Anda di halaman 1dari 11

UPAYA HUMAS POLDA KALTIM DALAM

MEMBANGUN CITRA POSITIF DI KOTA


BALIKPAPAN PADA TAHUN 2022

Ariffanjaya Wicaksono
NIM. 1902056121

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
TAHUN
2023
Latar Belakang
Kepolisian merupakan salah satu institusi pemerintah yang bertugas melindungi dan
melayani masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 Pasal 2 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia, kepolisian adalah fungsi pemerintahan yang
bertanggung jawab dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan hukum, memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat (Nisak, 2018)

Keberhasilan sebuah organisasi dipengaruhi oleh citra positif yang mereka miliki. Perusahaan atau
lembaga bertanggung jawab untuk membangun citra mereka di mata masyarakat luas guna
menciptakan tingkat kepercayaan yang tinggi di kalangan publik. Citra sebuah lembaga atau
organisasi dapat terwujud dengan cara memberikan informasi yang cepat, jelas, dan akurat
kepada publik. Hal ini bertujuan agar informasi tersebut dapat dipercaya dan mudah dipahami
oleh masyarakat. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan, tidak selalu ada citra yang positif,
karena terkadang mereka menghadapi pasang surut yang dipengaruhi oleh krisis opini publik yang
berdampak negatif pada citra organisasi tersebut. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang diterima oleh individu. Citra merupakan kesan yang dimiliki seseorang berdasarkan
pengetahuan dan pemahamannya terhadap fakta atau kenyataan. Dengan kata lain, citra
merupakan kesan yang terbentuk dalam pikiran masyarakat berdasarkan pesan yang diterima, dan
media yang digunakan untuk menyampaikan pesan tersebut menentukan apakah pesan berhasil
diterima atau tidak oleh publik
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

• Bagaimana upaya Tujuan dari penelitian


Humas Polda Kaltim ini adalah untuk
dalam meningkatkan mengetahui upaya
citra positif Polda peningkatan citra positif
Kaltim di Kota di lingkungan Polda
Balikpapan tahun Kaltim pada tahun 2022
2022?
Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat Citra Positif


Kepolisian di Instansi maupun di Masyarakat
Upaya Humas Polda Kaltim dalam

KERANGKA
meningkatkan citra positif Polda Kaltim di
Kota Balikpapan tahun 2022

PIKIR Bagaimana Upaya Humas Polda Kaltim


dalam meningkatkan citra positif Polda
Kaltim di Kota Balikpapan tahun 2022 ?

Teori

Komunikasi Masa Laswell (1960)


Who Say What In Which To Whom
Channel

Effect

Metode Penelitian

Deskriptip Kualitatif Dengan Tehnik Analisis Data


Miles Huberman ( 2014)

Hasil Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan
METODE PENELITIAN

Tempat, waktu Penelitian Polda Kalimantan Timur

Sumber Data Key Informan

No. Nama Pangkat Masa Tugas Jabatan


1. Sutopo Wijaya. Bripka 17 Tahun di Kepolisian Ps. Pamin 3 Subbagrenmin
2 Tahun di Subbagrenmin Ditbinmas Ditbinmas Polda Kaltim
2. Yuda Kusuma Bripka 17 Tahun di Kepolisian PS. Paurren SPKT
10 Tahun di Paurren SPKT
3. Riska Yudianto. Brigpol 20 Tahun di Kepolisian Bamin Pemanalis Subbid
17 Tahun di Subbid Multimedia Multimedia Bidhumas Polda
Bidhumas Kaltim

Fokus dari penelitian ini adalah Humas Polda Kaltim dan jajarannya dalam upaya
membangun citra positif di Kota Balikpapan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada halaman 53-55 dapat dilihat bahwa “who” atau siapa yang
Who
dimaksud adalah orang orang yang berkepentingan dan ditunjuk
untuk menyampaikan informasi terkait hal-hal yang diperlukan
dalam transparansi media

Pada halaman 55-57 dapat dilihat bahwa Pesan Positif yang


diterima menciptakan pesan-pesan yang mendukung citra positif
What
kepolisian, seperti kegiatan pencegahan kriminalitas, penegakan
hukum yang adil, respons cepat terhadap kejadian darurat,
partisipasi dalam kegiatan sosial, dan berbagai inisiatif positif
lainnya

Pada halaman 57-58 dapat dilihat bahwa Humas Polda


menggunakan media massa seperti surat kabar, televisi, radio, dan
Communication media online untuk menyampaikan berita positif, informasi
Channel kepolisian, dan keberhasilan operasi kepada masyarakat. Juga
menggunakan Sosial Media, Platform seperti Facebook, Twitter,
Instagram, dan YouTube digunakan untuk berinteraksi langsung
dengan masyarakat, menyebarkan informasi, dan mengunggah
konten visual yang menarik. Konferensi Pers untuk kegiatan publik
Lanjutan hasil dan pembahasan ……………….
Pada halaman 53-55 dapat dilihat bahwa “to whom” Pesan-pesan
To Whom positif disampaikan kepada warga lokal dan masyarakat umum
untuk membangun kepercayaan dan menghilangkan persepsi
negatif terhadap polisi. Media, Informasi disampaikan kepada
media sebagai perantara untuk mencapai audiens yang lebih luas.
Pemangku Kepentingan (Stakeholders), pesan juga ditujukan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam operasi
kepolisian, seperti pemerintah, LSM, dan lembaga lainnya

Pada halaman 60-61 dapat dilihat bahwa effect atau dampak


membangun citra positif dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap kepolisian dan kerjasama dalam menjaga
keamanan dan ketertiban. Dukungan Masyarakat, citra positif dapat
Effect memperoleh dukungan masyarakat untuk program-program
kepolisian dan inisiatif pencegahan kejahatan. Pengurangan
Kecurigaan Masyarakat akan lebih mudah melaporkan kejadian atau
informasi yang penting jika mereka merasa percaya dan nyaman
dengan polisi. Peningkatan Keterlibatan, masyarakat mungkin lebih
terlibat dalam program-program pencegahan dan partisipasi
komunitas
KESIMPULAN

1. Who (Siapa), dalam penelitian ini yang melakukan kegiatan


Humas untuk membangun citra positif antara lain Humas
Polda yang mana Tim atau unit Hubungan Masyarakat dari
Kepolisian Daerah yang bertanggung jawab untuk
merancang, melaksanakan, dan mengawasi komunikasi
antara kepolisian dan masyarakat.
2. What (Apa), yaitu pesan Positif diterima menciptakan
pesan-pesan yang mendukung citra positif kepolisian,
seperti kegiatan pencegahan kriminalitas, penegakan
hukum yang adil, respons cepat terhadap kejadian darurat,
partisipasi dalam kegiatan sosial, dan berbagai inisiatif
positif lainnya
Lanjutan Kesimpulan ……………………….
3. Communication Channel (Saluran Komunikasi), dilakukan dengan media Massa,
seperti surat kabar, televisi, radio, dan media online lalu sosial Media seperti
Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube dan konferensi Pers menjelaskan
berbagai hal kepada media dan masyarakat sekaligus.
4. To Whom (Kepada Siapa), upaya yang dilakukan untuk masyarakat Umum agar
pesan positif dapat disampaikan kepada warga lokal dan masyarakat umum.
Juga kepada media dengan menyampaikan ke media sebagai perantara untuk
mencapai audiens yang lebih luas.
5. Effect (Dampak), hasil yang didapatkan sebagai upaya membangun citra positif
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dan
kerjasama dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Naiknya dukungan
Masyarakat karena dengan citra positif dapat memperoleh dukungan
masyarakat untuk program-program kepolisian dan inisiatif pencegahan
kejahatan. Juga pengurangan kecurigaan masyarakat akan lebih mudah
melaporkan kejadian atau informasi yang penting jika mereka merasa percaya
dan nyaman dengan polisi. Lalu terjadinya peningkatan keterlibatan masyarakat
yang lebih terlibat dalam program-program pencegahan dan partisipasi
komunitas
Saran

Humas Polda perlu mengedepankan transparansi dalam segala


aspek kerja kepolisian. Informasi tentang tindakan polisi,
perkembangan kasus, dan inisiatif yang diambil harus
disampaikan secara jelas dan terbuka kepada publik. Ini akan
mengurangi spekulasi negatif dan membangun kepercayaan.
Humas Polda juga perlu membangun komunikasi yang baik
dengan masyarakat. Humas Polda harus aktif dalam merespons
pertanyaan, masukan, dan keluhan masyarakat. Penggunaan
media sosial, situs web resmi, dan forum diskusi publik dapat
membantu dalam memfasilitasi komunikasi dua arah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai