Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


(Cetakan Kedelapan, Juli 2013)
Drs. S. Margono

OLEH:
Fitri Rezeky
1143113009
Regular B 2014

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

IDENTITAS BUKU
Judul

: Metodologi Penelitian Pendidikan

Penulis/Pengarang

: Drs. S. Margono

Penerbit

: Rineka Cipta

Cetakan

: Kedelapan, Juli 2003

Jumlah Halaman

: 259 halaman

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metodologi penelitian berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat
untuk melakukan sesuatu; dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi
metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara
saksama untuk mencapai suatu tujuan. Secara etimologi, penelitian berasal dari bahasa
Inggris research (re berarti kembali dan search berarti mencari). Dengan demikian
research berarti mencari kembali. Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan
dengan suatu sistematika. Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat,
merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk
mencapai pemahaman dengan syarat ketelitian dalam arti kebenarannya harus dapat
dipercayai.Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian
dan landasan-landasan di atas dapat disimpulkan bahwa Metodologi penelitian adalah
suatu cabang ilmu pengetahuan yang menbicarakan atau mempersoalkan mengenai
cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara
ilmiah yang teruji kebenarannya.

Dalam hal ini ada banyak sumber-sumber ilmu metode penelitian seperti
hanya buku. Ada banyak buku yang membahas mengenai metodologi penelitian, baik
itu yang membahas aplikasi, metode, atau teori dalam penggunaannya serta
pengaplikasi ilmu penelitian. Dalam hal ini kita harus memahami isi buku tersebut
agar kita tahu bagaimana pemahaman isi buku tersebut. Maka dari itu kita melakukan
critical book report.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari critical book report adalah:
1. Mengulas isi buku, untuk memahami isi buku, yaitu memahami secara garis
besar tentang metodologi penelitian
2. Untuk menganalisi buku, yaitu menganalisis perbedaan buku dari kunggulan dan
kelemhan buku
3. Agar kita dapat berfikir kritis untuk mengemukakan pendapat kita mengenai buku
tersebut.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari critical book report adalah:
1. Agar dapat belajar serta memahami isi buku, yaitu kita dapat memahami isi
buku, penjelasan serta memahami secara garis besar tentang metodologi
penelitian pendidikan.
2. Menambah pengetahuan serta wawasan kita tentang metodologi penelitian
3. Dan dapat mengambil manfaat dari sisi positif dari buku tersebut.

BAB II
ISI BUKU
BAB I : PENGENALAN
1. Tujuan
Tujuan penelitian secara umum adalah untuk meningkatkan daya imajinasi
mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatnya daya nalar untuk
mencari jawaban permasalahan itu melalui penelitian.
Selain itu juga sebagai alat belajar untuk mengintergrasikan bidang-bidang
studi yang diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang
sedang diteliti. Sedangkan tujuan khususnya adalah untuk membentuk kemampuan
dan keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitiaj yang
berpedoman dengan pemecahan masalah yang sedang diteliti.
Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan
secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau
prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertiam baru dan
menaikan tingkat ilmu teknologi.
2. Tugas dan Jenis Penelitian
Kegiatan di bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan adalah dua kegiatan
terpadu erat. Maka tugas ilmu pengetahuan dan penelitian dapat dinyatkan secara
terpadu pula sebagai berikut:

(i)

Memeriksa keadaan. Tugas mrnyandra atau mengadakan deskripsi

(ii)
(iii)

yaitu memaparkan dengan gamblang hal-hal yang dipermasalahkan.


Menerangkan kondisi yang mendasari peristiwa-peristiwa.
Menyusun teori. Tugas ini mencari dan merumuskan hukum-hukum
yang menjelaskan hubungan antar peristiwa yang satu dengan

(iv)

peristiwa yang lain yang ada kaitannya.


Meramalkan. Tugas ini memberikan perkiraan-perkiraan, atau proyeksi

(v)

di masa datang atas peristiwa yang diduga bakal terjadi.


Melakukan pengendalian. Tugas ini berusaha mengendalikan
peristiwa-peristiwa, gejala-gejala yang diperkirakan bakal terjadi.
Penunaian dari kelima peranan dan tugas di atas, dapat dijadikan
ukuran keberhasilan suatau penelitian.

