Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA LANSIA

Gita Cornelya Putri Melanie1Hariyono2Ucik Indrawati3


123
STIKES Insan Cendekia Medika Jombang
1
email: gitacornelyaputri@gmail.com 2email: hari_monic@yahoo.com 3email:
uchie_rasya@yahoo.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Hipertensi menjadi penyakit tidak menular (PTM) paling besar menyebabkan
kematian dan menempati peringkat ketiga dimana gejalanya sangat bermacam-macam.
Ditahun 2030 hipertensi mengalami peningkatan menjadi 29,2% dari 972 juta orang dari
penderita, di negara modern kurang lebih mencapai 333 jutaan orang dan di negara
berkembang sekitar 639 juta orang. Tujuan: untuk mengetahui manajemen pencegahan
hipertensi pada lansia terkait pada analisis literature empiris yang diterbitkan lima tahun
terakhir. Desain: penelitian menggunakan literature review. Sumber data pencarian pada
penelitian ini dilakukan di Google Scholar, PubMed pada tahun 2015 sampai 2020, artikel
yang terbit diambil menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Metode: secara
umum, keyword disesuaikan dengan topik penulisan menggunakan PICOS framwork terkait
managemen pencegahan hipertensi pada lansia. Studi penelitian ditinjau terlebih dahulu
terkait dengan kriteria inklusi. Hasil: Penelitian dilakukan dalam 5 jurnal, Bahwa
menejemen pencegahan secara non farmakologi meliputi edukasi kesehatan, modifikasi pola
hidup, terapi relaksasi otot dan dukungan sosial memiliki peran penting dalam pemahaman
melakukan upaya pencegahan hipertensi pada lansia. Kesimpulan: Dari 5 jurnal penelitian,
menunjukkan bahwa menejemen pencegahan hipertensi secara non farmakologi berdasarkan
studi empiris lima tahun terakhir meliputi edukasi kesehatan, modifikasi gaya hidup, terapi
relaksasi dan dukungan sosial sangat berpengaruh bagi lansia. Saran Managemen
pencegahan hipertensi diharapkan dapat membantu lansia terkait kualitas hidup lebih baik
dan sebagai edukasi serta promosi kesehatan hipertesi pada lansia.

Kata kunci: Manajemen, Pencegahan hipertensi, Lansia.

HYPERTENSION PREVENTION MANAGEMENT IN THE ELDERLY

GITA CORNELYA PUTRI MELANIE


STIKes Insan Cendekia Medika Jombang
Email: gitacornelyaputri@gmail.com

ABSTRACT

Introduction: Hypertension is a non-communicable disease which causes the most death and
ranks third where the symptoms vary widely. In 2030 hypertension has increased to 29.2%
from 972 million people, in modern countries it reaches 333 million people and in
developing countries around 639 million people. Objective: to determine the management of
hypertension prevention in the elderly related to the analysis of the empirical literature
published in the last five years. Design: research using literature review. The source of the
search data in this study was conducted at Google Scholar, PubMed in 2015 to 2020,
published articles were taken using Indonesian and English. Methods: in general, keywords
adapted to the topic of writing using the PICOS framework related to the management of
hypertension prevention in the elderly. Research studies are reviewed first related to the
inclusion criteria. Results: The research was conducted in 5 journals,That non-
pharmacological prevention management includes health education, lifestyle modification,
muscle relaxation therapy and social support has an important role in understanding the
prevention of hypertension in the elderly. Conclusion: From 5 research journals, it shows
that non-pharmacological management of hypertension prevention based on empirical
studies of the last five years including health education, lifestyle modification, relaxation
therapy and social support is very influential for the elderly. Suggestions: Management of
hypertension prevention is expected to help the elderly related to a better quality of life and
as an education and health promotion of hypertension in the elderly.

Keywords: Management, Prevention of hypertension, Elderly.

