Nim : 227009011
Pertemuan Ketiga
I. Penjelasan Slide
II. Dimensi dan prosedur desain kualitatif dan kuantitatif serta perbedaan-
perbedaannya
- Dimensi kualitatif
a. Field research
Field research dimulai dengan perumusan gagasan atau topic yang dapat
berubah. Selanjutnya peneliti memilih kelompok social atau lokasi untuk
diteliti. Setelah peneliti mendapatkan akses terhadap kelompok atau lokasi
tersebut segera ia mengadopsi setting peran sosail dan melakukan
penelitian.peneliti melakukan observasi dan berinteraksi dalam lingkungan
social tersebut dalam waktu yang dapat saja hanya beberapa bulan tetapi dapat
juga dalam waktu yang cukup lama. Individu yang diwawncarai biasanya
sudah dikenal betul oleh peneliti.
Data-data yang dicatat dalam penelitian ini sangat detil, karena informasi-
informasi penting dicatat dari hari demi hari. Selama proses pengamatan ini,
peneliti selalu mempertimbangkan apa yang sedang ia teliti dan selalu
mempertajam signifikansi focus dari topic atau gagasan yang dibawa dalam
penelitian. Tahap akhir dari penelitian ini adalah ketika peneliti telah
meninggalkan lokasi penelitian, ia kemudian membaca ulang semua tulisan
dan menyusun laporan. Field research biasanya digunakan untuk penelitian
eksploratif dan deskriptif, sangat jarang untuk penelitian eksplanatif.
b. Historical-comparative research
Penelitian ini menjelaskan aspek-aspek kehidupan di masa yang telah lalu atau
melampaui berbagai budaya yang berbeda.
- Dimensi Kuantitatif
Menurut Sudarto, A (2013) dimensi dimensi penelitian kuantitatif ialah
sebagai berikut:
1. Penelitian survey
Penelitian survey merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pertanyaan terstruktur yang sama pada setiap orang, kemudian semua
jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan dianalisis. Pertanyaan
terstruktur disebut kuesioner. Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan yang
akan diberikan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel,
berhubungan diantara variabel yang ada, serta dapat berupa pengalaman
dan pendapat dari responden. Dalam pelaksanan survei, kondisi penelitian
tidak dimanipulasi oleh peneliti. Metode survei biasanya digunakan untuk
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, namun peneliti
melakukan perlakuan dalam pengumpulan data (kuesioner, test,
wawancara, dan sebagainya), perlakuan yang diberikan tidak sama pada
eksperimen. Penelitian survei memiliki berbagai macam variasi dalam
pelaksanaannya. Di bidang pendidikan dan tingkah laku penelitian survei
minimal dapat dikelompokkan menjadi lima macam bentuk, yaitu, survei
catatan (sirvey of record) merupakan penelitian yang menggunakan
sumber-sumber berupa catatan dan informasi nonreaksi. Survei
menggunakan angket dengan memanfaatkan jasa pos (biasanya
didistribusikan kepada responden dengan bantuan jasa pos), survei melalui
telepon (biasanya menggunakan buku petunjuk telepon untuk
menghubungi responden), survei dengan wawancara kelompok (biasanya
hasil survey lebih merefleksikan tingkah laku kelompok dan merupakan
hasil consensus antar responden), dan wawancara individual (survey
model ini menggunakan pendekatan konvensional, dengan wawancara
perorangan). Demikian penjabaran mengenai pengertian penelitian baik itu
kuantitaif maupun kualitatif, pendekatan survey pada penelitian kuantitatif,
langkah-langkah dalam penelitian survey, serta jenis-jenisnya.
2. Penelitian eksperimen Menurut Solso & MacLin dalam (Sudarto, A,
2013), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya
ditemukan minimal satu variabo dimanipulasi untuk mempelajari
hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, eksperimen erat kaitanya dalam
menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan,
maupun perbedaan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
3. Penelitian analisis daata sekunder
Analisis data sekunder merupakan analisis data survei yang telah tersedia.
Analisis ini mencakup interpretasi, kesimpulan atau tambahan
pengetahuan dalam bentuk lain. Semua itu ditunjukkan melalui hasil
penelitian pertama secara menyeluruh. Analisis bentuk ini merupakan
analisis ulang (re-analysis) dalam bentuk atau sudut pandang berbeda dari
laporan pertama Thomas dalam (Mubah, S, 2007). Hasil dari penelitian
pertama itu disaring melalui pengertian peneliti kedua, tergantung dari
konteks dan situasi sosialnya. Dari data sekunder didapat dua manfaat
yang menyertainya. Penelitian sekunder dapat menjadi alternatif untuk
mendapat jawaban yang tidak didapat dari penelitian primer. Dari data
sekunder peneliti juga mendapat manfaat dengan menjadikanya alat
komparasi dengan data yang telah ada untuk mencari perbedaan dengan
temuan yang baru. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber
yang mudah diakses, seperti perpustakaan. Bentuknya juga beragam, dari
bentuk dokumentasi seperti surat, kontrak, dan memo. Peneliti juga bisa
menggunakan jasa penyedia info dan CD ROM. Namun, yang perlu
diperhatikan adalah terkadang data sekunder in bersifat subyektif dan
memihak, tergantung penyedianya. Kent dalam (Mubah, S, 2007).
memaparkan bahwa setidaknya ada empat tipe berbeda dari data sekunder:
a. jurnal, artikel, buku dan koran yang dipublikasikan. b. data statistik dari
pemerintah atau sumber lain. c. data dari rumah produksi, penelitian pasar
atau iklan. d. data hasil dari operasional sehari-hari.
- Desain Kualitatif
Pada penelitian kualitatif, bentuk desain penelitian dimungkinkan bervariasi
karena sesuai dengan bentuk alami penelitian kualitatif itu sendiri yang
mempunyai sifat emergent dimana phenomena muncul sesuai dengan prinsip
alami yaitu pehenomena apa adanya sesuai dengan yang dijumpai oleh
seorang peneliti dalam proses penelitian dilapangan. Penelitian kualitatif dapat
dipandang juga sebagai penelitian partisipatif yang desain penelitiannya
memiliki sifat fleksibel atau dimungkinkan untuk diubah guna menyesuaikan
dari rencana yang telah dibuat, dengan gejala yang ada pada tempat penelitian
yang sebenarnya. Oleh karena seorang peneliti belum mengetahui tentang
responden dan apa yang akan ditanyakan kepada mereka, maka mereka
diperbolehkan melakukan perubahan. Sedangkan posisi perencanaan sebelum
peneliti terjun dilapangan adalah untuk meyakinkan bahwa mereka
mengetahuai kegiatan minimal apa yang perlu dilakukan di lapangan.
- Desain Kuantitatif
Pada dasarnya perbedaan antara desain penelitian kualitatif dan kuantitatif
adalah pada keleluasaan peneliti dalam menjalankan rancangan penelitiannya,
jika pada penelitian kualitatif peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan
langkah dalam proses penelitiannya (tak terikat oleh rencana awal) maka pada
penelitian kuantitatif yang terjadi adalah sebaliknya, peneliti harus mengikuti
seluruh rancangan yang sejak awal telah dibuat. Penelitian kuantitatif juga
pada umumnya ingin mencari tahu hubungan 2 variabel atau lebih yang telah
dijelaskan terlebih dahulu hakikatnya menurut teori yang dijadikan landasan,
sedangkan penelitian kualitatif lebih kepada mencari penjelasan atas suatu hal
yang belum dijelaskan secara eksplisit dalam teori manapun, sehingga peneliti
tak menjadikan teori manapun sebagai landasan baku penelitiannya. Selain
pada hal-hal tersebut pada dasarnya Desain penelitian kualitatif dan kuantitaif
cenderung sama dalam hal strukturnya, namun secara teknis pelaksanaan
terdapat beberapa perbedaan terutama dalam hal metode penelitiannya (telah
dibahas pada makalah kelompok kami sebelumnya).
- Perbedaan desain kualitatif dan kuantitatif
Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri
dapat berkembang selama proses penelitian berlangsung. Sedangkan
Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari
penelitian kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat
diubah lagi.
III. Perbedaan teori dan konsep dalam pelaksanaan penelitian
Konsep adalah gagasan abstrak; ini juga merupakan gagasan umum atau
pemahaman tentang sesuatu. Dalam penggunaan informal, konsep istilah mengacu
pada ide apa pun, tetapi juga memiliki arti khusus dalam berbagai bidang seperti
linguistik, filsafat, psikologi, matematika, dan fisika.
Dalam filsafat, konsep adalah citra mental yang berhubungan dengan entitas
atau kelas entitas tertentu, atau fitur-fiturnya yang penting atau menentukan
penerapan suatu istilah, berperan dalam penggunaan alasan atau bahasa. Dengan
kata lain, itu adalah ide abstrak yang mewakili karakteristik dasar dari apa yang
diwakilinya.
Teori adalah prinsip umum yang kredibel secara ilmiah yang menjelaskan
suatu fenomena. Ini dapat didefinisikan sebagai “anggapan atau sistem ide yang
dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu, terutama yang didasarkan pada prinsip-
prinsip umum yang independen dari hal yang harus dijelaskan” (kamus Oxford).