PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi salah satu penyakit
tidak menular yang sering ditemukan ditengah masyarakat. Akan tetapi, hipertensi
oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat hingga ke jaringan tubuh.
Saat ini hipertensi sudah menjadi masalah global karena prevalensinya yang
terus meningkat dari tahun ke tahun (Abdi Iswahyudi & Widya Rahmadani, 2020)
juta jiwa dengan hampir 90-95 % tidak diketahui apa penyebabnya. Hipertensi
pada kelompok umur 31-44 tahun, 45,3% terjadi pada kelompok umur 45-56
tahun dan 55,2% terjadi pada kelompok umur 55-64 tahun tertinggi 30,9% dan
130.991 kasus, sedangkan pada tahun 2019 menjadi 152.2.182 kasus hipertensi
dan tahun 2020kasus terdektesi hipertensi sebanyak 184.873 kasus (Profil dinas
satu tertinggi adalah Kota Padang tahun 2018 sebanyak 29.199 kasus,
sedangkan pada tahun 2019 di atas usia 15 tahun terdapat 171.594 jiwa kasus
yaitu faktor resiko hipertensi yang tidak dapat dimodifikasi dan dapat
dimodifikasi. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain umur, jenis
fisik, konsumsi alkohol berlebihan, pola makan penderita (Susan, 2020). Jika
samping dari pola makan yang salah akan beresiko terjadi penyakit hipertensi.
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dapat mencegah serta meminimalisirkan
juga merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah tinggi. Seseorang dapat mengalami hipertensi karena tidak menjaga pola
makan. Menjaga pola makan juga salah satu upaya mencegah hipertensi agar bisa
masih banyak orang lebih sering jajan dan makan diluar seperti mengkonumsi
bakso, mie instan merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi karena kandungan natriumnya cukup tinggi. Selain pola
memicu terjadinya penyakit hipertensi (Kristia verentina & Willy fitrizia, 2018)
Puskesmas kebun Sikolos Tahun 2019. Bahwa orang yang jarang mengkonsumsi
lemak serta garam yang berlebihan, yang sering mengkonsumsi kafein dan serat
“Hubungan pola makan dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada lansia di
Kelurahan Sawangan Baru Kota Depok Tahun 2015” Bahwa proporsi lansia
yang mengalami hipertensi juga ada hubungan dengan asupan lemak dan natrium
Januari s/d maret 2022 penderita hipertensi berjumlah 1.860. Orang dan ditinjau
kembali oleh peneliti pada juli 2022 penderita hipertensi pada bulan april sebanyak
122 orang, bulan mei 317 orang dan dibulan juni 2022 sebanyak 163 orang.
Berdasarkan studi awal yang dilakukan oleh peneliti pada 12 Juli 2022
berobat ke Puskesmas karena pola makan nya tidak terjaga akibat mengkonsumsi
pusing, kaki terasa sakit dan penglihatannya sedikit buram. 1 responden nya
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pola makan dengan
C. Tujuan Penelitian
1.Tujuan umum
2.Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Teoritis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan bacaan dan data pendukung dalam hal
Alifah Padang.
b. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak puskesmas
menjaga pola makan serta mengkonsumsi makanan bergizi dengan rendah lemak.
E. Ruang Lingkup
dengan cara menggunakan kuesioner. Kemudian data di olah dengan Analisa data
analisa univariat &bivariat menggunakan uji statitstikchi square dengan nila p-
value (0,05)