
rumah permanen dan milik sendiri. Luas rumah Tn. Y 13x10 m2 yang
terdiri dari 1 ruang tamu, 5 buahkamar, 1 ruang dapur, dan 1 kamar
mandi. Rumah Tn. Y berlantai keramik. Rumah Tn. Y memiliki sirkulasi
udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik, memiliki tempat penampungan air bersih.
Keluarga Tn. memiliki WC, atau jamban pada rumahnya. Jarak septik
tank dari sumber air bersih cukup jauh (> 10 meter)
Kamar
Dapur mandi U
Kamar 1
Mushola
Kamar 5 Kamar 2
Kamar 3
Kamar 4
Ruang Tamu
Toko
ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Ketidakmampuan Manajamen Kesehatan
(Selvi) - Tn. Y mengatakan hanya keluarga mengenali Keluarga Tidak Efektif
mengetahui tentang hipertensi itu masalah kesehatan
hanya tekanannya darahnya tinggi penyakit hipertensi
dan karena faktor usia tetapi
keluarga Tn. Y tidak mengetahui
secara detail, seperti tanda dan
gejala, diet, pengobatan serta
pencegahan kekambuhan
- Tn. Y mengatakan jika makanan
yang dikonsumsi sama seperti
anggota keluarganya, masih
mengkonsumsi makanan asin
dantidak rutin berolahraga
- Keluarga Tn. Y mengatakan bahwa
mereka tidak tahu penyebab dan
cara mengatasi pusing yang
diderita Tn. Y
DO :
- Tn. Y dan keluarga tampak bingung
saat ditanya tentang penyakitnya
- Tn. Y tampak memegangi leher
bagian belakang
- TD 160/100 mmHg,
- N 90x/menit,
- RR: 20x/menit,
- S:36ºC
DO :
- TD 160/100 mmHg,
- N 90x/menit,
- RR: 20x/menit,
- S:36ºC
- Pasien tampak lemas
- Skala kekuatan otot
Tangan kanan 5, tangan kiri 5
Kaki kanan 4, kaki kiri 4
DO
- TD 160/100 mmHg,
- N 90x/menit,
- RR: 20x/menit,
- S:36ºC
- Skala kekuatan otot
Tangan kanan 5, tangan kiri 5
Kaki kanan 4, kaki kiri 4
4. - Tn.Y mengatakan selalu makan Ketidakmampuan Ketidakpatuhan
(Febri) makanan yang asin-asin tetapi Ny.W keluarga dalam merawat
tidak menegur terhadap pola makan anggota keluarga yang
Tn.Y sehingga Tn.Y tetap tidak patuh sakit
terhadap pantangan makanan
- Tn.Y mengatakan tidak teratur
meminum obat Hipertensi
DO:
- Tn.Y terlihat tidak rutin meminum
obat
- Tn.Y terlihat suka memakan
makanan yang asin
- TD 160/100 mmHg,
DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI ANALISA DATA
0,3
Jumlah 3,3
No.Dx. Kep.
Tanggal, jam Implementasi Tanggal, jam Evaluasi Ttd
Klg
1 15 Maret 2021 Edukasi Proses Penyakit 20 Maret 2021 S : Keluarga mengatakan sudah memahami SELVI
Manajemen 08.00 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan 11.00 materi tentang penjelasan penyebab, tanda
kesehatan menerima informasi dan gejala, komplikasi, program pengobatan
keluarga tidak 2. Menyediakan materi dan media pendidikan serta dukungan keluarga merencakan
efektif kesehatan perawatan.
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesusai
(Selvi) kesepakatan O : Keluarga mampu menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya tentang penyebab, tanda dan gejala,
5. Menjelaskan tentang : komplikasi, program pengobatan, serta
a. Penyebab dan faktor risiko penyakit dukungan keluarga merencakan perawatan.
