Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET

PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS RAMAN UTARA
TAHUN 2021

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:
Linda Riana Sari
NPM. 2020206203192P

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hipertensi atau biasa disebut “Silent Killer” tanpa disadari dapat

menyebabkan kematian karena merupakan penyakit yang terkadang tidak

memiliki gejala atau tanda-tanda dan dapat terjadi pada siapa saja baik pria

maupun wanita sehingga penderita tidak menyadari gejala tersebut dan dapat

menyebabkan kerusakan atau komplikasi pada sistem kardio vaskular dan

organ-organ didalam tubuh (Madhumitha et al., 2014). Hipertensi adalah suatu

keadaan di mana terjadi peningkatan tekanan darah di atas ambang batas

normal yaitu 120/80mmHg. Bila tekanan darah sudah lebih dari 140/90 mmhg
dinyatakan hipertensi (batasan tersebut untuk orang dewasa di atas 18 tahun)

(Triyanto, 2017).

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa hipertensi

merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Penderita

hipertensi diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di

seluruh dunia. Selain itu diperkirakan terdapat 46% orang dewasa dengan

hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut. penderita

hipertensi yang terdiagnosis dan telah dilakukan pengobatan didapatkan

sekitar 42%. Sedangkan hanya 1 dari 5 orang dewasa (21%) dengan

hipertensi dapat mengontrol pola hidupnya.Salah satu target global penyakit

tidak menular adalah menurunkan prevalensi hipertensi sebesar 33% antara

tahun 2010 dan 2030 (WHO, 2021).

Di Indonesia prevelensi hipertensi berdasarkan usia mengalami

peningkatan yang signifikan dari 31,6 % pada rentang usia 35-44 tahun

meningkat sebanyak 13,7% menjadi 45,3% pada rentang usia 45-54 tahun.

Sehingga semakin bertambahnya usia kejadian hipertensi terus mengalami

peningkat (Kemenkes RI, 2018).

Tren presentase hipertensi di Provinsi Lampung mengalami peningkatan

dari tahun 2013 sebesar 7,4 % dan menjadi 15,1% pada tahun 2018(Dinas

Kesehatan Provinsi Lampung, 2018).Pada tahun 2018 ini hipertensi masih

menjadi puncak dalam 10 besar penyakit tidak menular di puskesmas Provinsi

Lampung dengan jumlah kasus sebanyak 545,625 (62,41%) kemudian disusul

dengan diabetes mellitus (20,87%), obesitas (11,82%) dan berbagai penyakit

tidak menular lainnya (Kemenkes RI, 2018). Sedangkan prevalensi kejadian


hipertensi di Kabupaten Lampung Timur tahun 2020 terdapat 20,54%.

Kabupaten Lampung Timur merupakan Kabupaten dengan urutan ketiga

penderita hipertensi tertinggi di Provinsi Lampung (Dinas Kesehatan Provinsi

Lampung, 2021).

Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit

jantung, gagal jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit

ginjal. Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya

komplikasi tersebut. Hipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua

sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10-20 tahun

(Nuraini, 2015).

Pola makan yang kurang baik telah diidentifikasi sebagai faktor resiko

utama/penyebab utama penyakit kardiovaskular dan beberapa penyakit tidak

menular lainnya. Perilaku konsumsi garam menurut Riskesdas tahun 2018

dengan frekuensi ≥ 1 kali perhari berkisar 29,3. Konsumsi garam dengan

frekuensi 1-6 kali per minggu berkisar 43,2. Sedangkan frekuensi konsumsi

garam ≤ 2 kali per bulan berkisar 27,5. Prevalensi lansia yang kurang

mengkonsumsi buah dan sayur pada usia 45-49 tahun 94,5%, usia 50-54 tahun

94,1%, dan 55-59 tahun 94,2%. (Kemenkes RI, 2018).

Upaya penurunan tekanan darah dapat dilakukan dengan monitoring

tekanan darah, mengatur gaya hidup dan obat anti hipertensi. Berkaitan

dengan pengaturan gaya hidup yaitu mengurangi asupan garam atau diet

rendah garam. Penatalaksanaan hipertensi, diet rendah garam sangat

diperlukan. Pembatasan asupan natrium berupa diet rendah garam merupakan


salah satu terapi diet yang dilakukan untuk mengendalikan tekanan darah

(Nuraini, 2016).

Diet merupakan salah satu cara untuk mengatur asupan makanan bagi

penderita hipertensi. Faktor makanan (kepatuhan diet) merupakan hal yang

penting untuk diperhatikan pada penderita hipertensi. Penderita hipertensi

sebaiknya patuh menjalankan diet hipertensi agar dapat mencegah terjadinya

komplikasi yang lebih lanjut. Penderita hipertensi harus tetap menjalankan

diet hipertensi setiap hari dengan ada atau tidaknya sakit dan gejala yang

timbul. Hal ini dimaksudkan agar keadaan tekanan darah penderita hipertensi

tetap stabil sehingga dapat terhindar dari penyakit hipertensi dan

komplikasinya (Agrina, 2011).

Diit memainkan peran penting dalam pengelolaan hipertensi terkait usia.

Gaya hidup dan pola makan/diit hipertensi menjadi lebih efektif dalam

mengontrol tekanan darah jika dikombinasikan dengan pengurangan asupan

garam (Awosan, et al., 2014). Pengurangan asupan garam direkomendasikan

karena dapat mengurangi tekanan darah namun seringkali pasien tidak

menyadari bahwa ada banyak garam didalam makanan yang dikonsumsi

seperti roti, makanan kaleng, makanan cepat saji, dan daging olahan (Weber et

al., 2014).Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengurangan asupan

garam adalah salah satu intervensi yang paling hemat biaya. Kebanyakan

negara rata-rata asupan garam per orang terlalu tinggi antara 9 gram (g) dan 12

g/hari. WHO merekomendasikan agar orang dewasa mengkonsumsi kurang

dari 2000 miligram sodium, atau 5 g garam per hari (WHO, 2013).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien

termasuk kepatuhan dalam melaksanakan program diet yaitu pemahaman

tentang instruksi, kualitas interaksi, sikap dan kepribadian pasien dan

dukungan sosial keluarga.Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor

yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan kepatuhan pasien dalam

melaksanakan program diet. Dengan demikian dukungan keluarga tidak dapat

diabaikan begitu saja, karena dukungan keluarga merupakan salah satu dari

faktor yang memiliki kontribusi yang cukup berarti dan sebagai faktor penguat

yang mempengaruhi kepatuhan melaksanakan diet pasien hipertensi (Rangkuti

dkk, 2021).

Sejalan dengan penelitian Sapwal dkk (2021) yang menyatakan dari 35

responden hampir dari setengahnya mendapat dukungan keluarga yang baik

yaitu sebanyak (45,7%) dan dukungan keluarga terhadap kepatuhan diet

hipertensi yaitu cukup (40,0%). Setelah dilakukan uji Spearman Rank

didapatkan bahwa ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan diet

hipertensi pada lansia di dusun Ladon wilayah kerja puskesmas Wanasaba.

Kejadian hipertensi di Puskesmas Raman Utara tahun 2021 dalam tiga

bulan terakhir terdapat 312 orang. Berbeda dengan jumlah penderita hipertensi

yang berkunjung ke Puskesmas Rejo Katon yakni Puskesmas yang berdekatan

dengan Puskesmas Raman Utara sebanyak 196 orang. Dari angka kunjungan

tersebut Puskesmas Raman Utara melebihi dari angka kunjungan Puskesmas

Rejo Katon. Setelah dilakukan prasurvey terhadap 10 orang penderita

hipertensi didapatkan bahwa 40% mengatakan keluarganya tidak membeda-

bedakan makanan sehingga makanan yang dimakan sama dengan makanan


anggota keluarganya, 20% mengatakan keluarganya tidak mengingatkan

makanan apa saja yang harus dihindari dan tidak boleh dimakan, dan 40%

mengatakan keluarganya sangat memperhatikan makanan yang boleh

dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi. Selain itu keluarganya juga selalu

menganjurkan untuk makan makanan yang sehat dan tidak membuat tekanan

darah meningkat.

Berdasarkan uraian masalah diatas maka peneliti bermaksud untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan dukungan keluarga dengan

kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Raman

Utara tahun 2021.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka didapatkan rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah ada hubungan antara dukungan

keluarga dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Raman Utara tahun 2021?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Raman Utara tahun 2021.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertensi di Wilayah Kerja

Puskesmas Raman Utara tahun 2021.


b. Untuk mengetahui distribusi frekuensi kepatuhan diet pada penderita

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara tahun 2021.

c. Untuk mengetahui distribusi frekuensi dukungan keluarga penderita

hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara tahun 2021.

d. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan diet pada penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas

Raman Utara tahun 2021.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif dengan desain analitik dan

pendekatan cross sectional. Jenis data yang digunakan adalah data primer

yang diambil dari kuesioner. Subjek penelitian adalah penderita hipertensi di

Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara. Objek penelitian ini adalah dukungan

keluarga dan kepatuhan diet hipertensi. Penelitian ini akan dilaksanakan di

Wilayah Kerja Puskesmas Raman Utara pada bulan Januari tahun 2022.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat mengembangkan ilmu pengetahuan yang

diperoleh dalam bidang ilmu kesehatan tentang hubungan antara dukungan

keluarga dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi yang dapat

dipergunakan untuk memperkaya khasanah teori serta dapat dipergunakan

untuk pengembangan ilmu kesehatan terhadap masyarakat.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penderita Hipertensi

Hasil penelitian dapat memberikan informasi terhadap penderita

hipertensi tentang diit hipertensi sehingga penderita hipertensi dapat

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Bagi Puskesmas Raman Utara

Pihak puskesmas terutama perawat dapat memberikan dukungan

kepada penderita hipertensi agar taat untuk menerapkan diit hipertensi

dengan cara ruitn memberikan edukasi kepada penderita hipertensi.

Selain itu perawat juga dapat memberikan edukasi kepada keluarga

penderita hipertensi agar dapat memberikan dukungan dalam

pelaksanaan diet hipertensi.

c. Bagi Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Sebagai tambahan pustaka dan sarana untuk memperkaya ilmu

dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan hubungan antara

dukungan keluarga dengan kepatuhan diet pada penderita hipertensi.

d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan peneliti selanjutnya

sebagai pertimbangan jika hendak melakukan penelitian yang

berkaitan dengan hubungan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan diet pada penderita hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai