PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
hipertensi harusnya bisa berobat dan melakukan kontrol secara rutin ke rumah sakit
setiap 1 bulan dan mendapatkan dukungan keluarga atau orang terdekatnya
(Depkes, 2014). Check up secara rutin dapat menekan komplikasi yang
menyebabkan kematian serta pendidikan kesehatan sangat penting untuk mencegah
hipertensi.
Penderita hipertensi merupakan salah satu pasien dengan kriteria pasien yang
harus diberi konseling.Hipertensi merupakan penyakit dengan perawatan yang
lama. Jika hipertensi tidak diketahui dan dirawat akan mengakibatkan kematian
karena payah jantung, infarkmiocard, stroke, atau gagal ginjal. Oleh sebab itu
pemeriksaan darah secara teratur memiliki arti penting dalam pengobatan hipertensi
(Onzenoort, et al., 2010).
Indonesia sendiri kesadaran untuk melakukan pencegahan hipertensi,
kekambuhan dan komplikasi dari hipertensi masih sangat rendah (Notoadmojo,
2012).Rendahnya kesadaran keluarga untuk memeriksakan tekanan darahnya secara
rutin dan memiliki pola makan yang tidak sehat serta kurangnya olah raga
merupakan pemicu terjadinya peningkatan kasus hipertensi (Hamid, 2013).
Berdasarkan studi yang telah dilakukan pada tanggal 07 Januari 2020
didapatkan data dari Posyandu Lansia Temindung Permai, dalam 3 bulan terakhir
September sampai dengan Desember dengan jumlah 287 jiwa pada usia >45 tahun.
Dari 287 jiwa terdapat 70 jiwa atau sekitar 24% penderita hipertensi yang menjalani
pengobatan (patuh dalam pengobatan).Untuk dukungan keluar penderita hipertensi
yang didapat sebanyak 28 jiwa atau sekitar 10%.Sedangkan 189 atau sekitar 66%
tidak masuk kriteria inklusi dan tidak melakukan pengobatan secara
rutin.Rendahnya dukungan keluarga pada penderita hipertensi menunjukan bahwa
kurangnya pengawasan dalam keluarga karena sibuk dengan pekerjaan dan
menganggap bahwa pasien mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan kurangnya
pemahaman untuk mengontrol tekanan darah karena sibuk dalam pekerjaan dan
aktivitas sehari-hari.Ketidakpatuhan timbul karena berbagai alasan seperti tidak
merasakan adanya keluhan kembali atau merasa sehat, lupamengingat waktu
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan pengetahuan, pendidikan serta dukungan
keluarga terhadap kepatuhan berobat pasien hipertensi primer di posyandu
lansia Gelatik di Temindung Permai Samarinda.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi pengetahuan keluarga pasien hipertensi primer di
posyandu lansia Gelatik di Temindung Permai Samarinda
b. Mengidentifikasi pendidikan keluarga pasien hipertensi primer di
posyandu lansia Gelatik di Temindung Permai Samarinda
c. Mengidentifikasi dukungan keluarga pasien hipertensi primer di
posyandu lansia Gelatik di Temindung Permai Samarinda.
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Peneliti bisa mendapatkan pengalaman lapangan dalam penelitian yang
berhubungan dengan pengetahuan, pendidikan serta dukungan keluarga
terhadap kepatuhan berobat pasien hipertensi primer di posyandu lansia
Gelatik di Temindung Permai Samarinda.
4. Bagi Responden
Sebagai bahan masukan bagi responden agar bisa merespon dan
bertindak yang positif dalam kepatuhan berobat penderita hipertensi.