Anda di halaman 1dari 21

PENELITIAN GEOGRAFI

A. Bidang Studi Geografi


Geografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena serta proses yang terjadi di muka bumi.
Manusia sebagai khalifah di muka bumi sudah diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al- A’raaf ayat
10: ”Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan
bagimu di muka bumi itu sumber penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur”. Dengan
demikian, manusia sudah seharusnya bersyukur karena sudah diberi tempat untuk hidup dan
mencukupi kebutuhannya. Dalam mencukupi kebutuhannya, manusia akan berinteraksi baik dengan
alam atau dengan sesama manusia. Oleh karena itu, selain fenomena fisik (alam) kita juga
mempelajari fenomena social seperti pertumbuhan penduduk, mobilitas penduduk, masalah
kependudukan dan sebagainya. Fenomena tersebut dapat kita pelajari tidak hanya dari membaca
buku saja, tetapi juga dari mengamati secara langsung di lapangan. Oleh karena itu, selain
pengetahuan teoritis, kita juga memerlukan suatu metode untuk melakukan penelitian sehingga dapat
menjelaskan fenomena tersebut.

B. Jenis Penalaran
Jenis penalaran yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu:
1. Penalaran Deduktif adalah proses penalaran yang memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk
mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik.
Contoh penalaran deduktif:
Umum : Penduduk Asia Tenggara rata-rata berkulit sawo matang.
Spesifik : Penduduk Indonesia kebanyakan berkulit sawo matang. Penduduk Malaysia
kebanyakan berkulit sawo matang. Penduduk Thailand kebanyakan berkulit sawo
matang.
2. Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menguji informasi yang spesifik untuk
menarik suatu kesimpulan umum. Penalaran induktif dimulai dengan pengamatan khusus yang
diyakini sebagai model yang menunjukkan suatu kebenaran atau prinsip yang dianggap dapat
berlaku secara umum.
Contoh penalaran induktif:
Spesifik : Harimau berdaun telinga, berkembang biak dengan melahirkan. Kucing berdaun
telinga, berkembang biak dengan melahirkan. Kuda berdaun telinga, berkembang biak
dengan melahirkan.

Umum : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

C. Pengertian dan Sifat Penelitian Geografi


Penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah yang bertujuan untuk menemukan,
mengembangkan, dan menguji kebenaran data untuk mencari pemecahan masalah geosfer.
Penelitian geografi memiliki ciri khas yang membedakan dengan penelitian bidang ilmu lain,
yaitu menggunakan pendekatan keruangan, ekologi dan kompleks wilayah yang sudah dibahas di
bab sebelumnya. Sifat-sifat penelitian geografi antara lain:
1. Ilmiah, artinya penelitian menerapkan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori dan menggunakan
langkah-langkah penelitian yang tepat.
2. Berbasis penemuan, penelitian berawal dari penemuan masalah di lingkungan geosfer yang
kemudian diteliti dan diambil datanya.
3. Berbasis pengembangan, kegiatan penelitian berusaha memperluas dan menganalisis lebih dalam
terhadap suatu kajian geosfer.
4. Menguji kebenaran, hasil penelitian yang telah dilakukan perlu diuji kebenarannya agar hasil lebih
akurat dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.
5. Memecahkan masalah, tujuan penelitian sebenarnya adalah untuk memecahkan suatu permasalahan
geosfer.

D. Jenis-Jenis Penelitian Geografi


Jenis penelitian geografi dapat dibedakan menurut tujuan, bentuk dan metode pelaksanaan, manfaat,
serta metode penelitian, antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan Tujuan
Penelitian dilakukan sesuai dengan tujuan peneliti, misalnya dengan tuuan mencari hubungan sebab
akibat suatu masalah geosfer, mendeskripsikan permasalahan geografi, dan menemukan penyebab
terjadinya masalah geosfer. Jenis penelitian geografi berdasarkan tujuan sebagai berikut:
a. Penelitian Eksplorasi adalah penelitian yang cara perolehan datanya dilakukan melalui metode
wawancara, studi lapangan (observasi) dan studi pustaka. Rumusan hipotesis dan penarikan
kesimpulan dalam penelitian eksploratif didasarkan atas hasil pengumpulan data obyek dan
subyek penelitian.
Tujuan penelitian eksploratif adalah sebagai berikut:
1) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan.
2) Mengembangkan hipotesis bagi penelitian selanjutnya.
3) Menggali suatu gejala yang masih baru atau belum pernah diketahui sebelumnya.
4) Mengembangkan gagasan dasar mengenai suatu topic permasalahan baru.
5) Memberikan dasar bagi penelitian lanjutan.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam penelitian eksploratif sebagai berikut:
1) Mencari dan mengetahui hubungan antara gejala social dan gejala fisik.
2) Menemukan data empiris mengenai hubungan gejala social atau gejala fisik. Penggunaan
empiris bertujuan untuk merumuskan hipotesis yang berkualitas dalam penelitian selanjutnya.
b. Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan penyebab masalah geosfer
sesuai fakta yang hasil penelitiannya disajikan dalam bentuk deskripsi. Penelitian deskriptif
merupakan kelanjutan penelitian eksploratif. Tujuan penelitian deskriptif adalah menggambarkan
alur sistematika dalam pemecahan masalah penelitian yang disajikan dalam bentuk deskripsi.
c. Penelitian Eksplanatif dilakukan untuk menemukan penyebab permasalahan geosfer dengan
cara menguji hipotesis yang telah dirumuskan kemudian melakukan analisis perolehan data.
Tujuan penelitian ini adalah menghubungkan pola-pola yang memiliki keterkaitan dan
menghasilkan pola hubungan sebab akibat dalam memecahkan permasalahan penelitian.
2. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaan
a. Studi Kasus, merupakan penelitian untuk memecahkan masalah geosfer yang dilakukan dengan
cara melalui studi lapangan dan wawancara. Fenomena yang dikaji antara lain meliputi
masyarakat, lingkungan dan ekosistem. Misalnya meneliti tentang pembangunan permukiman di
pinggiran sungai Code yang berpotensi terkena banjir lahar dingin pada musim hujan dan dapat
mengancam keselamatan warganya.
b. Survei, merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis (kesimpulan
sementara) dan mendeskripsikan hubungan antar variable. Kualitas hasil survei bergantung pada
representatif (keterwakilan) sampel, tingkat kepercayaan data dan informasi dari responden.
c. Eksperimen, bertujuan untuk mengetahui pengaruh suatu variable dalam memecahkan suatu
masalah. Penelitian ini biasanya membagi subyek penelitian menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok control. Misalnya ingin meneliti tentang “pengaruh
kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil belajar siswa”. Maka peneliti membagi siswa
menjadi dua, yaitu kelompok yang rutin membaca Al-Qur’an (kelompok eksperimen) dan siswa
yang jarang membaca Al-Qur’an (kelompok control). Dengan demikian, melalui pengamatan,
wawancara dan kuesioner akan terlihat pengaruh kebiasaan membaca Al-Qur’an terhadap hasil
belajar siswa. Apakah siswa yang rajin membaca Al-Qur’an hasil belajarnya akan lebih baik?
Hasil penelitian akan menunjukkan perbedaan antara kelompok eksperimen dan control.
3. Berdasarkan Manfaat Penelitian
a. Penelitian Murni, bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah ada.
Penelitian ini dapat merujuk pada penelitian sebelumnya dan dapat pula dijadikan dasar bagi
penelitian selanjutnya. Penelitian ini banyak digunakan di lingkungan akademis, misalnya
skripsi, tesis dan disertasi. Peneliti diberi kebebasan dalam menentukan masalah yang akan
diteliti.
b. Penelitian Terapan, penelitian ini biasanya merupakan permintaan suatu pihak terhadap
peneliti, sehingga peneliti tidak memiliki kebebasan penuh dalam menentukan topic yang akan
diteliti. Misalnya, Dinas Perhubungan meminta peneliti untuk melakukan penelitian mengenai
jalan di kota Yogyakarta yang rawan macet pada jam kantor untuk kepentingan perencanaan jalur
MRT (Mass Rapid Transportation). Jurnal ilmiah merupakan bentuk penelitian terapan.
4. Berdasarkan Metode Penelitian
a. Penelitian Kualitatif, merupakan penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan secara
mendalam mengenai hasil pengumpulan data di lapangan. Penelitian kualitatif disajikan dengan
deskripsi atau kata-kata. Penelitian ini diterapkan pada beberapa kondisi antara lain:
1) Masalah penelitian belum tergambar jelas;
2) Ingin meneliti suatu fenomena secara mendalam;
3) Ingin memahami interaksi social;
4) Ingin memahami perasaan orang;
5) Ingin mengembangkan teori yang sudah ada;
6) Ingin memastikan kebenaran data, serta
7) Ingin meneliti sejarah perkembangan.
b. Penelitian Kuantitatif, penelitian yang menggunakan angka-angka dan statistic dalam
analisisnya. Penelitian kuantitatif diterapkan pada beberapa kondisi antara lain:
1) Masalah dalam penelitian sudah jelas, yaitu sudah ditampilkan pada proposal penelitian
dalam bentuk data;
2) Mencakup populasi yang luas dan banyak;
3) Ingin mengetahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap obyek penelitian;
4) Ingin menguji hipotesis penelitian.
Penelitian kuntitatif dapat dibedakan menjadi dua: Penelitian kuantitatif deskriptif,
yaitu menggambarkan secara sistematis tentang karakteristik populasi dan hasil perolehan data
penelitian. Penelitian kuantitatif inferensial, digunakan untuk mengetahui hubungan antar
variable dengan pengujian hipotesis.
c. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
1) Perspektif Teori
Penelitian kuantitatif berakar pada positivisme dengan penganjur utamanya Auguste
Comte dan Emile Durkheim pada abad ke-l9. Para pengikutnya berupaya mencari penyebab
suatu fenomena dan hubungannya dengan fenomena lain. Sedangkan penelitian kualitatif berakar
pada fenomenologis dengan penganjur Max Weber dan Irwin Deutcher. Pandangan ini berusaha
memahami perilaku manusia dari kerangka pikir dan tindak-laku orang-orang itu sendiri.
2) Pendekatan
Penelitian kuantitatif mengharuskan peneliti untuk mengidentifikasi dan mengontrol
variabel, memilih sampel, memberikan perlakuan, dan menganalisis hasil perlakuan. Sedangkan
dalam penelitian kualitatif, peneliti melakukan observasi partisipan sehingga dapat memahami
fenomena tertentu.
3) Tujuan
Penelitian kuantitatif bertujuan untuk memberikan verifikasi dalam pengertian
menguji/mengetes teori dengan perantaraan hipotesa dan menggunakan teknik stastistik.
Penelitian kualitatif berupaya menemukan ciri-ciri/sifat fenomena dan mengelompokkannya.
Dengan demikian diharapkan akan ditemui 'grounded theory'. Jadi, tujuannya adalah penemuan
teori.
4) Pengumpulan Data
Peneliti kuantitatif memasuki lapangan dengan sikap reduksionalis. Ini berarti baik
variabel, sarnpel, hipotesis, maupun data yang dikumpulkan hanyalah yang benar-benar relevan
dengan rancangan penelitian. Sebaliknya, peneliti kualitatif mengumpulkan data secara
ekspansionalistis agar lebih memudahkannya memahami fenomena yang kompleks secara utuh.
5) Rancangan/design
Penelitian kuantitatif didesain secara pasti atau ditentukan terlebih dahulu (preoriented)
tanpa dapat diubah pada saat penelitian berlangsung (fixed). Sebaliknya, desain penelitian
kualitatif bersifat lentur (elastis). Desain dapat berubah sesuai kenyataan di lapangan sehingga
juga bersifat emergent.
Latihan Soal 1 d. murni
e. terapan
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
8. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Apa tujuan dilaksanakannya penelitian? 1) Masalah penelitian belum dijabarkan jelas
a. Menganalisis fenomena geosfer 2) Melanjutkan penelitian sebelumnya
b. Mengasah kemampuan menulis 3) Ingin mengembangkan teori
c. Menambah relasi 4) Banyak dilaksanakan oleh mahasiswa
d. Mencari pembuktian kebenaran dan solusi 5) Ingin melakukan penelitian yang mendalam
suatu masalah Ciri penelitian kualitatif ditunjukkan oleh
e. Mengunjungi daerah penelitian sambil berlibur pernyataan nomor ….
2. Penelitian harus didasarkan pada prinsip ilmiah, a. 1), 2), dan 3)
artinya … b. 1), 2), dan 5)
a. Sesuai dengan fenomena terbaru di masyarakat c. 1), 3), dan 5)
b. Menggunakan metode yang tepat d. 2), 3), dan 4)
c. Berlandaskan ilmu pengetahuan dan langkah- e. 3), 4), dan 5)
langkah penelitian yang tepat 9. Penelitian yang banyak digunakan di bidang
d. Tidak melanggar norma kemasyarakatan akademis, misalnya skripsi, tesis dan desertasi
e. Hasil penelitian sesuai data yang didapat adalah contoh jenis penelitian ….
3. Proses penalaran untuk menguji informasi yang a. eksploratif
spesifik untuk menarik suatu kesimpulan umum b. kuantitatif
disebut penalaran … c. kualitatif
a. Deduktif d. murni
b. Induktif e. terapan
c. Ilmiah 10. Penelitian mengenai permasalahan banjir bersifat
d. Kognitif ilmiah, karena ….
e. Subyektif a. Sering terjadi di sekitar kita
4. Berdasarkan metodenya, penelitian dibedakan b. Manusia berperan aktif di dalamnya
menjadi penelitian …. dan …. c. Berdasarkan kajian hidrologi yang
a. survey, eksploratif mempelajari siklus perairan
b. studi kasus, eksperimen d. Merupakan kewajiban kita untuk
c. kualitatif, deskriptif mengatasinya
d. deskriptif, eksplanatif e. Fenomena yang benar-benar terjadi di
e. murni, terapan lapangan.
5. Penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggali
sesuatu yang baru dan belum diketahui adalah ….
B. Kerjakan soal-soal berikut!
a. eksploratif
b. kuantitatif 1. Apa yang dimaksud dengan penelitian geografi?
c. kualitatif 2. Jelaskan dan berikan contoh jenis penalaran
d. murni deduktif!
e. terapan
6. Apa fungsi kelompok control dalam penelitian 3. Sebutkan dan jelaskan sifat-sifat penelitian
eksperimen? geografi!
a. Obyek yang dijadikan focus penelitian 4. Penelitian geografi bertujuan untuk memecahkan
b. Kelompok pembanding untuk mengetahui
masalah geosfer. Identifikasilah empat
pengaruh kelompok inti terhadap obyek
c. Melengkapi data kelompok inti permasalahan geosfer yang cocok diteliti dengan
d. Memastikan kebenaran data metode survei!
e. Membuktikan hipotesis yang sudah ada
5. Dapatkah kita berperan serta dalam pembangunan
7. Penelitian dengan populasi yang besar lebih tepat
menggunakan metode penelitian … dengan melakukan penelitian? Jelaskan!
a. eksploratif
b. kuantitatif
c. kualitatif
E. Langkah Penelitian Geografi
Metode penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009 : 3), sedangkan penelitian geografi adalah kegiatan ilmiah
yang dilakukan dengan langkah-langkah secara sistematis untuk memecahkan suatu permasalahan
geografi yang meliputi ruang sebagai suatu region sebagai obyek penelitian (Nur Maharani, 2013 :
18).
1. Menentukan Masalah
Penelitian dilakukan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah. Untuk itu langkah awal yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian
adalah memilih masalah yang akan diteliti. Masalah adalah penyimpangan antara yang seharusnya
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan,
antara rencana dengan pelaksanaan (Sugiyono, 2009 : 52). Misalnya: Pegawai yang terbiasa
menggunakan mesin ketik manual harus ganti dengan computer, maka akan terjadi masalah karena
tidak terbiasa; Setiap pergantian menteri akan diikuti pergantian kebijakan pendidikan, sehingga
siswa harus menyesuaikan dengan kebijakan yang baru.

Masalah yang dipilih dalam penelitian geografi harus memenuhi kriteria, antara lain:
a. Masalah menyatakan hubungan antar dua variable, variable bebas mempengaruhi atau menjadi
sebab timbulnya variable terikat. Kedua variable ini harus saling berhubungan satu sama lain.
b. Masalah dinyatakan dalam kalimat tanya.
c. Masalah dapat diteliti dan memungkinkan adanya ketersediaan data.
Masalah yang dipilih untuk dijadikan bahan penelitian tentu saja akan berpengaruh terhadap
hasil akhir penelitian. Penelitian yang baik adalah penelitian yang membahas mengenai masalah
yang menarik untuk dikaji dan akan berguna untuk kepentingan masyarakat luas ataupun lembaga
terkait dalam pengambilan keputusan.
2. Menyusun Rumusan Masalah
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Jika masalah adalah kesenjangan antara yang
diharapkan dan yang terjadi, maka rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian, terdapat hubungan yang erat
antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap perumusan masalah harus didasarkan pada
masalah. Contoh rumusan masalah:
a. Seberapa tinggi minat baca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta?
b. Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa dari sekolah negeri dan swasta?
c. Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar siswa?
3. Menentukan Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Jika ada
pertanyaan: Apa yang Anda teliti? Maka jawabannya berkenaan dengan variable penelitian.
Secara teoritis variable diartikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang memiliki
“variasi” antara satu dengan yang lainnya. Tinggi, berat badan, usia, sifat, kedisiplinan, merupakan
atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk dan warna adalah atribut-atribut yang dimiliki
oleh suatu obyek.
Menurut hubungan antara satu variable dengan variable lain, maka macam-macam variable dapat
dibedakan menjadi:
a. Variable Independen (bebas): variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan
dan timbulnya variable dependen.
b. Variable Dependen (terikat): variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya
variable bebas.
c. Variable Moderator: variable yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variable independen dan dependen.

Motivasi Belajar Prestasi Belajar


(independen) (dependen)

( Peran Orangtua
(moderator)

Gambar 1. Contoh hubungan variable independen, dependen dan moderator

d. Variable Intervening: variable yang mempengaruhi hubungan antara variable independen dan
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diukur atau diamati. Variable
ini merupakan penyela/antara yang terletak antara variable independen dan dependen, sehingga
variable independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variable
dependen.
Contoh: Tinggi rendahnya penghasilan akan mempengaruhi secara tidak langsung terhadap
harapan hidup (panjang pendeknya umur). Dalam hal ini ada variable antaranya, yaitu gaya hidup
seseorang.

Penghasilan Gaya hidup Harapan Hidup


(independen) (intervening) (dependen)

(
Gambar 2. Contoh hubungan variable independen, dependen dan intervening
(
e. Variable Kontrol: variable yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variable
independen dan dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variable ini
sering digunakan untuk melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.
Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik. Variable independennya
pendidikan (SMA dan SMK). Variabel kontrol yang ditetapkan sama, misalnya: naskah yang
diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama.

Pendidikan SMA & SMK Ketrampilan Mengetik


(independen) (dependen)

(
Naskah, mesin tik dan ruangan sama
(kontrol)

Gambar 3. Contoh hubungan variable independen, dependen dan kontrol.

4. Menentukan Landasan Teori


Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam proses penelitian
adalah mencari teori-teori, konsep, dan generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai
landasan teoritis untuk melaksanakan penelitian (Sumadi, 1990). Semua penelitian bersifat ilmiah,
oleh karena itu semua peneliti harus berbekal teori.
Teori adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang tersusun secara sistematik
sehingga dapat berguna untuk menjelaskan fenomena (Cooper and Schindler, 2003). Secara umum
teori mempunyai tiga fungsi, yaitu:
a. Fungsi menjelaskan (explanation), contohnya: jika besi dipanaskan akan memuai.
b. Fungsi meramalkan (prediction), contohnya: jika besi dipanaskan hingga suhu 75°C berapa
pemuaiaannya?
c. Fungsi pengendalian (control). Contohnya: berapa jarak sambungan rel kereta api yang paling
sesuai dengan iklim tropis di Indonesia agar pemuaiaan rel tidak mengganggu jalannya kereta
api?
Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variable-variabel yang diteliti, melalui
pendefinisian, dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai sumber, sehingga landasan
yang dijadikan pedoman teori menjadi kuat dan valid. Jumlah teori yang perlu
dikemukakan/dideskripsikan akan tergantung pada permasalahannya. Semakin lengkap referensi
yang digunakan, maka landasan teori semakin baik.
5. Menyusun Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka pemikiran berawal
dari perumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Selanjutnya variable-variabel yang
akan diteliti harus dijelaskan secara teoritis sesuai dengan landasan teori dan dapat pula merujuk
pada penelitian yang relevan. Secara teoritis perlu dijelaskan pula hubungan antara variable bebas
dan terikat, sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Kemudian hubungan
antar variable tersebut dianalisis dan dibandingkan, yang akan menghasilkan kerangka pemikiran.
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut barulah dirumuskan hipotesis.
6. Perumusan Hipotesis
Perumusan hipotesis adalah langkah selanjutnya dalam penelitian setelah peneliti
mengemukakan perumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran.
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan
masalah tersebut dinyatakan dalam kalimat tanya. Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta yang
diperoleh melalui pengambilan data.
Penelitian yang menggunakan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif sifatnya eksploratif sehingga tidak merumuskan hipotesis, tetapi
justru diharapkan nantinya akan ditemukan hipotesis.
ALUR KERJA PENYUSUNAN KERANGKA PEMIKIRAN &
HIPOTESIS

PERUMUSAN
MASALAH

VARIABEL BEBAS VARIABEL TERIKAT

Mendeskripsikan teori-teori dan hasil Mendeskripsikan teori-teori dan hasil


penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang berkaitan dengan
Variabel Bebas Variabel Terikat

Analisis &
Komparasi

Kesimpulan teoretis Kesimpulan teoretis


tentang Variabel tentang Variabel
Bebas Terikat

KERANGKA
PEMIKIRAN

Alur pikir peneliti dipandu oleh teori yang


menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat yang akan diteliti

PARADIGMA / MODEL HUB


HIPOTESIS
ANTAR VARIABEL

Menjelaskan model hubungan antar Menjelaskan jawaban sementara


variabel penelitian terhadap rumusan masalah

Gambar 4. Alur Kerja Penyusunan Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

7. Menentukan Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan subyek atau obyek yang memiliki karakteristik tertentu, yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda lainnya. Populasi bukan
hanya jumlah, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek
tersebut.
Misalnya, kita akan meneliti di sekolah X, maka sekolah X merupakan populasi karena memiliki
sejumlah subyek (guru, siswa, karyawan) dan obyek (ruang kelas, perpustakaan, sarana belajar).
Namun demikian, sekolah X juga memiliki karakteristik subyeknya, misalnya kompetensi guru,
motivasi belajar siswa, disiplin kerja karyawan. Sekolah X juga memiliki karakteristik obyek,
misalnya tata ruang kelas, kebijakan dan tata tertib sekolah. Semua ini adalah populasi karena
dapat diteliti dan dijadikan sumber data.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dapat
mencerminkan dan mewakili keseluruhan populasi. Bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat mengambil sampel yang
benar-benar representative (mewakili).

8. Teknik Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Probability
Sampling dan Nonprobability Sampling.

Teknik
Sampling

Probability Nonprobability
Sampling Sampling

1. Simple random sampling 1. Sampling sistematis


2. Proportionate stratified 2. Sampling kuota
random sampling 3. Sampling incidental
3. Disproportionate random 4. Purposive sampling
sampling 5. Sampling jenuh
4. Area cluster sampling 6. Snowball sampling
(sampling menurut daerah)

Gambar 6. Macam-macam Teknik Sampling

a. Probability Sampling: teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang sama bagi setiap
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
 Simple random sampling: pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Biasanya digunakan dalam penelitian
yang anggota populasinya dianggap homogen. Misalnya: pasar burung, pasar kerajinan,
sekolah.
 Proportionate stratified random sampling: teknik ini digunakan bila populasi mempunyai
anggota yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional. Misalnya: dalam satu
perusahaan pegawainya terdiri dari lulusan S2 = 20 orang, S1 = 35 orang, SMA sederajat =
25 orang. Jumlah sampel yang diambil harus meliputi strata pendidikan tersebut.
 Disproportionate stratified random sampling: teknik ini digunakan untuk menentukan
sampel dari populasi yang berstrata tapi tidak proporsional. Misalnya: suatu perusahaan
terdiri dari pegawai yang lulus S3 = 2 orang, S2 = 5 orang, SMA sederajat = 100 orang, SMP
sederajat = 70 orang. Kelompok lulusan S3 dan S2 jumlahnya terlalu kecil bila dibandingkan
dengan kelompok yang lain, maka semua pegawai lulusan S3 dan S2 dipilih sebagai sampel.
 Cluster sampling: teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti sangat luas, misalnya penduduk suatu negara atau propinsi. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya
berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
b. Nonprobability Sampling: teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan
sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
 Sampling sistematis: teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan memilih nomor
ganjil, genap, atau kelipatan tertentu.
POPULASI SAMPEL

1 5 9
Diambil secara sistematis 1 5 9
2 6 10
3 7 11
3 7 11
4 8 12

Gambar 7. Sampling sistematis (diambil populasi ganjil)


 Sampling kuota: teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Misalnya akan melakukan penelitian tentang minat
membaca siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Yogyakarta. Jumlah sampel yang ditentukan
adalah 100 siswa. Jika data yang diambil belum mencapai 100 siswa, maka penelitian
tersebut dianggap belum selesai.
 Sampling incidental: teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat diambil sebagai sampel.
 Sampling purposive: teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misal:
penelitian tentang Usaha Kecil Menengah di daerah Bantul, maka sampel yang diambil
adalah pengusaha gerabah di Kasongan, pengusaha kulit di Manding. Penelitian tentang
kualitas makanan, maka diambil sampel orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk penelitian kualitatif.
 Sampling jenuh: teknik penentuan sampel bila seluruh anggota populasi dijgunakan sebagai
sampel. Hal ini dilakukan jika jumlah populasi relative sedikit, kurang dari 30 orang. Istilah
lain dari sampling jenuh adalah sensus, dimana seluruh anggota populasi dijadikan sampel.
 Snowball sampling: teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding lama kelamaan akan membesar. Pertama-
tama dipilih satu atau dua orang, jika data dari dua orang tersebut dirasa belum lengkap,
maka peneliti mencari orang yang lebih tahu dan dapat melengkapi data sebelumnya. Begitu
seterusnya hingga jumlah sampel semakin banyak.

B C

D E F G H I

J K L M N O

Gambar 8. Sampling snowball


9. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data berdasarkan terkniknya antara lain sebagai berikut:
a. Interview (wawancara): teknik pengumpulan data yang didasarkan pada self report (laporan
diri sendiri) atau pada keyakinan diri sendiri. Jadi keterangan responden harus benar dan dapat
dipercaya karena berdasarkan pengalaman pribadi mereka sendiri. Misal ingin meneliti tentang
perjuangan kemerdekaan Indonesia, sebaiknya yang menjadi responden adalah mantan pejuang
yang mengalami perang secara langsung (jika masih hidup), bukan anak atau bahkan cucunya.
Jika tidak ada lagi pejuang yang masih hidup, maka sebaiknya memilih ahli sejarah sebagai
respondennya.
Keunggulan dari wawancara adalah peneliti dapat memperoleh keterangan secara
mendalam dari responden, bahkan dalam prakteknya sering menemukan keterangan/hal-hal baru
yang tidak diperkirakan sebelumnya.
b. Kuesioner (angket): teknik pengumpulan data dengan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang akan dijawab/diisi oleh responden. Pertanyaan sebaiknya singkat, padat dan jelas;
bahasa yang digunakan juga harus mudah dimengerti oleh responden; pertanyaan harus seimbang
dan tidak menggiring ke jawaban yang baik saja atau yang jelek saja; penampilan fisik kuesioner
harus rapi dan menarik. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah respondennya banyak dan
tersebar di wilayah yang luas karena dapat dikirim lewat pos atau e-mail.
c. Observasi: teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap orang,
obyek alam, masyarakat, atau fenomena tertentu. Teknik observasi digunakan apabila penelitian
yang dilakukan berhubungan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam. Proses
pengamatan dilakukan secara menyeluruh agar data yang diambil dapat dipertanggungjawabkan
dengan baik.

10. Pengolahan Data


Data yang telah terkumpul perlu diolah agar keakuratan hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Tahap-tahap pengolahan data adalah sebagai berikut:
a. Editing Data, yaitu kegiatan meneliti kembali (pemeriksaan) data yang telah terkumpul,
indicator yang perlu diteliti adalah sebagai berikut:
1) Kelengkapan data sesuai daftar kebutuhan data
2) Kesesuaian dan relevansi data hasil pengamatan dengan kebutuhan data
3) Keseragaman data hasil penelitian, misalnya menggunakan satuan meter pada data hasil
pengukuran obyek di lapangan.
Peneliti dapat memperbaiki data hasil penelitian, baik berupa data studi lapangan atau jawaban
responden. Misalnya, responden lupa mengisi kolom jenis kelamin.
b. Coding, pembuatan kode (coding) merupakan kegiatan pengklasifikasian data sesuai jenis
dengan memberikan identitas angka atau huruf sehingga memudahkan pengolahan dan analisis
data. Misalnya jenis kelamin laki-laki diberi identitas angka 1 dan perempuang dengan angka 2.
c. Tabulasi Data, data yang sudah diklasifikasikan kemudian dimasukkan ke dalam tabel dengan
maksud agar lebih mudah dibaca dan dianalisis.

11. Analisis Data


Analisis data adalah kegiatan yang dilakukan setelah data dari responden dan sumber data
lain terkumpul. Secara umum analisis data dapat dilakukan dengan:
a. Deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara menggambarkan dan menjelaskan data yang
sudah terkumpul secara apa adanya sesuai dengan yang ada di lapangan tanpa melakukan
generalisasi atau kesimpulan secara umum. Umumnya digunakan untuk mengolah data kualitatif.
Misalnya menjelaskan fenomena terjadinya banjir (gejala fisik) dan menjelaskan penyebab
terjadinya urbanisasi ke kota-kota besar (gejala social).
b. Statistik, yaitu analisis data menggunakan statistic untuk menganalisis data sampel yang sudah
terkumpul. Umumnya digunakan untuk mengolah data kuantitatif.
Latihan Soal 2 a. Kerangka pemikiran
b. Hipotesis
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
c. Populasi dan sampel
1. Langkah pertama dalam memulai penelitian adalah d. Teknik pengumpulan data
menentukan …. e. Analisis data
a. Tujuan penelitian 7. Perhatikan langkah-langkah berikut!
b. Masalah yang akan diteliti 1) Perumusan tujuan penelitian
c. Obyek penelitian 2) Perumusan masalah penelitian
d. Lama waktu penelitian 3) Penentuan teknik pengumpulan data
e. Lokasi penelitian 4) Penentuan populasi dan sampel
2. Apa yang dimaksud dengan masalah? 5) Penyusunan hipotesis penelitian
a. Fenomena yang akan diteliti 6) Pengolahan dan analisis data
b. Sumber data penelitian 7) Penarikan kesimpulan
c. Kenyataan yang sesuai dengan harapan 8) Penyajian hasil penelitian
d. Kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan Urutan langkah-langkah penelitian adalah …
e. Hal-hal yang bernilai negative a. 2), 3), 4), 6), 5), 7), 1), dan 8)
3. Perhatikan pernyataan berikut! b. 2), 5), 7), 6), 3), 4), 8), dan 1)
1) Kegiatan penelitian harus memperhatikan c. 2), 1), 5), 4), 3), 6), 8), dan 7)
biaya dan waktu yang tersedia d. 3), 1), 2), 4), 5), 6), 8), dan 7)
2) Ketersediaan bahan pustaka sebagai dasar teori e. 4), 1), 5), 2), 6), 3), 8), dan 7)
3) Dapat menyempurnakan penelitian 8. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
sebelumnya a. Sumber data penelitian
4) Mencakup obyek penelitian geografi fisik, b. Tujuan dilakukannya penelitian
manusia dan teknik c. Perangkat untuk mengumpulkan data
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan d. Perwakilan dari populasi
bahwa perumusan masalah penelitian harus e. Jawaban sementara rumusan masalah
memperhatikan … 9. Jika penelitian mencakup wilayah dan sumber data
a. Kemampuan mengeluarkan biaya yang luas, maka dapat diambil perwakilan dari
b. Lama waktu penelitian populasi yang disebut?
c. Sumber buku yang tersedia a. Sampel
d. Ketersediaan data, keterjangkauan obyek, dan b. Representasi
manfaat penelitian c. Modul
e. Kemampuan peneliti menyempurnakan d. Metode
penelitian sebelumnya e. Instrument
4. Variable yang mempengaruhi (memperkuat dan 10. Sampel yang baik harus representative, artinya …
memperlemah) hubungan antara variable a. Jumlahnya banyak
independen dan dependen disebut variabel… b. Jumlahnya cukup
a. Bebas c. Jumlahnya mewakili populasi
b. Terikat d. Jumlahnya sesuai keinginan peneliti
c. Penguat e. Jumlahnya tidak terhingga
d. Moderator 11. Teknik penentuan sampel bila seluruh anggota
e. Intervening populasi dijgunakan sebagai sampel disebut
5. “Jika mendung akan segera terjadi hujan” adalah sampel …
sebuah teori. Pernyataan tersebut adalah salah satu a. Cluster
fungsi teori, yaitu … b. Jenuh
a. Menjelaskan c. Snowball
b. Meramalkan d. Populasi
c. Pengendalian e. insidental
d. Pengandaian 12. Perhatikan pernyataan berikut!
e. Memberitakan 1) Populasi homogen
6. Setelah merumuskan masalah, menentukan 2) Populasi heterogen
variable dan landasan teori, maka disusun … 3) Terdapat strata/tingkatan
4) Tidak terdapat strata/tingkatan
5) Wilayah penelitian luas a. Kesimpulan
6) Wilayah penelitian relative sempit b. Saran
Simple random sampling cocok digunakan dalam c. Hasil analisis data
penelitian apabila … d. Hasil penelitian
a. 1), 3), 6) e. Tujuan penelitian
b. 1), 4), 5) 20. Saran dalam bab akhir penelitian salah satunya
c. 2), 4), 6) berguna untuk …
d. 2), 3), 5) a. Rekomendasi pada pihak yang terkait dengan
e. 2), 3), 6) penelitian
13. Teknik pengumpulan data yang tepat untuk b. Digunakan sebagai dasar penelitian
penelitian yang mendalam dalam suatu studi kasus selanjutnya
adalah … c. Berisi kekurangan dalam kegiatan penelitian
a. Wawancara d. Berisi data penunjang penelitian
b. Kuesioner e. Berisi foto dan lampiran
c. Observasi
d. Angket B. Kerjakan soal-soal berikut!
e. Arsip 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan variable
14. Teknik pengumpulan data yang paling tepat independen dan dependen! Berikan contoh
digunakan untuk penelitian yang wilayah dan hubungan keduanya dalam kehidupan sehari-hari!
sumber datanya luas adalah dengan … 2. Salah satu syarat penelitian yang baik adalah
a. Observasi sampel yang diambil harus representative. Jelaskan
b. Wawancara mengapa demikian!
c. Kuesioner 3. Mengapa teknik wawancara cocok digunakan
d. Tabulasi untuk penelitian social?
e. Sampel 4. Sebelum data dianalisis kita perlu melakukan
15. Mengapa dilakukan tabulasi data? pengolahan data agar keakuratan data terjamin,
a. Agar sesuai kaidah penelitian apa saja langkah-langkah pengolahan data
b. Memudahkan membaca dan menganalisis data tersebut? Jelaskan!
c. Merupakan syarat sebelum data dianalisis 5. Amatilah fenomena di sekitar kalian yang dapat
d. Mengecek data yang masih kurang diangkat menjadi penelitian! Susunlah menjadi
e. Menyesuaikan data dengan hasil pengamatan identifikasi masalah!
16. Analisis data statistic dilakukan untuk …
a. Mengetahui proses terjadinya suatu fenomena
b. Mengetahui hubungan sebab akibat
c. Mendeskripsikan data kualitatif
d. Mengolah data kuantitatif
e. Mengolah data kualitatif
17. Analisis dekriptif lebih cocok digunakan dalam
penelitian …
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. Eksperimen
d. Murni
e. Terapan
18. Jawaban dari rumusan masalah akan disajikan
dalam …
a. Kesimpulan
b. Saran
c. Hasil analisis data
d. Hasil penelitian
e. Tujuan penelitian
19. Rangkuman hasil penelitian secara singkat, padat
dan jelas ditulis dalam …
F. Tata Tulis Laporan Penelitian Geografi
