Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KEGIATAN BELAJAR II PAPER METODE PENELITIAN SOSEK

Disusun Oleh: Manajemen 2

1. Anggar Septikasari 2. Annisa Yudhistia 3. Asep Bahtiar 4. Fajar Mufti Hakim

115040101111035 115040101111192 115040101111208 115040105111001

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

TUGAS KEGIATAN BELAJAR II Tabel 1. Kategori penelitian menurut pendekatan, purpose, dan observasi Pendekatan (Approach) Qualitative (Kualitatif) Quantitative (Kuantitatif) Kebutuhan/Tujaun (Purpose) Explaration (Eksplorasi) Description (Deskripsi) Explanatory (Eksplanatori) Metode Pengamatan

(Observation) Experiment Survey Field Research Unobtrusive Research Evaluation Research

TUGAS KEGIATAN BELAJAR 2

2.1. Definisikan masing-masing metode penelitian yang terdapat pada Tabel 1 di atas! 1. Qualitative (Kualitatif) Penelitian lapangan kualitatif merupakan salah satu metode penelitian yang menggunakan objek berupa peserta sosial yang meneliti perilaku dari peserta tersebut diantaranya : Kemampuan atau skill objek yang diamati Pengujian paradigma mayoritas penelitian lapang Penelitian kualitatif bersifat observatif dan dapat digunakan untuk analisis data kuantitatif. Survey data kualitatif dilakukan dengan cara kalkulasi presentase pekerja dalam suatu populasi, rata-rata pemasukan tanpa menggunakan angka (Babbie, 2007). Sedangkan menurut Abdulkadir (2004) Penelitian kualitatif merupakan alat untuk melihat sejauh mana suatu proses terjadi pada gejala sosial. Penelitian kualitatif pada umumnya menilai fakta atau gejala sosial yang diteliti tidak menggunakan angka, melainkan cukup menggunakan standar mutu atau kualitas yang dinyatakan dengan kata kata. 2. Quantitative (Kuantitatif) Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam (Babbie, 2007). Sedangkan menurut Musthofa (2004) penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menggunakan rancangan penelitian berdasarkan prosedur statistic atau dengan cara lain dari kuantifikasi untuk mengukur variabel penelitiannya.

3. Explaration (Eksplorasi) Penelitian eksplorasi berkaitan dengan penemuan sifat umum dari masalah dan variabel yang terkait(Tull,1993). Sedangkan menurut taufik (2009) penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi topik baru, menggambarkan fenomena sosial dan menjelaskan bagaimana terjadinya suatu fenomena sosial. 4. Description (Deskripsi) Penelitian deskriptif berfokus pada deskripsi yang tepat dari variabel-variabel dalam permasalahan. Studi profil konsumen, potensi pasar penelitian, studi produk rumah tangga, survei opini, analisis penjualan, penelitian media, dan kutipan harga adalah contoh penelitian deskriptif (Tull. 1993). Sedangkan menurut Suryabrata (1987) pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk pancadraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. 5. Experimental Research Penelitian dengan metode eksperimen menjelaskan bagaimana suatu bagian tertentu dari sebuah kelompok sosial bekerja, yang didorong atau dirangsang dengan sebuah alat percobaan (mengamati reaksi dari individu-individu yang ada pada suatu populasi dengan merekayasa atau menciptakan suatu stimulus atau rangsangan). Di dalam metode ini termasuk merancang atau membuat suatu kondisi yang terkontrol pada individu yang dijadikan obyek penelitian pada sebuah group percobaan sebagai rangsangan pada percobaan tersebut. Reaksi mereka dibandingkan dengan sekelompok individu lain (Baker, 1988). Sedangkan menurut Restaty (2002) eksperimen adalah metode peneltian yang ditujukan untuk meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu atau dua variabel pada satu atau lebih kelompok eksperimen, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi. 6. Survey research Penelitian metode survey dapat menjelaskan sikap dan perilaku dari sebuah populasi manusia yang diwakili oleh sampel individu- individu yang ada pada populasi tersebut. Untuk mengetahui perilaku sosial pada kelompok tersebut diberikan sekumpulan pertanyaan untuk dijawab oleh sampel-sampel individu yang telah dipilih (Baker 1988). Sedangkan menurut Daniel (2002) Survey adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu, atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan.