b. Tanda dan gejala yang ditimbulkan
c. Komplikasi A : Masalah teratasi
6. Menganjurkan melapor jika merasakan tanda
dan gejala memberat atau tidak biasa P : Intervensi dihentikan
16 Maret 2021 Dukungan Pengambilan Keputusan
14.30 1. Memotivasi mengungkapkan tujuan perawatan I : Tindakan keperawatan keluarga dihentikan
yang diharapkan
2. Menginformasikan alternatif solusi secara jelas E : Keluarga mampu menjawab 5 pertanyaan
17 Maret 2021 Edukasi Program Pengobatan yang diberikan
09.00 1. Memberikan dukungan untuk menjalani
program pengobatan dengan baik dan benar R : Keluarga mampu memahami pendidikan
2. Melibatkan keluarga untuk memberikan kesehatan tentang hipertensi dan kelaurga
dukungan pada pasien selama pengobatan mampu mengenali masalah penyakit
3. Menganjurkan mengkonsumsi obat sesuai hipertensi
indikasi
4. Menjelaskan tujuan kepatuhan diet terhadap
kesehatan
5. Menginformasikan makanan yang
diperbolehkan dan dilarang
6. Menganjurkan mengganti makanan sesuai
dengan diet yang diprogamkan
18 Maret 2021 Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
09.00 1. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki
keluarga
2. Menggunakan sarana dan fasilitas yang ada
dalam keluarga
3. Menciptakan perubahan lingkungan rumah
secara optimal
19 Maret 2021 Pengontrolan Kesehatan Via Telepon
10.00 1. Menghubungi dengan telepon satu hari sebelum
kontrol
2. Menganjurkan menghubungi call centre jika
terjadi perubahan status Kesehatan
2 15 maret 2021, Edukasi Pencegahan Jatuh 20 Maret 2021 S= Keluarga mengatakan memhami semua materi GEA
Risiko Jatuh 08.00 1. Mengajarkan 10.00 yang sudah diberikan
(Gea) a. Mengidentifikasi perilaku dan faktor yang O= Alas kaki Tn. Y tidak licin,Keluarga sudah
berkontribusi kepada risko jatuh mengatur posisi funiture dengan rapi dan mudah
b. Cara mengurangi faktor risiko di jangkau oleh Tn. Y, keluarga menyediakan alat
c. Mengidentifikasi tingkat kelemahan, cara bantu berjalan seperti tongkat untuk Tn. Y
berjalan dan keseimbangan A= implementasi yang telah dilaksanakan 5hari
d. Memodifikasi area-area yang dengan metode ceramah dan brosur sudah dpat
membahayakan dirumah dimengerti oleh keluarga dan keluarga dapat
2. Menjelaskan pentingnya alat bantu jalan untuk mengikuti anjuran yang telah diberikan.
mencegah jatuh. P= masalah teratasi
16 maret 2021, Dukungan Pengambilan Keputusan I= intervensi dihentikan
08.00 1. Memotivasi mengungkapkan tujuan perawat. E=persiapan kemandirian keluarga dalam
2. Memfasilitasi hubungan antara pasien, keluarga membantu pencegahan jatuh
dan tenaga kesehatan. R=keluarga mandiri dalam mengatasi pencegahan
17 maret 2021, Pencegahan Jatuh jatuh pada Tn. Y
11.00 1. Menggunakan alat bantu berjalan seperti
menggunakan kursi roda, walker, atau tongkat.
2. Menganjurkan menggunakan alas kaki yang
tidak licin.
18 maret 2021, Manajemen Lingkungan
12.00 1. Menjelaskan cara membuat lingkungan rumah
yang aman
2. Mengatur posisi funiture dengan rapi dan
terjangkau
3. Sediakan ruang berjalan dan cukup dan aman
19 maret 2021, Konsultasi Pencegahan Risiko Jatuh
11.00 1. Memfasilitasi kontrak tertulis untuk
menentukan kesepakatan jadwal konsultasi
2. Memfasilitasi memutuskan pilihan alternatif
solusi
3. Menjelaskan alternatif solusi yang dapat
dilakukan pasien/keluarga
4. Menganjurkan meningkatkan kemandirian
menyelesaikan masalah
3 15 maret 2021, 1. Mengontrol tekanan darah 20 Maret 2021 S= Keluarga mengatakan memahami tentang
(Febri) 09.00 akibat yang diterima jika tidak patuh terhadap
16 maret 2021, 2. Menggunakan alat bantu berjalan seperti pengobatan
09.00 menggunakan kursi roda, walker, atau tongkat. O= Keluarga mampu menjawab pertanyaan
Menganjurkan menggunakan alas kaki yang tentang penyebab, tanda dan gejala, komplikasi,
tidak licin. program pengobatan, serta dukungan keluarga
17 maret 2021, 3. Memberikan jadwal untuk rutin meminum obat merencakan perawatan
09.45 hipertensi. Mengedukasi untuk tidak memakan A= implementasi yang telah dilaksanakan 5 hari
makanan yang asin-asin dengan metode ceramah dan brosur sudah dapat
Febri
18 maret 2021, 4. Menganjurkan untuk mematuhi perintah dan dimengerti oleh keluarga dan keluarga dapat
09.00 larangan yang sudah ditetapkan misalnya rutin mengikuti anjuran yang telah diberikan.
