Anda di halaman 1dari 5

Volume 7, Nomor 3 September 2023.

p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
PENYULUHAN PENYAKIT HIPERTENSI DAN DIABETES: MENINGKATKAN
PEMAHAMAN DAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI
MASALAH KESEHATAN
Lilis Tuslinah1), Miqdad Nurabdullah Al Anshari1), Ilham Nufadilah1), Naufal Sauqi1),
Childa Syundari1), Asep Dani Ramadhan1), Ikhal Muhamad Al-Haz1)
1)
Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Bakti Tunas Husada, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia

Corresponding author : Miqdad Nurabdullah Al Anshari


E-mail : mn.al.anshari@gmail.com

Diterima 21 Juni 2023, Direvisi 10 Juli 2023, Disetujui 17 Juli 2023

ABSTRAK
Penyakit hipertensi dan diabetes telah menjadi masalah kesehatan global yang mendesak, termasuk di
Desa Tarisi. Tingginya kasus hipertensi dan diabetes di Desa Tarisi menunjukkan adanya kebutuhan
yang mendesak untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penyakit ini.
Oleh karena itu, dilakukan kegiatan penyuluhan dengan metode ceramah dan pengerjaan pretest serta
posttest untuk meningkatkan pengetahuan peserta, yang meliputi ketua RT dan RW Desa Tarisi
sebanyak 27 orang. Data statistik menunjukkan bahwa angka kejadian hipertensi dan diabetes di Desa
Tarisi terus meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Faktor-faktor risiko seperti pola
makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup tidak seimbang telah berkontribusi
pada tingginya prevalensi penyakit ini. Selain itu, rendahnya pemahaman mengenai faktor risiko, gejala,
pencegahan, dan pengelolaan penyakit ini juga menjadi faktor yang memperburuk situasi. Hasil analisis
data menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta setelah menerima
penyuluhan. Pengetahuan peserta sebelum penyuluhan (pretest) sebesar 26%, sedangkan setelah
penyuluhan (posttest) meningkat menjadi 63%. Peningkatan pengetahuan sebesar 39% ini
menunjukkan efektivitas dari kegiatan penyuluhan tersebut.

Kata kunci: hipertensi; diabetes; pengetahua; desa tarisi.

ABSTRACT
Hypertension and diabetes have become pressing global health issues, including in Tarisi Village. The
high cases of hypertension and diabetes in Tarisi Village indicate an urgent need to improve the
knowledge and awareness of the community about these diseases. Therefore, counselling activities with
lecture methods and pretest and posttest work were carried out to improve the knowledge of participants,
which included 27 heads of RT and RW of Tarisi Village. Statistical data shows that the incidence of
hypertension and diabetes in Tarisi Village has increased significantly in recent years. Risk factors such
as unhealthy diet, lack of physical activity, and unbalanced lifestyle have contributed to the high
prevalence of these diseases. In addition, a low understanding of the risk factors, symptoms, prevention
and management of these diseases is also a factor that exacerbates the situation. The results of data
analysis showed a significant increase in participants' knowledge after receiving counselling.
Participants' knowledge before counselling (pretest) was 26%, while after counselling (posttest) it
increased to 63%. This 39% increase in knowledge shows the effectiveness of the counselling activity.

keywords: hypertension; diabetes; knowledge; tarisi village.

PENDAHULUAN Hipertensi merupakan salah satu penyakit


Penyakit tidak menular (PTM) adalah kardiovaskular yang paling umum dan paling
penyakit atau kondisi medis yang tidak dapat banyak disandang masyarakat (Kemenkes,
ditularkan dari satu individu ke individu lainnya. 2019).
Mayoritas PTM terjadi di negara berpendapatan Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit
rendah dan menengah. Berdasarkan data WHO, gangguan metabolisme darah yang ditandai
PTM merupakan penyebab dari 68% kematian dengan hiperglikemia karena kekurangan
di dunia pada tahun 2012. PTM merupakan hormon insulin, resistensi insulin, atau
tantangan dalam dunia kesehatan (Adhania et keduanya. Keadaan hiperglikemia kronis dari
al., 2018). Secara global penyakit tidak menular diabetes berhubungan dengan kerusakan
(PTM) menjadi penyebab kematian nomor satu jangka panjang, gangguan fungsi dan
setiap tahunnya yaitu penyakit kardiovaskular. kegagalan berbagai organ, terutama mata,

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 1555


Volume 7, Nomor 3 September 2023.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah serta pola tidur menjadikan organ tubuh
(Balqis et al., 2022). terganggu seperti penyakit jantung dan ginjal
Berdasarkan data Riset Kesehatan pada lansia karena pola hidup dan usia.
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan Pengaruh utama kebiasaan tidak sehat karena
angka prevalensi terjadinya hipertensi pada kurangnya pengetahuan, kesadaran, informasi
angka 34,1% yang meningkat cukup signifikan (Puspa Sari et al., 2017). Selain itu kurangnya
dari 2013 dengan persentase 25,8%, sosialisasi dari pemerintah setempat dan
karakteristik kelompok umur 75 ke atas memiliki kurangnya arahan bimbingan keluarga
angka prevalensi tertinggi dengan persentase terhadap kesehatan. Hal ini menjadi
69,5% dan terendah di kelompok umur 18-24 permasalahan utama yang mengakibatkan
Tahun yaitu 13,2%. Data Riset Kesehatan lansia banyak yang mengidap penyakit
Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan hipertensi dan diabetes.
kecenderungan prevalensi hipertensi Dengan adanya permasalahan di atas,
berdasarkan pada hasil pengukuran pada maka dilakukanlah penyuluhan tentang
penduduk usia ≥18 tahun menurut karakterik di penyakit hipertensi dan diabetes dengan tujuan
Indonesia tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018). untuk meningkatkan pengetahuan dan
Prevalensi nasional kejadian diabetes pemahaman ketua RT dan RW Desa Tarisi
melitus di Indonesia berdasarkan data sehingga dapat meminimalisir kasus hipertensi
Riskesdas (2018), Yaitu mencapai 21,8%. dan diabetes di Desa Tarisi.
Proporsi kejadian Diabetes Melitus di Indonesia
menurut karakteristik jenis Kelamin perempuan METODE
lebih mendominasi jika Dibandingkan dengan Metode yang digunakan pada kegiatan
laki-laki, presentasi pada Perempuan 12,7% ini adalah Metode ceramah yang disampaikan
dan laki-laki 9,0% serta berdasarkan kepada ketua RT dan RW di Desa Tarisi,
karakteristik kelompok umur 55-64 Tahun dan Kecamatan Wanareja, Kabupaten Cilacap.
65-74 lebih tinggi jika dibandingkan dengan Langkah-langkah yang dilakukan pada
lansia awal umur 45-54 tahun, pada umur 45- kegiatan ini antara lain: 1) Persiapan. Sebelum
54 Tahun 14,4% kejadian Diabetes Melitus dan penyuluhan kesehatan dilakukan, terlebih
umur 55-64 Tahun serta 65-74 Tahun 19,6% dahulu penyuluh membuat powerpoint tentang
kejadian diabetes melitus (Kemenkes RI, 2018). penyakit hipertensi dan diabetes yang terdiri
Lansia di Desa Tarisi mendapatkan dari definisi, faktor penyebab, dampak, cara
program “Posyandu Lansia” yang didampingi pencegahan, dan pengobatan dan perawatan
oleh Bidan Desa yang bekerja sama dengan penyakit hipertensi dan diabetes serta
para kader posyandu. Kerja sama yang terjalin membuat kuesioner pretest dan posttest. 2)
ini merupakan suatu langkah awal untuk Pelaksanaan kegiatan dengan memberikan
pencegahan dan penanggulangan hipertensi penyuluhan kesehatan. Penyuluhan ini diikuti
dan diabetes melitus di Desa Tarisi yang oleh 27 ketua RT dan RW Desa Tarisi. Sebelum
memfokuskan pada kelompok lansia. dilakukan penyuluhan, ketua RT dan RW Desa
Pengetahuan pencegahan hipertensi dan Tarisi diberikan kuesioner pretest dengan
diabetes melitus penting bagi penderita dan jumlah 10 pertanyaan. Selanjutnya diberikan
pihak keluarga untuk membantu menurunkan penyuluhan tentang penyakit hipertensi dan
kasus terjadinya penyakit tersebut (Suprayitno diabetes dan dilakukan pada waktu yang sudah
& Huzaimah, 2020). ditentukan oleh ketua Desa Tarisi yaitu pada
Kategori lansia dan manula yaitu laki- tanggal 6 Juni 2023 yang diadakan di Balai
laki atau perempuan yang berkisar usia 45-65 Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, Kabupaten
ke atas. Pada usia yang rentan menjadikan Cilacap. Materi penyuluhan diberikan oleh
lansia dan manula memiliki banyak faktor yang penyuluh dengan waktu 45 menit. Setelah
beresiko pada kesehatan jantung dan ginjal penyuluhan, ketua RT dan RW diberikan
sehingga berpotensi mengidap hipertensi dan kuesioner posttest. Adapun panitia dan
diabetes melitus (Anshari, 2020). Kesehatan pelaksana dari kegiatan ini adalah 20
jantung dan ginjal menjadi salah satu masalah mahasiswa KKN desa Tarisi prodi S-1 Farmasi
terbanyak yang dialami dan penderita serta Universitas Bakti Tunas Husada. 3) Evaluasi.
pihak keluarga kurang memperhatikan. Evaluasi dilakukan dengan mengolah data hasil
Kurangnya wawasan dan pengetahuan pada pretest dan posttest yang sudah dikerjakan oleh
penderita dan keluarga mengakibatkan rasa ketua RT dan RW Desa Tarisi ketika
apatis terhadap diri sendiri dan orang terdekat penyuluhan mengenai penyakit hipertensi dan
akan bahaya yang akan dideritanya (Nugroho diabetes.
et al., 2022).
Kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik
seperti merokok dan tidak menjaga pola makan