1) Menurut penggunaanya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan
menjadi:
(1) Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research) LIPI memberi
definisi sebagai berikut. Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang
bertuuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah atau menemukan bidang
penelitian baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu.
(2) Penelitian terapan (applied research)
Batasan yang diberikan LIPI ialah:
Penerapan terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis.

2) Menurut metodenya
Jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah sebagai berikut:
(a) Penelitian Historis
(b) Penelitian Filosofis
(c) Penelitian Observasional
(d) Penelitian Eksperimental
3) Menurut sifat permasalahannya
Sesuai dengan tugas penelitian itu untuk memberikan, menerangkan,
meramalkan dan mengatasi permasalahan atau persoalan-persoalan, maka penelitian
dapat pula digolongkan dari sudut pandangan ini. Sehingga penggolongan ini bisa
mencakup penggolongan yang disebut terdahulu. Berdasarkan penggolongan ini dapat
dipilih rancangan penelitian yang sesuai. Ada delapan jenis penelitian itu yakni:

(a) Penelitian historis


Penelitian ini ditunjukan kepada rekonstruksi masa lampau secara
sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu.
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendaikan. Maka
tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah
paling rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang
lain seperti surat-surat arsip atau dokomen-dokumen masa lalu.
(b) Penelitian deskripsi
Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengn sistematis dan cermat
fakta-fakta aktual dan sifat populasi. Misalnya: Penelitian yang dilakukan
mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan
di IKIP, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai
kemunduran prestasi belajar siswa, kemunduran rasa tanggung jawab.
(c) Penelitian perkembangan
Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan
atau perubahan sebagai fungsi dari waktu.
(d) Penelitian kasus dan penelitian lapangan
Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara
intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang
dipermasalahkan.
(e) Penelitian korelasional
Penelitian korelasional bertujuan melihat hubungan antar dua gejala
atau lebih. Misalnya, apakah ada hubungan antara status sosial orang tua
siswa dengan prestasi anak mereka.
(f) Penelitian hubungan sebab-akibat
Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat
antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang
diselidiki.
(g) Penelitian Eksperimental
Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok
eksperimen. Kepada tiap kelompok eksperimen dikenakan perlakuanperlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.
(h) Penelitian tindakan (action research)
Penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru
untuk mengatasi kebutuhan dalam dunia kerja atau kebutuhan praktis lain.
3. Kerangka Umum Penelitian
1) Diagram penelitian
2) Urutan langkah penelitian

Diagram menggambakan proses penelitian langkah demi langkah. Langkahlangkah terencana dengan sistematis, sehingga jawaban terhadap masalah yang
dihadapi dapat diberikan.
Maka urutan langkah penelitian itu adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi, pemilahan dan rumusan masalah
2. Telah keperpustakaan
3. Menyusun hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi, memberi defenisi operasional dari ubahan-ubahan
(variabael)
5. Menentukan dan mengembangkan alat pengambil data
6. Menyusun rancangan penelitian
7. Menentukan sampel
8. Mengumpulkan data
9. Menafsirkan hasil analis data
10. Menafsirkan hasil analisi data
11. Menyusun laporan penelitian.
4. Ruang Lingkup dan Fungsi Penelitian Pendidikan
Kemajuan umat mausia dan bahkan eksitensi manusia sangat bergantung pada
tekad manusia untuk menghadapi tantangan, masalah yang sangat komples ini.
Penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam membantu manusia
memperoleh kemajuan, pengetahuaan baru, atau memperoleh jawaban atas suatu
pertanyaan atau pemecahan atas suatu masalah. Dalam konteks itu, maka fungsi
penelitian adalah membantu manusia untuk meningkatkan kempuaannya untuk
mrnginterpretasikan fenomena-fenomena masyarakat yang kompleks dan kait
mengait, demi kemajuan manusia demi eksitensi manusia itu sendiri.
Sehubungan

dengan

penelitiaan

pendidikan

dan

hasilnya,

Tyler

mengemukakan lima fungsi penelitian pendidikan yang dapat dilakukan pada masa
kini. Kelima fungsi penelitian prndidikan mencakup:
1. Menunjukan isi dan cara mengajar serta mengmengorganisasikan dan
menjalankan sekolah.
2. Menilai program, prosedur dan bahan-bahan untuk menunjukan hasil
pendidikan yang telah dicapai, biayadalam ukuran waktu, usaha dan
bahan-bahan dan keadaan hasil-hasil yang dicapai.
3. Membentuk suatu badan informasi tentang usaha pendidikan yang
bermanfaat dalam penyusunan kebijakan dua pengambilan keputusan.
4. Menyediakan pandangan, rangsangan dan penyuluhan yang berhasil untuk
pembaruan pendidikan.

