Anda di halaman 1dari 27

Sosiologi79

Materi Sosiologi SMA Kelas X Bab 2: Penelitian Sosial


(Kurikulum Merdeka)

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik diharapkan mampu mendeskripsikan proses berpikir dan penelitian sosial.

2. Peserta didik diharapkan mampu menentukan topik penelitian dari keragaman gejala sosial sebagai
fokus penelitian.

3. Peserta didik diharapkan mampu menyusun rancangan penelitian sosial.

4. Peserta didik diharapkan mampu menyusun instrumen dan melakukan pengumpulan data penelitian.

5. Peserta didik diharapkan mampu mengolah dan menganalisis data penelitian.

6. Peserta didik diharapkan mampu menyusun laporan penelitian.

7. Peserta didik diharapkan mampu mengomunikasikan atau memublikasikan laporan penelitian yang
telah disusun.
Sosiologi79

A. Hakikat Penelitian

1. Proses Berpikir (Penalaran)

Penalaran adalah suatu proses berpikir untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta
yang relevan. Ada dua hal yang menyebabkan proses tersebut, yaitu sebagai berikut.

a. Manusia mempunyai bahasa yang mampu mengomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut.

b. Manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu.

Dengan kemampuan bernalar yang dikomunikasikan dalam bahasa, manusia mampu menemukan
pengetahuan yang benar. Penalaran mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Logis, yaitu sesuai dengan logika. Secara singkat, logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan
untuk berpikir lurus dan tepat. Dalam logika, berbagai hal ditimbang secara objektif berdasarkan data
dan analisis akal sehat.

b. Analitis, yaitu bersifat analisis. Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk
mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Ada dua jenis penalaran yang sangat penting dalam penelitian, yaitu sebagai berikut.

a. Deduksi, yaitu proses penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum ke hal yang lebih khusus.

b. Induksi, yaitu metode pemikiran yang bertolak dari peristiwa khusus untuk menentukan hukum
umum. Kesimpulan menjelaskan fakta dan fakta mendukung kesimpulan.

2. Pengertian Penelitian

Ada beberapa pendapat ahli tentang penelitian, antara lain sebagai berikut.

a. Marzuki, penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan, mencari, dan menganalisis fakta-fakta
mengenai suatu masalah.
Sosiologi79

b. Supranto, penelitian dari suatu bidang ilmu pengetahuan adalah kegiatan yang dijalankan untuk
memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar hati-hati, dan sistematis.

c. Sutrisno Hadi, penelitian adalah suatu usaha untuk menemukan sesuatu, mengisi kekosongan atau
kekurangan, mengembangkan atau memperluas, dan menggali lebih dalam apa yang telah ada, serta
menguji kebenaran terhadap apa yang sudah ada tetapi masih diragukan kebenarannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut.

a. Penelitian adalah usaha menarik kesimpulan yang dapat dipercaya kebenarannya, yang dilakukan
dengan sadar dan teliti menurut prosedur ilmiah tertentu.

b. Penelitian adalah aktivitas ilmiah yang menggunakan metode ilmiah logis dan sistematis untuk
menguji satu atau beberapa hipotesis terhadap satu atau beberapa masalah di dalam dunia empiris
melalui pengumpulan data (data collecting).

c. Penelitian adalah suatu proses atau rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana dan sistematis
untuk mendapatkan pemecahan masalah atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

3. Kegunaan dan Syarat Penelitian

Ditinjau dari kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian merupakan alat utama yang digunakan manusia
untuk melakukan hal-hal berikut.

a. Memperkuat ilmu pengetahuan.

b. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan.

Dalam mengadakan penelitian, ada tiga persyaratan penting, yaitu sebagai berikut.

a. Sistematis. Penelitian dilaksanakan menurut pola tertentu dari yang paling sederhana sampai
yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
b. Terencana. Penelitian dilaksanakan secara sengaja dan langkah-langkah pelaksanaannya sudah
dipikirkan sebelumnya.
Sosiologi79

c. Mengikuti prosedur ilmiah. Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian dilakukan menurut
cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan.

4. Jenis-Jenis Penelitian

Secara garis besar, penelitian dapat dibagi dalam lima kelompok berikut.

a. Berdasarkan Tujuan

Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat digolongkan menjadi dua kelompok berikut.

1) Penelitian Dasar

Kegiatan utama penelitian dasar (basic research) adalah mengumpulkan informasi guna menyusun
konsep dan hubungan, serta teori untuk menemukan prinsip-prinsip umum mengenai suatu topik yang
nyata dalam masyarakat.

2) Penelitian Terapan

Penelitian terapan (applied research) berusaha menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori dalam memecahkan suatu persoalan dalam kehidupan sehari- hari. Penelitian terapan
diarahkan pada penggunaan hasil penelitian secara praktis dalam kehidupan sehari- hari.

Terdapat jenis lain dalam penelitian terapan, yaitu penelitian evaluasi. Penelitian evaluasi ini dilakukan
untuk menilai pelaksanaan suatu program.

b. Berdasarkan Metode

Menurut metodenya, penelitian dapat dibagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut.

1) Penelitian Historis
Sosiologi79

Fokus kajian penelitian historis adalah peristiwa yang telah terjadi di masa lampau. Penelitian ini
berdasarkan pada deskripsi lisan maupun tulisan dari objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif.

2) Penelitian Survei

Dalam penelitian survei, seorang peneliti berusaha untuk memperoleh informasi dari berbagai kelompok
atau orang dengan cara penyebaran atau kuesioner. Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sehari-hari.

3) Penelitian Eksperimen

Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti merekayasa dan mengontrol situasi alamiah menjadi
situasi buatan sesuai dengan tujuan penelitian.
Sosiologi79

4) Penelitian Observasi

Tujuan penelitian observasi adalah memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan.
Melalui penelitian observasi, seorang peneliti dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial
suatu masyarakat yang sulit diketahui dengan metode lainnya.

c. Berdasarkan Taraf Pemberian Informasi

Berdasarkan taraf pemberian informasi, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu seperti berikut.

1) Penelitian Eksploratif

Penelitian ini menggali suatu gejala yang masih baru dan biasanya menghasilkan teori-teori baru atau
pengembangan teori yang sudah ada. Penelitian ini memiliki sifat kreatif, fleksibel, serta terbuka pada
berbagai informasi yang ada.

Penelitian ini biasa diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan "apa" dan "siapa".
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan gagasan dasar mengenai topik baru dan
memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.

2) Penelitian Deskriptif

Penelitian ini memberikan gambaran yang lebih detail tentang suatu gejala atau fenomena. Penelitian
ini merupakan kelanjutan dari penelitian eksploratif. Penelitian ini mengungkapkan secara lebih detail
gagasan-gagasan dasar yang dihasilkan penelitian eksploratif.

Penelitian ini diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan "bagaimana". Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menggambarkan mekanisme sebuah proses dan menciptakan seperangkat
kategori atau pola.

3) Penelitian Eksplanasi
Sosiologi79

Penelitian ini dilakukan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala
terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.

Penelitian ini seringkali diidentikkan dengan penelitian yang menggunakan pertanyaan mengapa dalam
upaya mengembangkan informasi yang ada. Tujuan dari penelitian eksplanasi adalah menghubungkan
pola-pola yang berbeda tetapi memiliki keterkaitan dan menghasilkan pola hubungan sebab akibat.

d. Berdasarkan Jenis Data

Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan, penelitian dapat dibagi menjadi dua di antaranya,

1) Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif menekankan pada jumlah data yang dikumpulkan. Penelitian ini hanya melihat
data pada lapisan permukaan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan besarnya
penghasilan.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik. Pendekatan penelitian ini menggunakan teknik
survei.

2) Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif menekankan pada kualitas data atau kedalaman data yang diperoleh. Teknik yang
digunakan adalah wawancara. Data untuk jenis penelitian ini tidak dianalisis dengan statistik.

e. Berdasarkan Tempat Pelaksanaan

Berdasarkan tempat pelaksanaannya, penelitian dapat dibedakan seperti,

1) Penelitian Laboratorium
Sosiologi79

Penelitian ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
Tujuan penelitian ini adalah mengumpulkan data, melakukan analisis, mengadakan tes, serta
memberikan interpretasi terhadap sejumlah data sehingga kecenderungan gerak gejala sosial dalam
suatu masyarakat tertentu dapat diramalkan.

Objek penelitian ini dapat berupa masalah yang bersifat teoretis dan praktis. Biasanya, penelitian
laboratorium dilakukan oleh sebuah tim dengan anggota dari berbagai disiplin ilmu.

2) Penelitian Lapangan

Penelitian ini dilakukan dalam kehidupan sebenarnya. Penelitian ini pada hakikatnya merupakan metode
untuk menemukan secara khusus realitas yang tengah terjadi pada masyarakat.

3) Penelitian Perpustakaan (Kepustakaan)

Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan berbagai materi yang
terdapat di perpustakaan, contohnya buku, jurnal, majalah, naskah, catatan, kisah sejarah, dan
dokumen lainnya.

Data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan pada hakikatnya menjadi fondasi dan alat
utama bagi praktik penelitian lapangan.

5. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian adalah metode atau cara yang akan dipakai dalam melaksanakan penelitian.
Penentuan pendekatan sangat berpengaruh terhadap penentuan variabel atau objek penelitian, subjek
penelitian, serta sumber perolehan data.
Sosiologi79

Dalam penelitian, terdapat dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Secara
umum, pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek
berikut di antaranya,

Aspek Kuantitattif Kualitatif


Menekankan banyak aspek dari
Masalah yang diteliti Menekankan beberapa variabel
satu variabel
Mengembangkan kepekaan
Menguji teori dan menegakkan
Tujuan konsep dan penggambaran
fakta-fakta
realitas yang tidak tunggal
Perilaku manusia dan fenomena
Objek yang diteliti Perilaku manusia, proses kerja
alam
Besar, memiliki kelompok kontrol
Kerja, tidak representatif
Sampel yang dipilih secara random dengan
dengan tujuan tertentu
pertimbangan strata yang ada
Angket, wawancara, observasi, check Lebih menekankan pada
Metode pengumpulan data
list observasi dan wawancara
Berupa angka atau data kualitatif Kata-kata, kalimat, gambar,
Bentuk data
yang diangkakan perilaku, replika, manuskrip
Sifatnya Deskriptif, komparatif, asosiatif Deskriptif

Selain memiliki perbedaan, kedua pendekatan tersebut juga memiliki sejumlah persamaan. Beberapa
persamaan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Pada tahap awal, kedua pendekatan sama-sama berusaha untuk meneliti tema yang bersifat umum.

b. Dalam mencari informasi awal, kedua pendekatan terkadang menggunakan metode yang sama,
seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi.

c. Data yang telah diperoleh sama-sama diolah dan kemudian dibuat laporan penelitian.

6. Sikap dan Cara Berpikir Peneliti

Beberapa sikap yang diharapkan ada dalam diri seorang peneliti adalah:
Sosiologi79

a. Objektif. Dapat memisahkan perasaan pribadi dan fakta, bekerja sesuai dengan data yang
diperoleh di lapangan, dan tidak memasukkan perasaan pribadi yang sifatnya subjektif.
b. Kompeten. Memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode
dan teknik tertentu.
c. Faktual. Bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Adapun cara berpikir yang harus dimiliki oleh seorang peneliti adalah sebagai berikut.

a. Skeptis. Selalu menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
b. Analitis. Selalu menganalisis setiap pernyataan atau persoalan yang dihadapi.
c. Kritis. Selalu mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal
secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat.
d. Terbuka. Bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima perdapat pihak lain tentang
hasil penelitiannya.
e. Jujur. Tidak memasukkan keinginannya sendiri ke dalam data

B. Tahap-Tahap Penelitian

Secara garis besar, langkah-langkah penelitian dibagi dalam tiga langkah, yaitu pembuatan rancangan
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian.

1. Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan pokok-pokok perencanaan dari sebuah penelitian yang tertuang
dalam suatu kesatuan naskah. Rancangan penelitian sangat berguna bagi peneliti agar penelitiannya
dapat berjalan benar, lancar, dan memberikan hasil yang baik.

Rancangan penelitian terdiri dari langkah-langkah berikut.

a. Menentukan Masalah atau Topik yang akan Diteliti

Masalah itu dituangkan dalam kalimat judul atau topik suatu penelitian. Masalah yang diteliti adalah
masalah yang dapat memotivasi seseorang untuk segera melaksanakan penelitian.
Sosiologi79

Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai
berikut.

1) Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti.

2) Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti.

3) Data cukup tersedia.

4) Topik memiliki kegunaan praktis, bermanfaat, dan penting untuk diteliti.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan topik yang baik adalah sebagai berikut.

1) Topik harus ditulis dengan kalimat pernyataan, bukan kalimat pertanyaan.

2) Topik harus cukup jelas, singkat, dan tepat.

3) Topik harus berisi variabel-variabel yang akan diteliti.

4) Topik harus dapat menggambarkan keseluruhan isi dari kegiatan penelitian, yaitu sifat dan jenis
penelitian, objek yang diteliti, subjek penelitian, lokasi/daerah penelitian, dan waktu terjadinya
peristiwa (tahun).

b. Melakukan Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan (preliminary research) dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan peneliti
agar masalahnya menjadi jelas serta menjajaki kemungkinan diteruskan atau tidaknya suatu penelitian.

Dalam melakukan studi pendahuluan, ada tiga sumber pengumpulan informasi yang dapat digunakan,
yaitu sebagai berikut.

1) Tulisan (paper), yaitu dokumen, buku, majalah, atau bahan tertulis lainnya. Studi ini juga disebut studi
kepustakaan.

2) Manusia (person), yaitu narasumber atau para ahli


Sosiologi79

3) Tempat (place), yaitu tempat, lokasi, atau benda yang berada di tempat penelitian.

c. Merumuskan Latar Belakang Masalah

Pada bagian latar belakang masalah, peneliti harus dapat yang mengemukakan alasan dipilihnya suatu
masalah atau topik yang akan dijadikan bahan penelitian. Dalam bagian ini dikemukakan juga fakta-fakta
sementara yang diperoleh peneliti dari pengamatan dan studi kepustakaannya.

Beberapa ahli menyebut kegiatan ini sebagai kegiatan prasurvei untuk memperkuat alasan seorang
peneliti dalam mengambil sebuah topik permasalahan.

d. Merumuskan Masalah Penelitian

Selanjutnya, peneliti merumuskan permasalahan penelitian. Pertanyaan yang diangkat adalah "Apa yang
menjadi permasalahan dalam tema ini? Langkah berikutnya adalah merancang pertanyaan penelitian.

Pertanyaan penelitian berfungsi sebagai dasar penelitian yang akan dilakukan karena merupakan hal-hal
yang ingin dijawab melalui penelitian. Selain itu, pertanyaan penelitian menjadi "rambu-rambu sehingga
penelitian dapat terfokus. Seorang peneliti sebaiknya merancang pertanyaan penelitian tidak lebih dari
tiga pertanyaan.

e. Menentukan Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan. Tujuan penelitian
juga sangat berkaitan dengan kesimpulan. Bila masalah penelitian merupakan hal yang dipertanyakan
dan tujuan penelitian merupakan jawaban yang ingin dicari, maka kesimpulan merupakan jawaban yang
diperoleh.
Sosiologi79

Adapun manfaat penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai melalui sebuah
penelitian.

f. Menentukan Landasan Teori

Landasan teori merupakan telaah masalah penelitian berdasarkan teori-teori atau bacaan-bacaan.
Landasan teori adalah dasar teoretis bagi peneliti untuk menjawab masalah penelitian.

Agar memiliki pengetahuan yang luas terhadap masalah penelitian, seorang peneliti harus membaca
berbagai bacaan yang relevan dengan penelitian, mulai dari konsep-konsep tentang variabel penelitian
hingga metodologi penelitian, seperti jenis penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan
data.

Ada kalanya pada bagian landasan teori dimasukkan pula definisi konsep dan definisi operasional agar
pembaca lebih memahami alur penelitian tersebut. Definisi konsep adalah definisi dari variabel-variabel
yang ingin diteliti. Definisi operasional merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang ingin diteliti
sehingga variabel tersebut dapat diukur.

g. Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan kemungkinan jawaban atas masalah penelitian. Disebut kemungkinan karena
belum dibuktikan lewat penelitian di lapangan. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang
menghubungkan variabel-variabel penelitian.

Beberapa jenis penelitian tidak memerlukan hipotesis. Contohnya, jenis penelitian deskriptif yang hanya
berusaha menggambarkan masalah. Dapat dikatakan bahwa penelitian menggunakan hipotesis
bertujuan menguji hipotesis tersebut. Jenis penelitian yang biasa menggunakan hipotesis antara lain
penelitian eksplanasi dan eksplorasi.
Sosiologi79

Ciri-ciri sebuah hipotesis yang baik adalah sebagai berikut.

1) Bisa diterima dengan akal sehat.

2) Menyatakan hubungan antarvariabel penelitian.

3) Dapat diuji.

4) Dinyatakan secara singkat dan dalam bentuk kalimat pernyataan.

5) Konsisten dengan teori dan fakta yang telah dibangun.

h. Menyusun Metodologi Penelitian

Dalam bagian metodologi, terdapat empat bagian inti, yakni jenis penelitian, teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, dan unit analisis.

Jenis penelitian berkaitan erat dengan masalah penelitian dan cara atau teknik pengumpulan data.
Dalam penelitian sosial, teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah kuesioner atau angket,
wawancara, observasi, dan studi literatur. Teknik yang digunakan tergantung pada rumusan masalah,
tujuan penelitian, hipotesis, dan sampel yang digunakan.

Dalam penelitian sosial, biasanya para peneliti menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data
untuk mengurangi kesalahan atau bias data. Teknik-teknik pengumpulan data tersebut memiliki alat
atau instrumen pengumpulan data masing-masing.

Teknik analisis data merupakan cara mengolah data yang telah diperoleh dari lapangan. Hasil analisis
data merupakan jawaban atas pertanyaan masalah yang diajukan peneliti pada bagian perumusan
masalah. Teknik analisis data harus disesuaikan dengan jenis pendekatan penelitian.

Teknik analisis data dibagi atas dua macam teknik, yakni kuantitatif dan kualitatif. Teknik analisis data
secara kuantitatif menggunakan rumus-rumus statistik dalam mengolah data. Teknik analisis data secara
Sosiologi79

kualitatif menggunakan analisis fenomena yang terjadi di lapangan dikaitkan dengan teori yang ada.
Sementara, unit analisis merupakan satuan atau objek yang diteliti.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian terdiri dari langkah-langkah kegiatan berikut

a. Menentukan dan Menyusun Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian sangat tergantung pada jenis dan dari mana data diperoleh. Secara umum, jenis-
jenis data dapat dikelompokkan seperti

Kategori Jenis Uraian


Data yang didapat langsung dari lapangan atau laboratorium,
Cara
Data primer dikumpulkan, dan diolah oleh organisasi atau perseorangan. Data
perolehan
ini dapat diperoleh melalui wawancara, angket, atau observasi.
Data yang diperoleh suatu organisasi/perseorangan melalui pihak
Data sekunder lain. Data ini dapat diperoleh dari bacaan, seperti koran, majalah
atau perpustakaan.
Sitat Data kualitatif Data yang tidak berbentuk angka.
Data kuantitatif Data berbentuk angka
Data yang menggambarkan keadaan suatu organisasi, seperti
Sumber Data internal
perusahaan, departemen, atau negara
Data eksternal Data yang menggambarkan sesuatu di luar organisasi atau negara

Adapun sumber informasi dalam pengumpulan data penelitian adalah subjek penelitian. Subjek
penelitian kerap juga disebut responden, yaitu orang yang memberi respons atas suatu perlakuan yang
diberikan kepadanya.

Di kalangan peneliti kualitatif, subjek penelitian disebut juga dengan istilah informan, yaitu orang yang
memberikan informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang
dijalankan.
Sosiologi79

Penentuan subjek penelitian dapat dilakukan dengan cara populasi dan sampel. Cara populasi dilakukan
jika pengambilan subjek penelitian mencakup seluruh populasi. Sementara itu, cara sampel dilakukan
ketika pengambilan subjek penelitian menggunakan sebagian dari populasi.

Penelitian kualitatif pada umumnya jarang menggunakan sampel sebagai subjek penelitiannya. Hal ini
disebabkan jumlah subjek yang menjadi informan dalam penelitian kualitatif relatif sedikit jika
dibandingkan dengan penelitian kuantitatif.

Penggunaan sampel dalam penelitian diperbolehkan selama sampel tersebut dapat mewakili
populasinya dengan baik dan selama teknik pengambilan sampel dilakukan dengan benar. Oleh karena
itu, pemilihan sampel penelitian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Pengambilan sampel bisa
dilakukan secara acak (probabilitas) dan tidak acak (nonprobabilitas).

b. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk
menjawab permasalahan penelitian. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan
data, antara lain sebagai berikut.

1) Survei

Survei adalah metode pengumpulan data dan informasi dari subjek penelitian dengan menggunakan
instrumen berupa angket atau kuesioner. Berikut ini langkah-langkah untuk menyusun angket.

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai.

b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran

c) Menyebarkan setiap variabel menjadi subvariabel yang lebih spesifik dan tunggal (jawaban variabel).
d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus menentukan teknik analisisnya.
Sosiologi79

2) Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dalam bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan
responden. Komunikasi tersebut berlangsung dalam bentuk tanya jawab sambil bertatap muka antara
peneliti dan responden. Wawancara dapat dibedakan sebagai berikut:

a) Wawancara tidak berstruktur, yaitu wawancara yang hanya memuat garis-garis besar pertanyaan
yang telah dipersiapkan. Dalam jenis wawancara ini, kreativitas pewawancara sangat diperlukan karena
hasil wawancara lebih banyak tergantung dari pewawancara sendiri. Jenis wawancara ini cocok untuk
penelitian kasus.

b) Wawancara berstruktur, yaitu wawancara yang disusun secara terperinci, seperti halnya kuesioner.
Wawancara terstruktur terdiri dari sederetan pertanyaan dengan Jawaban responden dibatasi pada
beberapa alternatif jawaban tertentu. Pewawancara memberikan tanda centang ( ) pada pilihan
jawaban yang telah tersedia.

3) Observasi
Sosiologi79

Observasi adalah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Observasi bertujuan
untuk memperoleh data secara langsung dari lapangan. Melalui observasi, peneliti dapat memperoleh
gambaran tentang kehidupan sosial suatu masyarakat yang sulit diketahui dengan metode lainnya.

Observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.
Semua kegiatan ini dinamakan observasi atau pengamatan langsung. Observasi dapat dibedakan sebagai
berikut.

a) Observasi Partisipasi. Dalam observasi partisipasi (participant observation), peneliti ikut terlibat dalam
kegiatan yang sedang diamatinya sehingga memperoleh data yang sebenarnya. Jenis observasi ini
banyak dilakukan dalam penelitian antropologis.

b) Observasi Simulasi. Dalam melakukan observasi simulasi, peneliti diharapkan dapat mensimulasikan
keinginannya kepada responden. Dengan ini, responden dapat memberikan informasi yang sesuai
dengan keinginan peneliti.

Dalam melakukan observasi, selain menggunakan peralatan untuk mencatat, digunakan pula beberapa
alat, seperti kamera dan perekam suara sehingga banyak objek pengamatan dapat direkam sehingga
pengumpulan data menjadi lebih akurat.

4) Diskusi Kelompok Terpimpin

Diskusi kelompok terpimpin (Focus Group Discussion) adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan sebuah forum diskusi dengan tema-tema yang telah dipersiapkan oleh peneliti sejak awal.

Tujuan utama teknik pengumpulan data ini adalah menggali lebih mendalam data-data tentang fokus
penilaian dan mengonfirmasi data-data lapangan. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok terpimpin,
peneliti tetap harus mempersiapkan tema- tema yang akan dijadikan bahan diskusi.

5) Studi Kepustakaan
Sosiologi79

Studi kepustakaan merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi yang memuat berbagai ragam
kajian teori yang sangat dibutuhkan peneliti. Studi kepustakaan dapat dilakukan dari berbagai sumber,
seperti buku, koran, majalah, naskah, catatan sejarah, arsip, laporan penelitian terdahulu, rekaman
berita dari radio, televisi, dan media elektronik lainnya.

Pengumpulan data melalui metode studi kepustakaan memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.

a) Data yang diperoleh mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan penelitian karena dikumpulkan oleh
orang lain.

b) Sulit menilai akurasi data yang disajikan.

c) Data tidak terlalu relevan dengan situasi saat ini.

Namun, penggunaan metode ini memiliki kelebihan, yaitu lebih murah dan praktis. Beberapa manfaat
metode studi kepustakaan bagi seorang peneliti antara lain sebagai berikut

a) Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu.

b) Mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti.

c) Memperoleh orientasi yang lebih luas mengenai topik yang dipilih.

d) Memanfaatkan data sekunder.

e) Menghindarkan duplikasi penelitian.

c. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan masih dalam bentuk data mentah. Agar dapat data mentah tersebut lebih
berguna dalam proses penelitian, data-data tersebut perlu diolah dan dianalisis. Proses tersebut
bertujuan menyederhanakan data lapangan yang kompleks ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca.

Ada perbedaan proses pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Sosiologi79

1) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif

Pada penelitian kuantitatif, analisis data pada umumnya dilakukan dengan menggunakan metode
statistik. Selain itu, pengolahan data dilakukan ketika seluruh data sudah terkumpul. Kegiatan
pengolahan data, antara lain editing dan coding.

Data yang telah diedit dan diolah tadi kemudian diorganisasikan melalui tabulasi. Tabulasi adalah
kegiatan memasukkan data yang diperoleh dari lapangan ke dalam bentuk tabel. Tabulasi dapat
dilakukan berdasarkan frekuensi data atau kelas data.

Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyajikan data. Terdapat beberapa bentuk penyajian data, di
antaranya adalah tabel dan grafik. Penyajian data dilakukan untuk menganalisis masalah agar mudah
dicari pemecahannya.

Langkah berikutnya adalah menganalisis data. Terdapat dua fungsi analisis data secara statistik, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif bermanfaat untuk membantu peneliti
mengkomunikasikan informasi tentang data numerik.

Sementara itu, statistik inferensial membantu peneliti dalam membuat kesimpulan apakah suatu
pernyataan dapat dibuat terkait dengan populasi dari mana sampel penelitian diambil.

2) Pengolahan dan analisis data pada penelitian kualitatif

Pada penelitian yang bersifat kualitatif, pengolahan data dilakukan dengan metode nonstatistik, yaitu
melalui pengaturan data secara logis dan sistematis. Pengolahan data sudah mulai dilakukan sejak awal
peneliti terjun ke lapangan hingga akhir penelitian.

a) Pengolahan Data Sesuai dengan Tema


Sosiologi79

Pengolahan data sesuai dengan tema diawali dengan coding. Coding adalah proses menganalisis,
memerinci, mengonseptualisasikan, dan menyusun data. Kegiatan ini merupakan proses sentral yang
membentuk teori-teori dari data.

Kode dapat berupa kata atau frasa pendek untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan meringkas
data. Coding akan membawa peneliti pada beberapa kategori. Kategori-kategori tersebut kemudian
mengarahkan peneliti pada tema tertentu yang pada akhirnya mengantarkannya pada suatu kesimpulan
berupa sebuah teori.

b) Pengolahan Data Sesuai dengan Konteks

Pada hakikatnya, konteks adalah situasi yang berhubungan dengan suatu kejadian. Dalam penelitian
kualitatif, peneliti melibatkan diri secara langsung dalam fenomena yang diteliti. Setiap fenomena
merupakan sesuatu yang unik dan berbeda dengan fenomena lain karena terdapat perbedaan konteks.

Oleh karena itu, peneliti diharapkan untuk selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian
dalam konteks yang diteliti.

Data kualitatif sebagian besar berbentuk teks atau narasi untuk mendeskripsikan kejadian atau
fenomena yang diteliti. Dalam mengolah data teks tersebut, peneliti tidak boleh memisahkan data dan
informasi terlepas dari konteksnya, baik konteks sosial, historis, maupun waktu.

Data dan informasi dari lapangan akan memberikan makna yang lebih mendalam jika dilihat dalam
konteksnya masing-masing. Oleh karena itu, dalam menginterpretasikan data seorang peneliti harus
peka dalam memahami konteks suatu data.

c) Penyajian Data dalam Bentuk Narasi


Sosiologi79

Data kualitatif dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, gambar, atau narasi. Narasi adalah cara
penyajian data dengan menggunakan kata-kata atau kalimat. Penyajian data menggunakan teks banyak
ditemukan dalam naskah- naskah etnografi.

Penyajian data dengan teks hendaknya menggunakan ragam bahasa ilmiah. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam ragam bahasa ilmiah, antara lain mengikuti kaidah- kaidah bahasa baku,
menggunakan kata-kata dalam arti denotatif, menggunakan kalimat yang efektif, dan menghindari
penggunaan kalimat yang bermakna ganda atau ambigu.

d) Penginterpretasian Data

Dengan melakukan interpretasi data, peneliti dapat memberi arti yang lebih luas dari berbagai
penemuan yang diperoleh dari pengamatan di lapangan. Dalam menginterpretasikan data, seorang
peneliti perlu mengambil jarak terhadap data supaya hasil interpretasi menjadi objektif.

Interpretasi harus dilakukan dengan hati-hati karena kualitas suatu penelitian akan sangat tergantung
dari kualitas interpretasi yang dibuat peneliti terhadap data.

Interpretasi data memiliki dua aspek penting, yaitu untuk menghubungkan hasil suatu penelitian dengan
penemuan pada penelitian lainnya dan untuk menghasilkan suatu konsep yang bersifat menjelaskan.
Terdapat beberapa teknik yang dapat dipraktikkan dalam menginterpretasikan data, yaitu sebagai
berikut.

(1) Memperluas hasil analisis dengan mengajukan pertanyaan tentang hubungan dan perbedaan antara
hasil analisis, penyebab, dan implikasi dari hasil analisis sebelumnya.

(2) Menghubungkan temuan yang diperoleh dari hasil pengumpulan data di lapangan dengan
pengalaman pribadi.

(3) Memberikan pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan.

(4) Menghubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori yang sesuai dengan topik penelitian.
Sosiologi79

d. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan merupakan pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari keseluruhan hasil analisis,
pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam sebuah penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan
langkah terakhir dari kegiatan penelitian.

Pada tahap ini, kegiatan penelitian telah selesai dan tinggal mencocokkan dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Jika hasil penelitian tidak sesuai dengan hipotesis, bukan berarti penelitian yang dilakukan
salah atau gagal, melainkan hipotesis tersebut mungkin tidak berlaku dalam penelitian yang telah
dijalankan.

Sebuah kesimpulan ilmiah harus didasarkan pada hasil penelitian karena pada bagian ini peneliti
berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan masalah penelitian. Dalam menarik kesimpulan,
peneliti dapat menggunakan logika deduktif dan induktif.

Kesimpulan biasanya diikuti dengan saran. Saran merupakan usul atau pendapat dari seorang peneliti
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian ataupun kemungkinan
penelitian lanjutan.

3. Penyusunan Laporan Penelitian

Membuat laporan penelitian adalah proses menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan. Agar hasil
penelitian dapat diketahui orang lain, seorang peneliti dituntut untuk menyusun hasil penelitiannya ke
dalam bentuk laporan penelitian. Dengan demikian, orang lain dapat mengevaluasi hasil penelitian
tersebut.

Sebelum membuat laporan penelitian, terlebih dahulu Anda harus memahami syarat-syarat penulisan
laporan, antara lain sebagai berikut.
Sosiologi79

a. Penulis laporan harus mengetahui kepada siapa laporan itu akan ditujukan.
b. Laporan penelitian harus ditulis secara lengkap. Hal ini penting karena pembaca laporan tidak
mengikuti kegiatan penelitian mulai dari awal hingga akhir.
c. Dalam mengemukakan hasil penelitian, peneliti harus menggunakan bahasa yang komunikatif
sehingga dapat dipahami pembaca dengan berbagai latar belakang pengetahuan dan
pengalaman.
d. Laporan penelitian merupakan elemen penting dalam proses kemajuan ilmu pengetahuan. Oleh
karena itu, peneliti harus menuliskan laporan penelitian dan saran dengan jelas baik, benar, dan
sistematis sehingga mampu meyakinkan pembaca.

Laporan penelitian merupakan karya ilmiah. Untuk itu, penulisan laporan penelitian harus mengikuti
aturan penulisan ilmiah.

Secara umum, laporan penelitian terdiri atas tiga bagian besar, yakni pendahuluan, isi atau badan
laporan, dan penutup. Struktur penulisan dalam penulisan laporan penelitian ilmiah menurut Borg dan
Gall adalah sebagai berikut.

a. Bagian Pendahuluan (Preliminary Materials)

Bagian ini terdiri atas beberapa subbagian berikut.

1) Halaman judul. Halaman ini mencantumkan judul penelitian, penyusun, nama lembaga, nama tempat,
dan tahun penyusunan.

2) Kata pengantar. Dalam kata pengantar diuraikan tujuan penelitian, masalah yang dihadapi, siapa yang
memberi sponsor, dan ucapan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan.

3) Daftar isi. Daftar isi menunjukkan bagian-bagian dari laporan sehingga hubungan antara satu bagian
dan bagian lainnya dapat dilihat. Tiap-tiap bab atau subbab dicantumkan dengan jelas sesuai dengan
urutan dalam nomor halamannya, demikian pula lampiran-lampiran.

