PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan yang baik adalah suatu kondisi dimana tidak hanya bebas dari
penyakit. Konsep sehat dan sakit adalah konsep yang kompleks dan
Sehat diartikan sebagai kondisi yang normal dan alami, yang bersifat dinamis dan
sifatnya terus menerus berubah. Menurut Word Health Organization (WHO) sehat
adalah keadaan keseimbangan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, tidak
hanya terbebas dari penyakit dan kelemahan (Fitria & Martin, 2020).
beberapa tahun terakhir ini ialah penyakit kardiovaskular salah satunya adalah
hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan seseorang yang
mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal atau lebih dari 120/80
mmHg dengan tekanan sistolik sama dengan/lebih dari 140 mmHg dan tekanan
(2019), prevalensi tekanan darah tinggi tahun 2022 pada orang dewasa berusia 18
tahun keatas sekitar 22%. Penyakit ini juga menyebabkan 40% kematian akibat
penyakit jantung dan 51% kematian akibat stroke. Selain secara global, hipertensi
juga menjadi salah satu penyakit tidak menular yang paling banyak di derita
1
2
pengukuran pada penduduk dengan umur ≥18 tahun adalah 34,11%. Prevalensi
tekanan darah tinggi pada perempuan (36,85%) lebih tinggi dibanding dengan
tekanan darah tinggi pada tahun 2020 menunjukkan target RPJMN (Rencana
darah pada usia 18 tahun adalah 32,4%, peningkatan kasus hipertensi di Indonesia
pengukuran tekanan darah dengan umur lebih dari 18 tahun sebanyak 25%
sebanyak 252.124.458 jiwa maka ada 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi
(WHO, 2023).
hipertensi mencapai 464.839 kasus di Tanah Rencong selama 2022. Untuk kasus
jumlah kasus mencapai 110.191 kasus. Sementara jumlah kedua tertinggi yakni di
Kabupaten Aceh Timur dengan jumlah kasus yaitu 73.318 kasus dan kemudian
di Kota Sabang dengan jumlah kasus mencapai 1.441 kasus, Kabupaten Gayo lues
3
dengan 3.418 kasus dan Kabupaten Nagan Raya dengan jumlah kasus sebanyak
pada kehidupan masyarakat, dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan
tekanan darah tinggi. Faktor gaya hidup seperti obesitas, kurang aktivitas fisik,
hipertensi harus segera diobati dan dicegah karena dapat menimbulkan berbagai
penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal. Adanya komplikasi pada organ
tubuh tersebut menyebabkan angka kematian yang tinggi. Kerusakan organ tidak
hanya meningkatkan biaya terapi dan perawatan pasien, keluarga, dan pemerintah,
tetapi juga menurunkan kualitas hidup pasien dan akan menjadi masalah yang
lebih besar jika tidak ditangani sejak dini (Fitria & Martin, 2020).
menghindari diet yang tidak sehat (kurang konsumsi sayur dan buah serta
konsumsi gula, garam dan lemak berlebih), obesitas, kurang aktifitas fisik,
konsumsi alkohol berlebihan dan stress. Hal ini dimaksudkan agar keadaan
tekanan darah penderita hipertensi tetap terkontrol sehingga dapat terhindar dari
4
penurunan tekanan darah yang berperan dalam pencegahan hipertensi dan bila
dilakukan secara bersamaan akan mempunyai efek penurunan tekanan darah yang
mejalankan terapi, jika motivasi dari klien tidak ditunjang dan kurang dukungan
unit terkecil dalam masyarakat, peran keluarga sangat penting dalam setiap aspek
menentukan cara asuhan yang diperlukan oleh keluarga (Fitria & Martin, 2020).
fungsi dan tugas perawatan kesehatan. Adapun peran perawat dalam membantu
mandiri, sebagai koordinator untuk mengatur program kegiatan atau dari berbagai
masalah, sebagai fasilitator asuhan perawatan dasar pada keluarga yang menderita
5
penyakit hipertensi (Asmi & Husaeni, 2022) Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
penyakit hipertensi ini menjadi perhatian bagi masyarakat untuk selalu menjaga
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
memahami:
Hipertensi
C. Manfaat Penulisan
penyakithipertensi.
6
2. Manfaat praktis
penyakit hipertensi.
3. Metode Penulisan
mempelajari buku sumber yang berhubungan dengan judul studi kasus dan
4. Sistematika Penulisan
penulisan.
evaluasi.
BAB II
KONSEP PENYAKIT
1. Anatomi Jantung
a. Jantung
8
9
sekitar 50 juta galon darah dalam waktu hidup rata-rata. Bagian bawah,
kebawah kearah sisi kiri tubuh dan menempel pada diafragma. Bagian
tulang rusuk kedua. Karena posisi jantung miring, sekitar 2/3 dari
organ berada di sebelah kiri garis tengah, dan 1/3 ke kanan (Valencia &
basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.
kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425
gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya
jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung
memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah
b. Ruang jantung
2 ruang yang berdinding tipis, disebut atrium, dan 2 ruang yang berdinding
1. Atrium
yang rendah oksigen dari seluruh tubuh. Darah tersebut mengalir melalui
vena cava superior, vena cava inferior, serta sinus koronarius yang berasal
selanjutnya ke paru.
11
oksigen dari kedua paru melalui 4 buah vena pulmonalis. Kemudian darah
alur otot yang disebut trabekula. Beberapa alur tampak menonjol, yang
tendinae.
ke seluruh tubuh melalui aorta. Kedua ventrikel ini dipisahkan oleh sekat
a. Katup jantung
12
katup yang berfungsi menjaga darah terus bergerak maju ke satu arah.
Katup kemudian akan menutup dengan cepat agar darah tidak berbalik ke
ventrikel. Katup ini akan menutup selama awal kontraksi ventrikel (sistol)
dan menghasilkan suara jantung pertama. Pada bagian ini terbagi lagi
, yaitu :
kanan. Katup trikuspid terdiri dari tiga flaps (cusp), yaitu anterior,
kuat dan tipis berupa selebaran. Setiap dasar cusp terikat dengan
cincin fibrosa yang kuat. Flaps pada katup ini dapat membuka
kanan.
13
2) Katup mitral Bagian katup ini terletak di antara atrium kiri dan
dasar setiap cusp terikat dengan cincin fibrosa kuat yang disebut
yang kaya oksigen dari paru-paru Anda lewat dari atrium kiri ke
tepi bebas cusp katup. Chordae tendineae juga melekat pada otot
pembuluh yang membawah darah keluar jantung. Katup ini menutup saat
kedua. Katup ini terbagi ke dalam dua jenis yakni pulmonal dan aorta.
1) Katup pulmonal
mengambil oksigen.
2) Katup aorta
asendens (lubang aorta). Katup aorta terdiri dari tiga selebaran kiri,
jalan bagi darah yang kaya oksigen untuk mengalir dari ventrikel
dan kapiler. Pembuluh darah ini bekerja dengan jantung dan paru-
paru untuk terus mengedarkan darah ke seluruh tubuh kita, selain alat
seluruh tubuh. Ada tiga macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan
pembuluh darah, termasuk aorta, vena pulmonalis, dan vena cava. Lapisan
pembungkus jantung ini terdiri dari membran serosa, yaitu jaringan halus
17
yang disokong oleh jaringan ikat yang lebih keras. Membran serosa
serosa, yang merupakan lapisan keras, tidak elastis dan tebal, jaringan
terdiri dari dua lapisan. Lapisan mural adalah lapisan terluar dari
lapisan yaitu:
1. Lapisan Fibrosa
jantung
2. Lapisan serosa
18
cairan serosa.
3. Mesotelium
jantung
B. Konsep Hipertensi
1. Pengertian
peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang
19
120/80 mmHg.
lebih dari 120 mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg (Wicaksono,
yang masih diangap normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan darah lebih
adalah peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
2. Etiologi
tanda serta gejala dan banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya
mengalami hipertensi.
gangguan pola tidur, usia lanjut, dan riwayat anggota keluarga dengan
hipertensi.
3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinis
beragam mulai dari tidak ada keluhan, ringan, hingga berat. Menurut hasil
5. Pemeriksaan Penunjang
pembuluh darah.
6. Penatalaksanaan
antara lain :
dan jenis kelamin. Hal ini terutama ditujukan pada lanjut usia
risiko kardiovaskular
penyakit serebrovaskular
7. Komplikasi
a. Stroke
pembentukan bekuan.
c. Gagal ginjal
hipertensi kronik.
d. Gagal jantung
a. Pengertian Keluarga
lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan, atau adopsi,
dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain. Menurut
(Bakri, 2020) keluarga adalah dua orang atau lebih yang mempunyai
hubungan darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan
Tipe Keluarga
a. Keluarga Tradisional
2) Pasangan istri, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak atau
berhubungan.
6) Pasangan lanjut usia, keluarga inti dimana suami istri sudah tua
anak.
sama.
27
i. Fungsi Keluarga
masyarakat.
a. Struktur Keluarga
b. Perkembangan Keluarga
2022).
persiapan anak yang mulai mandiri. Dalam hal ini, orang tua
2022).
2021)
sebagai berikut:
keluarga.
34
BAB III
A. Pengkajian
masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya, data dasar tersebut digunakan untuk
a. Data Umum Data Umum yang perlu dikaji adalah Nama kepala keluarga, Usia,
genetik atau faktor bawaan yang sudah ada pada diri manusia.
34
35
kesehatan.
2) Fungsi Keperawatan
pasien Hipertensi.
3) Fungsi Sosialisasi
keluarga.
4) Fungsi Reproduksi
hamil).
5) Fungsi Ekonomi
Stres dan koping keluarga yang perlu dikaji adalah Stresor yang
disfungsional.
h. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
39
sendiri.
seperti inkontinensia.
8) Sistem Persarafan :
bawah)
menyamping)
pengecapan)
41
suara)
i. Harapan Keluarga
B. Diagnosa keperawatan
keluarga yaitu :
masalah
44
2) Pengertian.
4) Faktor penyebab.
keputusan
dialami.
kesehatan.
keadaan sakit.
yang dibutuhkan.
45
keluarga.
lingkungan.
1) Keuntungan/manfaat pemeliharaan
lingkungan.
fasilitas kesehatan.
petugas kesehatan.
baik.
oleh keluarga.
46
dimiliki keluarga.
Skor
X Nilai
Angka Tertinggi Bobot
Tabel 3.2
an teknik tepat.
relaksasi -ajarkan
nafas dalam. teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
2. Gangg Setelah Setelah Resp 1. Klien Edukasi
uan dilakukan dilakuka on mampu Manajemen
rasa tindakan n Verb mengidentifik
nyama keperawata tindakan al as i nyeri Nyeri (I.1239)
n n keperawa 2. Kelua Observasi
(D.007 diharapkan ta n rga mampu - Identfik
4) tingkat keluarga menyebutkan asi kesiapan
berhubun nyeri mampu tindakan dan
g an menurun mengenal nonfarmakolo kemampuan
dengan (L.08066) masalah. gi s menerima
ketidakm yang informasi
a mpuan dianjurkan Teraupetik
keluarga - Sediakan
mengenal materi
masala mahasiswa. dan
h. 3. Kelua
rga mampu media
memilih pendidikan
tindakan kesehatan
yang - Jadwalk
dilakukan an pendidikan
untuk kesehatan
anggota sesuai
keluarga kesepakatan
yang - berika
mengalami n
nyeri. kesempatan
Psik 4. Kelua bertanya Edukasi
o- rga mampu - Jelaska
mot merawat n
or anggota penyebab,
keluarga periode, dan
yang sakit
dengan strategi
pemberian meredakan nyeri
kompres - Anjur
dan terapi kan memonitor
relaksasi nyeri secara
jika mandiri
anggota - Anjur
keluarga kan
mengalami menggunakan
nyeri. analgetik
5. Klien secara
mampu tepat.
mempraktikk -ajarkan
an teknik
52
relaksasi teknik
nafas dalam. nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
3. Defisit Setelah Setelah Resp 1. Klien Edukasi
pengeta dilakukan dilakuka on dan
hu an tindakan n Verb keluarga Proses Penyakit
(D.011 keperawata tindakan al siap dan (I.12444)
1) n keperawa mampu Observasi
berhub diharapkan ta n menerima - Identifik
ung an tingkat keluarga informasi asi kesiapan
dengan pengetahua mampu 2. Klien dan
ketidak n keluarga mengenal dan kemampuan
ma meningkat masalah keluarga menerima
mpuan (L.12111). mampu informasi
keluarg menyebutkan Terapeutik
a tentang - Sediakan
menge penyakit materi dan
nal hipertensi . media
masala pendidikan
h. kesehatan
- Berika
n
kesempatan
bertanya Edukasi
- Jelaskan
penyebab dan
factor resiko
penyakit
- Jelaskan
proses
patofisologi
timbulnya
penyakit
- Jelaskan tanda
dan gejala
yang
ditimbulkan
penyakit
- Jelaska
n
kemungkinan
terjadinya
komplikasi
- Informasika
n
kondisi klien saat
ini.
kesehatan yang
ada
5. Ansieta Setelah Setelah Resp Klien Dukungan
s dilakukan dilakuka on dan keyakinan
(D.008 tindakan n Verb keluarga (I.09259)
0) keperawata tindakan al mampu Observasi
berhub n keperawa menjelaskan - Identifik
ung an diharapaka ta n bahaya asi keyakinan,
dengan n tingkat keluarga akibat masalah dan
ketidak ansietas mampu keyakinan tujuan
ma menurun mengenal negatif perawatan
mpuan (L.09093). masalah. Terapeutik
keluarg - Berikan
a harapan realistis
menge sesuai prognosis
nal Edukasi
masala - Jelaskan
h. bahaya atau
resiko yang
terjadi
akibat
keyakinan negatif
54
kerjadian,
perasaan,
dan
perilaku klien.
Teraupetik
- Fasilitasi
fokus pada
kemampuan,
bukan defisit
yang dialami
- Libatkan
keluarga dalam
aktivitas
- Sediaka
n
lingkungan yang
nyaman
- Fasilitasi
program
perawatan dan
pengobatan yang
dijalani anggota
keluarga
- Hargai
keputusan
yang
dibutuhkan
keluarga Edukasi
- Anjur
kan melakukan
aktivitas fisik,
sosial,
spiritual
dan
kognitif
dalammenjaga
fungsi
dan
kesehatan
- Anjurkan
keluarga untuk
memberikan
penguatan positif
atas partisipasi
dalam aktivitas.
- Jelaskan
kepada keluarga
tentang
perawatan dan
pengobatan yang
sedang dijalani
klien
Kolaborasi
- Rujuk pada
pusat atau
56
program
aktivitas
komunitas,
jika perlu
Sumber : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (PPNI, 2019) dan
Standar Luaran Kepeawatan Indonesia (PPNI, 2020)
E. Evaluasi
Tujuan evaluasi :
S : Data subjektif
O : Data objektif
A : Analisis
59
P : Planning
umumnya dihentikan.
60
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, S., & Chanif, C. (2020). Efektifitas Pemberian Posisi Kepala Elevasi
Pada Pasien Hipertensi Emergensi. Ners Muda, 1(2), 78.
Asmi, A. S., & Husaeni, H. (2019). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
10(2), 32–38.
Avelina, Y., & Dery, T. (2021). Studi Kasus: Asuhan Keperawatan Pada Lansia
Dengan Hipertensi Di Seksi Kesejahteraan Sosial Penyantunan Lansia
Paduwau Maumere. Jurnal Keperawatan Dan Kesehatan Masyaarakat, 8(1),
1–11
Amir, T., Studi, P., Keperawatan, D., & Al-Ma’, S. (2022). Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Hipertensi Dengan Edukasi Kesehatan: Manfaat Jus Buah
Mentimun. Lentera Perawat, 3(2), 83–92.
Fitria, R., & Martin, E. F. (2020). Asuhan Keperawatan Pasien dengan Nyeri Akut
Pada Hipertensi Di RSAU dr. Esnawan Antariksa Jakarta Timur. Jurnal
Persada Husada Indonesia, 7(24), 14–19.
https://doi.org/10.56014/jphi.v7i24.280
Herman, A. H., & Agianto, A. (2022). Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan
Hipertensi melalui Intervensi Foot Massage di Desa Sungai Rangas Ulu:
Studi Kasus. Jurnal Keperawatan Klinis Dan Komunitas (Clinical and
Community Nursing Journal), 6(3),
Pawestri, D., Ismoyowati, T. W., & Intening, V. R. (2023). Studi Kasus Asuhan
Keperawatan Pasien Hipertensi Pada Masalah Nyeri Akut Dengan
Intervensi Slow Deep Breathing Di Panti Wreda Budhi Dhrama Daerah
58
Yogyakarta. STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta, 249–258.
Rifai, M., & Safitri, D. (2022). Edukasi Penyakit Hipertensi Warga Dukuh
Gebang Rt 04/Rw 09 Desa Girisuko Kecamatan Panggang Kabupaten
Gunungkidul. Budimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(2), 1–6.
https://doi.org/10.29040/budimas.v4i2.4101
Viera Valencia, L. F., & Garcia Giraldo, D. (2019). Nursing Home Care in
Families with Problems Hypertension Healthle. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 2.
Wicaksono,Y.(2019).https://repository.kertacendekia.ac.id/id/publications/29955
asuhan-keperawatan-pada-ny-s-dengan-diagnosa-medis-hipertensi-di-ruang
melati-rs
62