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 1556


Volume 7, Nomor 3 September 2023.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
HASIL DAN PEMBAHASAN kepada partisipan mengenai penyakit ini dan
Persiapan langkah-langkah yang dapat diambil untuk
Sebelum melaksanakan penyuluhan mencegah dan mengontrolnya.
kesehatan mengenai penyakit hipertensi dan
diabetes, penyuluh melakukan persiapan yang
matang untuk memastikan kegiatan berjalan
dengan efektif. Salah satu langkah penting
yang dilakukan adalah membuat presentasi
menggunakan PowerPoint yang berisi informasi
terkait penyakit hipertensi dan diabetes.
Presentasi tersebut mencakup definisi
kedua penyakit tersebut, faktor-faktor
penyebabnya, dampak yang dapat ditimbulkan,
serta cara pencegahan, pengobatan, dan
perawatan yang dianjurkan. Dalam presentasi
ini, penyuluh akan menjelaskan secara rinci
mengenai kondisi hipertensi dan diabetes,
termasuk mekanisme terjadinya, faktor-faktor
risiko yang dapat mempengaruhi, serta
komplikasi yang mungkin muncul jika tidak Gambar 1. Pemberian Materi Kepada Ketua
ditangani dengan baik. Penyuluh juga akan RT dan RW Desa Tarisi
memberikan informasi tentang langkah-langkah
pencegahan yang dapat diambil untuk Setelah pemaparan materi, dibuka sesi
mencegah atau mengendalikan penyakit tanya jawab terkait penyakit hipertensi dan
tersebut, serta pilihan pengobatan dan diabetes, partisipan bertanya mengenai
perawatan yang tersedia. parameter tes kesehatan penyakit hipertensi
Selain membuat presentasi, penyuluh juga dan diabetes dengan antusias. Kegiatan
akan mempersiapkan kuesioner pretest dan penyuluhan dilanjutkan dengan dilakukan
posttest. Penyuluh akan memastikan bahwa penilaian ulang menggunakan posttest dengan
kedua kuesioner tersebut disusun dengan baik, soal yang sama. Posttest ini bertujuan untuk
dengan pertanyaan yang relevan dan memadai menilai peningkatan pemahaman partisipan
untuk mengukur pengetahuan peserta. Data setelah menerima penyuluhan.
dari kuesioner ini nantinya akan dianalisis dan
digunakan sebagai bagian dari pembahasan Evaluasi
dalam jurnal untuk menunjukkan perubahan Data dari pretest dan posttest kemudian
pengetahuan peserta setelah mengikuti dianalisis dan ditunjukkan dalam tabel
penyuluhan. distribusi tingkat pengetahuan pada Tabel 1.
Tabel 1. Distribusi Pengetahuan Ketua RT dan
Pelaksanaan RW Desa Tarisi Mengenai Penyakit Hipertensi
Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan dan Diabetes
pada hari Selasa, tanggal 6 Juni 2023 di Balai Tingkat Pre % Post %
Desa Tarisi. Partisipan kegiatan ini terdiri dari Pengetahuan test test
27 orang, termasuk ketua RT dan RW Desa Baik 7 26 17 63
Tarisi. Kegiatan dimulai dengan pengerjaan
Cukup 7 26 4 15
pretest, yang bertujuan untuk menilai
pemahaman awal partisipan mengenai Kurang 13 48 6 22
penyakit hipertensi dan diabetes. Total 27 100 27 100
Pretest mencakup beberapa materi, antara
lain pengertian hipertensi, risiko hipertensi, Berdasarkan hasil kegiatan penyuluhan
pengertian diabetes, penyebab diabetes, cara tentang penyakit hipertensi dan diabetes
mengontrol gula darah dan tekanan darah, didapatkan pengetahuan ketua RT dan RW
gejala hipertensi, dan cara mencegah penyakit Desa Tarisi sebelum penyuluhan (Pretest)
diabetes. Pretest ini memberikan gambaran dalam kategori baik sebanyak 7 orang (26%),
awal tentang sejauh mana pengetahuan kategori cukup sebanyak 7 orang (26%) dan
masyarakat tentang penyakit ini sebelum kategori kurang sebanyak 13 orang (48%).
menerima penyuluhan. Sedangkan hasil posttest setelah pemaparan
Setelah pretest, dilakukan pemaparan materi mengenai penyakit hipertensi dan
materi mengenai penyakit hipertensi dan diabetes didapatkan dalam kategori baik
diabetes. Pemaparan materi ini bertujuan sebanyak 17 orang (63%), kategori cukup
untuk memberikan pemahaman mendalam

