Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No.

2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068


Cetak : 2807 - 5617

ARTIKEL RISET
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT
PADA LANSIA YANG MENDERITA PENYAKIT HIPERTENSI
Andi Irmayanti
Program Studi S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari Makassar
Email : irmaeskepners05@gmail.com

ABSTRAK

Prevalensi hipertensi di Afrika sebesar 27% dan dari total semua penduduk,di Asia Tenggara berada
pada urutan ke tertinggi Angka kejadian hipertensi sebesar 25% (Kemenkes RI, 2020). Penderita
Hipertensi yang dating berkunjung setiap tahunnya di Klinik Prodia Cabang Makassar yaitu Tahun
2019 sebanyak 663 orang,tahun 2020 sebanyak 575,tahun 2021 sebanyak 744 orang sedangkan januari
- maret 2022 sebanyak 199 orang. Tujuan Penelitian: Diketahuinya hubungan dukungan keluarga
dengan kepatuhan minum obat pada lansia yang menderita penyakit hipertensi di Laboratorium Klinik
Prodia Cabang Makassar. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah cross sectional study. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pasien hipertensi pada lansia yang datang memeriksakan dirinya di
Laboratorium Klinik Prodia Cabang Makassar. Dan Tehnik sampel yang digunakan menggunakan
accidental sampling, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 39 sampel. Hasil
Penelitian: Hasil penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square di peroleh nilai p = 0,000 yang
artinya lebih kecil dari pada α (0,05). Dengan demikian hipotesis penelitian dinyatakan diterima, berarti
ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat hipertensi pada lansia yang
melakukan kunjungan di klinik laboratorium Prodia Cabang Makassar.
Saran: Diharapkan agar dapat meningkatkan dan mempertahankan perhatian, dan dukungan kepada
lansia dalam peran sebagai keluarga baik secara dukungan informasional, psikologis dan lain-
lain.pemerintah Kota Makassar.

Kata Kunci : Dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat

ABSTRACT

The prevalence of hypertension in Africa is 27% and of the total population,in Southeast Asia is the
highest incidence of hypertension at 25% (Kemenkes RI, 2020). Hypertensive patients who visit
Makassar branch of Prodia clinic every year, in 2019 there were 663 people, in 2020 there were 575,
in 2021 there were 744 people while in January - March 2022 there were 199 people. Research
Objectives The relationship between family support and medication adherence in elderly who suffer
from hypertension is known in Prodia Clinical Laboratory Makassar Branch. Research Methods This
type of study is a cross sectional study. The population in this study were all hypertensive patients in
the elderly who came to check themselves at Prodia Clinical Laboratory Makassar Branch. And the
sample technique used using accidental sampling, so that the number of samples in this study as many
as 39 samples. Research Results The results of this study using the chi-square statistical test obtained
the value of p = 0.000, which means that it is smaller than the ⑴ (0.05). Thus, the research hypothesis
is accepted, meaning that there is a relationship between family support and adherence to taking
hypertension medication in the elderly who visit the Makassar branch of Prodia laboratory
clinic.Suggestions It is expected that it can increase and maintain attention, and support to the elderly
in the role of family both in informational, psychological and other support.Makassar city government.