5. Mengembangkan teori yang lebih memadai dan sahih (valid) tentang


proses pendidikan serta pengoprasian usaha (Dali S. Naga, 1980)

BAB II : PENGERTIAN TENTANG HAKIKAT PENELITIAN ILMIAH DAN


METODE PENELITIAN
1. Penelitian Pendidikan dan Bahasa Penelitian
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu
masalah, Tujuann yaitu

untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang

signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Jika pendekatan ilmiah


diterapkan untuk menyelidiki masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya ialah
penelitian pendidikan. Penelitian pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat
dipertanggung jawabkan mengenai proses pendidikan. Penelitian pendidikan
merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada pengembangan pengetahuan ilmiah
tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian pendidikan (Travers, 1969: 5).
Tujuannya ialah menemukan prinsip-prinsip umum, atau penafsiran tingkah laku yang
dapat dipakai untuk menerangkan, meramalkan dan mengendalikan kejadian-kejadian
dalam lingkup pendidikan.
2. Sejarah Penelitian Pendidikan
Penelitian Pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu masih termasuk muda.
Usianya kurang lebih 100 tahun. Dan baru akhir abad kesembilan belas ilmu
pendidikan mulai menggunakan metodologi ilmu. Keterlambatan munculnya
pendidikan sebagai ilmu disebabkan oleh lambatnya kemajuan pengembangan alatalat pengamatan dan pengukuran, serta oleh peliknya gejala yang diselidiki (Ary,
1972)
1. Awal penelitian pendidikan
Pada tahun 1897, Joseph M. Rice yang dikenal sebagai perintis dalam gerakan
penelitian pendidkan, menerbitkan dua artikel yang melaporkan hasil penyelidikan
tentang hasil belajar mengajar anak-anak di Amerika serikat. Penelitian ini
menunjukan bahwa metode pengajaran mengeja, yang menggunakan drill, sebagian
besar tidak efektif.
2. Periode perintisan 1900-1920

Para ahli sepakat bahwa tahun 1900 adalah dimulainya era ilmiah di bidang
pendidikan. Periode tahun 1900-1920 adalah masa eksplorasi dan pengembangan alat
pengukur yang diperlukan oleh para peneliti.
3. Periode perluasan : 1920-1945
Jumlah alat pengukuran yang tersedia bagi para peneliti bertambah pesat pada
periode 1920-1945. Periode ini adalah masa perkembangan yang pesat bagi penelitian
pendidikan.
4. Periode penilaian secara kritis: 1945 sampai sekarang
Sejak tahun 1945 dilakukan usaha-usaha re-evaluasi penelitian pendidikan
brtdasarkan perbaikan-perbaikan yang diakibatkan oleh penelitian terhadap proses
pendidikan. Kini tampak keadaan yang sedang menuju ke arah pandangan yang
seimbang tenhadap penelitian pendidikan.

3. Metode-Metode Penelitian
1. Penggunaan data sekunder
Apabila di dalam merencanakan suatu penelitian, problema, tujuan penelitian
dan hipotesis-hipotesis sudah diformasikan dengan jelas, langkah berikutnya
adalah menentukan apakah data yang dipergunakan untuk menguji hipotesis itu
akan dikumpulkan dari sumber-sumber pustaka yang sudah ada, ataukah akan
diusahakan data lansung dari individu-individu yang diselidiki. Data yang ada
didalam pustaka-pustaka dinamakan data sekunder.
2. Case Study
Data untuk suatu penelitian, selain dapat dikumpulkan dari berbagai sumber
pustaka yang telah ada, dapat juga dikumpulkan dengan mengadakan kuliah kerja
(field work= kerja lapangan). Salah satu bentuk dari kuliah keja itu ialah case
study. Adapun yang menjadi satuan subjek yang diteliti, case studyini berusaha
memberikan gambaran yang terperinci dengan tekanan pada situasi keseluruhan
mengenai proses atas urut-urutan suatu kejadian.
3. Survey
Arti dari perkataan survey itu ialah pengamatan/penyelidikan yang kritis
untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan
tertentu di dalam suatu daerah tertentu.

Survey adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mencapai untuk mencapai
generalisasi dengan jalan membuat perbdingan kuantitatif dari data yang
dikumpulkan dengan prosedur tanya jawab yang uniform.
4. Pencacahan lengkap
Bagian yang diteliti ditetapkan dengan suatu metode lengkap, penelitian itu
ditunjukan pada satuan populasi. Dapatlah dibayangkan, bahwa pencacahan
lengkap itu mahal, memakai tenaga dengan waktu yang banyak.

BAB III : PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF


1. Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan logika hipotetiko
verifikatif. Pendekatan tersebut dimulai dengan berpikir dedukatif untuk menueunkan
hipotesis, kemudian melakukan pengujian di lapangan. Kesimpulan atau hipotesis
tersebut ditarik berdasarkan data empiris.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif perhataian lebih
banyak ditujukan pada pembentukan teori substantif berdasarkan dari konsep-konsep
yang timbul dari data empiris.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa-berupa kata kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 1990:3)

2. Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif


Untuk memperoleh gambaran tentang penelitian kualitatif, ada beberapa ciri
pokok penelitian ini. Bilen:lincoln dan guba dalam moleong; nana sudjana dan
ibrahim; H.B sutopo mengemukakan ciri-ciri penelitian kualitatif yang merupakan
ramuan dari penulis tersebut.
1. Lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung
2. Manusia merupakan alat (instrumen) utama pengumpul data
3. Analisis data dilakukan secara induktif
4. Penelitian bersifat deskriptif analitik
5. Tekanan penelitian berada pada proses
6. Pembatasan penelitian berdasarkan fokus
7. Perencanaan bersifat lentur dan terbuka
8. Hasil penelitian merupakan kesepakatan bersama

9. Pembentukan teori berasal dari dasar


10. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif
11. Teknik sampling cenderung bersifat purposive
12. Penelitian bersifat menyeluruh (holistik)
13. Makna sebagai perhatian utama penelitian

BAB IV : IDENTIFIKASI MASALAH DAN PERUMUSAN JUDUL PENELITIAN


(Termasuk Tujuan dan Hipotesis)

1. Identifikasi Masalah
Masalah ialah kesenjangan antara harapan akan sesuatu yang seharusnya ada
(das sollen) dengan kenyataan yang ada (das sein). Misalnya, kesenjanganantara
luapan jumlah lulusan SMTA (das sein) dengan harapan akan kemampuan perguruan
tinggi menampung lulusan itu (das sollen).
2. Perumusan Judul Penelitian
Sungguhpun begitu sejalan dengan konsep yang telah diketemukan dalam babbab sebelumnya akan kita coba membuat suatu bentuk tersendiri yang kiranya cukup
fleksibel dan akseptable. Dengan tidak meninggalkan unsur-unsur yang baru
dikemukakan, bentuk usul proyek research yang mungkin dapat diikuti adalah
sebagai berikut:
1. Judul
2. Pemaparan persoalan
3. Pengajuan hipotesis
4. Penentuan jenis data dan cara-cara mengumpulkan
5. Penentuan model-model atau teknik analisis
6. Konklusi-konklusi yang diharapkan dan implikasinya.
3. Menyusun Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara
teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Secara
teknik, hipotesis adalah pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan diuji
kebenarannya melalui data yang diperoleh dari sampel penelitian. Secara ststistik,
hipotesis merupakan pernyataan keadaan parameter yang akan diuji melalui statistik
sampel.
Didalam hipotesis itu terkandung suatu ramalan. Ketetapan ramalan itu tentu
tergantung pada penguasaan peneliti itu atas ketetapan landasan teoritis dan

generalisasi yang telah dibavakan pada sumber-sumber acuan ketika melakukan telaah
pustaka.

BAB V: STUDI PENDAHULUAN PENELAAHAN TEORI


1. Pemilihan Proyek Penelitian
Penelitian merupakan suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan secara
terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau mendapatkan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan
itu harus serasi dan saling mendukung satu sama lain, agar penelitian yang dilakukan
mempunyai bobot yang cukup memadai dan memberrikan kesimpulan-kesimpulan
yang tidak meragukan. Adapun langkah-langkah penelitian ini pada umumnya adalah
sebagai berikut:
- Pemilihan proyek penelitian dan penentuan ruang lingkup
- Perencanaan proyek penelitian
- Pelaksanaan proyek penelitian
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa masalah yang perlu mendapatkan
perhatian para peneliti amat banyak. Namun tidak semua masalah dapat dijadikan
objek penelitian, terutama karena terbatasnya para pelaksana maupun biayanya.
Disamping kedua hal yang pokok ini, masih ada dua hal lain yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan masalah,
1. Apakah hasil penelitian itu akan bermanfaat bagi masyarakat pada waktu
ini
2. Apakah penelitian itu dapat dilaksanakan
2. Perencanaan Proyek Penelitian
Perencanaan proyek penelitian terdiri dari langkah-langkah sebagi berikut:
1. Penelaahan kepustakaan
2. Penentuan tujuan penelitian
3. Perumusan hipotesis
4. Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi variabel-variabel
5. Pemilihan dan pengembangan alat pengambil data
6. Penentuan sampel
7. Penentuan daerah dan waktu penelitian
8. Penyusunan regu penelitian
9. Penentuan anggaran belanja
10. Perumusan usaha proyek penelitian

3. Peksamaan Proyek Penelitian


Perencanaan proyek penelitian yang saksama merupakan setelah jaminan akan
berhasilnya suatu penelitian. Setelah jaminan yag lain ditentukan oleh pelaksanaan
proyek penelitian yang bersangkutan.
Pelaksanaan proyek penelitian itu terdiri dari lima hal dibawah ini:
1.
2.
3.
4.
5.

Mencari hubungan.
Mengumpulkan data.
Mengolah data.
Menarik kesimpulan.
Menyusun laporan.

BAB VI : RANCANGAN PENELITIAN (DESAIN)


1. Dasar, Komponen dan Sistematika Rancangan
Rancangan pada dasarnya merupakan keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan matang tentang hal-hal yang dilakukan. Ia merupakan landasaran berpijak,
serta dapat pula dijadikan dasar penilaian oleh peneliti itu sendiri maupun orang lain
terhadap kegiatan penelitian. Dengan demikin rancangan penelitian bertujuan untuk
memberi pertanggungjawaban terhadap semua langkah yang diambil.
Setelah mengetahui komponen rancangan penelitian, maka untuk kepentingan
praktis, suatu rancangan penelitian harus disusun secara sistematis, meliputi pola
tertentu, sebagaimana yang berlaku di lingkungan di mana peneliti merencanakan
proyek penelitian.

2. Jenis-Jenis Rancangan
Ada berbagai rancangan penelitian yang dapat dipertimbangkan
penggunaannya. Masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan. Ada pun orang

yang menggolongkan cara keterangan yang diperoleh itu dibangkitkan. Menurut


selera ini penelitian dibedakan menjadi eksperimen terkendali, kajian, survei,
penyelidikan, dan pendidikan gerakan.

3. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menentukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat merupakan menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin kita ketahui. Pada umumnya penelitian kuantitatif dapat
dilakukan juga sebagai penelitian pemberian atau penelitian deskriptif. Penelitian
kuantitatif atau penelitian kolerasi, penelitian kuasi-eksperimental dan penelitian
eksprerimental.
Penelitian deskriptif seperti diketahui dimaksudkan untuk memberi ciri-ciri orangorang tertentu, kelompok-kelompok atau keadaan-keadaan. Keterangan untuk penelitian
seperti ini dapat dikumpulkan dengan bantuan wawancara, kuesioner, dan pengamatan
langsung.
Baik penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif mempunyai tujuan yang
sama, yaitu menemukan pengetahuan tentang bidang ilmu tertentu. Perbedaan hakikatnya
terutama ialah pada bentuk keterangan yang dicari untuk mendapatkan pengetahuan itu.
Metode kuantitatif bertumpu sangat kuat pada pengumpulan data berupa angka hasil
pengukuran. Karena itu, data yang terkumpul harus diolah secara statistik agar dapat
ditafsirkan dengan baik.

4. Penelitian Eksperimental dan Non-Eksperimental


Penelitian eksperimental menggunakan suatu percobaan yang dirancang secara
khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Penelitian yang menggunakan rancangan percobaan dianggap sebagai jenis
penelitian yang paling diinginkan oleh seorang peneliti. Yang dimaksud percobaan
ialah bagian penelitian yang membandingkan dua kelompok sasaran penelitian. Satu

kelompok diberi perlakuan khusus dan satu kelompok lagi dikendalikan pada suatu
keadaan yang pengarunya dijadikan sebagai pembanding.
Penelitian

kuasi-eksperimental

meberikan

kesempatan

untuk

meneliti

perlakuan-perlakuan di dalam masyarakat yang tidak ditetapkan dengan sengaja,


melainkan terjadi secara alami. Semus penelitian eksperimental bersifat menguraikan
masalah disusun oleh upaya pemahamannya sehinnga dikatakan merupakan penelitian
analitik. Lain hanya dengan penelitian yang sama sekali tidak menggunakan
percobaan

sehingga

disebut

peneliti

non-eksperimental.

Percobaan

kuasi-

eksperimental pun sebenarnya lebih dekat ke penelitian non-eksperimental karena


untuk penelitian itu tidak dilakukan suatu percobaan terkendali. Penelitian seperti ini
dapat bersifat analitik, tetapi dapat pula bersifat pemberian atau deskriptif.

5. Penelitian Gerakan
Penelitian gerakan adalah suatu cara mengadakan penelitian sambil
menyelesaikan permasalahan yang diteliti itu. Seperti telah dikatakan, peneliti dan
sasaran penelitian bekerjasama menganalisis keadaan yang ingin mereka ubah
bersama-sama. Penelitian ini dapat menyangkut pengumpulan keterangan tentang
keadaan awal permasalahan sebelum diadakan penelitian menggunakan kuesioner,
mengamati secara lansung atau kegiatan lainnya.

BAB VII : POPULASI, SAMPEL, DAN VARIABEL


1. Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang
lingkup dan waktu yang ditentukan jadi, populasi berhubungan dengan data, bykan
manusianya kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaklah atau
ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia.
Populasi memiliki parameter yakni besaran terukur yang menunjukan ciri dari
populasi itu. Di antara yang kita kenal besar-besaran : rata-rata, bentengan, rata-rata
simpangan, variansi, simpangan baku sebagai parameter populasi. Parameter suatu
populasi tertentu aadalah tetap nilainya, bila nilainya itu berubah, maka berubah pula
populasinya.

2. Sampel
Sampel adalah sebagian bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara tertentu. Masalah sampel dalam suatu penelitian
timbul disebabkan hal berikut ini:
a. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari
besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja dari
populasi.
b. Penelitian

bermaksud

mengadakan

generalisasi

dari

hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenalkan kesimpulan-kesimpulan kepada


objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas (Sutisno Hadi, 1980: 70)
3. Variabel
Variabel adalah konsep yang mempunyai nilai (misalnya variabel model kerja,
keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan
sebagainya). Variabel juga dapat diartikan sebagai pengelompokan yang logis dari dua
atribut atau lebih. Misalnya variabel jenis kelamin (laki-laki dan wanita), variabel
ukuran industri (kecil, sedang, dan besar), variabel jarak angkut (dekat, sedang, jauh)
variabel sumber modal (modal dalam negeri dan modal asing) dan sebagainya.