minum obat dan menghindari makanan yang P= masalah teratasi
asin-asin I= intervensi dihentikan
19 maret 2021, 5. Menganjurkan menghubungi call senter E= persiapan kemandirian keluarga dalam
09.00 Membuat jadwal control . membantu kemandirian Tn.Y untuk mengontrol
Menjelaskan tujuan konsultasi telefon. pola makan dan pengobatan
R= keluarga mandiri dalam membantu pengontrolan
makanan serta pengontrolan minum obat
4 15 Maret 2021 Edukasi Latihan Fisik 20 Maret 2021 S= Keluarga mengatakan sudah memahami Michelle
(Michelle) 08.00 1. Menyediakan materi dan media pendidikan 10.00 materi tentang penjelasan penyebab, tanda dan
kesehatan gejala, komplikasi, program pengobatan serta
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya dukungan keluarga merencakan perawatan
3. Menjelaskan manfaat kesehatan dan efek O= Alas kaki Tn. Y tidak licin,Keluarga sudah
fisiologis olahraga mengatur posisi funiture dengan rapi dan mudah
4. Menjelaskan jenis latihan yang sesuai dengan di jangkau oleh Tn. Y, keluarga menyediakan alat
kondisi kesehatan bantu berjalan seperti tongkat untuk Tn. Y
A= implementasi yang telah dilaksanakan 5hari
16 Maret 2021 Dukungan Pengambilan Keputusan dengan metode ceramah dan brosur sudah dpat
08.00 1. Memotivasi mengungkapkan tujuan perawatan dimengerti oleh keluarga dan keluarga dapat
yang diharapkan mengikuti anjuran yang telah diberikan.
2. Menginformasikan alternatif solusi secara jelas P= masalah teratasi
17 Maret 2021 Terapi Aktivitas dan Manajemen Energi I= intervensi dihentikan
09.00 1. Memfasilitasi E=persiapan kemandirian keluarga dalam
a. Memfasilitasi memilih aktivitas dan membantu melakukan aktivitas
tetapkan tujuan aktivitas yang konsisten R=keluarga mandiri dalam membantu melakukan
sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan aktivitas
sosial
b. Memfasilitasi keluarga dan pasien dalam
menyesuaikan lingkungan untuk
mengakomodasikan aktivitas yang di pilih
c. Mengajarkan cara melakukan aktivitas
yang dipilih
d. Menganjurkan melakukan aktivitas fisik,
sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga
fungsi dan kesehatan
2. Melakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau
aktif
3. Memberikan distraksi yang menenangkan
4. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
5. Mengajarkan strategi koping mengurangi
kelelahan
18 Maret 2021 Manajemen Lingkungan
09.00 1. Mengatur suhu lingkungan yang seusai
2. Menyediakan ruang berjalan yang cukup dan
aman
3. Menjelaskan cara membuat lingkungan rumah
yang aman
19 Maret 2020 Konseling Intoleransi Aktivitas
09.00 1. Menganjurkan mengunjungi tenaga kesehatan
untuk mendapatkan informasi kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Budi S. Pikir, d. (2015). Hipertensi Manajemen Komprehensif. Surabaya: Pusat Penerbitan dan Percetakan UNAIR (AUP).
Diane Goldsworthy, d. (2014). Medical-Surgical Nursing. Australia: Cataloguing-in-publication data.
Doenges, M. E. (2002). Rencana asuhan keperawatan. Jakarta: EGC.
Muttaqin, A. (2009). Asuhan Keperawatan dengan Gangguan Sistem Kardiovaskular. Jakarta: Salemba Medika.
Pudiastuti, R. D. (2011). Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta: Nuha Medika.
Saputra, d. L. (2014). Medikal Bedah Kardivaskular. Tangerang: Binarupa Aksara.
Wahdah, N. (2011). Menaklukkan Hipertensi dan Diabetes. Yogyakarta: Multipress.