Abstrak
World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 miliar orang di dunia
menyandang hipertensi. Jumlah penderita hipertensi yang terhitung pada bulan Februari – Maret
sebanyak 122 orang, bulan Juni sebanyak 72 orang dan bulan Juli sebanyak 22 orang. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan
pendekatan case control. Penelitian ini bertempat di pemukiman wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota
Sungai Penuh yang dilakukan pada bulan September 2020. Populasi dalam penelitian ini kelompok
kasus adalah seluruh pasien yang menderita hipertensi pada bulan Juni-Juli 2020 yang berjumlah 72
orang. Analisa data dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan lembar kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan kegemukan dan
merokok dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun
2020 dimana nilai p < 0,05. Tidak ada hubungan stres dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja
Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Tahun 2020. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada tenaga medis khususnya dalam melakukan identifikasi dan intervensi
hipertensi dan faktor risikonya sehingga dapat meningkatkan kesehatan penderita hipertensi.
Kata Kunci: kegemukan, merokok, stres, hipertensi
Abstract
The World Health Organization (WHO) in 2015 showed about 1.13 billion people in the world have
hypertension. The number of hypertension patients counted in February - March as many as 122 people,
in June as many as 72 people and in July as many as 22 people. This study aims to find out the risk
factors associated with hypertension in the working area of Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh Year
2020. This research is an analytical research with case control approach. This research took place in the
working area of Puskesmas Rawang Kota Sungai Penuh which was conducted in September 2020. The
population in this study group of cases was all patients suffering from hypertension in June-July 2020
which amounted to 72 people. Data analysis in this study univariate and bivariate. This study was
conducted using questionnaire sheet. The results of this study showed that there is a relationship between
obesity and smoking with the incidence of hypertension in the working area of Puskesmas Rawang Kota
Sungai Penuh Year 2020 where the value of p < 0.05. No stress related to the incidence of hypertension
in the working area of Rawang Health Center in Sungai Penuh City in 2020. It is expected that the results
of this study can improve health services to medical personnel, especially in identifying and intervening
hypertension and its risk factors so as to improve the health of hypertension patients.
Keywords: overweight, smoking, stress, hypertension
Korespondensi : morykartika
Email : morykartika@gmail.com
Info Artikel
Diterima : 18 November 2020
Direvisi : 29 November 2020
Faktor-Faktor Risiko… 1
Publikasi : 23 Maret 2021
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
Faktor-Faktor Risiko… 2
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
Faktor-Faktor Risiko… 3
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
Berdasarkan tabel 2 diketahui nilai Sungai Penuh Tahun 2020. Hasil analisis
p = 0,001 atau nilai p<0,05 maka dapat di atas menunjukkan nilai OR yaitu 3,707
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dimana nilai OR > 1 yang artinya
faktor risiko kegemukan dengan hipertensi responden yang mengalami kegemukan
di wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota
Faktor-Faktor Risiko… 4
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
Kejadian Hipertensi
Kasus Kontrol p- Odd
No Merokok
Total value Ratio
n % n % (OR)
1. Merokok 36 50 22 30.6 58 40.3
2. Normal 36 50 50 69.4 86 59.7 0,027 2,273
Jumlah 72 50 72 50 144 100
Berdasarkan tabel 3 diketahui nilai Sungai Penuh Tahun 2020. Hasil analisis
p = 0,027 atau nilai p<0,05 maka dapat di atas menunjukkan nilai OR yaitu 2,273
disimpulkan bahwa ada hubungan antara dimana nilai OR > 1 yang artinya merokok
faktor risiko merokok dengan hipertensi di memiliki peluang 2,273 kali terhadap
wilayah kerja Puskesmas Rawang Kota terjadinya hipertensi.
Kejadian Hipertensi
Kasus Kontrol p- Odd
No Stres
Total value Ratio
n % n % (OR)
1. Berat 4 5.6 6 8.3 10 6.9
2. Ringan 48 66.7 37 51.4 85 59 -
0,195
3. Normal 20 27.8 29 40.3 49 34
Jumlah 72 50 72 50 144 100
Faktor-Faktor Risiko… 5
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
kelebihan berat badan atau obesitas agar selalu menerapkan pola makan sehat
berpeluang 1,820 kali mengalami dengan mengkonsumsi gizi seimbang
hipertensi daripada responden dengan sesuai dengan kebutuhan tubuh, rajin
status gizi tidak kelebihan berat badan atau berolahraga serta menghindari makanan
obesitas (95% CI 1,205 – 2,750).10 yang menjadi pemicu kegemukan.
Pada penderita hipertensi, Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kegemukan merupakan salah satu faktor merokok mempengaruhi kejadian
risiko yang dapat meningkatkan tekanan hipertensi. Hal ini dilihat dari sebagian
darah. Hal ini dikarenakan semakin besar responden yang merokok mengalami
meningkatnya berat badan seseorang maka hipertensi dan hanya beberapa responden
semakin meningkat juga jumlah lemak yang tidak merokok yang tidak mengalami
dalam tubuh. Kegemukan yang dialami hipertensi. Sebaliknya, sebagian besar
dalam waktu yang lama dapat responden yang tidak merokok tidak
mempengaruhi jumlah oksigen dan aliran mengalami hipertensi.
darah yang akan membawa oksigen ke Hasil penelitian ini sejalan dengan
seluruh tubuh, hal itulah yang penelitian yang dilakukan oleh Paat (2014)
menyebabkan terjadinya pembesaran berjudul Hubungan Antara Konsumsi
pembuluh darah dan terjadinya Alkohol Dan Status Merokok Dengan
peningkatan tekanan darah. Berat badan Kejadian Hipertensi Pada Laki-laki Usia
yang berlebih dapat mengakibatkan 40-65 Tahun Di Desa Motoling 2
penambahan jaringan lemak meningkatkan Kecamatan Motoling Kabupaten Minahasa
aliran darah. Peningkatan kadar insulin Selatan yang diperoleh responden yang
berkaitan dengan retensi garam dan air merokok dengan riwayat hipertensi
yang meningkatkan volum darah. Laju berjumlah 71 responden (53.0%), dengan
jantung meningkat dan kapasitas hasil uji statistik Chi Square membuktikan
pembuluh darah mengangkut darah bahwa ada hubungan antara status
berkurang. Semuanya dapat meningkatkan merokok dengan kejadian hipertensi pada
tekanan darah.11 laki-laki usia 40-65 tahun dengan nilai p=
Berdasarkan hasil penelitian di atas, 0,001. Atau ≤ 0.05.12
maka perlu dilakukan berbagai upaya Merokok merupakan salah satu
dalam mengatasi masalah kegemukan faktor pemicu terjadinya hipertensi.
yaitu mengurangi berat badan dengan Dengan merokok berkaitan dengan jumlah
mengubah pola makan seperti rokok yang dihisap dalam waktu sehari
mengonsumsi makanan yang sehat dan dan dapat menghabiskan berapa putung
mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh rokok dan lama merokok berpengaruh
tubuh, mengonsumsi makanan rendah dengan tekanan darah. Pasien yang
lemak dan kolesterol serta tinggi serat, memiliki tekanan darah tinggi diminta
vitamin, dan mineral serta mengikuti untuk menghindari rokok agar tekanan
panduan diet DASH pada penderita darah pasien dalam batas stabil dan
hipertensi. pelihara gaya hidup sehat penting agar
Upaya yang dilakukan pada terhindar dari komplikasi yang bisa
penderita yang memiliki berat badan terjadi.13
normal ataupun penderita dengan berat Zat-zat kimia beracun seperti nikotin
badan dalam kategori kurus/tidak gemuk dan karbon monoksida yang dihisap
Faktor-Faktor Risiko… 6
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
melalui rokok akan memasuki sirkulasi hipertensi. Hal ini berbeda menurut
darah dan merusak lapisan endotel Kemenkes RI (2014) tentang Hari
pembuluh darah arteri, zat tersebut Hipertensi Sedunia yang menyatakan
mengakibatkan proses artereosklerosis dan bahwa Stres menyebabkan terjadinya
tekanan darah tinggi. pada studi autopsi, hipertensi. Di dalam dinding jantung dan
dibuktikan adanya kaitan erat antara beberapa pembuluh darah terdapat suatu
kebiasaan merokok dengan proses reseptor yang selalu memantau perubahan
artereosklerosis pada seluruh pembuluh tekanan darah dalam arteri maupun vena.