7. Field research Penelitian lapang memberikan pengertian bagaimana sebuah kelompok sosial seperti grup, organisasi, atau komunitas bekerja pada aturan mereka sendiri atau pada tata kehidupan mereka sendiri. Peneliti yang menggunakan metode ini biasanya terjun langsung ke dalam hari-hari kehidupan (keseharian) dari kelompok sosial tersebut, namun bukan untuk mengubah lingkungan itu dengan kehadirannya. Kemudian dengan hati-hati ia mengamati apa yang terjadi, membuat catatan pada hasil pengamatannya, dan mencoba memahami makna atau arti dari lingkungan sosial yang diteliti. Salah satu contohnya adalah studi atau penelitian antropologi (Baker, 1998). Sedangkan menurut Usaid (2009) Field research atau penelitian lapangan dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat ke-lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomenon dalam suatu keadaan alamiah atau in situ. Dan jelas terkait erat dengan pengamatan-berperan serta. Peneliti lapangan biasanya membuat catatan lapangan secara ekstensif yang kemudian di buatkan kodenya dan dianalisa dalam berbagai cara 8. Penelitian evaluasi Suatu proses yang menentukan apakah sebuah interfensi sosial dapat menghasilkan hasil yang diinginkan. Dimana interfensi sosial adalah sebuah aksi yang diambil dengan hubungan social untuk tujuan menghasilkan hasil yang diharapkan (Babbie, 2007). Beberapa metode dalam penelitian evaluasi meliputi survey dan eksperimen meliputi : Studi penilaian (needs assessment studies)

Adalah studi yang bertujuan untuk menentukan adanya dan besarnya masalah, yang terdapat pada suatu segmen masyarakat, seperti penduduk lanjut usia. Studi biaya dan keuntungan

Adalah studi yang menentukan apakah hasil dari suatu program dapat seimbang dengan beban yang dikeluarkan (financial dan lain-lain) Studi Pengawasan

Adalah studi yang menyediakan alur informasi yang kuat tentang sesuatu yang menarik, seperti informasi tentang criminal. Sedangkan menurut Utomo (2009) Penelitian evaluasi merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standar dan program yang telah ditetapkan. 9. Unobtrusive Research

Penelitian praktis merupakan sebuah metode pembelajaran perilaku sosial yang tanpa mempengaruhi perilaku sosial tersebut. Dalam hal ini penelitian praktis dapat berupa penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif (Babbie, 2007).

2.2. Identifikasi karakteristik dari setiap metode penelitian tersebut! 1. Qualitative (Kualitatif) Menurut Babbie (2007) Karakteristik penelitian lapangan kualitatif diantaranya: a. topik yang sesuai untuk penelitian kualitatif : Praktek : perilaku peserta seperti berbicara, maupun membaca buku Episode : berbagai kejadian, seperti perceraian, kriminalitas, maupun penyakit Pertemuan : interaksi 1 orang atau lebih dan saling berinteraksi Peran : interaksi orang dalam hal perilaku baik berupa peran keluarga, pekerjaan, maupun etnik kelompok Hubungan : tingkah laku secara berpasangan yang sesuai, sebagai contoh hubungan antara anak dan ibu Kelompok : dapat berupa kelompok kecil, seperti persahabatan, tim atlit, maupun grup pekerja Organisasi : organisasi formal, seperti rumah sakit maupun sekolah Perkampungan : skala social seperti pedesaan, kumpulan social dalam suatu Negara yang sulit untuk dipelajari Dunia social : dengan dua topic dengan batasan dan populasi Gaya hidup : bagaimana jumlah masyarakat yang hidup dalam suatu kelas tertentu

b. kekuatan dan kelemahan metode penelitian lapangan kualitatif Kekuatan

1. Efektif untuk pembelajaran dalam nuansa sikap dan perilaku dan untuk pengujian proses social sepanjang waktu. 2. Fleksibel. Sebab kita dapat merancang penelitian lapang dalam segala waktu. Selain itu kita harus mempersiapkan dan mengikutsertakan peristiwa yang sedang terjadi untuk diteliti lebih lanjut menggunakan teknik survey dan pengujian 3. Tergolong murah, sebab tidak membutuhkan biaya yang besar. Sebab hanya membutuhkan modal berupa peralatan tulis, sebagai sarana wawancara nantinya. Sebagai contoh, dalam penelitian lapangan kualitatif memerlukan peserta dalam jumlah yang besar sebagai objek penelitian. Kelemahan

1. Tidak cocok dibawa pada deskripsi statistik populasi dalam jumlah besar.

2. Kebenaran dalam hal penelitian lapangan kualitatif masih belum akurat, sebab hanya menampilkan data secara deskriptif. Tanpa pmenggunakan angka maupun perhitungan. 3. Dalam kasus yang berhubungan dengan kebenaran dan hal yang dapat dipercaya. Kebenaran tersebut focus pada ukuran yang dapat dinilai secara actual terhadap sesuatu. Suatu hal yang dapat dipercaya yang di tangani oleh pelaku penelitian kualitatif yang berbeda merupakan hal yang harus dipertanggungjawabkan. Apabila kita membuat ukuran dari objek penelitian yang sama, dengan pembenaran yang sama pula, maka hal ini dapat menyebabkan penelitian kita menjadi terhambat. Tanpa adanya pembanding lain. 2. Quantitative (Kuantitatif) Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif(Babbie, 2007). 3. Penelitian Praktis (Unobtrusive Research) Dalam hal ini menurut Babbie (2007) terdapat 3 metode tipe penelitian praktis, diantaranya adalah analisis isi, analisis data statistic yang telah ada, dan perbandingan dan penelitian terhadap sejarah. Analisis isi Analisis isi merupakan sebuah pembelajaran terhadap rekaman komunikasi seseorang. Sumber yang di dapatkan dari analisis tersebut semisalnya adalah buku, majalah, puisi, Koran, lagu, lukisan, pidato, surat, dan internet. Dalam hal ini analisis isi digunakan untuk menentukan kebiasaan utama di dalam kehidupan masyarakat modern. Seperti misalnya si peneliti memonitor atau mengawasi ribuan Koran lokal setiap bulannya agar dapat menelusuri kebiasaan local maupun regional di dalam ranah publik. Beberapa topik yang cocok di dalam analisis isi seperti misalnya adalah industri perfilman yang pada umumnya mempertayangkan mengenai masalah kekerasan. Manfaat terbesar di dalam analisis isi tersebutt adalah penelitian kita lebih ekonomis dalam artian penelitian kita dapat menghemat biaya dan waktu, sehingga penelitian tersebuta akan mudah di lakukan. Analisi isi ini juga tidak membutuhkan banyak persyaratan

penelitian, seperti misalnya analisis isi ini tidak membutuhkan peralatan special selama si peneliti dapat mengakses materi yang akan di teliti. Analisis isi juga dapat untuk mengoreksi kesalahan dari data penelitian. Jika si peneliti telah melakukan kesalahan di dalam melakukan survey atau eksperimen maka si peneliti tidak harus mengulangi penelitiannya lagi dari awal yang juga membutuhkan biaya dan waktu lagi. Dari hal tersebut dapat di simpulkan bahwa analisis isi mempunyai sebuah porsi pembelajaran yang lebih mudah untuk mengurangi dan mengoreksi data penelitian yang telah di lakukan. Manfaat yang ketiga dari analisis isi adalah dapat mengizinkan si peneliti untuk meneliti dengan waktu yang cukup lama. Pada akhirnya analisis isi mempunyai manfaat dari semua penelitian praktis yang dapat dikenal bahwa analisis isi itu jarang memberikan efek secara langsung terhadap subjek-subjek yang di telitinya. Kelemahan analisis isi yaitu analisis isi ini hanya terbatas pada pengujian rekaman komunikasi seperti halnya komunikasi secara oral, tertulis, maupun grafik. Analisis data statistik yang telah ada Metode ini merupakan cara yang paling khusus dan signifikan dikarenakan data statistic yang telah ada itu selalu di pertimbangkan pada akhir sumber data yang substansial. Jika si peneliti merencanakan survey perilaku politik maka si peneliti akan memerikasa dan menyediakan ata statistic yang di dapatkan dari pola voting atau data yang miripdan relevan terhadap kepenting kepentingan si peneliti. analsis data statistic yang telah ada itu perupakan sebuah metode penelitian praktis yang membutuhkan analisa terhadap data analisis penelitian dan merupakan sebuah metode yang paling signifikan dari ketiga metode yang di ulas dalam artikel ini. Perbandingan dan penelitian terhadap sejarah Metode ini lebih mengacu penggunaan terhadap sisi sejarah sosiologi, politik, dan ilmu alam. Metode ini membandingkan data yang di dapatkan daari pengalaman sejarah seperti misalanya, pernyatan karl marx mengenai fenomena kehidupan yang semua itu di dasarkan atas kepentingan ekonomi sehingga dalam hal ini ekonomi merupakan landasan utama dari kepentingan politik yang dapat menyebabkan era kapitalisme perbandingan dan penelitian terhadap sejarah merupakan sebuah metode penelitian praktis yang dilakukan dengan cara menganalisis data-data serta pengalaman masa-masa sejarah hingga dapat di bentuk sebuah argument baru yang merupakan refleksi dari pada pengalaman sejarah itu sendiri. 4. Explaration (Eksplorasi)

Penelitian eksplorasi menurut Tull (1993) dicirikan oleh tingkat fleksibilitas yang tinggi dan cenderung mengandalkan data sekunder, sampel kenyamanan atau persidangan, survei skala kecil atau percobaan sederhana, analisis kasus dan hasil evaluasi subjektif. 5. Description (Deskripsi) Pada Penelitian ini menurut Tull (1993) sumber informasi dapat digunakan dalam penelitian deskriptif, meskipun kebanyakan studi alam ini sangat bergantung pada sumber data sekunder dan penelitian survei. Sebagai contoh, studi tentang efektivitas iklan pada umumnya untuk mencoba untuk menemukan sejauh mana iklan menyebabkan penjualan atau perubahan sikap. Kita dapat menggunakan tiga jenis bukti untuk menarik kesimpulan tentang penyebab: (1) variasi bersamaan, (2) urutan kejadian, (3) tidak adanya faktor lain penyebab potensial. 6. Penelitian Experiment Karakteristik penelitian Eksperimen menurut Baker (1998) diantaranya: a. Sebuah percobaan / eksperimen didasari / berdasarkan pada manipulasi sebuah rancangan untuk menghasilkan sebuah respon atau tanggapan. Pada umumnya subjek yang menerima stimulus (kelompok yang diuji) dibandingkan dengan kelompok yang tidak menerima stimulus (kelompok kontrol). Untuk mengukur efek dari rangsangan/stimulus, dilakukan tes sebelum eksperimen (pretest) yang dibandingkan degan test yang diambil setelah eksperimen (posttest) untuk menentukan seberapa besar perubahan yang dihasilkan sebelum dan setelah eksperimen dilakukan. b. Diawali dengan sebuah teori, menyusun hipotesis yang kemudian dilanjutkan dengan percobaan/penelitian. c. Membuat suatu kondisi yang terkontrol pada kelompok yang dijadikan penelitian (menciptakan keadaan pada kondisi terkendali). d. Menemukan hubungan sebab-akibat dan pengauh faktor-faktor (stimulus yang diberikan) pada kondisi tertentu. 7. Penelitian Survey Karakteristik penelitian survey menurut Baker (1998) diantaranya: a. Sering digunakan untuk mendeskripsikan sikap dan perilaku individu dalam suatu kelompok sosial, menjelaskan hubungan antara hipotesis(dugaan sementara) dengan teori yang sudah ada, mengevaluasi suatu program atau sebuah institusi, atau untuk mempelajari dan mengamati masalah ataupun fenomena sosial. b. Data survei dapat dikumpulkan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun sistematis yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti, atau bisa

disebut juga kuisioner. Pertanyaan-pertanyaan yang tedapat pada kuisioner harus kritis, jelas, mengena dan tidak ambigu, sehingga nantinya jawaban yang keluar dari respondens dapat menjadi data yang selanjutnya akan digunakan untuk menjawab atau menyelesaikan permasalahan pada suatu penelitian. Dapat juga dilakukan wawancara langsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.

8. Field Research Karakteristik Field Research menurut Baker (1988) diantaranya: 1. Field research mencoba untuk memberikan pengertian bagaimana sebuah kelompok sosial seperti grup, organisasi, atau komunitas bekerja pada tata kehidupan mereka sendiri. 2. Dalam field research peneliti harus terjun atau terlibat langsung secara intensif pada lingkungan tempat penelitian mereka, namun harus tetap sadar terhadap tempat-tempat atau situasi khusus/penting yang menguntungkan di mana mereka bisa mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Mereka harus mencoba untuk tidak mempunyai pengaruh kuat di lingkungan tersebut, tidak menonjolkan diri. 9. Evaluation Research Terdapat tiga tipe disain penelitian yang sesuai dengan penelitian evaluasi antara lain: Desain Eksperimental (Experimental Design)

Desain eksperimen adalah suatu rancangan penelitian dengan setiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara factual. Desain Kuasi-Eksperimental (Quasi-Experimantal Design)

Adalah desain penelitian yang tidak mengambil subjek secara acak dari populasi, tetapi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok yang utuh untuk diberi perlakuan. Pada kuasi eksperimental desain, sampelnya tidak diambil secara acak, sehingga kelemahannya adalah tidak dapat sepenuhnya mengontrol variable-variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Terdapat beberapa bentuk desain kuasi-eksperimental, yaitu: 1. Time Series Design, dengann ciri ciri: tidak ada kelompok control diberikan pretest sampai empat kali untuk melihat kelompok telah stabil dan konsisten

sebelum diberi perlakuan 2. Non-Equivalent Control Group Design, dengan ciri-ciri:

ada kelompok eksperimen dan kelompok control subjek penelitian diambil tidak secara acak dari populasi, tetapi diambil seluruh subjek

dari kelompok yang telah terbentuk secara alami Evaluasi Kualitatif (Qualitative Evaluations) Sebagian besar metode evaliuasi kuantitatif tidak terlalu struktural dan lebih kualitatif. Terkadang, metode evaluasi kuantitatif dapat menghasilkan hasil kualitatif yang tidak terduga. Dalam program lain, penelitian evaluasi yang paling efektif adalah mengkombinasikan antara komponen kualitatif dan kuantitatif. Membuat komparasi statistic sangat berguna sehingga dapat memperdalam pengertian tentang hasil observasi dari proses produksi atau mencegah.

2.3. Jelaskan keterkaitan diantara metode penelitian tersebut! Metode survey dan eksperimen yang menggunakan pendekatan kualitatif biasanya digunakan pada penelitian sosial ekonomi (manajemen dan bisnis). Karena pada penelitian bidang sosial ekonomi yang menggunakan metode survey atau eksperimen, data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka. (Danim,2002). Metode survey dapat digunakan untuk mencapai penelitian deskripsi dan eksplanatori. Tujuan penelitian deskripsi adalah untuk mendapatkan data yang sebenarnya dan menyajikan gambaran yang lengkap mengenai setting social. Sedangkan tujuan penelitian eksplanatori adalah untuk menjelaskan bagaimana sebuah fenomena sosial (Abdulkadir,2004), yang keduanya dapat dicapai dengan menggunakan metode survey. Dimana metode survey itu adalah pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah atau lokasi tertentu. Ada beberapa keterkaitan antara ketiga metode tersebut. Salah satu contohnya adalah ketiga metode tersebut sama-sama digunakan untuk mengamati fenomea sosial yang terjadi di masyarakat, jadi untuk mendapatkan data harus melakukan observasi atau kunjugan lapang. Ketiga metode tersebut juga sama-sama menggunakan metode ilmiah dalam langkahlagkahnya. Namun metode survei cenderung membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam pengumpulan data jika dibandingkan dengan field research dan penelitian eksperimen. Hal ini dikarenakan pada penelitian eksperimen membutuhkan waktu lebih untuk menciptakan suatu keadaan terkontrol, begitu juga pada field research yang membutuhkan waktu relatif lama. Peneliti harus terjun langsung dalam kehidupan sehari-hari objek yang ditelitinya tanpa membuat pengaruh pada kelompok yang sedang ditelitinya.

Terdapat juga perbedaan antara metode eksperimen dan field research. Jika field research, peneliti berusaha untuk sama sekali tidak mempengaruhi lingkungan yang dapat membuat perubahan di lingkungan tersebut. Sedangkan metode eksperimen harus memberikan suatu stimulus (menciptakan keadaan terkontrol) untuk mengetahui reaksi dari objek yang diteliti, jadi jelas akan terjadi perubahan pada kondisi objek sebelum dan setelah pemberian stimulus tersebut. Field research tergolong pada kategori penelitian kualitatif. Hal ini dikarenakan Field research atau penelitian lapangan dapat juga dianggap sebagai pendekatan luas dalam penelitian kualitatif. Ide pentingnya adalah bahwa peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah.

2.4. Carilah metode penelitian selain yang ada pada Tabel 1 di atas! 1. Metode sensus Metode sensus dikenal juga sebagai metode pencacahan lengkap. Artinya semua individu yang ada dalam populasi dicacah sebagai responden. Dicacah artinya diselidiki atau diwawancarai. Metode ini merupakan metode yang paling efektif tetapi tidak efisien dari semua metode penelitian social ekonomi yang ada. Konsekuensi dari metode sensus adalah biaya, tenaga, dan waktu yang sangat banyak. Sensus biasanya digunakan untuk mengumpulkan data secara menyeluruh, dimana akurasi atau tingkat kebenaran data diharapkan mendekati 100 persen. (Daniel,2002) 2. Metode data sekunder Data sekunder merupakan data yang telah tersedia dalam berbagai bentuk. Biasanya sumber data ini lebih banyak sebagai data statistik atau data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga siap digunakan. Bila dipandang dari sudut biaya, menggunakan data sekunder unutk penelitian lebih murah. Peneliti tidak perlu mengeluarkan uang untuk para pencacah pergi ke daerah-daerah guna mengumpulkan data. Kelemahannya peneliti tidak dapat dengan leluasa menentukan atau memilih data yang diperlukan untuk menjawab masalah yang diajukan. Peneliti tidak dapat menggunakan satuan-satuan ukuran dan kriteria-kriteria yang diinginkan. Data sekunder sudah ada sedemikian rupa dan tidak bisa diubah. Penggunaan metode data sekunder lebih banyak ditujukan untuk analisis kebijakan, analisis pertumbuhan yang kaitannya dengan perencanaan ke depan, analisis masalah dalam pembangunan serta banyak analisis lainnya (Daniel,2002). 3. Metode studi kasus (case study)

Bila diperhatikan lebih dalam, metode studi kasus lebih mirip dengan metode survei. Bedanya dalam studi kasus, populasi yang akan diteliti lebih terarah atau terfokus pada sifat tertentu yang tidak berlaku umum. Biasanya dibatasi oleh kasus, lokasi, tempat tertentu, serta waktu tertentu. Kasus dapat berbentuk satu individu, satu institute, atau satu golongan yang dianggap sebagai satu satuan di dalam penelitian bersangkutan. Apa pun yang menjadi satuan subjek yang diteliti, case study ini berusaha memberikan gambaran yang dirinci dengan tekanan pada situasi keseluruhan mengenai proses atau urut-urutan suatu kejadian. Keuntungan dari suatu case study, peneliti akan mendapatkan gambaran yang luas dan lengkap dari subjek yang diteliti. Karena adanya anggapan bahwa sifat-sifat suatu individu merupakan juga gambaran dari individu lainnya, maka hasil dari case study dengan metode analogi seringkali dijadikan suatu hipotesis bagi suatu penelitian yang meliputi daerah dan jumlah populasi yang lebih luas. Dalam penelitian yang lebih luas ini hipotesis yang didapatkan lalu diuji secara empiris (Daniel,2002). Perbedaan Metode Sensus, Metode Survey, Metode Data Sekunder, dan Metode Studi Kasus Kriteria Penggunaan Metode Metode Sensus Metode Survei Umum berlaku Daerah untuk populasi Metode Sekunder Tergantung Data Metode Studi Kasus Terbatas pada

semua penelitian yang pada cukup Populasi tersebar menurut daerah luas. yang diteliti.

objek populasi, akan tempat, waktu dan

Biasanya lebih tertentu banyak digunakan untuk menganalisis kebijakan dan

pertumbuhan Biaya Penelitian Sangat mahal, Lebih butuh tenaga, waktu murah Sangat murah, Antara biaya hanya lebih biaya dari perbanyakan butuh yang dibutuhkan untuk metode

biaya, dibanding dan sensus, yang mahal metode sekunder

sangat banyak

data (foto kopi) dan survei dengan atau sedikit metode data

studi kasus Teknis Penelitian Lebih karena butuh pengambilan sampel, analisis sederhana mudah, Cukup

transportasi

sekunder Cukup mudah, kadangkala hampir mirip survei

rumit, Mudah

tidak terutama dalam menentukan sampel dan alat yang

alat analisis digunakan

(Daniel,2002) 4. Penelitian Menurut Tujuan a. Penelitian Terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. b. Penelitian Murni/Dasar adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. (Utomo,2009) 5. Penelitian Menurut Metode a. Penelitian Ex Post Facto penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. b. Penelitian Naturalistic Metode penelitian ini sering disebut dengan metode kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis. c. Policy Reserach suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat

direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertinak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. d. Penelitian Sejarah

Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian yang berlangsung di masa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk merekonstruksi kejadiankejadian masa lampau secara sistematis dan obyektif, melalui pengumpulan, evaluasi, verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan (Utomo,2009). e. Penelitian Cross Sectional Penelitian yang mengambil satu bagian dari gejala (populasi) pada satu waktu tertentu. Penelitian ini biasanya merupakan penelitian yang mudah dan berbiaya murah. (Taufik,2009) 6. Penelitian Longitudinal Penelitian yang dilakukan pengamatan-pengamatan yang berkaitan dengan satu fenomena social, informasi-informasi mengenai masyarakat atau unit penelitian lain dalam durasi waktu tertentu yang dilakukan lebih dari sekali. Penelitian ini lebih kompleks dan memerlukan biaya lebih banyak dibandingkan dengan cross sectional. Menurut Taufik (2009) penelitian ini terdiri dari : a. Panel studi, yaitu peneliti mengamati kelompok orang-orang sama dalam kurun waktu yang berbeda. b. Time series, yaitu peneliti mengumpulkan tipe informasi yang sama perubahan gejala dari sekelompok orang dalam waktu yang berbeda. c. Cohort studi, yaitu peneliti mengamati perubahan gejala pada pada sejumlah responden dengan karakteristik yang sama bisa dilihat dari pengalaman hidup yang dimilikinya. mengenai

DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir, Muhammad. 2004. Hukum dan Penelitian Hukum.Penerbit Citra Aditya Bakti : Bandung. Ahira.2009.manfaat ilmu. http://www.anneahira.com/ilmu/manfaat-ilmu.htm. ( 6 Maret 2014 ) Asrofi. 2008. Dimensi-dimensi Penelitian http://www.asropi.wordpress.com/. ( 6 Maret 2014 ) Babbie, E. 2007. Practical of Social Research. Sixth Edition, Wadsworth Publishing Company, Belmout Baker, T.L. 1988. Doing Social Research. McGraw-Hill Book Company. Singapore Chadwick, Bruce A. 1991. Metode Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. IKIP Semarang Press . Semarang Daniel,Moehar.2002.Metode Penelitian Sosial Ekonomi.Bumi Aksara.Jakarta. Danim,Sudarwan.2002.Menjadi Peneliti Kualitatif.Pustaka Setia.Bandung. Dewi.2009.Metode Ilmiah. http://dewi.students-blog.undip.ac.id/2009/05/29/metode-ilmiah/ ( 6 Maret 2014 ) Hasibun,Zainal A. dan Siti Aminah.2009.Inductive Reasoning. http://zainal.wordpress.com/2009/01/21/metode-ilmiah/. ( 6 Maret 2014 ) Khaerul.2009.Metode Ilmiah. http://khaerul21.wordpress.com/2009/03/25/metode-ilmiah/. ( 6 Maret 2014 ) Musthofa,Chabib.2004.Metode Penelitian Kuantitatif.Aksara Baru.Jakarta. Nafa,Abuddin.2004.Metodologi Studi Islam.PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta. Patton,M.Q.1978. Utilization-focused Evaluation.Sage Publications.Beverly Hills. Puncrit. 2007. Penelitian Survei. http://www.puncrit.blogspot.com/. ( 6 Maret 2014 )

Anda mungkin juga menyukai