Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field work research)

dengan metode deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menggambarkan

karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi di

masyarakat. Dalam hal ini untuk menegtahui pengaruh faktor budaya, sosial,

pribadi dan psikologis serta untuk mengetahui pandangan Islam terhadap

perilaku konsumtif yang terjadi di kalangan mahasiswi. Penelitian ini

rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2018/2019.

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitian dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang di tentukan. Jadi, populasi berhubungan

dengan data bukan faktor manusianya. Kalau setiap manusia memberikan

suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan

banyaknya manusia.1 Dalam hal ini populasi yang menjadi objek penelitian

adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi dan

Perbankan Syari’ah di IAIN SAMARINDA, adapun jumlah populasi dari

angkatan 2015-2016 yang diteliti sebanyak 100 mahasiswi.

Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosia dan Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT


1

Bumi Aksara, 2009), h.116.

38.
Sampel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu.2 Teknik yang digunakan adalah teknik

Proportonate Stratified Random Sampling, merupakan teknik pengambilan

sampel yang dilakukan apabila sifat atau unsur dalam populsi tidak homogen

dan bestrata secara proporsional.3 Dengan rumus dimana4 :

N
n= 2
1+ Ne
Keterangan: n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolerir (e= 0,1)

C. Teknik pengumpulan data (brapa sampelnya?) apa data primernya?

Sekunder?

Pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting dalam

melakukan penelitian. Data primer adalah data yang sangat diperlakukan

dalam melakukan penelitian atau istilah lain data yang utama. Sedangkan,

data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk.

Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang

sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan. Contohnya seperti

jurnal, skripsi, tesis, buku, majalah, perpustakaan yang ada di Samarinda dan

perpustakaan di IAIN Samarinda. Berikut adalah beberapa teknik

pengumpulan data yang akan digunakan, diantaranya:

2
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian ... , h.119.
3
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Data dan Analisis Data Sekunder,
(Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa, 2016), h.78.
4
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2012), h.68.

39.
1. Dokumentasi (dokumentasi apa yang dipakai?)

Dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan

tertulis arsip. Termasuk juga buku tentang teori, pendapat, dalil atau

hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Teknik ini berfungsi untuk menghimpun secara selektif bahan-bahan

yang diperlukan dalam kerangka atau landasan teori.5

2. Angket (disebarkan kepada siapa?)

Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada

orang lin dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut

bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan. Penelitian ini

bersifat angket tertutup, maksudnya angket yang disajikan dengan

serangkaian alternatif. Sedangkan responden cukup memberi tanda

silang, melingkar, ataupun centang (sesuai permintaan) pada jawaban

yang dianggapnya sesuai dengan keadaan dirinya.

Adapun skala pengukuran yang dipai penelitian adalah skala

(Scale) atau yang lebih dikenal dengan skala Likert, yang

menggunakan lima alternatif perpjenjangan dari kondisi yang sangat

favourable (sangat mendukung) hingga yang unfavourable (sangat

tidak mendukung),6 misalnya menggunakan metode sebagai berikut

serta diberi skor angka:

5
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian..., h.191.
6
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama,
2009), h.100-101.

40.
Tabel 3.1

Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S 4
Kurang Setuju (KS) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman serta memperjelas maksud yang

berkaitan dengan penelitian ini, penelitian mengemukakan beberapa

penjelasan atau gambaran yang dianggap perlu menyamakan persepsi atas

pemahaman antara pembaca dan penulisan judul yang diangkat, yaitu:

a. Perilaku konsumen, adalah proses yang dilalui seseorang dalam

mencari, membeli menggunakan, mengevaluasi dan bertindak pasca

konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi

kebutuhannya.7

b. Perilaku konsumtif adalah perilaku dimana timbulnya keinginan untuk

membeli barang yang kurang perlukan untuk memenuhi kepuasan

pribadi. Dalam psikologi istilah compulsive buying disorder orang yang

terjebak didalamnya tidak bisa membedakan mana kebutuhan dan

keinginan.

7
Ristiyanti Prasetijo dan J.O.I Ihalauw, Perilaku Konsumen, (Yogyakarta:ANDI,2005), h.20.

41.
c. Faktor kebudayaan adalah faktor penentuan keinginan dan perilaku

seseorang, terutama dalam perilaku pengambilan keputusan dan

perilaku pembelian.

d. Faktor sosial adalah perilaku yang dapat dilihat bahwa individu pada

dasarnya sangat mendapatkan pengaruh dari orang-orang di sekitar saat

membeli suatu barang, diantaranya keluarga serta eranan dan status

sosial konsumen.

e. Faktor pribadi adalah gaya hidup yang sangat berkaitan dengan

perkembangan zaman dan teknologi, semakin canggih dan majunya

teknologi sering berdampak dengan gaya hidup yang dijalani. Dalam

arti lain , gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif negati bagi

yang menjalaninya. Gaya hidup secara umum dapat diartikan dengan

bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting

oran pertimbangkan pada lingkungan (minat) dan apa yang orang

pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini).

f. Faktor psikologi adalah sebagai bagian dari pengaruh lingkunga dimana

ia tinggal dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh

di masa lampau atau antisipasinya pada waktu yang akan datang.

g. Mahasiswi adalah sebutan bagi orang yang sedang menempuh

pendidikan tinggi disebuah perguruan tinggi, yang terdiri dari

akademik, sekolh tinggi dan yang paling umum adalah Universitas.8

8
Wikipedia, “pengertian mahasiswa”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Mahasiswa..
Diakses 21 Oktober 2019.

42.
E. Variabel dan Indikator Pengumpulan Data

a. Variabel Bebas Independen (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat. Jadi dalam konsep variabel

bebas, ditemukan bahwa variabel ini menjadi sebab hadirnya atau timbulnya

variabel lain.

b.Variabel Terikat Dependent (Y)

Variabel Terikat merupakan variabel yang di pengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Tabel 3.1
Indikator penelitian

Variabel Indikator

Perilaku konsumtif (y) 1. Kebutuhan dan Keinginan


2. Pengambilan Keputusan
3. Membandingkan Produk

Faktor Budaya (X1) 1. Budaya


2. Sub-budaya
3. Kelas sosial

Faktor Sosial (X2) 1. Kelompok


2. Keluarga
3. Peran dan Status

Faktor Pribadi (X3) 1. Usia


2. Gaya Hidup
3. Pribadi dan Konsep Diri

Faktor Psikologis (X4) 1. Motivasi


2. Persepsi
3. Pembelajaran

43.
F. Uji Instrumen Data

1. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Pengertian valid atau tidaknya suatu ukur tergantung kemamuan alat

tersebut untuk mengukur obejek yang di ukur dengan cermat dan tepat.

Dua hal yang harus di perhatikan dalam validitas instrument, yaitu

ketepatan dan kecermatan.

44.
Keputusan pada sebuah butir pertanyaan dapat dianggap valid yaitu

dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Jika koefisien product moment melebihi 0,3

b. Jika koefisien korelasi product moment >r-tabel

(α ; n−2 ¿ n= jumlah sampel

c. Nilai Sig.≤ a

Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

dengan menggunakan rumussebagai berikut:

r =n ∑ xy−¿ ¿ ¿

Uji dilakukan untuk mengetahui validitas butir-butir pertanyaan.

Uji inipadaSPSS 18 dapat dilihat pada kolom corrected item-total

correlation yang merupakan nilair hitung padamasing – masing

pertanyaan.apabila r hitung berada di bawah 0,05 berarti valid.9

2. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas dilakukan untuk megetahui konsistensi hasil

pengukuran variabel. Suatu instrument dikatakan reabel apabila

memiliki nilai Cronback alpha lebih dari 0,60.10

Dengan rumus sebagai berikut :

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,(Semarang: Badan


9

Penerbit Undip), h.45.


10
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis,. …. , h.41

45.
[
∑σ
]
2
k
r⌈ ⌉ 1− 2 b
(k−1) σt

Keterangan :

r = koefisien reliability instrument (cronbachalfa)

k = banyaknya butiran pertanyaan

∑ σ 2b=¿ total varians butir


2
σ t =¿ total varians11

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui

antara variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Agar data yang diolah

dapat berguna, maka data tersebut diproses terlebih dahulu sebagai bahan

dalam pengambilan sebuah keputusan.

Analisis kuantitatif adalah analisis data yang menggunakan data

berbentuk angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran. Teknik

analisis ini dilakukan terhadap data yang didapatkan dari hasil jawaban

kuesioner dari para responden dan dianalisis menggunakan teknik statistik.

Data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan

menggunakan tabel-tabel tertentu untuk memudahkan dalam menganalisis

data dalam pengolahannya.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik (classical assumptions) adalah uji statistic untuk

mengukur sejauh mana sebuah model regresi dapat disebut sebagai

11
V Wiratna Sujarwerbi, Statistik Untuk Bisnis & Ekonomi, (Yogyakarta : Pustaka Baru,
2015), h.110.

46.
model yang baik. Model regresi disebut sebagai model yang baik jika

model tersebut memenuhi asumsi-asumsi klasik yaitu normalitas,

multikolinieritas, heteroskedastisitas, linearitas dan autokorelasi.

Dalam hal ini menggunakan statistik parametrik dengan

menggunakan pendekatan gambar (subjektif dan angka (objektif).

Pengujian yang dipakai dalam statistik parametrik adalah uji

hubungan (korelasi bivariate) dan uji pengaruh.12

a. Uji Normalitas

1) Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang di

sajikan untuk analisis lebih lanjut berdasarkan distribusi normal

atau tidak. Untuk pengujian normalitas data, dalam penelitian ini

hanya dideteksi melalui analisis grafik yang dihasilkan melalui

perhitungan regresi SPSS.

Cara mendeteksi yaitu sudah dengan menggunakan histogram

regression residual yag sudah di standarkan sertamenggunakan

analisis kai kuadrat( X 2) dan kolmogrov-smirnov. Kurva nilai

residual terstandardidasi dikatakan meyebar dengan normal

apabila:

- Nilai kolomgrov-smirnov Z ≤ Z table; atau

- Nilai asymp, sig . ¿-tailed)¿ α

b. Uji Multikolinieritas
12
V Wiratna Sujarweni, Statistik Untuk …, h.3

47.
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.

Dalam regresi yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel bebas.

Uji multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance dan lawannya,

dan variance inflation factor(VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari

0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpilkan tidak

terjadi multikolinieritas pada data yang akan diolah.

Untuk pengambilan keputusan dalam menentukan aada atau

tidaknya multikolinieritas yaitu dengan kriteria sebagai berikut :

a) Jika nilai VIF > 10 atau jika nilai tolerance < 0,1 maka ada

multikolinieritas dalam model regresi.

b) Jika nilai VIF < 10 atau jika nilai tolerance >0,1 maka tidak

ada multikolinieritas dalam model regresii.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dan residual satu pengamatan

dengan pengamatan yang lain tetap maka disebut homoskedastisitas

dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas, ada atau tidaknya

pola yang terjadi pada nilai residu model, metode yang dapat

48.
digunakan seperti metode grafik park gleyser, barlet, dan rank

spearman.

Gejala heteroskedastisitas akan ditunjukkan oleh koefisien regresi

dari masing-masing variable independen terhadap nilai absolut

residunya (e), jika nilai probabitasnya > nilai alphanya (0,05). Maka

dapat dipastikan model tidak mengandung unsur heteroskedastisitas

atau t hitung≤ t table pada alpha 0,05.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujua untuk mengetahui apakah ada korelasi

antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut

waktu (time series) atau ruang (cros section).

Pengambilan keputusan pada asusmsi ini memerlukan dua nilai

yang diperoleh dari Table Durbin Wasron, yaitu nilai dL dan Du

untuk K= jumlah variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika DW

berada di antara nilai dU hingga (4-dU), berarti asumsi tidak terjadi

autokorelasi terpenuhi.

Tabel 3.2.
Tabel Keputusan

DW Kesimpulan

<dL Ada autokorelasi (+)

dL s.d4 Tanpa Kesimpulan

dU s.d.4−¿ Du Tidak ada autokorelasi

49.
4−¿ dU s.d. 4−¿ dL Tanpa Kesimpulan

>4−¿ dL Ada autokorelasi (-)

2. Uji Regresi Linear Berganda

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode analisis regresi linier

berganda. Penelitian ini menganalisis pengaruh antara variabel bebas

yaitu faktor budaya(X1), faktor sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor

psikologis (X4) dan terhadap perilaku konsumen (Y) pada mahasiswi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi dan Perbankan

Syari’ah di IAIN Samarinda. Persamaan regresi linier yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Rumus analisis linier berganda :

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4+e

Dimana :

X1 = Faktor budaya

X2 = Faktor sosial

X3 = Faktor pribadi

X4 = Faktor psikologis

Y = Perilaku Konsumen

b0 = Konstanta

b1-4 = Koefisien regresi X1-4

e = Standar Error

50.
b1b2b3b4 = Koefisien regresi

Untuk mendapat kan nilai a digunakan formula (Sugiyono 2005 :

284):

a = Y-b1X1-b2X2- b3X3-b4X4-b5X5……bnXn

Untuk mencari koefisien regresi digunakan rumus (Anto Dajan

2000:402)

( Σ XnY ) ( Σ X 1 )2−( Σ XnY ) ( Σ XnXn )


b=
( Σ X n 2) ( Σ X n2 ) −( Σ XnXn )

3. Uji t

Uji t digunakan untuk membuktikan apakah faktor sosial, faktor

budaya, faktor psikologis dan faktor pribadi secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap perilaku konsumtif mahasiswa Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam IAIN Samarinda. Untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat signifikan

atau tidak. Adapun level signifikan (a ) nya adalah sebesar 5%.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan t hitung dan t tabel :

a. Jika nilai t hitung >t tabel maka variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai t hitung <t tabel maka variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

51.
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan nilai signifikansi SPSS :

a. Jika nilai sig. < 0.05 maka variabel independen berpengaruh

signifikansi terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai sig. > 0.05 maka variabel independen tidak berpengaruh

signifikansi terhadap variabel dependen.

4. UJI F

Digunakan untuk mengetahui signifikan antara empat variabel

bebas (faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor

psikologis) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian busana

muslimah) secara bersama-sama sehingga dapat diketahui apakah

dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Adapun

pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis nihil dan alternatif

H 0: β 1=β 2=0 (artinya bahwa tingkat pengaruh terhadap

pembelian busana muslimah mahasiswi Jurusan Ekonomi

dan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Samarinda

H a : β 1 ≠ β 2 ≠ 0 (artinya bahwa tingkat pengaruh terhadap

pembelian busana muslimah mahasiswi Jurusan Ekonomi

52.
dan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Samarinda)

2) Menentukan level of signifikan (α =0,05 ¿

3) Kriteria pengujian

H 0 Diterima apabila F-hitung ≤ F -tabel

H 0 Ditolak apabila F-hitung ≥ F -tabel

4) Perhitungan nilai F

2
R (k −1)
F=
(1−R 2)(n−k )

Keterangan :

R = koefisien regresi linier berganda


2

K= banyaknya variabel

n= ukuran variabel

5) Kesimpulan

Dengan membandingkan F hitung dengan F table dapat

diketahui pengaruh terhadap pembelian busana muslimah

mahasiswi Jurusan Ekonomi dan Perbankan Syariah Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Samarinda.

5. Koefisien Determinasi

53.
Besarnya presentase semua variabel independen terhadap nilai

variabel dependen dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi (

R2). Besarnya koefisien determinasi dari 0 sampai dengan 1. Semakin

mendekati nolbesarnya koefisien determinasi suatu persamaan regresi,

maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap

nilai dependen.

Sebaliknya semakin mendekati satubesarnya koefisien

determinasi suatu persamaan regresi, maka semakin besar pula

pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen.

Dengan rumus :

SSR
R2 = ( Sugiyono : 2005: 264 )
Total SS

Dimana :

SSR : Sum of Squares Regression

Total SS : Total Sum of Squares

54.

Anda mungkin juga menyukai