PENDAHULUAN Faktor penyebab hipertensi bisa di


kategorikan menjadi dua kelompok,
Gangguan kardiovaskuler dan pembuluh pertama dapat dikendalikan seperti
darah menjadi satu diantara penyebab (olahraga yang kurang, merokok,
kematian tertinggi setiap tahunnya di dunia kegemukan serta makanan mengandung
serta sebagai permasalahan kesehatan yang garam dan minuman beralkohol), kedua
penting di negara tumbuh dan negara tidak dapat terkendali seperti (umur,
berkembang (Defri Mulyana, Juhrodin, gender dan keturunan) . Faktor risiko
2019). Hipertensi juga resiko tinggi ganda juga mempengaruhi hipertensi,
menyebabkan penyakit ginjal, gangguan bersifat eksogen seperti nutrisi, rokok serta
persarafan, pembuluh darah, dan jantung stressor dan bersifat endogen seperti
(Destriani, 2019). genetik, neurotransmitter dan hormon.
Perubahan gaya hidup positif sangat
Hipertensi menyebabkan kasus kematian penting diketahui oleh penderita tekanan
didunia mencapai 8 milyar orang disetiap darah tinggi. Diet yang baik dan olahraga
tahun dan dikawasan Asia wilayah Selatan yang tepat dapat membantu mencegah
sampai Timur hampir 1,5 juta orang setiap tekanan darah tinggi (Defri Mulyana,
tahun. Orang dewasa di Asia Timur hingga Juhrodin, 2019).
Selatan sepertiganya mengalami tekanan
darah tinggi (Oktaviani, 2015). Prevalensi Upaya pencegahan hipertensi melalui
hipertensi mencapai 26,4% di dunia atau promosi kesehatan dapat dilakukan untuk
berkisar 972 juta orang masyarakat yang mengurangi resiko yang berhubungan
mengalami hipertensi. Ditahun 2030 dengan berbagai faktor-penentu kesehatan,
hipertensi mengalami peningkatan menjadi yang dapat menyebabkan penyakit serta
29,2% dari 972 juta orang dari penderita , dapat meningkatkan dan memperbaiki
di negara modern kurang lebih mencapai kualitas hidup masyarakat. Kegiatan
333 jutaan orang dan di negara promosi kesehatan juga harus direncakan ,
berkembang sekitar 639 juta orang. dipantau dan dievaluasi dengan baik ,
Prevalensi dewasa berusia diatas 25 tahun sehingga strategi yang baik tetap menjadi
yang terdiagnosis hipertensi tertinggi syarat utama dalam melakukan intervensi
berada di Afrika yaitu sekitar 46% promosi kesehatan (Defri Mulyana,
(Dinkes, 2017). Data Kemenkes RI pada Juhrodin, 2019).
tahun 2017, Provinsi Jawa Timur tercatat
nilai kejadian hipertensi cukup melonjak, Manajemen hipertensi bisa berupa
dibandingkan pravelensi di Indonesia di pencegahan salah satunya melalui edukasi.
angka 45,2%. Sedangkan data dari Dinkes Berbagai riset menunjukkan bahwa
Jombang tahun 2017, mencatat 41,52% edukasi pasien berdampak positif terhadap
angka prevalensi kejadian hipertensi di penurunan tekanan darah, serta
daerah Jombang (Rida, 2019). peningkatan pengetahuan dan sikap pasien.
Target global pada tahun 2025
menurunkan angka pravelensi hipertensi adalah, “ Management” AND “
sebesar 25% untuk penyakit tidak menular. Prevention” AND “Hypertension” AND “
Pada tahun 2016 diresmikan (Global Eldery”.
Hearts Initiative) oleh WHO serta pusat
pencegahan dan pengendalian Amerika Data yang digunakan dalam penelitian ini
Serikat untuk mendukung pemerintah adalah data sekunder, bukan data tambahan
dalam pencegahan serta penanganan dari peneliti langsung, melainkan dari hasil
penyakit kardiovaskuler (Adiatman, 2020). penelitian sebelumnya. Perolehan data
Untuk menajemen obat tatalaksana pada skunder berupa artikel atau jurnal tentang
penderita hipertensi meliputi topic tersebut dilakukan melalui database
penatalaksanaan farmakologis dan non dari PubMed dan Google Scholar.
farmakologis. Penatalaksanaan perawatan
obat dengan memberikan obat-obatan Dalam pencarian jurnal yang akan
hipertensi, sedangkan penetalaksanaan non direview oleh penulis, penullis menetapkan
obat meliputi modifikasi gaya hidup kriteria inklusi dan ekslusi yang seauai
(Sartika, 2017). dengan topik penulis, sebagai berikut:

Berdasarkan latar belakang permasalahan Tabel Kriteri inklusi dan ekslusi dengan
diatas, dapat dirumuskan permasalahan format PICOS
sebagai berikut: “Manajemen pencegahan Kriteria Inklusi Ekslusi
hipertensi pada lansia?”. Tujuan dari Problem Artikel Artikel
penulisan literature review ini adalah nasional dan yang
Melakukan identifikasi Literature Review internasional tidak
terhadap Manajemen Pencegahan yang berhubun
Hipertensi pada Lansia. berkaitan gan
sesuai dengan
dengan topik topik
BAHAN DAN METODE PENELITIAN penelitian yang akan
yaitu diteliti
Strategi untuk mencari artikel menegemen sesuai
menggunakan PICOS framework. pencegahan dengan
1. Problem/populasi, populasi atau hipertensi kriteria
masalah yang akan dianalisis secara pada lansia yang
tematis. hipertensi diambil
2. Intervention, manajemen kasus individu pada lansia peneliti
atau kolektif serta kontak dengan Instrume - Terapi Tidak ada
manajemen tindakan keperawatan. nt relaksasi
3. Comparation, penatalaksaan sebagai otot,
pembanding. - edukasi
4. Outcome, hasil dari review penelitian. kesehatan
5. Study design, review desain penelitian - modifikasi
di jurnal. gaya hidup
sehat,
- dukungan
Pencarian artikel ataupun jurnal sosial
menggunakan kata kunci dan operator Compara Tidak ada Ada
boolean ( AND, OR NOT or AND NOT ) tion faktor faktor
yang digunakan untuk memperluas atau pembanding pembandi
menentukan pencarian, sehingga dapat ng
dengan mudah menentukan artikel atau Outcome Tampak Tidak
jurnal mana yang akan digunakan. Kata hubungan tampak
kunci yang digunakan dalam penelitian ini faktor hubungan
lingkungan, faktor 2 internasional yang akan dilakukan
fisik, demografi review. (Gambar diagram alur review
psikologis, , faktor jurnal).
faktor lingkunga
demografi n, faktor Literature review ini dibandingkan dengan
dan faktor fisik, metode naratif dengan menggolongkan
resiko faktor data yang diekstraksi menurut hasil yang
terhadap risiko dan mencapai tujuan. Jurnal penelitian yang
hipertensi faktor memenuhi kriteria inklusi, kemudian
pada lansia psikologis dirangkum jurnal tersebut dengan nama
terhadap peneliti, tahun terbit, judful, metode dan
hipertensi hasil penelitian, serta database.
pada
lansia
Study Mix methods Studi
Design study, kualitatif
experimental
study, survey
study, cross-
sectional,
systematic /
literature
review,
analisis
kolerasi dan
study
kuantitatif
Tahun Artikel atau Artikel
terbit jurnal yang atau
terbit setelah jurnal
tahun 2015 yang
trerbit
sebelum
tahun
2015
Bahasa Artikel Selain Gambar diagram alur review jurnal
dengan Bahasa
penggunaan Indonesia
bahasa dan HASIL PENELITIAN
indonesia Bahasa
dan bahasa Inggris Tabel karakteristik umum dalam
inggris penyelesaian studi (n=5)
N Kelompok N %
peneliti menemukan dalam pencarian 2525 o.
jurnal yang tepat sesuai kata kunci dan A Tahun
bahasanya menggunakan bahasa indonesia 1. 2018 1 20
dan bahasa inggris. Kemudian artikel 2. 2019 2 40
dipilih kembali berdasarkan kriteria inklusi Jumlah 5 100
yang sudah ditentukan oleh penulis. B Desain Penelitian
Kemudian artikel yang tidak memenuhi 1. Cross-Sectional 2 40
kriteria maka akan dieklusi, sehingga 2. Descriptive study 2 40
didapatkan 5 terdapat 3 jurnal nasional dan 3. Systematic Review 1 20
Jumlah 5 100 Intervensi gaya hidup untuk hipertensi
C Sampel Penelitian dapat memperlambat perkembangan
1. Purposive sampling 5 100 hipertensi.
Jumlah 5 100
D Instrumen Penelitian (Oliveros et al., 2019) meneliti
1. Koesioner 2 40 “Hypertension in older adults :
2. Observasi 3 60 assessment, management and challenges’’.
Jumlah 5 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa
E Analisis Statistik Penelitian managemen gaya hidup non-farmakologis
1. Meta analisis 2 40 harus didorong sebagai perawatan
pencegahan untuk pengembangan Tekanan
2. Analisis regresi 1 20
Darah Tinggi dan sebagai terapi tambahan.
3. Analisis tim 2 40
Rekomendasi saat ini menganjurkan untuk
Jumlah 5 100
aktivitas fisik teratur, pengendalian berat
badan, berhenti merokok, pengurangan
Penyajian hasil pada penulisan tugas akhir
stres, menghindari asupan alkohol yang
literature review memuat ringkasan hasil
berlebihan, diet jantung rendah serta
dari penelitian pada masing-masing artikel
pengurangan asupan natrium (sekitar 1000
terpilih dan dirangkum sebagai berikut:
mg per hari) serta penurunan berat badan .
Terapi perilaku termasuk meditasi
Hasil dari penelitian yang menyatakan
transendental, yoga, Taiichi dan
bahwa cara pencegahan dilakukan untuk
biofeedback juga diketahui memiliki efek
upaya peningkatan pengetahuan kesehatan
dalam menurunkan tekanan darah.
(Ariyanti, Preharsini and Sipolio, 2020);
(Elki putri and Rekawati, 2020);
(Zhang et al., 2019) meneliti “Well-being
(Purnawan and Suarjana, 2020).
mediates the effects of social support and
Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat
family funtions on self-management in
sangat dianjurkan dalam mencegah
eldery patients with hypertension”. Hasil
hipertensi (Ariyanti, Preharsini and
penelitian memaparkan bahwa
Sipolio, 2020); (Oliveros et al., 2019);
Kesejahteraan merupakan mediator antara
(Elki putri and Rekawati, 2020). Terapi
dukungan sosial (fungsi keluarga) dan
meditasi transendental, terapi relaksasi otot
manajemen diri pada pasien hipertensi
progresif, yoga, Taiichi dan biofeedback
yang sejalan dengan model sosial-ekologi
juga memiliki peran penting dalam
bahwa tingkat interpersonal (dukungan
pencegahan hipertensi (Oliveros et al.,
sosial, fungsi keluarga) dapat
2019); (Purnawan and Suarjana, 2020).
mempengaruhi perilaku melalui level
Dukungan sosial serta fungsi keluarga juga
intrapersonal (baik- makhluk). Bantuan
memegang peranan yang penting dalam
sosial dapat membantu dengan
upaya manajemen pencegahan tekanan
memberikan materi atau data yang
darah (Zhang et al., 2019).
memperluas rasa kedaerahan dan memiliki
tempat, dengan cara ini memajukan
(Ariyanti, Preharsini and Sipolio, 2020)
perasaan baik dan kesejahteraan, terutama
meneliti “Edukasi Kesehatan Dalam Upaya
bagi para lanjut usia yang lebih
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
membutuhkan perhatian dan bantuan.
Hipertensi Pada Lansia “. Hasil yang
Bantuan sosial yang lebih tinggi dapat
didapatkan oleh peneliti menunjukkan
mengurangi tingkat tekanan yang nyata
pentingnya pendidikan dan pemahaman
dan manifestasi yang memberatkan,
bagaimana mencegah dan mengontrol
memajukan praktik cara hidup yang solid,
tekanan darah tinggi, terutama bagi orang
dan bekerja pada pengaturan diri. Peran
tua. Penyediaan bahan non farmakologi
keluarga pasien lama secara progresif
untuk pengobatan hipertensi untuk
berubah dari 'peran orang tua' menjadi
mencapai tujuan tekanan darah yang
peran yang dilindungi. Ketika mereka
diinginkan melalui perubahan gaya hidup.
mengundurkan diri, peran sosial mereka
berubah dan mereka menginvestasikan lansia, dan menetapkan rencana
lebih banyak energi dengan keluarga pemantauan tekanan darah secara rutin.
mereka. Kemampuan keluarga dan bantuan Mengobati hipertensi melalui pelatihan
sosial menjadi bagian yang lebih penting non medis seperti latihan relaksasi otot
bagi mereka untuk menjaga perasaan progresif. Teknik ini telah terbukti dapat
positif dan gaya hidup yang sehat dalam menurunkan tekanan darah pasien.
mencegah hipertensi.

(Elki putri and Rekawati, 2020) meneliti PEMBAHASAN


“Intervensi Strategis Untuk
Mengoptimalkan Mnajemen Diri Lansia Berdasarkan fakta dari lima artikel yang
Dengan Hipertensi“. Hasil penelitian ini sudah dilakukan review, ditemukan jika
memberikan bukti bahwa lansia managemen non farmakologi seperti
mengalami proses degeneratif dan pelayanan kesehatan mampu bertindak
penurunan fungsi tubuh sehingga lansia dalam menyediakan bantuan pemeriksaan
mengalami masalah kesehatan. Lansia kesehatan, juga sebagai pendidik,
berisiko mengalami masalah kesehatan, menyerukan penjelasan ataupun
salah satunya hipertensi. Meningkatnya pengarahan mengenai tekanan darah tinggi
penyakit tidak menular (PTM) karena bagi lansia atau keluarga lansia terutama
kurangnya pengetahuan, sikap, perilaku, dalam hal modifikasi gaya hidup seperti
dan kepatuhan lansia dalam merawat diri mengatur pola makan, aktivitas fisik,
yang akan berdampak pada status pemantauan kesehatan secara berkala, dan
kesehatan individu, dampak pada keluarga mengatasi stess, dan pengendalian berat
dan negara. Intervensi keperawatan badan. Terapi relaksasi otot, dukungan
komunitas yang dapat diberikan untuk sosial serta peran keluarga juga
meningkatkan penatalaksanaan diri lanjut mempengaruhi dalam pencegahan
usia dengan hipertensi adalah: 1. hipertensi.
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
tekanan darah tinggi, 2. Melakukan Manajemen non farmakologi sering
kegiatan fisik yang rutin, 3. Mengurangi digunakan oleh banyak peneliti untuk
konsumsi minuman beralkohol dan menganalisis menejemen pencegahan
berhenti merokok, 4. Penatalaksanaan hipertensi pada lansia. Pendidikan
tentang stres dan pola istirahat, 5. kesehatan kepada masyarakat terutama
Mengatur diit dan menurunkan berat lansia dengan memaparkan informasi
badan (BB), 6. tensi rutin dimonitoring. disertai media penunjang mengenai faktor
Manajemen diri yang tepat sangat gejala serta cara pencegahan dilakukan
berpengaruh papa pengoptimalan untuk upaya peningkatan pengetahuan
kesehatan pada lansia. kesehatan (Ariyanti, Preharsini and
Sipolio, 2020); (Elki putri and Rekawati,
(Purnawan and Suarjana, 2020) meneliti 2020); (Purnawan and Suarjana, 2020).
“PKM Manajemen Hipertensi Melalui Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat
Tindakan Non Medis “. Berdasarkan hasil meliputi aktivitas fisik teratur,
dari penelitian ini didapatkan bahwa solusi pengendalian berat badan, berhenti
untuk meningkatkan kesadaran hipertensi merokok, pengurangan stres, menghindari
pada lansia terkait yaitu dengan asupan alkohol yang berlebihan, diet
memberikan pendidikan kesehatan tentang jantung rendah, serta pengurangan asupan
pentingnya gejala, faktor resiko dan natrium sangat dianjurkan dalam
pencegahan hipertensi. Terkait mencegah hipertensi. Kepatuhan individu
peningkatan perilaku pemantauan untuk terhadap intervensi pola hidup diatas dapat
mengontrol tekanan darah yaitu dengan dijadikan salah satu cara pencegahan
menyediakan alat pemantau tekanan darah tekanan darah (Ariyanti, Preharsini and
digital kepada kepala dusun yang dapat Sipolio, 2020); (Oliveros et al., 2019);
digunakan bersama dalam semua aktivitas (Elki putri and Rekawati, 2020). Terapi
meditasi transendental, terapi relaksasi otot peranan penting dalam pencegahan
progresif, yoga, Taiichi dan biofeedback hipertensi pada lansia.
juga memiliki peran penting dalam
pencegahan hipertensi. Teknik ini telah Disarankan bagi pembaca dan peneliti
terbukti menurunkan tekanan darah. Hal selanjutnya untuk lebih memahami
ini karena saraf simpatis lebih dominan literature ini untuk menambah ilmu dan
dalam respon relaksasi, yaitu pengetahuan mengenai menejemen
merelaksasikan saraf yang tegang. Saat pencegahan hipertensi pada lansia.
tubuh memberikan respon relaksasi, maka
detak jantung terhambat sehingga terdapat
keefektifan dalam memompa darah
keseluruh tubuh dan tekanan darah rendah KEPUSTAKAAN
(Oliveros et al., 2019); (Purnawan and
Suarjana, 2020). Dukungan sosial serta Adiatman (2020) ‘Efektifitas Edukasi
fungsi keluarga juga memegang peranan dalam Pencegahan dan Pengendalian
yang penting dalam upaya manajemen Hipertensi Adiatman’, 11(1), pp.
pencegahan tekanan darah, dari adanya 228–232.
peran dari orang orang terdekat membuat
lansia memiliki rasa aman nyaman dan Ariyanti, R., Preharsini, I. A. and Sipolio,
percaya diri dalam kehidupannya dan B. W. (2020) ‘Edukasi Kesehatan
berpengaruh pada pola pikir yang sehat Dalam Upaya Pencegahan dan
dan mempengaruhi kepatuhan dalam Pengendalian Penyakit Hipertensi
kualitas hidup yang baik (Zhang et al., Pada Lansia’, To Maega : Jurnal
2019). Pengabdian Masyarakat, 3(2), p. 74.
doi: 10.35914/tomaega.v3i2.369.
Terdapat banyak kejadian di masyarakat,
bahwa seseorang dengan pemahaman yang Defri Mulyana, Juhrodin, D. Y. N. M.
kurang terhadap managemen diri mengenai (2019) ‘Jurnal Pengabdian Siliwangi
tekanan darah tinggi berpengaruh dalam Jurnal Pengabdian Siliwangi
tingkat kepatuhan. Diperlukan mengontrol Volume 5 , Nomor 1 , Tahun 2019
secara rutin kepatuhan individu terhadap P-ISSN 2477-6629’, 5, pp. 16–18.
tekanan darah sehingga dapat mengurangi
resiko dan meningkatkan kualitas hidup Destriani, A. (2019) ‘Gambaran
pada lansia. Namun, untuk melalukan hal pengetahuan tentang manajemen
tersebut dibutuhkan dukungan sosial dari hipertensi pada pasien hipertensidi
orang orang sekitar seperti kelurga, wilayah puskesmas kroya 1’, 23(3),
pelayanan kesehatan ataupun individu itu p. 2019.
sendiri. Dorongan yang muncul dapat
memicu individu patuh terhadap Dinkes (2017) ‘Profil Kesehatan
tatalaksana pencegahan tekanan darah Kabupaten Jombang Tahun 2017.
tinggi. Tata laksana diri yang tepat bakal Dinas Kesehatan Kabupaten
sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan Jombang, 82–88’.
lansia dalam meningkatkan kesehatannya.
Elki putri, S. and Rekawati, E. (2020)
‘Intervensi Strategis Untuk
SIMPULAN DAN SARAN Mengoptimalkan Manajemen Diri
Lansia Dengan Hipertensi’, Jurnal
Berdasarkan hasil review beberapa jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes,
yang sudah ditelaah dalam bab 11, pp. 22–29.
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
edukasi kesehatan, modifikasi gaya hidup, Oktaviani, E. (2015) ‘Pengaruh Brisk
terapi relaksasi serta dukungan orang Walking Exercise Terhadap
terdekat dapat turut serta memegang Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas
Andalas Kota Padang’,
Keperawatan, 2(02), pp. 1–10.

Oliveros, E. et al. (2019) ‘Hypertension in


older adults: Assessment,
management, and challenges’,
Clinical Cardiology, 43(2), pp. 99–
107. doi: 10.1002/clc.23303.

Purnawan, N. and Suarjana, N. (2020)


‘Pkm manajemen hipertensi melalui
tindakan nin medis pada lansia di
lingkungan/banjar sambahan,
kelurahan ubud gianyar bali’.

Rida, Z. (2019) ‘pengaruh home based


exercise training terhadap penurunan
tekanan darah pada hipertensi
lansia’, E-Jurnal Manajemen
Universitas Udayana, 4(3), pp. 1–
21.

Sartika, E. (2017) ‘Hubungan Tingkat


Penegtahuan Tentang Diet Dengan
Kepatuhan Diet Penderita
Hipertensi’, Hubungan Tingkat
Penegtahuan Tentang Diet Dengan
Kepatuhan Diet Penderita
Hipertensi di Puskesmas Padang
Bulan. Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi Vol. 19 , 11-16.

Zhang, X. et al. (2019) ‘Well-being


mediates the effects of social
support and family function on self-
management in elderly patients with
hypertension’, Psychology, Health
and Medicine, 25(5), pp. 559–571.
doi:
10.1080/13548506.2019.1687919.

Anda mungkin juga menyukai