Keywords :Family support and medication adherence

1
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

PENDAHULUAN sebesar 25% (Kemenkes. RI, 2020) . Menurut


Penyakit tidak menular (PTM) data dari Badan Statistik Penduduk (BPS)
menjadi perhatian serius bagi dunia, PTM tahun 2019, mayoritas lansia tinggal bersama
disebut juga dengan penyakit kronis. Sekitar keluarga, sekitar 40,64% lansia tinggal
80% dari semua kematian penyakit kronis bersama tiga generasi didalam satu rumah,
terjadi di negara yang berpenghasilan rendah 27,3% tinggal bersama keluarga, 20,03%
dan menengah. Jenis penyakit kronis ini tinggal bersama pasangan, dan 9,38% hanya
diantaranya ialah penyakit pernafasan kronis tinggal sendirian. Keluarga berperan penting
seperti Penyakit Paru Obstruksi Kronik dalam upaya peningkatan kesehatan,
(PPOK) dan asma, penyakit diabetes melakukan perawatan kesehatan dan
mellitus, dan penyakit kardiovaskular seperti pengurangan risiko kejadian penyakit. Faktor
serangan jantung, stroke dan hipertensi risiko yang dapat menyebabkan peningkatan
(Dinas Kesehatan Provinsi Riau, 2019) angka kejadian morbiditas dan mortalitas
Hipertensi merupakan tekanan darah penderita hipertensi ialah ketidakpatuhan
tinggi yang tidak normal dari biasanya dalam mengkonsumsi obat antihipertensi,
dengan dua kali pengukuran yang berbeda, obat antihipertensi ini bertujuan untuk
apabila tekanan darah lebih besar dari 140/90 meningkatkan kualitas hidup penderita
mmHg (Noviestari et al., 2020). Hipertensi hipertensi. Tingginya pemahaman keluarga
banyak terjadi dikalangan usia lanjut, hal ini tentang keikutsertaan keluarga dalam
dikarenakan seiring dengan bertambahnya memenuhi kesehatan keluarga akan
usia dan penurunan fungsi organ tubuh akibat mengurangi kejadian penyakit hipertensi
proses degeneratif atau penuaan yang yang lansia derita,sehingga keluarga harus
menimbulkan penurunan derajat mendukung, mendampingi, dan merawat
kesehatan(Alfariki, 2019) lansia yang sakit (Maylasari et al., 2019)
World Health Organization (WHO) Keluarga memiliki peranan penting dalam
pada tahun 2015 menyebutkan sekitar 1,13 proses pengawasan, pemeliharaan dan
miliar orang di dunia mengalam hipertensi pencegahan terjadinya komplikasi hipertensi
dan sebanya9,4 juta kematian pada penyaki di rumah. Selain itu, keluarga juga dapat
kardiovaskular terjadi akibat hipertensi dan memberikan dukungan dan membuat
komplikasinya. Prevalensi hipertensi di keputusan mengenai perawatan yang
Afrika sebesar 27% dan dari total semua dilakukan oleh penderita hipertensi
penduduk,di Asia Tenggara berada pada (Tumenggung, 2013).Menurut Gillis &
urutan ke tertinggi Angka kejadian hipertensi Davis (1993) dalam (Friedman, Bowden &

2
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

Jones, 2010) menyatakan terdapat hubungan buruk terhadap kualitas hidupnya, kualitas
yang kuat antara keluarga dengan status hidup lansia dipengaruhi oleh perubahan
kesehatan anggotanya. Oleh karena itu, peran status kesehatan, baik kesehatan fisik
keluarga sangat penting dalam setiap aspek maupun psikologis dengan kemampuan
pelayanan kesehatan anggota keluarganya, koping terhadap tekanan kehidupan dan
dimulai dari tahap memberikan promosi tersedianya dukungan sosial keluarga serta
kesehatan hingga tahap rehabilitasi. hubungan lansia dengan lingkungan.
Pengkajian dan pemberian layanan kesehatan Dukungan sosial keluarga dapat
keluarga adalah hal yang penting dalam mempengaruhi kualitas hidup lansia dengan
membantu setiap anggota keluarga dalam hipertensi (Ekasari et al., 2019). Studi
mencapai tingkat kesejahteraan yang pendahuluan yang dilakukan peneliti dengan
optimal. Menurut (Friedman, Bowden, & metode wawancara kepada 8 orang lansia
Jones, 2010) menyatakan bahwa dukungan penderita hipertensi yang melakukan
keluarga adalah unsur penting dalam kunjungan pemeriksaan di laboratorium
keberhasilan untuk mempertahankan dan Klinik Prodia cabang Makassar didapatkan
menjaga kesehatan setiap individu anggota hasil bahwa 8 dari 3 lansia mengatakan
keluarga, kepatuhan seseorang dapat bahwa mereka akan berobat jika diantar
dipengaruhi dengan adanya dukungan keluarga. 8 dari 5 lansia tidak patuh
keluarga. Keluarga memegang peran penting mengkonsumsi obat antihipertensi.Lansia
dalam perawatan maupun pencegahan tersebut mengaku lupa untuk meminum obat
penyakit untuk meningkatkan kesehatan pada dan tidak meminum obat lagi ketika merasa
anggota keluarga lainnya. dukungan dari baik setelah minum obat, ada juga yang
keluarga menunjukkan perbaikan perawatan mengatakan malas untuk minum obat karena
dari pada yang tidak mendapat dukungan dari tidak ada yang mengingatkan. Lansia dengan
keluarga (Efendi & Larasati, 2017). penyakit hipertensi memiliki masalah besar
Ketidakpatuhan umum dijumpai dalam pada kepatuhan minum obat, derajat dimana
pengobatan penyakit kronis yang lansia mengikuti anjuran klinis dari dokter
memerlukan pengobatan jangka panjang yang memberi obat untuknya. Dalam hal ini
seperti hipertensi. Obat-obatan anti hipertensi dukungan keluarga merupakan faktor penting
telah terbukti dapat mengontrol tekanan dalam membantu individu dalam
darah pada penderita hipertensi, dan sangat menyelesaikan masalah pada lansia.
berperan dalam menurunan resiko Dukungan keluarga yang didapatkan lansia
berkembangnya komplikasi kardiovaskuler. akan menambah rasa percaya diri dan
Lansia dengan hipertensi akan berdampak menambah motivasi untuk menghadapi

