PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
AHDA SABILA
NIM. 108 117 017
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
darah lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi
peningkatan tekanan darah secara abnormal dan terus menerus pada beberapa kali
pemeriksaan tekanan darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang
normal. Hipertensi terjadi karena berbagai faktor risiko, antara lain umur, jenis
mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus tidak
penderita tekanan darah tinggi di Afrika - Amerika termasuk yang tertinggi dari
populasi di dunia. Sekitar 80 juta penduduk Amerika memiliki tekanan darah tinggi
(AHA, 2019). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2020 sekitar 1,56
kasus hipertensi sebanyak 185.857 kasus (Fatmawati & Suprayitna, 2021). Jawa
Tengah menempati peringkat ke-4 yaitu sebesar 37,57% kasus. Menurut Data Profil
Kesehatan Jawa Tengah, penyakit hipertensi menempati proporsi terbesar dari
penyakit tidak menular yang dilaporkan, yaitu sebesar 57,87% kasus. Berdasarkan
dari tahun 2013 hingga tahun 2015, yaitu sebanyak 35.294 kasus menjadi 40.869
yang tinggi. Tekanan darah yang tidak terkontrol pada penderita hipertensi dapat
hipertensi antara lain terutama penyakit jantung (45%) dan stroke (51%). Komplikasi
Pengendalian tekanan darah dapat dilakukan salah satunya dengan mengatur pola
makan. Makanan yang di makan langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap
kestabilan tekanan darah. Kandungan zat gizi seperti lemak dan sodium memiliki
kaitan yang erat dengan munculnya hipertensi. Pengaturan pola makan pada penderita
hipertensi yaitu dengan mengurangi makanan tinggi garam, makanan berlemak dan
diit pada lansia maka akan semakin menurunkan tekanan darah. Mayoritas lansia
bersantan dan garam. Kemudian berdasarkan uji statistic diperoleh bahwa terdapat
kepatuhan diit lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Intan membuktikan bahwa
ada hubungan kepatuhan diit dengan penyakit hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja
patuh dikarenakan bahwa sebagian penderita memiliki kepatuhan yang positif yang
pengetahuan yang cukup tentang hal yang harus dilakukan untuk menjaga
kesehatannya. Hasil penelitian yang dilakukan di ruang poli penyakit dalam RSUD
diketahui bahwa pada penderita sebagian besar adalah positif dan negatif (Triwibowo,
2016).
Hasil penelitian lain tentang presentase penderita hipertensi yang tidak patuh
terhadap diet dapat menyebabkan penyakit yang dideritanya lebih parah dengan
program penyuluhan tentang hipertensi, komplikasi, dan diet. Namun ada yang tidak
dapat menjalankan kepatuhan diet dikehidupan sehari-hari dan tidak tahu akibat dari
yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang mentaati peraturan. Kepatuhan diit
hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, pekerjaan, lama menderita penyakit, keikutsertaan asuransi kesehatan,
(Anisa, 2017)
hipertensi dengan nilai ρ value sebesar 0,000 (Rahman, 2019). Hasil penelitian lain
yang menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan diet hipertensi
pada lansia yang mengalami hipertensi, semakin tinggi pengetahuan semakin tinggi
tingkat kepatuhan terhadap diet hipertensi dengan nilai hasil p value 0,029
(>0,05) salah satunya dalam kepatuhan diit menunjukan tidak ada hubungan bahwa
sebagian besar penderita hipertensi memiliki pengetahuan yang dimiliki baik tetapi
Kecamatan Bukit Tusam Kabupaten Aceh Tenggara karena tenaga kesehatan dapat
memberikan pendidikan kesehatan tentang diet tepat pada lansia sehingga dapat
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang
berarti dorongan atau rangsangan atau daya penggerak yang ada dalam diri seseorang
(Hanum et al., 2019). Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan
antara motivasi dengan kepatuhan diit penderita hipertensi. Hasil analisis diperoleh
nilai p value = 0,016 < (α= 0,05) (Sari & Utami, 2017). Hasil penelitian lain ada
hubungan motivasi dengan kepatuhan diet penderita hipertensi dengan nilai p value =
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah penelitian
yaitu adakah hubungan antara pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan diit
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Cilacap Tengah 1.