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 1557


Volume 7, Nomor 3 September 2023.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
sebanyak 4 orang (15%), dan kategori kurang Menular pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
sebanyak 6 orang (22%). Pertama di Kota Bandung Tahun 2013-
Terdapat peningkatan pengetahuan 2015. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(4),
setelah penyuluhan mengenai penyakit 204–211.
hipertensi dan diabetes sehingga materi yang https://doi.org/10.24198/jsk.v3i4.18499
disampaikan dapat diterima dengan baik oleh Anshari, Z. (2020). Komplikasi Hipertensi
peserta penyuluhan. Dalam Kaitannya Dengan Pengetahuan
Lawrence Green juga menyatakan Pasien Terhadap Hipertensi Dan Upaya
bahwa salah satu faktor yang menentukan Pencegahannya. Jurnal Penelitian
perilaku seseorang yaitu faktor predisposisi, di Keperawatan Medik, 2(2), 54–61.
antaranya adalah pengetahuan. Pengetahuan https://doi.org/10.36656/jpkm.v2i2.289
adalah hasil penginderaan manusia atau hasil Balqis, B., Sumardiyono, S., & Handayani, S.
tahu seseorang terhadap objek melalui Indera (2022). HUBUNGAN ANTARA
yang dimilikinya (Notoadmodjo, 2021) PREVALENSI HIPERTENSI,
Salah satu faktor yang berpengaruh PREVALENSI DM DENGAN
terhadap tingkat pengetahuan seseorang PREVALENSI STROKE di INDONESIA
adalah informasi. Informasi merujuk pada (ANALISIS DATA RISKESDAS DAN
pengetahuan yang diperoleh melalui proses PROFIL KESEHATAN 2018). 10(3), 379–
pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. 384.
Sumber informasi dapat ditemukan di sekitar Kemenkes. (2019). Hipertensi penyakit paling
kita dalam kehidupan sehari-hari, melalui banyak diidap masyarakat. Kementerian
interaksi dengan keluarga, orang terdekat, atau Kesehatan RI, 1.
melalui media lainnya (Rosmalinda & Marfuah, https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/
2020). umum/20190517/5130282/hipertensi-
penyakit-paling-banyak-diidap-
SIMPULAN DAN SARAN masyarakat/%0Ahttps://www.kemkes.go.i
Penyuluhan kesehatan mengenai d/article/view/19051700002/hipertensi-
penyakit hipertensi dan diabetes memberikan penyakit-paling-banyak-diidap-
dampak terhadap peningkatan pengetahuan masyarakat.html
dan pemahaman ketua RT dan RW Desa Tarisi. Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan
Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis pretest Dasar Tahun 2018. Kementrian
dan posttest dengan adanya peningkatan Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
pengetahuan baik (39%). Oleh karena itu Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2002).
pemberian informasi mengenai penyakit Keputusan Menteri Kesehatan Republik
hipertensi dan diabetes diperlukan untuk Indonesia Nomor
meningkatkan pengetahuan ketua RT dan RW 900/Menkes/Sk/Vii/2002 Tentang
Desa Tarisi. Registrasi Dan Praktik Bidan. Arsyad,
Diharapkan kegiatan penyuluhan ini Azhar, 25, 34.
dapat mengurangi kasus hipertensi dan Notoadmodjo, S. (2021). Promosi Kesehatan &
diabetes di Desa Tarisi dan diharapkan Prilaku Kesehatan. In Jakarta: EGC.
masyarakat serta pemerintah setempat dapat Nugroho, F. C., Banase, E. F. T., & Peni, J. A.
melakukan pengembangan program (2022). Peningkatan Pengetahuan
pemantauan dan penanganan kasus hipertensi Keluarga Sebagai Caregiver Utama
dan diabetes secara berkelanjutan untuk dalam Upaya Pencegahan Komplikasi
menanggulangi kasus hipertensi dan diabetes Pasien Hipertensi Dan Diabetes Mellitus
di Desa Tarisi. Tipe II di Puskesmas Oesapa. Jurnal
Kreativitas Pengabdian Kepada
UCAPAN TERIMAKASIH Masyarakat (Pkm), 5(4), 1090–1096.
Ucapan terimakasih kepada Rektor https://doi.org/10.33024/jkpm.v5i4.4877
Universitas Bakti Tunas Husada, Ketua Puspa Sari, G., Samekto, M., & Sakundarno Adi,
Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Prodi S-1 M. (2017). FAKTOR-FAKTOR YANG
Farmasi 2023, Koordinator Desa Tarisi, Dosen BERPENGARUH TERHADAP
Pembimbing Lapangan Tim 3 Desa Tarisi, TERJADINYA HIPERTENSI PADA
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Desa Tarisi, dan PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE
berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan II (Studi di Wilayah Puskesmas
penyuluhan. Kabupaten Pati) RISK FACTORS
AFFECTING HYPERTENSION IN TYPE
DAFTAR RUJUKAN II DIABETIC PATIENTS (Studies at
Adhania, C. C., Wiwaha, G., & Fianza, P. I. Primary Healthcare Centers in Pa. Jurnal
(2018). Prevalensi Penyakit Tidak Litbang, XIII(1), 47–59.

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 1558


Volume 7, Nomor 3 September 2023.
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
Rosmalinda, D., & Marfuah, S. (2020). Tentang
Dismenorhea Pada Siswi Kelas X Di Smkf
Ypib Cirebon Tahun 2020. 8, 37–43.
Suprayitno, E., & Huzaimah, N. (2020).
Pendampingan Lansia Dalam
Pencegahan Komplikasi Hipertensi.
SELAPARANG Jurnal Pengabdian
Masyarakat Berkemajuan, 4(1), 518.
https://doi.org/10.31764/jpmb.v4i1.3001
Wonogiri, B. (2022). PERATURAN BUPATI
WONOGIRI NOMOR 32 TAHUN 2022
TENT ANG PETUNJUK PELAKSANAAN
KEGIATAN PEMBERIAN MAKANAN
TAMBAHAN PEMULIHAN BAGI IBU
HAMIL KEKURANGAN ENERGI KRONIS
DAN BALITA GIZI KURANG MELALUI
GERAKAN IBU HAMIL DAN BALITA
MAKAN SEHAT.

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 1559

Anda mungkin juga menyukai