3
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

masalah dan meningkatkan kepuasan hidup, hipertensi dan minum obat antihipertensi
dukungan ini berupa pemberian motivasi, yang berkunjung di Klinik Prodia Cabang
dukungan ekonomi serta kesediaan Makassar, berdasarkan latar belakang
mengingatkan atau menyiapkan obat yang tersebut, artikel ini bertujuan untuk
akan diminum oleh lansia penderita mengetahui hubungan dukungan keluarga
hipertensi (Niman et al., 2017). dengan kepatuhan minum obat hipertensi
Dukungan keluarga berpengaruh pada lansia yang melakukan kunjungan di
pada kepatuhan minum obat penderita klinik laboratorium Klinik Prodia Cabang
hipertensi. Pengobatan pasien yang tidak Makassar.
lengkap disebabkan oleh peranan anggota
keluarga yang tidak sepenuhnya METODE PENELITIAN
mendampingi penderita,akibatnya penyakit Jenis penelitian yang digunakan adalah
hipertensi yang diderita kambuh kembali. kuantitatif dengan desain penelitian
Kepatuhan dalam pengobatan akan deskriptif dengan pendekatan cross sectional
meningkat ketika penderita mendapat study untuk menentukan hubungan antara
bantuan dari keluarga. Di samping itu, variabel independen dan variabel dependen
penderita yang tidak memiliki keluarga atau dengan menggunakan pengukuran secara
tidak ada suportif dari keluarga akan bersama. Waktu penelitian ini dilaksanakan
mempengaruhi terminasi pengobatan lebih pada bulan 20 September sampai dengan 20
awal dan hasil tidak memuaskan (Desy, Oktober 2022 di Laboratorium Klinik Prodia
2014). Berdasarkan laporan kesehatan dasar Cabang Makassar. Populasi dalam penelitian
provinsi Sulawesi Selatan penderita ini semua pasien hipertensi pada lansia yang
hipertensi dan minum obat antihipertensi datang memeriksakan dirinya di
sebanyak 7,22%, dimana persenatse pada Laboratorium Klinik Prodia Cabang
usia didominasi umur 65-74 tahun sebanyak Makassar dari bulan januari - maret 2022
20,33%. Penderita hipertensi di Kota sebanyak 199 penderita. Sampel dalam
Makassar mencapai 8,09%.Sedangkan penelitian ini adalah penderita hipertensi
Penderita Hipertensi yang dating berkunjung pada lansia yang berusia ≥ 65 tahun yang
setiap tahunnya di Klinik Prodia Cabang didiagnosa oleh dokter dan datang bersama
Makassar yaitu Tahun 2019 sebanyak 663 keluarganya berkunjung di Klinik Prodia
orang, tahun 2020 sebanyak 575,tahun 2021 Cabang Makassar. Adapaun tehnik sampling
sebanyak 744 orang sedangkan januari - dalam penelitian ini menggunakan tehnik
maret 2022 sebanyak 199 orang. Hampir accidental sampling, dimana sampel diambil
setiap tahunnya terjadi peningkatan kasus berdasarkan kebetulan/tidaksengaja bertemu

4
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

oleh peneliti berdasarkan waktu yang sudah sebanyak 10 butir pertanyaan dan kepatuhan
ditentukan oleh peneliti. Jumlah sampel minum obat sebanyak 5 butir pertanyaan.
dalam penelitian adalah 39 orang Instrumen Penilaian kuesioner pada dukungan keluarga
yang di gunakan dlam penelitian ini adalah dan kepatuhan minum obat menggunakan
observasi kepada responden dengan skala guttman dimana setiap jawaban Ya
menggunakan alat ukur kuesioner yang telah diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi nilai 0.
di siapkan oleh peneliti. Kuesioner ini berisi
pertanyaan tentang dukungan keluarga

HASIL PENELITIAN

a. Data Demografi SARJANA 9 23,1

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Jumlah 39 100,0

Berdasarkan Jenis Kelamin


Berdasarkan tabel 2. Menunjukkan
Jenis Kelamin f %
bahwa responden lulusan Pendidikan SMP
Perempuan 18 46,2
sebanyak 11 orang (28,2%),responden
Laki-laki 21 53,8
Jumlah 39 100,0 lulusan Pendidikan SMA sebanyak 8 orang

(20,5%),responden lulusan Pendidikan


Berdasarkan tabel 1. Menunjukkan
diploma sebanyak 11 orang (28,2%), dan
bahwa responden yang berjenis kelamin
responden lulusan Pendidikan sarjana
perempuan sebanyak 18 orang (46,2%)
sebanyak 9 orang (23,1%)
dan responden yang berjenis kelamin
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
laki laki masing masing sebanyak 21
Berdasarkan pekerjaan
orang(53,8%).
Pekerjaan f %
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Tidak bekerja 5 12,8
Berdasarkan pendidikan
PNS 12 30,8
Pendidikan f % Pengusaha 22 56,4
SMP 11 28,2 Jumlah 39 100,0

SMA 8 20,5 Berdasarkan tabel 3. menunjukkan


DIPLOMA 11 28,2 bahwa responden yang tidak bekerja
sebanyak 5 orang (12,8%), responden yang

5
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

memiliki pekerjaan PNS sebanyak 12 orang


(53,1%), dan responden yang kepatuhan
(30,8%), dan responden yang memiliki
pekerjaan Pengusaha sebanyak 22 diet kurang baik sebanyak 19 orang
orang(56,4%),
(48,7%),.
b. Variable yang di teliti
2. Analisis Bivariat
1) Dukungan Keluarga
Untuk menilai hubungan dukungan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Dukungan Keluarga keluarga dengan kepatuhan minum obat

Dukungan hipertensi pada lansia yang melakukan


f %
Keluarga
kunjungan di klinik laboratorium Prodia
Baik 20 51,3
Cabang Makassar, maka digunakan uji
Kurang 19 48,7
statistik Chi-Square dengan tingkat
Jumlah 39 100,0
kemaknaan (α : 0,05) atau p<0,05.
Berdasarkan tabel 4.
Tabel 6. Hubungan Dukungan Keluarga
menunjukkan bahwa responden yang
Dengan Kepatuhan Minum Obat Hipertensi
memiliki Dukungan Keluarga yang baik
Pada Lansia Yang Melakukan Kunjungan
sebanyak 20 responden (51,3%), dan
Di Klinik Laboratorium Prodia Cabang
yang memiliki dukungan keluarga yang
Makassar
kurang sebanyak 19 responden(48,7%).
Kepatuhan Baik Kura
ng baik
2) Kepatuhan Diet f % P
diet f % f %
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Kepatuhan Diet Kurang
4 20,0 15 78,9 19 48,7
baik
Kepatuhan Diet f % 0,000
Baik 16 80,0 4 21,1 20 51,3
Baik 20 53,1
Jumlah 20 100 19 100 39 100,0
Kurang baik 19 48,7
Jumlah 39 100,0 Berdasarkan tabel 6.

menunjukkan bahwa dari 34 responden


Berdasarkan tabel 5.
yang memiliki dukungan keluarga yang
menunjukkan bahwa responden yang
baik dan kepatuhan diet baik sebanyak
kepatuhan diet baik sebanyak 20 orang
16 (80,0%),responden yang memiliki

6
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

dukungan keluarga yang kurang baik Uji statistik dengan

dan kepatuhan diet baik sebanyak 4 menggunakan uji chi-square di peroleh

(20,0%), responden yang memiliki nilai p= 0,000 yang artinya lebih kecil

dukungan keluarga yang baik dan dari pada α (0,05). Dengan demikian

kepatuhan diet kurang baik sebanyak 4 hipotesis penelitian dinyatakan

(21,1%), responden yang memiliki diterima, berarti ada hubungan

dukungan keluarga yang kurang baik dukungan keluarga dengan kepatuhan

dan kepatuhan diet kurang baik minum obathipertensi pada lansia yang

sebanyak 15(78,9%) melakukan kunjungan di klinik

laboratorium Prodia Cabang Makassar.

PEMBAHASAN
Uji statistik dengan menggunakan uji 0,000(p<0,05) maka secara statistik kedua
chi-square di peroleh nilai p= 0,000 yang penelitian tersebut terdapat hubungan yang
artinya lebih kecil dari pada α (0,05). Dengan signifikan antara dukungan keluarga dengan
demikian hipotesis penelitian dinyatakan kepatuhan minum obat.
diterima, berarti ada hubungan dukungan Dukungan keluarga memiliki peranan
keluarga dengan kepatuhan minum obat yang sangat penting untuk menunjang
hipertensi pada lansia yang melakukan keberhasilan terapi terutama untuk pasien
kunjungan di klinik laboratorium Prodia lansia. Dukungan keluarga yang tinggi akan
Cabang Makassar. memunculkan tingkat kepatuhan yang tinggi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Selain itu, dukungan keluarga juga dapat
penelitian yang dilakukan oleh Agustika, meningkatkan motivasi lansia untuk
Joko, dan Erlisa (2018) tentang hubungan menggerakkan diri serta berusaha untuk
dukungan keluarga dengan kepatuhan sembuh dan terhindar dari penyakit.
berobat pada pasien penderita Hipertensi di Keluarga juga dapat dapat menjadi motivator
Puskesmas Dau Kabupaten Malang didapat paling utama bagi lansia untuk patuh dalam
nilai-p sebesar 0,011 (p<0,05) dan penelitian terapi apabila keluarga selalu mendampingi
Fitra, Miftahul, dan Dachriyanus (2016) lansia dalam pengobatan, sebagai sarana
tentang dukungan keluarga memengaruhi akomodasi lansia untuk rutin memeriksakan
kepatuhan pasien Hipertensi didapat nilai-p kesehatan ke Puskesmas, dan berusaha

7
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

membantu mengatasi segala permasalahan Niven (2008) berpendapat mengenai


yang dialami oleh lansia Hipertensi. beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
Hal ini sejalan dengan penelitian yang tingkat kepatuhan antara lain Usia.
dilakukan oleh (Imran, 2017) hubungan Pendidikan. Pekerjaan, Akomodasi, serta
dukungan keluarga dengan kepatuhan Meningkatkan interaksi profesional
mengenai hipertensi pada lansia di kesehatan dengan klien (kualitas
Puskesmas Pandak 1 Bantul Yogyakarta pelayanan).Maka dari itu, peran keluarga
bahwa sebanyak 54 responden (77,1%) sangat penting dalam tahap-tahap perawatan
memiliki kepatuhan yang sedang terhadap pencegah kesehatan, mulai dari tahap
kepatuhan pengendalian hipertensi, dan peningkatan kesehatan,pengobatan sampai
sisanya terdapat 13 responden (18.6%) dengan rehabilitasi.
memiliki kepatuhan yang baik terhadap
kepatuhan pengendalian hipertensi, dan KESIMPULAN DAN SARAN
kategori buruk sebanyak 3 responden (4.3%). Ada hubungan dukungan keluarga
Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar dengan kepatuhan minum obat hipertensi
responden telah memiliki kepatuhan dalam pada lansia yang melakukan kunjungan di
kategori selang atau cukup. Berdasarkan klinik laboratorium Prodia Cabang Makassar.
hasil penelitian tersebut kepatuhan Diharapkan kepada peneliti selanjutnya
pengendalian hipertensi dalam kategori untuk dapat melakukan penelitian yang
sedang atau cukup paling banyak dimiliki terkait dengan variasi dan subjek penelitian
oleh responden yang berpendidikan SD yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang
sebanyak 36 responden (51,4%). Menurut lebih akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Alfariki, L. (2019). Epidemiologi Ekasari, F., Riasmini, M., & Hartini, T.


Hipertensi : Sebuah Tinjauan (2019). Meningkatkan KUalitas
Berbasis Riset. In epidemiologi Hidup Lansia : Konsep dan
Hiperensi. Berbagai Intervensi. In Wineka
Media.
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. (2019).
Profil Kesehatan Provinsi Riau. Imran, A. (2017). Hubungan dukungan
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. keluarga dengan kepatuhan
pengendalian hipertensi pada lansia
Efendi, H. , & Larasati, T. (2017). Dukungan di Puskesmas PAndak 1 Bantul
keluarga dalam manajemen penyakit Yogyakarta. STIKES Jendral Ahmad
hipertensi. Journal Majority, VI, 1–7. Yani Yogyakarta.

8
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XV No. 2 (Desember, 2022) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617

Kemenkes. RI. (2020). Hipertensi Si Niman, Sisilia, Haryanto, Tanto, Dewi, &
Pembunuh Senyap. Kementrian Novita. (2017). Hubungan Antara
Kesehatan RI. dukungan KEluarga Dengan Fungsi
Sosial Lansia Di Wilayah KEluragan
Maylasari, L., Rahmawati, Y., Wilson SST, Tlongomas Kecamatan Lowokwaru
H. Nugroho, S. W., Sulistyowati, N. Malang.
P., & Dewi.F.W.R. (2019). Statistik
penduduk lanjut usia di indonesia. Noviestari, E., Ibrahim, K., Deswani, &
Badan Pusat Statistik. Ramdaniati, S. (2020). Dasar-Dasar
Keperawatan (Vol. 2). In Elseiver
Singapura.

Anda mungkin juga menyukai