PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan sebagais alah
satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.Hipertensi juga disebutsebagai Penyakit
Tidak Menular (PTM), karena hipertensi tidak ditularkan dari orang keorang. Penyakit
tidak menular adalah penyakit kronis yang tidak dapat ditularkanke orang lain. Penyakit
tidak menular masih menjadi salah satu masalah kesehatanyang menjadi perhatian di
Indonesia saat ini.Hal ini dikarenakan munculnya PTM secara umum disebabkan oleh pola
hidup setiap individu yang kurang memperhatikan kesehatan.Menurut data yang
dikeluarkan oleh WHO(World Health Organization) 2018,menujukkan bahwa di seluruh
dunia sekitar 972 juta orang atau sekitar 26,4% penduduk dunia mengalami hipertensi.
Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2021. Sebanyak kurang
lebih 60% penderita hipertensi berada di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut
data yang telah dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung
lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab
kematian kedua setelah stroke (Riskesdas, 2019).
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh
masyarakat Indonesia yangdapat terjadi akibat dari salah satu masalah yang sering muncul
dari perubahan gaya hidup, seperti mengkonsumsi makanan yang kadar garamnya
tinggi,hipertensi diperkirakan sebagai penyebab berbagai penyakit berat beserta
komplikasinya. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi
hipertensi di Indonesia sebesar 34,1%. Ini mengalami peningkatan dibandingkan
prevalensi hipertensi pada Riskesdas tahun 2013 sebesar 25,8%. Diperkirakan hanya 1/3
kasus hipertensi di Indonesia yang terdiagnosis, sisanya tidak terdiagnosis (Kemenkes RI,
2019).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan terhadap kasus
hipertensi pada tahun 2019 ditemukan sebanyak 283.390 orang yang mengalami
hipertensi, tahun 2020 sebanyak 645.104 orang dan pada tahun 2021 ditemukan yang
mengalami hipertensi sebanyak 987.295 orang. Berdasarkan data tersebut terlihat kenaikan
yang signifikan disetiap tahunnya yang mengalami hipertensi (Dinkes Provinsi Sumsel,
2022).
Pada tahun 2018 di Kabupaten/Kota Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan
ditemukan penderita hipertensi yang berusia di atas 15 tahun sebanyak 410.778 orang dan
yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar hanya 10.878 orang atau sama
dengan 2,6%. Sedangkan pada tahun 2021, penderita hipertensi sebesar 9,7%. Dari data di
atas juga terlihat kenaikan yang signifikan dari tahun 2018 ke tahun 2021 (Dinkes Muara
Enim, 2022).
Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim merupakan rumahs sakit tipe C
yang ada di provinsi. .berdasarkan rekam medis di Rumah Sakit Bukit Asam Medika
Tanjung enim pada periode tahun 2021 pada bulan januari sampai dengan bulan
desember ada 1.099 kasus hipertensi di poli penyakit dalam di Rumah sakit Bukit Asam Medika (
C. TujuanPenelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah maka dapat dirumuskan tujuan penlitian:
1. TujuanUmum
Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Gaya
Hidup dan Kepatuhan Minum Obat dengan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di
Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim tahun 2022.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi tekanan darah pada penderita hipertensi di Poli
Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim tahun 2022.
b. Diketahuinya distribusi frekuensi gaya hidup pada penderita hipertensi di Poli
Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim tahun 2022.
c. Diketahuinya distribusi frekuensi kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di
Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim tahun 2022.
d. Diketahuinya hubungan gaya hidup dengan tekanan darah pada penderita hipertensi
di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim tahun 2022.
e. Diketahuinya hubungan kepatuhan minum obat dengan tekanan darah pada penderita
hipertensi di Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bukit Asam Medika Tanjung Enim
tahun 2022.
D. ManfaatPenelitian
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah menambah wawasan dan pengalaman
peneliti dalam melakukan penelitian lapangan.
2. Bagi Direktur Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan untuk memotivasi perawat-perawat di Rumah Sakit Bukit
Asam Medika Tanjung Enim.
3. Bagi Ka Prodi Keperawatan Stikes Indonesia
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi tambahan mahasiswa
jurusan keperawatan.
4. Bagi Peneliti Berikutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam penulisan tugas akhir yang
berkaitan dengan gaya hidup, kepatuhan minum obat dan tekanan darah.