Anda di halaman 1dari 9

Vol. 5 No.

1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN


HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWANG KOTA
SUNGAI PENUH TAHUN 2020

Risk Factors Related to Hypertension at Rawang Community Health Center Working


Area, Sungai Penuh District 2020

Mory Kartika1, Subakir1, Eko Mirsiyanto1


1
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKES Harapan Ibu Jambi

Abstrak
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia
menyandang hipertensi. Jumlah penderita hipertensi yang terhitung pada bulan Februari – Maret
sebanyak 122 orang, bulan Juni sebanyak 72 orang dan bulan Juli sebanyak 22 orang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
pendekatan case control. Penelitian ini bertempat di pemukiman wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota
Sungai Penuh yang dilakukan pada bulan September 2020. Populasi dalam penelitian ini kelompok
kasus adalah seluruh pasien yang menderita hipertensi pada bulan Juni-Juli 2020 yang berjumlah 72
orang. Analisa data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kegemukan dan
merokok dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun
2020 dimana nilai p < 0,05. Tidak ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada tenaga medis khususnya dalam melakukan identifikasi dan intervensi
hipertensi dan faktor risikonya sehingga dapat meningkatkan kesehatan penderita hipertensi.
Kata Kunci: kegemukan, merokok, stres, hipertensi

Abstract
The World Health Organization (WHO) in 2015 showed about 1.13 billion people in the world have
hypertension. The number of hypertension patients counted in February - March as many as 122 people,
in June as many as 72 people and in July as many as 22 people. This study aims to find out the risk
factors associated with hypertension in the working area of Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Year
2020. This research is an analytical research with case control approach. This research took place in the
working area of Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh which was conducted in September 2020. The
population in this study group of cases was all patients suffering from hypertension in June-July 2020
which amounted to 72 people. Data analysis in this study univariate and bivariate. This study was
conducted using questionnaire sheet. The results of this study showed that there is a relationship between
obesity and smoking with the incidence of hypertension in the working area of Puskesmas Rawang Kota
Sungai Penuh Year 2020 where the value of p < 0.05. No stress related to the incidence of hypertension
in the working area of Rawang Health Center in Sungai Penuh City in 2020. It is expected that the results
of this study can improve health services to medical personnel, especially in identifying and intervening
hypertension and its risk factors so as to improve the health of hypertension patients.
Keywords: overweight, smoking, stress, hypertension

Korespondensi : morykartika
Email : morykartika@gmail.com

Info Artikel
Diterima : 18 November 2020
Direvisi : 29 November 2020
Faktor-Faktor Risiko… 1
Publikasi : 23 Maret 2021
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