Laporan geografi harus disusun sesuai tata tulis laporan penelitian ilmiah agar sistematis, rapi
dan mudah dipahami oleh orang yang membacanya. Hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
1. Bahasa, menggunakan bahasa yang baku dan sesuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta
kalimat harus memiliki subyek, predikat, obyek dan keterangan (SPOK). Bahasa laporan harus
mudah dipahami, singkat, padat dan jelas.
2. Pedoman Penulisan, laporan diketik menggunakan computer dengan program Microsoft Word .
pedoman yang perlu diperhatikan adalah:
a. Menggunakan kertas A4.
b. Huruf menggunakan Times New Roman atau Arial ukuran 12, kecuali judul dengan ukuran
14 atau lebih.
c. Menggunakan dua spasi.
d. Setiap alinea baru menjorok ke dalam.
e. Jarak tepi kertas (margin) adalah sebagai berikut:
1) tepi atas (top) = 4 cm
2) tepi kiri (left) = 4 cm
3) tepi bawah (bottom) = 3 cm
4) tepi kanan (right) = 3 cm
f. Penulisan halaman pada bagian kata pengantar, daftar isi, dan halam depan sebelum
memasuki bab menggunakan angka romawi kecil, misalnya i, ii, iii, iv dst.
g. Nomor halaman yang mengawali bab ditulis di bagian bawah tengah halaman menggunakan
angka 1, 2, 3 dst. Untuk halaman lain yang tidak berisi judul bab, nomor halamannya ditulis
di bagian kanan atas halaman.
h. Penulisan daftar pustaka atau sumber rujukan adalah sebagai berikut:
1) Nama lengkap pengarang ditulis tanpa gelar
2) Nama penulis dari Indonesia tidak dibalik, kecuali penulis yang menggunakan marga dan
nama orang luar negeri
3) Judul buku ditulis dengan huruf italic (miring)
4) Apabila nama pengarang lebih dari satu penulisan nama orang kedua danberikutnya tidak
dibalik
5) Apabila nama pengarang lebih dari tiga, ditulis nama pengarang paling depan diikuti kata
(et.all.) atau (dkk)
6) Apabila buku tanpa penulis, nama penulis diganti dengan symbol NN
7) Penulisan daftar pustaka disusun sesuai abjad.
Contoh:
Messi, Lionel and Andres Iniesta. 2014. How To Play Football. Spain: Barcelona Press.
Pramudya Ananta Toer. 1983. Bumi Manusia. Jakarta: Balai Pustaka.
G. Penyusunan Laporan Penelitian Geografi
Secara garis besar penyusunan laporan penelitian geografi terdiri dari:
1. Bagian Pembuka
a. Judul penelitian, dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang mengandung permasalahan dan
memiliki dua jenis variabel (variabel bebas dan terikat).
b. Halaman pengesahan (kepala sekolah).
c. Halaman persetujuan (guru pembimbing).
d. Kata pengantar.
e. Abstrak, berisi ringkasan penelitian yang meliputi proses dan hasil.
f. Daftar isi.
g. Daftar gambar.
h. Daftar tabel.
i. Daftar lampiran.
2. Bagian Isi
a. BAB I Pendahuluan
1) Latar belakang masalah berisi uraian mengenai masalah yang akan diteliti. Berisi
penjelasan mengenai ketidakcocokan antara rencana dan pelaksanaan yang kemudian
menimbulkan masalah.
2) Rumusan masalah berisi suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah.
3) Tujuan penelitian adalah hasil yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian.
4) Manfaat penelitian adalah kegunaan hasil penelitian baik secara teoritis maupun untuk
dijadikan landasan pengambilan keputusan oleh pihak-pihak terkait.
b. BAB II Landasan Teori
1) Tinjauan pustaka adalah dasar-dasar teori yang dijadikan acuan dalam melaksanakan
penelitian.
2) Anggapan dasar berisi kerangka pikir tentang konsep atau topik permasalahan.
3) Hipotesis merupakan jawaban sementara atas rumusan masalah. Jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori yang relevan, bukan pada data-data empiris di lapangan.
c. BAB III Metode Penelitian
1) Metode penelitian adalah cara sistematis yang digunakan untuk mengungkap masalah
secara mendalam, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai.
2) Identitas variable dengan menentukan variable bebas (yang mempengaruhi) dan variable
terikat (yang dipengaruhi).
3) Populasi adalah obyek penelitian secara keseluruhan.
4) Sample adalah wakil dari obyek yang diteliti yang dipandang dapat mewakili obyek
secara keseluruhan.
5) Teknik pengumpulan data misalnya dengan wawancara, observasi langsung, kuesioner,
dokumentasi, analisis isi media massa untuk mengumpulkan data guna menguji
kebenaran hipotesis.
6) Instrumen penelitian adalah alat untuk pengambilan data dan informasi terkait dengan
masalah yang diperuntukkan bagi responden.
d. BAB IV Analisis Data
1) Analisis adalah kegiatan interpretasi dan kajian terhadap data yang sudah terkumpul.
Dikemukakan pula hasil analisis data dengan uji statistik (jika ada) atau dengan
mendeskripsikan hasil pengamatan/penelitian.
3. Bagian Penutup
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan adalah intisari dari hasil penelitian terkait dengan masalah dan hasil
analisisnya.
2) Rekomendasi sebagai saran yang ditujukan kepada perorangan atau lembaga terkait
dengan temuan hasil penelitian.
f. Daftar pustaka adalah kumpulan sumber teori dan bahan bacaan yang dicatat dengan susunan
berdasarkan kaidah penulisannya.
g. Lampiran sebagai perangkat bahan penunjang laporan yang dimasukkan terpisah dengan
laporan penelitian, umumnya berupa foto dokumentasi penelitian, surat ijin penelitian dan
instrumen pengambilan data.
Penelitian geografi sangat berguna bagi perkembangan ilmu geografi itu sendiri karena
geografi merupakan ilmu yang dinamis. Misalnya masalah kependudukan, dari tahun ke tahun selalu
mengalami perubahan dan perkembangan. Diantaranya meliputi: pertumbuhan perduduk yang
mengalami kenaikan pesat, ketersediaan lapangan kerja, pengangguran, kemiskinan, gizi buruk,
angka putus sekolah yang tinggi, kenakalan remaja dan sebagainya. Penelitian geografi diharapkan
dapat menyajikan hasil laporan yang berguna bagi lembaga terkait dalam pengambilan keputusan
terkait dengan permasalahan di Indonesia.

Tugas Mandiri
1. Jika akan mengambil landasan teori, lebih baik menyadur dari buku atau mencari di internet?
Berikan pendapat pribadi Anda!
2. Sebutkan pedoman penelitian yang baik!
3. Cobalah membuat daftar pustaka!
a. Nama pengarang luar
b. Pengarang terdiri dari dua orang
c. Pengarang terdiri lebih dari tiga orang
d. Pengarang anonim
4. Identifikasi masalah yang ada disekitar kalian, kemudian buatlah proposal laporan penelitian
yang berhubungan dengan fenomena geosfer!

Anda mungkin juga menyukai