Cilacap Tengah 1.
Cilacap Tengah 1.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Puskesmas
b. Bagi Perawat
c. Bagi Peneliti
E. Keaslian Penelitian
menggunakan uji Pearson Chi Square dengan nilai korelasi sebesar 0.029 dan
nilai p value < artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan
2. Penelitian yang dilakukan Delima Sari, Safri, Gamya Tri Utami “Hubungan
Hipertensi”
3. Penelitian yang dilakukan Delima Sari, Safri, Gamya Tri Utami “Hubungan Pola
Puskesmas Parongpong”
Makan (Food Frequency Questionere). Hasil dari penelitian ini didapati ada
natrium dan tinggi lemak, lauk hewani A yang mengandung tinggi natrium,
Penderita Hipertensi”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Hipertensi
a. Pengertian
darah yang disebabkan satu atau beberapa faktor risiko yang tidak
secara normal.
b. Klasifikasi hipertensi
(mmHg) (mmHg)
Normal < 120 < 80
Pre- 120 – 139 80 – 89
hipertensi
Hipertensi 140 – 159 90 – 99
derajat I
Hipertensi > 160 > 100
derajat II
b. Menurut European Society of Cardiology :
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal 120 – 129 80 – 84
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi derajat I 140 – 159 90 – 99
Hipertensi derajat 160 – 179 100 – 109
II
Hipertensi derajat > 180 > 110
III
Hipertensi sistolik > 190 < 90
terisolasi
c. Etiologi
darah yang kronis terjadi akibat penyakit lain, seperti kerusakan ginjal,
2014).
terjadi komplikasi. Tanda yang umum ialah sesak nafas pada waktu
kerja keras. Ini menunjukkan bahwa otot jantung itu sudah turut
apapun selain tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan
klinis timbul :
1. Nyeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan
glomerulus
tekanan kapiler
e. Komplikasi
berikut :
1. Jantung
2. Otak
lebih besar.
3. Ginjal
4. Mata
(Yahya, 2005).
f. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
cara diet rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari
alcohol.
d. Makan K dan Ca yang cukup dari diet
mg)/ hari) dengan cara konsumsi diet tinggi buah dan sayur
e. Menghindari merokok
f. Penurunan stress
(pfizerpeduli.com)
2. Pengobatan Farmakologi
1. Diuretic (Hidroklorotiazid)
Mengeluarkan cairan tubuh sehingga volume cairan
hipoglikemia
dapat dikendalikan seperti jenis kelamin, umur, genetik, ras dan faktor
sama (common underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor
risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi (Fitriayani
2. Kepatuhan Diet
a. Pengertian
dua yaitu kepatuhan penuh (total compliance) dimana pada kondisi ini
penderita yang tidak patuh (non compliance) dimana pada keadaan ini
a. Faktor Internal
1) Umur
2) Jenis kelamin
pada pria, karena wanita lebih patuh dan peduli pada aturan
yang ada.
3) Kesehatan
Merupakan suatu kondisi dimana seseorang dalam
anjuran.
4) Kepribadian
untuk dirinya.
b. Faktor Eksternal
1) Pengalaman
Merupakan salah satu faktor dalam diri manusia yang
sesuatu dari segala hal dari pada mereka yang sama sekali
2) Lingkungan
yang seharusnya.
3) Fasilitas Kesehatan
3. Pengetahuan
a. Pengertian
akan semakin baik. Akan tetapi pengetahuan yang baik tidak disertai
dengan sikap maka pengetahuan itu tidak akan berarti (Wahyuni &
Susilowati, 2018a)
a) Pendidikan
b) Minat
menambah pengetahuan.
c) Intelegensi
a) Media Masa
b) Pengalaman
pengetahuan seseorang.
c) Sosial Budaya
d) Lingkungan
seseorang.
e) Penyuluhan
c. Tingkat pengetahuan
menjadi 6 yaitu :
1. Tahu (Know)
telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini adalah merupakan tingkat
2. Memahami (Comprehension)
3. Aplikasi (Application)
(Analysis)
4. Sintesis (Synthesis)
5. Evaluasi (Evaluation)
pengetahuan yaitu :
kata lain yang lebih dikenal “trial and eror”. Cara ini
b) Secara Kebetulan
saja.
i) Induksi
indra.
j) Deduksi
Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari
dewasa ini lebih sistematis, logis, ilmiah. Cara ini disebut metode
(research methodology).
g. Pengukuran Pengetahuan
ganda juga dapat dibuat dalam bentuk check list. Jawaban setuju di
beri skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Hasil jawaban responden
f
Rumus : P= X 100%
N
Keterangan :
P : Persentase
4. Motivasi
a. Pengertian
mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti
diri seseorang. Oleh karena itu, motivasi paling kuat ada dalam diri
b. Pembagian motivasi
1) Motivasi Internal
dasar, yaitu :
a) Kebutuhan (need)
b) Harapan (Expectancy)
infeksi.
c) Minat
2) Motivasi eksternal
melanggar.
a. Dorongan
b. Lingkungan
posyandu.
c. Imbalan
akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan daya tarik dari hasil
merubah perilaku.
d. Tujuan Motivasi
akan dicapai. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau akan tercapai,
dilakukan.
f. Fungsi Motivasi
dikerjakan.
Afniwati. (2019). Hubungan Antara Pola Makan Dan Kebiasaan Berolahraga Dengan
Anggraeni, N., & Nasution, johani dewita. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan
Darmarani, A., Darwis, H., & Mato, R. (2020). Hubungan Pengetahuan Dengan
Fatmawati, B. R., & Suprayitna, M. (2021). Self efficacy dan perilaku sehat dalam
Fitriayani, Y., & Wuni, C. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
449–458.
Hanum, S., Puetri, N. R., Pengetahuan, H. A., Dukungan, D. A. N., Dengan, K.,
Minum, K., Pada, O., Di, H., Peukan, P., Kabupaten, B., & Besar, A. (2019).
10(1), 30–35.
Risnawati, R. (2020). Hubungan Pola Makan, Tingkat Stres dan Perilaku Olahraga
Siswanto, Y., Widyawati, S. A., Wijaya, A. A., & Dewi, B. (2020). Hipertensi pada
Frilasari , *** Indah Rachma Dewi Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Wahyuni, W., & Susilowati, T. (2018a). Hubungan Pengetahuan, Pola Makan Dan
https://doi.org/10.30787/gaster.v16i1.243
Kesehatan. https://doi.org/10.30787/gaster.v16i1.243
Afniwati. (2019). Hubungan Antara Pola Makan Dan Kebiasaan Berolahraga Dengan
Anggraeni, N., & Nasution, johani dewita. (2019). Hubungan Pengetahuan Dan
Darmarani, A., Darwis, H., & Mato, R. (2020). Hubungan Pengetahuan Dengan
Fitriayani, Y., & Wuni, C. (2020). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
449–458.
Hanum, S., Puetri, N. R., Pengetahuan, H. A., Dukungan, D. A. N., Dengan, K.,
Minum, K., Pada, O., Di, H., Peukan, P., Kabupaten, B., & Besar, A. (2019).
10(1), 30–35.
Siswanto, Y., Widyawati, S. A., Wijaya, A. A., & Dewi, B. (2020). Hipertensi pada
Frilasari , *** Indah Rachma Dewi Akper Bina Sehat PPNI Mojokerto.
Wahyuni, W., & Susilowati, T. (2018a). Hubungan Pengetahuan, Pola Makan Dan
https://doi.org/10.30787/gaster.v16i1.243
Kesehatan. https://doi.org/10.30787/gaster.v16i1.243