PENDAHULUAN Penuh. Berdasarkan data yang diperoleh


Hipertensi merupakan tantangan dari Puskesmas Rawang, jumlah penderita
besar di Indonesia. Hipertensi merupakan hipertensi pada tahun 2019 berusia ≥ 15
kondisi yang sering ditemukan pada tahun sebanyak 395 orang. Sedangkan
pelayanan kesehatan primer dengan risiko jumlah penderita hipertensi yang terhitung
morbiditas dan mortalitas yang meningkat pada bulan Juni 2020 sebanyak 72 orang
sesuai dengan peningkatan tekanan sistolik dan bulan Juli 2020 sebanyak 22 orang
dan diastolik yang menjadi penyebab yang dimana adalah pasien lama yang
utama gagal jantung, stroke dan gagal berkunjung pada bulan sebelumnya. Dari
ginjal. Hipertensi disebut juga sebagai puskesmas Rawang pada tahun 2019 juga
“pembunuh diam–diam” karena orang diketahui jumlah masyarakat dari 13 Desa
dengan hipertensi sering tidak yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas
menampakkan gejala. Institut Nasional Rawang sebanyak 15.132 orang dengan
Jantung, Paru dan Darah di Indonesia 4.593 KK.4
memperkirakan separuh orang yang Penyakit hipertensi ditandai dengan
menderita hipertensi tidak sadar akan pembacaan tekanan darah yang melebihi
kondisinya.1 nilai lebih dari 140 mmHg (sistolik) dan
Berdasarkan data World Health 90 mmHg (diastolik). Hipertensi terbagi
Organization (WHO) tahun 2015 menjadi dua berdasarkan penyebabnya
menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di yakni hipertensi sekunder dan hipertensi
dunia menyandang hipertensi, artinya 1 primer. Hipertensi sekunder terjadi akibat
dari 3 orang di dunia terdiagnosis penyebab yang jelas seperti akibat stenosis
hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi arteri renalis. Sedangkan, hipertensi primer
terus meningkat setiap tahunnya, adalah hipertensi yang belum diketahui
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 penyebabnya. Diderita oleh sekitar 95%
miliar orang yang terkena hipertensi, dan orang. Hipertensi primer diperkirakan
diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta disebabkan oleh fakto keturunan, ciri
orang meninggal akibat hipertensi dan perseorangan yang mempengaruhi
komplikasinya.2 timbulnya hipertensi adalah umur (jika
Prevalensi hipertensi di Indonesia umur bertambah maka tekanan darah
berdasarkan laporan Riskesdas pada bulan meningkat), jenis kelamin (pria lebih
Maret 2018 menyatakan bahwa hasil tinggi dari perempuan) dan ras (ras kulit
pengukuran pada penduduk usia ≥18 tahun hitam lebih banyak dari kulit putih) dan
sebesar 34,1%, dengan provinsi tertinggi faktor kebiasaan hidup yang terdiri dari
di Kalimantan Selatan (44.1%), sedangkan konsumsi garam yangtinggi, kegemukan
terendah di Papua sebesar (22,2%). atau makan berlebihan, stres, merokok,
Estimasi jumlah kasus hipertensi di minum alkohol, minum obat-obatan
Indonesia sebesar 63.309.620 orang, (efedrin, prednison, epinefrin).5
sedangkan angka kematian di Indonesia Hipertensi merupakan salah satu
akibat hipertensi sebesar 427.218 kematian penyakit kardiovaskular yang paling
(0,7%).3 umum dan paling banyak disandang
Puskesmas Rawang merupakan masyarakat. Hipertensi menjadi masalah
salah satu Puskesmas di Kota Sungai utama karena hipertensi yang tidak segera

Faktor-Faktor Risiko… 2
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

ditangani akan menimbulkan beberapa Hasil penelitian Anggara (2013)


komplikasi dan menjadi salah satu pintu menunjukan bahwa responden yang
masuk atau faktor risiko penyakit seperti menderita hipertensi sebesar (30,7%)
jantung, gagal ginjal, diabetes, stroke.6 sedangkan responden yang tekanan
Dalam mengatasi hipertensi dapat darahnya normal sebesar (69,3%). Jenis
dilakukan terapi farmakologi dan terapi kelamin pada penelitian ini tidak
non farmakologi. Terapi farmakologi berhubungan secara statistik dengan
dengan menggunakan obat-obatan, tekanan darah (p > 0,05). Sedangkan umur,
sedangkan terapi non farmakologi pada pendidikan, pekerjaan, IMT, kebiasaan
hipertensi dimulai dengan menjalani gaya merokok, konsumsi alkohol, kebiasaan
hidup sehat. Menjalani gaya hidup sehat olahraga, asupan natrium, asupan kalium
telah banyak terbukti dapat menurunkan berhubungan secara statistik dengan
tekanan darah, dan secara umum sangat tekanan darah (p < 0,05).8
menguntungkan dalam menurunkan risiko Hasil penelitian Hafiz (2016)
permasalahan kardiovaskular. Pada pasien dengan uji chi-square dan Fisher Exact
yang menderita hipertensi derajat 1, tanpa Test menyatakan bahwa terdapat hubungan
faktor risiko kardiovaskular lain, maka yang bermakna antara genetik (p = 0,019),
strategi pola hidup sehat merupakan olah raga (p = 0,017), dan tingkat stress
tatalaksana tahap awal, yang harus dijalani (p< 0,0001) dengan kejadian hipertensi.9
setidaknya selama 4 – 6 bulan. Bila setelah Berdasarkan fenomena diatas maka
jangka waktu tersebut, tidak didapatkan peneliti tertarik untuk melakukan
penurunan tekanan darah yang diharapkan penelitian dengan judul faktor-faktor risiko
atau didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di
kardiovaskular yang lain, maka sangat wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota
dianjurkan untuk memulai terapi Sungai Penuh Tahun 2020.
7
farmakologi.

METODE seluruh masyarakat di Wilayah Kerja


Penelitian ini merupakan penelitian Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh
analitik dengan pendekatan case control yang tidak menderita hipertensi dengan
untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang matching jenis kelamin dan usia. Sampel
berhubungan dengan hipertensi di wilayah dalam penelitian ini baik pada kelompok
kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai kasus maupun kelompok kontrol masing-
Penuh Tahun 2020. Penelitian ini masing berjumlah 72 orang dengan rasio
bertempat di pemukiman wilayah kerja 1:1 yang diambil dengan teknik purposive
Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh sampling. Analisa data dalam penelitian ini
yang dilakukan pada bulan September secara univariat dan bivariat yang
2020. Populasi dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji chi-
terbagi menjadi dua kelompok yakni square. Penelitian ini dilakukan dengan
kelompok kasus dan kelompok kontrol. menggunakan lembar kuesioner.
Kelompok kasus adalah seluruh pasien
yang menderita hipertensi pada bulan Juni- HASIL PENELITIAN
Juli 2020 yang berjumlah 72 orang.
Sedangkan kelompok kontrol adalah

Faktor-Faktor Risiko… 3
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

Hasil penelitian dari 72 kelompok kasus pada tabel di bawah ini :


dan 72 kelompok kontrol, dapat dilihat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi faktor risiko (kegemukan, merokok dan
stres) dan hipertensi
Variabel Jumlah Presentasi
Kegemukan
Gemuk 48 93.3
Normal 96 66.7
Kurus 0 0
Total 144 100
Merokok
Merokok 58 40.3
Tidak Merokok 86 59.7
Total 144 100
Stres
Normal 49 34
Ringan 85 59
Berat 10 7
Total 144 100
Hipertensi
Kasus (Hipertensi) 72 50
Kontrol (Normal) 72 50
Total 144 100

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa 86 responden (59,7%), sebagian besar


dari 144 responden, sebagian besar responden mengalami stres ringan
responden dengan status gizi normal sebanyak 85 responden (59%) dan
sebanyak 96 responden (66,75), sebagian responden yang mengalami hipertensi
besar responden tidak merokok sebanyak sebanyak 72 responden (50%)
.

Tabel 2. Hubungan Faktor Risiko Kegemukan Dengan Hipertensi


Kejadian Hipertensi
Kasus Kontrol p- Odd
No Kegemukan
Total value Ratio
n % n % (OR)
1. Gemuk 34 47.2 14 19.4 48 33.3
2. Normal 38 52.8 58 80.6 96 66.7 0,001 3,707
Jumlah 72 100 72 100 144 100

Berdasarkan tabel 2 diketahui nilai Sungai Penuh Tahun 2020. Hasil analisis
p = 0,001 atau nilai p<0,05 maka dapat di atas menunjukkan nilai OR yaitu 3,707
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dimana nilai OR > 1 yang artinya
faktor risiko kegemukan dengan hipertensi responden yang mengalami kegemukan
di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota

Faktor-Faktor Risiko… 4
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

memiliki peluang 3,707 kali terhadap terjadinya hipertensi.


.
Tabel 3. Hubungan Faktor Risiko Merokok Dengan Hipertensi

Kejadian Hipertensi
Kasus Kontrol p- Odd
No Merokok
Total value Ratio
n % n % (OR)
1. Merokok 36 50 22 30.6 58 40.3
2. Normal 36 50 50 69.4 86 59.7 0,027 2,273
Jumlah 72 50 72 50 144 100

Berdasarkan tabel 3 diketahui nilai Sungai Penuh Tahun 2020. Hasil analisis
p = 0,027 atau nilai p<0,05 maka dapat di atas menunjukkan nilai OR yaitu 2,273
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dimana nilai OR > 1 yang artinya merokok
faktor risiko merokok dengan hipertensi di memiliki peluang 2,273 kali terhadap
wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota terjadinya hipertensi.

Tabel 4. Hubungan Faktor Risiko Stres Dengan Hipertensi

Kejadian Hipertensi
Kasus Kontrol p- Odd
No Stres
Total value Ratio
n % n % (OR)
1. Berat 4 5.6 6 8.3 10 6.9
2. Ringan 48 66.7 37 51.4 85 59 -
0,195
3. Normal 20 27.8 29 40.3 49 34
Jumlah 72 50 72 50 144 100

Berdasarkan tabel 4 diketahui nilai mengalami kegemukan. Sebaliknya


p = 0,195 atau nilai p>0,05 maka dapat responden yang tidak mengalami
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan hipertensi, tidak mengalami kegemukan.
antara faktor risiko stres dengan hipertensi Hasil penelitian ini sejalan dengan
di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota penelitian yang dilakukan oleh Maulidina
Sungai Penuh Tahun 2020. Hasil analisis (2019) dengan judul “faktor-faktor yang
di atas tidak menunjukkan nilai OR karena berhubungan dengan kejadian hipertensi di
tabel chi square bukan tabel 2x2. Wilayah Kerja Puskesmas Jati Luhur
Bekasi tahun 2018” yang menunjukkan
PEMBAHASAN bahwa ada hubungan yang signifikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara status gizi dengan kejadian
kegemukan mempengaruhi kejadian hipertensi (p value = 0,003). Hasil
hipertensi. Hal ini dilihat dari sebagian perhitungan Prevalensi Rasio (PR)
responden yang mengalami hipertensi menunjukkan responden dengan status gizi

Faktor-Faktor Risiko… 5
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

kelebihan berat badan atau obesitas agar selalu menerapkan pola makan sehat
berpeluang 1,820 kali mengalami dengan mengkonsumsi gizi seimbang
hipertensi daripada responden dengan sesuai dengan kebutuhan tubuh, rajin
status gizi tidak kelebihan berat badan atau berolahraga serta menghindari makanan
obesitas (95% CI 1,205 – 2,750).10 yang menjadi pemicu kegemukan.
Pada penderita hipertensi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kegemukan merupakan salah satu faktor merokok mempengaruhi kejadian
risiko yang dapat meningkatkan tekanan hipertensi. Hal ini dilihat dari sebagian
darah. Hal ini dikarenakan semakin besar responden yang merokok mengalami
meningkatnya berat badan seseorang maka hipertensi dan hanya beberapa responden
semakin meningkat juga jumlah lemak yang tidak merokok yang tidak mengalami
dalam tubuh. Kegemukan yang dialami hipertensi. Sebaliknya, sebagian besar
dalam waktu yang lama dapat responden yang tidak merokok tidak
mempengaruhi jumlah oksigen dan aliran mengalami hipertensi.
darah yang akan membawa oksigen ke Hasil penelitian ini sejalan dengan
seluruh tubuh, hal itulah yang penelitian yang dilakukan oleh Paat (2014)
menyebabkan terjadinya pembesaran berjudul Hubungan Antara Konsumsi
pembuluh darah dan terjadinya Alkohol Dan Status Merokok Dengan
peningkatan tekanan darah. Berat badan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia
yang berlebih dapat mengakibatkan 40-65 Tahun Di Desa Motoling 2
penambahan jaringan lemak meningkatkan Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa
aliran darah. Peningkatan kadar insulin Selatan yang diperoleh responden yang
berkaitan dengan retensi garam dan air merokok dengan riwayat hipertensi
yang meningkatkan volum darah. Laju berjumlah 71 responden (53.0%), dengan
jantung meningkat dan kapasitas hasil uji statistik Chi Square membuktikan
pembuluh darah mengangkut darah bahwa ada hubungan antara status
berkurang. Semuanya dapat meningkatkan merokok dengan kejadian hipertensi pada
tekanan darah.11 laki-laki usia 40-65 tahun dengan nilai p=
Berdasarkan hasil penelitian di atas, 0,001. Atau ≤ 0.05.12
maka perlu dilakukan berbagai upaya Merokok merupakan salah satu
dalam mengatasi masalah kegemukan faktor pemicu terjadinya hipertensi.
yaitu mengurangi berat badan dengan Dengan merokok berkaitan dengan jumlah
mengubah pola makan seperti rokok yang dihisap dalam waktu sehari
mengonsumsi makanan yang sehat dan dan dapat menghabiskan berapa putung
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh rokok dan lama merokok berpengaruh
tubuh, mengonsumsi makanan rendah dengan tekanan darah. Pasien yang
lemak dan kolesterol serta tinggi serat, memiliki tekanan darah tinggi diminta
vitamin, dan mineral serta mengikuti untuk menghindari rokok agar tekanan
panduan diet DASH pada penderita darah pasien dalam batas stabil dan
hipertensi. pelihara gaya hidup sehat penting agar
Upaya yang dilakukan pada terhindar dari komplikasi yang bisa
penderita yang memiliki berat badan terjadi.13
normal ataupun penderita dengan berat Zat-zat kimia beracun seperti nikotin
badan dalam kategori kurus/tidak gemuk dan karbon monoksida yang dihisap

Faktor-Faktor Risiko… 6
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

melalui rokok akan memasuki sirkulasi hipertensi. Hal ini berbeda menurut
darah dan merusak lapisan endotel Kemenkes RI (2014) tentang Hari
pembuluh darah arteri, zat tersebut Hipertensi Sedunia yang menyatakan
mengakibatkan proses artereosklerosis dan bahwa Stres menyebabkan terjadinya
tekanan darah tinggi. pada studi autopsi, hipertensi. Di dalam dinding jantung dan
dibuktikan adanya kaitan erat antara beberapa pembuluh darah terdapat suatu
kebiasaan merokok dengan proses reseptor yang selalu memantau perubahan
artereosklerosis pada seluruh pembuluh tekanan darah dalam arteri maupun vena.
darah. Merokok juga meningkatkan denyut Jika mendeteksi perubahan, reseptor ini
jantung, sehingga kebutuhan oksigen otot- akan mengirim sinyal ke otak agar tekanan
otot jantung bertambah. Merokok pada darah kembali normal. Otak menanggapi
penderita tekanan darah tinggi akan sinyal tersebut dengan dilepaskannya
semakin meningkatkan risiko kerusakan hormon dan enzim yang mempengaruhi
pembuluh darah arteri.14 kerja jantung, pembuluh darah dan ginjal.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, Apabila stres terjadi yang terlepas adalah
maka perlu dilakukan upaya pada hormon epinefrin atau adrenalin. Aktivitas
penderita yang merokok seperti mengikuti hormon ini meningkatkan tekanan darah
program gerakan masyarakat sehat pada secara berkala. Jika stres, berkepanjangan,
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu peningkatan tekanan darah menjadi
menciptakan lingkungan rumah yang permanen.6
bebas asap rokok atau melarang anggota Hasil penelitian ini sejalan dengan
keluarga merokok di dalam rumah dan penelitian yang dilakukan oleh Lidia
mengurangi jumlah rokok yang diisap (2018) yang menunjukkan hasil uji
setiap hari secara berangsurangsur dengan statistik dengan Chi Square didapatkan
jumlah yang sama sampai 0 batang pada nilai pvalue 0,071 (p-value >0,05) yang
hari ke 7 atau yang ditetapkan, misalnya artinya tidak ada hubungan antara tingkat
dalam sehari-hari seorang perokok stres dengan kejadian hipertensi pada
menghabiskan 28 batang rokok maka lansia di Puskesmas Rawat Inap
perokok dapat merencanakan pengurangan Cempaka.15
jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah Stres atau ketegangan jiwa (rasa
pengurangan sebanyak 4 batang perhari. tertekan, murung, marah, denda, rasa takut,
Sedangkan pada penderita yang tidak rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar
merokok seperti menghindari rokok dan anak ginjal melepaskan hormon adrenalin
menghindari berkumpul dengan teman - dan memacu jantung berdenyut lebih cepat
teman yang sedang merokok atau serta lebih kuat, sehingga tekanan darah
lingkungan yang terpapar asap rokok, meningkat. Jika stres berlangsung lama,
meyakinkan diri bahwa rokok bukan satu - tubuh akan berusaha mengadakan
satunya sarana pergaulan, memperbanyak penyesuaian sehingga timbul kelainan
mencari informasi tentang bahaya rokok, organis atau perubahan patologis. Gejala
seperti melakukan hal - hal positif lainnya, yang muncul dapat berupa hipertensi.14
seperti : olahraga, membaca atau hobi lain Berdasarkan hasil penelitian di atas,
yang menyehatkan. diketahui bahwa sebagian besar responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mengalami stres dikarenakan sering
stres tidak mempengaruhi kejadian marah karena adanya masalah yang tidak

Faktor-Faktor Risiko… 7
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

dapat dikendalikan, tidak mampu identifikasi dan intervensi hipertensi dan


mengontrol hal-hal penting dalam faktor risikonya sehingga dapat
kehidupan, merasa gelisah dan tertekan meningkatkan kesehatan penderita
dan merasakan kesulitan yang menumpuk hipertensi.
sehingga anda tidak mampu untuk
mengatasinya. Untuk itu, responden harus DAFTAR PUSTAKA
menjadi lebih sabar dan mengontrol emosi
serta amarah saat menghadapi sesuatu,
rajin beribadah dan mendekatkan diri 1. P2PTM Kemenkes RI. (2019). Hari
Hipertensi Dunia 2019 : “Know Your
kepada Tuhan YME serta mencoba
Number, Kendalikan Tekanan
terlebih dulu menyelesaikan masalah atau Darahmu dengan CERDIK.
kesulitan yang ada sebelum mengatakan http://p2ptm.kemkes.go.id/
tidak mampu mengatasinya. Sebagian 2. Smeltzer, C. S. dan Bare, G. B.
responden lainnya yang tidak mengalami (2013). Buku ajar Keperawatan
stres dikarenakan merasa yakin terhadap Medikal Bedah Brunner & Suddarth
kemampuan diri untuk mengatasi masalah Jilid 2. Jakarta : EGC
3. Kemenkes RI. (2019). Laporan Riset
pribadi, yakin terhadap kemampuan diri
Kesehatan Dasar 2018.
untuk mengatasi masalah pribadi, merasa www.depkes.go.id.
segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan 4. BPS, 2020. Sosial dan Kependudukan.
harapan, mampu mengontrol rasa mudah https://sungaipenuhkota.bps.go.id/
tersinggung dan lebih mampu mengatasi 5. Aspiani, Reny Yuli. (2015). Buku Ajar
masalah jika dibandingkan dengan orang Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
lain. Untuk itu, responden perlu Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC.
Jakarta : EGC
mempertahakan sikap tersebut dalam
6. Kemenkes RI. (2014). Hari Hipertensi
mencegah stres dengan selalu berpikir Sedunia. www.depkes.go.id.
positif, selalu berbagi keluhan atau 7. PP Perki. (2015). Pedoman
masalah yang sedang dialami dengan Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit
seseorang yang dapat dipercaya serta Kardiovaskular Edisi Pertama.
selalu mengandalkan keluarga atau orang Jakarta : Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia
terdekat jika mengalami sebuah masalah
8. Anggara, Febby Haendra Dwi &
atau kesulitan. Nanang Prayitno. (2013). Faktor-
faktor yang Berhubungan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN Tekanan Darah Tinggi di Puskesmas
Hasil analisis bivariat menunjukkan Telaga Murni, Cikarang Barat Tahum
bahwa ada hubungan kegemukan dan 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol.5.
merokok dengan kejadian hipertensi di No 1. Januari 2013
9. Hafiz. Muhammad bin Mohd Arifin.
wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota
(2016). Faktor-Faktor Yang
Sungai Penuh Tahun 2020 dan tidak ada Berhubungan Dengan Kejadian
hubungan stres dengan kejadian hipertensi Hipertensi Pada Kelompok Lanjut
di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Usia Di Wilayah Kerja Upt
Sungai Penuh Tahun 2020. Puskesmas Petang I Kabupaten
Pihak Puskesmas sebaiknya Badung Tahun 2016. E-Jurnal Medika
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada Udayana Volume 5 Nomor 7.
tenaga medis khususnya dalam melakukan

Faktor-Faktor Risiko… 8
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)

10. Maulidina, Fatharani (2019). Faktor- 13. Price & Wilson. (2013). Patofisiologi,
faktor yang berhubungan dengan Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Edisi 6. Jakarta : EGC
Puskesmas Jati Luhur Bekasi tahun 14. Kemenkes RI, (2013). Pedoman
2018. Journal Uhamka, Vol. 4 No. 1 Teknis Penemuan dan Tatalaksana
(2019) Hipertensi. Jakarta : Direktorat
11. Hasdianah, (2014). Penyakit-Penyakit Pengendalian Penyakit Tidak
Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika Menular, Subdit Pengendalian
12. Paat, Ivana, G.O. (2014). Hubungan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Antara Konsumsi Alkohol Dan Status 15. Lidia, Rina (2018). Hubungan Tingkat
Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Stres Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Laki-laki Usia 40-65 Tahun Di Pada Lansia di Puskesmas Rawat
Desa Motoling 2 Kecamatan Motoling Inap Cempaka. Jurnal Keperawatan
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Suaka Insan (JKSI). Voume 3 No. 1
Kesehatan Masyarakat Universitas (2018)
Sam Ratulangi Manado

Faktor-Faktor Risiko… 9

Anda mungkin juga menyukai