Secara umum penderita dikatakan hipertensi bila tekanan darah > 140/90 mmHg untuk
rata-rata 2 kali pemeriksaan atau lebih dari pada waktu yang berbeda (Laboratotium
Klinik Prodia, 2004).
Klasifikasi Hipertensi
Berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan:
1. Hipertensi primer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang disebabkan
oleh penyakit, obat- obatan, maupun kehamilan.
6. Perokok
Bukan hanya orang yang merokok atau
mengunyah tembakau secara langsung saja yang
berisiko terserang hipertensi, namun perokok
pasif yang menghirup bahan kimia dalam
tembakau juga memiliki risiko yang sama
terhadap hipertensi
Kelompok Resiko Tinggi Hipertensi
7. Alkoholik
Kebiasaan minum alkohol secara berlebihan
bisa merusak kesehatan jantung. Pada wanita,
minum lebih dari satu gelas alkohol sehari bisa
memengaruhi tekanan darah, sedangkan minum
lebih dari dua gelas alkohol sehari bisa
memengaruhi tekanan darah pria.
Kelompok Resiko Tinggi Hipertensi
1. sakit kepala,
2. pendarahan hidung,
3. pusing,
4. wajah kemerahan dan
5. kelelahan.
Gejala Hipertensi
Biasanya, gejala-gejala yang dialami penderita
hipertensi bersifat menahun, berat, dan tidak bisa
diobati. Misalnya:
1. sakit kepala,
2. kelelahan,
3. mual, muntah,
4. sesak napas,
5. gelisah dan
6. pandangan menjadi kabur, (Adib, 2009).
Diagnosis Hipertensi