4) Daftar tabel, gambar, dan grafik Daftar ini memuat judul-judul tabel/gambar/grafik yang ada dalam
laporan tersebut. Daftar ini disusun berurutan sesuai nomor pada tiap tabel/gambar/grafik.
Sosiologi79

b. Isi Laporan (Body of Paper)

Bagian ini memuat uraian tentang proses penelitian dan hasilnya. Bagian isi meliputi bab-bab berikut:

1) Bab pendahuluan. Bagian ini terdiri atas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah. tujuan penelitian secara umum, dan kegunaan penelitian.

2) Bab kerangka teoretis/tinjauan pustaka. Bab ini berisi pengkajian teori yang dipergunakan
pembahasan penelitian, penyusunan kerangka berpikir, dan perumusan hipotesis.

3) Bab metodologi penelitian. Bab ini menerangkan tentang tujuan penelitian secara operasional,
tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, dan jenis penelitian.
Metodologi penelitian biasanya telah disajikan dalam rancangan penelitian.

4) Bab hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini merupakan inti laporan penelitian yang ingin diketahui
oleh pembaca. Pada bagian ini, peneliti menguraikan tentang variabel yang diteliti, validitas instrumen
penelitian dan proses pengumpulan data, teknik analisis, kesimpulan analisis data, penafsiran
kesimpulan analisis data, dan kesimpulan pengujian hipotesis.

5) Bab kesimpulan dan saran. Bagian ini berisi deskripsi singkat mengenai masalah hipotesis dan hasil
penelitian, kesimpulan penelitian dari seluruh aspek tersebut, serta pengajuan saran.

c. Bagian Penutup

Bagian penutup meliputi bahan-bahan penunjang seperti berikut.

1) Daftar pustaka. Pada bagian ini disebutkan semua buku (sumber) yang digunakan sebagai penunjang
dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian. Hal-hal yang perlu dikemukakan adalah nama penulis,
tahun penerbitan, judul buku, tempat penerbitan, dan nama penerbit. Contoh: Bryman, Alan. 2012.
Social Research Methods. New York: Oxford University Press.

2) Lampiran. Lampiran memuat hal-hal yang perlu diketahui pembaca, meliputi format kuesioner,
wawancara, atau pengamatan, dan dokumen penting, seperti foto atau naskah tertentu.

3) Indeks. Bagian ini berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada di dalam laporan. Indeks biasanya
disusun menurut abjad.
Sosiologi79

4. Mempresentasikan Laporan Penelitian

Laporan hasil penelitian yang telah selesai disusun sebaiknya dipresentasikan dalam forum diskusi kelas.
Tujuan dari kegiatan diskusi adalah untuk memperkuat isi laporan sebelum laporan hasil penelitian
dipresentasikan kepada kalangan yang lebih luas melalui kegiatan publikasi.

Melalui diskusi, peneliti berpeluang memperoleh banyak masukan tentang laporan penelitian yang telah
disusunnya. Dengan demikian, laporan penelitian yang akan dipublikasikan adalah benar-benar laporan
penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Pada umumnya, terdapat tiga jenis diskusi di antaranya,

a. Diskusi panel. Diskusi yang dilakukan oleh sekelompok orang yang membahas satu topik yang
menjadi perhatian umum. Dalam diskusi ini, biasanya dihadirkan beberapa pakar. Peserta
diberikan kesempatan untuk bertanya.
b. Simposium. Pertemuan yang diselenggarakan untuk membahas prasaran-prasaran mengenai
suatu masalah. Simposium menghadirkan beberapa pembicara dengan tinjauan yang berbeda-
beda. Diskusi dilakukan setelah masing-masing pembicara mengemukakan pendapatnya.
c. Seminar. Pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan
ketua sidang. Ketua sidang ini biasanya seorang pakar yang memiliki kompetensi di bidangnya.
Seminar biasanya diakhiri dengan kesimpulan pendapat yang mewakili semua peserta.

5. Publikasi Laporan Penelitian

Dalam publikasi laporan penelitian, ada beberapa pertimbangan etika yang harus diperhatikan peneliti.
Maylor dan Blackmon (2005) mengatakan bahwa dalam publikasi hasil penelitian, peneliti hendaknya
mempertimbangkan beberapa etika penelitian berikut.

a. Menjaga privasi subjek penelitian dengan tidak memublikasikan informasi pribadi dan rahasia.

b. Data dan hasil analisis penelitian dipublikasikan dengan jujur.

c. Berhati-hati dan teliti dalam menganalisis data untuk menjaga kualitas hasil penelitian.
Sosiologi79

Publikasi laporan hasil penelitian dapat dilakukan melalui berbagai media, yaitu media cetak dan media
elektronik. Media cetak antara lain buku, koran, majalah, dan jurnal ilmiah. Adapun media elektronik
antara lain radio, TV, dan internet.

Sumber:
Maryati, Kun, Juju Suryawati, Nina R. Suminar. 2022. IPS: Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Erlangga.
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai