Anda di halaman 1dari 3

FORMULIR PENGAJUAN JUDUL

SKRIPSI MAHASISWA ALIH JENJANG SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


TAHUN 2022-2023

NAMA MAHASISWA : RONNY FEDELIA DATUBARA


NIM : PO.71201220124
PROGRAM STUDI : DIV- KEPERAWATAN
AREA PENELITIAN : PUSKESMAS LUBUK MANDARSAH

Dengan ini mengajukan topik/ Alternatif Judul Skripsi sebagai berikut:


1. Hubungan Dukungan Keluarga dengan kepatuhan minum obat pasien hipertensi di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Lubuk Mandarsah Kab. Tebo Tahun 2023.

Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) tahun 2020 didapatkan bahwa sekitar
28,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 28,6% pria dan
28,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Jumlah penderita hipertensi meningkat setiap
tahunnya diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 milliar orang dengan
hipertensi. Dan diperkirakan juga setiap tahun ada kegagalan terapi yang dapat
memperburuk keadaan dan berbagai komplikasi lainnya. Kepatuhan penderita
hipertensi pada pengobatan baru mencapai 50% dan hanya 45% yang bisa
terkontrol dengan pengobatan.
Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020
didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11% pada penduduk >18
tahun, seseorang akan lebih rentan mengalami hipertensi apabila terdapat anggota
keluarga dengan riwayat hipertensi (Riskesdas, 2020).
Berdasarkan data profil kesehatan provinsi jambi hipertensi urutan pertama dari
10 penyakit terbesar dengan jumlah kasus hipertensi di provinsi jambi 361.452
(21,42%), sedangkan kasus hipertensi dikabupaten tebo 52.941 (69,67%) urutan ke
tiga paling tinggi setelah kota jambi, dan muara jambi. Berdasarkan data profil
Puskesmas lubuk madrasah jumlah penduduk usia >15 tahun yaitu 9.536 orang,
jumlah penduduk yang dilakukan skrining pengukuran tekanan darah berjumlah
8.050. dengan jumlah kasus hipertensi yang mendapatkan pengobatan teratur yaitu
1.981 orang (20,77%).
Kepatuhan pengobatan pasien penderita hipertensi merupakan hal penting
karena hipertensi merupakan penyakit yang tidka bias disembuhkan tetapi harus
selalu dikontrol agar tidka terjadi komplikasi yang berujung pada kematian. Karena
ketidakpatuhan dalam pengobatan merupakan kegagalan dari terapi yang bias
memperburuk keadaandan kerusaka pada organ tubuh lainnya.

2. Hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada masyarakat usia 15-59 Tahun
di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Lubuk madrasah kabupaten tebo tahun 2023

Latar Belakang:
Data World Health Organization (WHO) tahun 2020 didapatkan bahwa sekitar
28,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 28,6% pria dan
28,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari
sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua
setelah stroke (WHO, 2020).
Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020
didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11% pada penduduk >18
tahun, seseorang akan lebih rentan mengalami hipertensi apabila terdapat anggota
keluarga dengan riwayat hipertensi (Riskesdas, 2020).
Berdasarkan data profil kesehatan provinsi jambi hipertensi urutan pertama dari
10 penyakit terbesar dengan jumlah kasus hipertensi di provinsi jambi 361.452
(21,42%), sedangkan kasus hipertensi dikabupaten tebo 52.941 (69,67%) urutan ke
tiga paling tinggi setelah kota jambi, dan muara jambi. Data Profil Puskesmas
Lubuk Madrasah Kabupaten Tebo tahun 2022 menunjukkan Jumlah kasus
hipertensi yang mendapatkan pengobatan sesuai standard yaitu 69,48%.
Obesitas merupakan salah satu factor resiko dari penyakit hipertensi. Di
Indonesia prevalensi obesitas meningkat setiap tahunnya 1 dari 3 orang di Indonesia
mengalami obesitas dengan prevalensi yaitu 15,4%/tahun. (Kemenkes RI, 2019).
Berdasrkan data yang di peroleh di Provinsi Jambi Tahun 2018 penduduk usia 15
tahun keatas dengan obesitas dengan prevalensi yaitu 24,64% . data dari puskesmas
lubuk madrasah tahun 2022 jumlah usia 15-59 tahun dengan obesitas yaitu 129
orang (11,21).

3. Hubungan tingkat pengetahuan terhadap kepatuhan control pada lansia dengan


hipertensi di Puskesmas Lubuk Mandarsah tahun 2023

Latar Belakang :
Data World Health Organization (WHO) tahun 2020 didapatkan bahwa sekitar
28,4% penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 28,6% pria dan
28,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada di negara
berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah dikeluarkan oleh
Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung lain meliputi lebih dari
sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi menjadi penyebab kematian kedua
setelah stroke (WHO, 2020).
Di Indonesia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2020
didapati bahwa prevalensi hipertensi mencapai angka 34,11% pada penduduk >18
tahun, seseorang akan lebih rentan mengalami hipertensi apabila terdapat anggota
keluarga dengan riwayat hipertensi (Riskesdas, 2020).
Berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Provinsi jambi tahun 2021 Jumlah lansia
di provinsi jambi yang mendapatkan pelayanan kesehatan 128.386 lansia (45,77%),
kabupaten tebo urutan ke 5 jumlah lansia yang paling tinggi dalam melakukan
skrining kesehatan sesuai standard yaitu 9.986 lansia (40,23%). Berdasarkan data
profil kesehatan provinsi jambi hipertensi urutan pertama dari 10 penyakit terbesar
dengan jumlah kasus hipertensi di provinsi jambi 361.452 (21,42%), sedangkan
kasus hipertensi dikabupaten tebo 52.941 (69,67%) urutan ke tiga paling tinggi
setelah kota jambi, dan muara jambi. Berdasrkan data profil Puskesmas lubuk
madrasah jumlah lansia beruia > 60 tahun yaitu 1.291 lansia, yg mendapatkan
pelayanan kesehatan 1.023 lansia, jumlah Penderita hipertensi usia >15 tahun yang
dilakukan skrining kesehatan yaitu 4.033 , diantaranya lansia berusia > 60 tahun
dengan hipertensi sebanyak 580 lansia.
Keberhasilan dari pengobatan pada pasien hipertensi dipengaruhi oleh beberapa
factor salah satunya adalah kepatuhan minum obat. Beberapa factor yang
mempegaruhi kepatuhan minum obat salah satunya adalah pengetahuan.
Pengetahuan pendeita hipertensi sangat erat kaitannya terhaap sikap untuk patuh
berobat. Semakin tinggi pentahuan maka keinginan untuk patuh berobat juga
semakin meningkat sehingga mampu mencegah komplikasi yang akan timbul sedini
mungkin.
Topik Judul terpilih adalah : 3
Jambi, 16 Januari 2023
Menyetujui, Yang Mengusulkan
Pembimbing I

ARVIDA BAR, S.Pd. MKM RONNY FEDELIA DATUBARA


NIP. NIM. PO.71201220124

Anda mungkin juga menyukai