darah. Merokok juga meningkatkan denyut Jika mendeteksi perubahan, reseptor ini
jantung, sehingga kebutuhan oksigen otot- akan mengirim sinyal ke otak agar tekanan
otot jantung bertambah. Merokok pada darah kembali normal. Otak menanggapi
penderita tekanan darah tinggi akan sinyal tersebut dengan dilepaskannya
semakin meningkatkan risiko kerusakan hormon dan enzim yang mempengaruhi
pembuluh darah arteri.14 kerja jantung, pembuluh darah dan ginjal.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, Apabila stres terjadi yang terlepas adalah
maka perlu dilakukan upaya pada hormon epinefrin atau adrenalin. Aktivitas
penderita yang merokok seperti mengikuti hormon ini meningkatkan tekanan darah
program gerakan masyarakat sehat pada secara berkala. Jika stres, berkepanjangan,
perilaku hidup bersih dan sehat yaitu peningkatan tekanan darah menjadi
menciptakan lingkungan rumah yang permanen.6
bebas asap rokok atau melarang anggota Hasil penelitian ini sejalan dengan
keluarga merokok di dalam rumah dan penelitian yang dilakukan oleh Lidia
mengurangi jumlah rokok yang diisap (2018) yang menunjukkan hasil uji
setiap hari secara berangsurangsur dengan statistik dengan Chi Square didapatkan
jumlah yang sama sampai 0 batang pada nilai pvalue 0,071 (p-value >0,05) yang
hari ke 7 atau yang ditetapkan, misalnya artinya tidak ada hubungan antara tingkat
dalam sehari-hari seorang perokok stres dengan kejadian hipertensi pada
menghabiskan 28 batang rokok maka lansia di Puskesmas Rawat Inap
perokok dapat merencanakan pengurangan Cempaka.15
jumlah rokok selama 7 hari dengan jumlah Stres atau ketegangan jiwa (rasa
pengurangan sebanyak 4 batang perhari. tertekan, murung, marah, denda, rasa takut,
Sedangkan pada penderita yang tidak rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar
merokok seperti menghindari rokok dan anak ginjal melepaskan hormon adrenalin
menghindari berkumpul dengan teman - dan memacu jantung berdenyut lebih cepat
teman yang sedang merokok atau serta lebih kuat, sehingga tekanan darah
lingkungan yang terpapar asap rokok, meningkat. Jika stres berlangsung lama,
meyakinkan diri bahwa rokok bukan satu - tubuh akan berusaha mengadakan
satunya sarana pergaulan, memperbanyak penyesuaian sehingga timbul kelainan
mencari informasi tentang bahaya rokok, organis atau perubahan patologis. Gejala
seperti melakukan hal - hal positif lainnya, yang muncul dapat berupa hipertensi.14
seperti : olahraga, membaca atau hobi lain Berdasarkan hasil penelitian di atas,
yang menyehatkan. diketahui bahwa sebagian besar responden
Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang mengalami stres dikarenakan sering
stres tidak mempengaruhi kejadian marah karena adanya masalah yang tidak
Faktor-Faktor Risiko… 7
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
Faktor-Faktor Risiko… 8
Vol. 5 No. 1 Maret 2021 Jurnal Kesmas Jambi (JKMJ)
10. Maulidina, Fatharani (2019). Faktor- 13. Price & Wilson. (2013). Patofisiologi,
faktor yang berhubungan dengan Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit
kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Edisi 6. Jakarta : EGC
Puskesmas Jati Luhur Bekasi tahun 14. Kemenkes RI, (2013). Pedoman
2018. Journal Uhamka, Vol. 4 No. 1 Teknis Penemuan dan Tatalaksana
(2019) Hipertensi. Jakarta : Direktorat
11. Hasdianah, (2014). Penyakit-Penyakit Pengendalian Penyakit Tidak
Patologi. Yogyakarta : Nuha Medika Menular, Subdit Pengendalian
12. Paat, Ivana, G.O. (2014). Hubungan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Antara Konsumsi Alkohol Dan Status 15. Lidia, Rina (2018). Hubungan Tingkat
Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Stres Dengan Kejadian Hipertensi
Pada Laki-laki Usia 40-65 Tahun Di Pada Lansia di Puskesmas Rawat
Desa Motoling 2 Kecamatan Motoling Inap Cempaka. Jurnal Keperawatan
Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Suaka Insan (JKSI). Voume 3 No. 1
Kesehatan Masyarakat Universitas (2018)
Sam Ratulangi Manado
Faktor-Faktor Risiko… 9