Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Jumlah penderita hipertensi di seluruh dunia meningkat setiap tahunnya


Pada tahun 2018 pasien yang menderita hipertensi didunia yaitu sebanyak 1,13 m
iliar penderita. Dari jumlah penderita yang disebutkan diatas diprediksikan akan te
rjadi peningkatan disetiap tahunnya (Word Health Organizatio). WHO juga memp
erkirakan akan terjadi peningkatan angka kejadian hipertensi sebanyak 1,5 miliar
penderita ditahun 2025 dan akan meningkat disetiap tahunnya sebanyak 10,44 juta
penderita yang akan meninggal dunia diakibatkan oleh hipertensi dan juga masala
h yang ditimbulkan oleh penyakit hipertensi. Prevalensi penyakit hipertensi di
Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 34,1% (Kemenkes, 2018). Hipertensi
menjadi permasalahan kesehatan yang memiliki angka kejadian tinggi di Jawa
Tengah. Pada awal tahun 2021, hipertensi menduduki posisi pertama pada riset
penyakit tidak menular di Jawa Tengah dengan prevalensi hipertensi sebanyak
72% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2021).
Hipertensi sering dikenal sebagai Non Communicable Deases/Penyakit
Tidak Menular, yang dapat menimbulkan terjadinya komplikasi seperti stroke dan
penyakit jantung. Agar dapat mencegah terjadinya komplikasi pengawasan dan pe
ngelolaan penyakit yang baik sangat di perlukan. Hipertensi sering di artikan deng
an kondisi dimana meningkatnya tekanan darah secara parah yang terjadi dalam re
ntang waktu lama dan penderita dapat merasakan sakit dapat menyebabkan kemati
an. Penderita dapat dikatakan mengidap penyakit hipertensi jika tekanan darah Sis
tolik > 140 mmHg dan Diastolik > 90 mmHg. Jika tekanan darah dari penderita se
lalu tinggi dan tidak melakukan pemeriksaan ke layanan kesehatan, maka akan sa
ngat beresiko terjadinya penyakit degeneratif hingga dapat menyebabkan kematia
n (Lastri dkk,2020).
Upaya pengendalian hipertensi lebih cost effective melalui pendekatan n
on farmakologis (World Health Organization). Program promosi kesehatan dan pe
ncegahan penyakit berbasis masyarakat merupakan upaya intervensi yang lazim di
lakukan dalam mengelola penyakit kronis termasuk hipertensi dan penyakit kardio
vaskuler lainnya. Selain itu, program berbasis masyarakat juga lebih mampu menj
angkau masyarakat yang memiliki keterbatasan sosial ekonomi. Dikutip dari studi
literatur oleh Ferdinan mengatakankan bahwa program pengelolaan penyakit berb
asis masyarakat efektif dalam memodifikasi gaya hidup pasien hipertensi menjadi
lebih sehat seperti melakukan aktivitas fisik secara rutin, mengkonsumsi makanan
yang sehat, dan memanfaatkan pelayanan kesehatan preventif secara optimal (Rid
wan Fauzi dkk, 2020). Kurang optimalnya program penanggulangan dan pencega
han hipertensi yang ada saat ini, membuat para pemangku kepentingan perlu mem
formulasikan strategi yang lebih menyeluruh dan inovatif.
Pengkajian dilakukan pada tanggal 09 Maret hingga 10 Maret 2022.
Pengkajian dilakukan secara primer dan sekunder. Data primer didapatkan dengan
melakukan pengambilan data secara langsung kepada masyarakat sedangkan,
data sekunder didapatkan dengan melakukan wawancara terhadap tokoh
masyarakat seperti Ketua RW, Ketua RT, kader kesehatan, dan pihak puskesmas.
Berdasarkan hasil pengkajian diketahui terdapat 34 responden memiliki penyakit
hipertensi. Oleh karena itu, dari data yang telah dikumpulkan perlu adanya tindak
lanjut untuk mengatasi permasalahan kesehatan tersebut. Tindak lanjut yang dapat
dilakukan salah satunya adalah dengan pengadaan program bersama yang
diharapkan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan lain yang dapat muncul
sebagai dampak dari permasalahan kesehatan ini baik berupa risiko komplikasi
ataupun permasalahan pada aspek lainnya

PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2021. Buku Saku Kesehatan Tahun 2021
Triwulan 1. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Diakses melalui
https://dinkesjatengprov.go.id/

Kemenkes RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta: Kemenkes RI

Lastri F., Yarmaliza, Zalmaliza. 2022. Evaluasi perilaku masyarakat terhadap


faktor resiko kejadian hipertensi Desa Purwodado tahun 2020. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 8(1):73-82.

Ridwan F., Efendi R., Mustakim. 2020. Program pengelolaan penyakit hipertensi
berbasis masyarakat dengan pendekatan keluarga di Kelurahan Pondok Jaya,
Tangerang Selatan. 4(2):69-74.

Anda mungkin juga menyukai