BAB VIII: INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


1. Instrumen Penelitian
Pada umumnya penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan
instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian
(masalah) dan menguji hipotesis yang diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagi
alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga
menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.
Adapun beberapa langkah umum yang bisa ditempuh dalam menyusun
instrumen penelitian. Langkah-langkah tersebut adalah:

(a) Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi


subpenelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan
menghasilkan data yang diinginkan peneliti.
(b) Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel/subvariabel/ indikator-indikatornya.
(c) Setelah ditetapkan jenis instrumennya, peneliti menyusun kisi-kisi atau lay
out instrumen.
(d) Berdasarkan kisi-kisi tersebut laulu peneliti menyusun item atau
pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen jumlah yang telah ditetapkan
dalam kisi-kisi.
(e) Instrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi
instrumen, misalnya membuang instrumen yang tidak perlu, menggantinya
dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasanya.
2. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian, di samping perlu menggunakan metode yang tepat, juga perlu
memilih teknik dan alat pengumpuulan data yang relevan. Dibawah ini akan diuraikan
teknik penelitian sebagai cara yang dapat ditempuh untuk megumpulkan data.
1. Teknik Observasi
2. Teknik komunikasi
3. Teknik pengukuran
4. Teknik sosiometris
5. Teknik dokumenter
BAB IX : PENGOLAHAN DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Pengolahan Data
Pada prinsipnya pengolahan data (analisis) ada dua cara, hal ini tergantung dari
datanya, yaitu:
(1) Analisis non statistik
Analisis non statistik dilakukan terhadap dua kuantitatif.
(2) Analisis statistik
Analisis statistik berangkat daru data kuantitatif. Pada umumnya statistik terbagi
dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik imperensial.
2. Pengujian Hipotesis
Salah satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis.
Hipotesis yang diuji adalah hipotesis nol diberi notasi H0 yakni pernyataan yang
menunjukan kesamaan atau tidak berbeda. H : p = q.

Prosedur yang memungkinkan penelitia menerima atau menolak hipotesis nol,


atau menentukan apakah data sampel berbeda nyata hasil dari yang diharapkan disibut
pengujian hipotesis.

BAB X: PENULISAN LAPORAN PENELITIAN


1. Laporan Hasil Penelitian
1). Pendahuluan
Tahap terakhir yang merupakan tahap paling penting dalam proses
pelaksanaan penelitian adalah tahap menulis dan laoran penelitian. Betapapun
pentingnya teoridan hipotesis suatu penelitian, atau betapun teori dan hipotesis suatu
penelitian, atau betapa hati-hatinya dan telitinya rancangan dan pelaksanaan penelitian
itu, atau bagaimanapun hebatnya penemuan-penemuan penelitian itu, semua akan
kecil hasilnya apabila hasil penelitian itu dilaporkan secara tertulis.
2. Sasaran hasil penelitian
Siapa yang menjadi sasaran (golongan pembaca) hasil penelitian, itu
tergantung pada siapa yang melakukan penelitian, tujuan jangka panjang, dan siapa
yang menjadi konsumen (penerima) hasil penelitian itu.

3. Isi dan bentuk laporan


Bentuk, isi dan cara melaporkan hasil penelitian harus disesuaikan dengan
tingkat pengetahuan, pengalaman, dan perhatian dari para golongan pembaca yaitu
kepada siapa hasil penelitian itu diperuntukan. Dalam uraian ini hanya akan dibatasi
pada penulisan laporan yang ditujukan kepada golongan akademis yaitu berupa
laporan penelitian yang bersifat komprehesif atau monograf.

4. Urutan isi laporan penelitian


Laporan hasil penelitian pada umumnya akan memuat kelengkapankelengkapan sebagai berikut:
a. Halaman judul
b. Kata pengantar
c. Daftar isi

d. Pengalaman
e. Identifikasi
f. Rancangan penelitian dan pengumpulan data
g. Pengolah dan analisis data
h. Penemuan-penemuan
i. Kesimpulan
j. Lampiran
k. Daftar pustaka.
5. Cara penulisan laporan (style of reporting)
Baik tidaknya kualitas penulisan lapran penelitian akan ditentukan oleh
saksama tidaknya atau jernih tidaknya penulisan laporan penelitian itu. Cara penulisan
yang lebih mudah dicapai apabila terlebih dahulu dibuat garis besar (outline) dari
laporan.

BAB III
PEMBAHASAN (Perbedaan: Keunggulan, Kelemahan)
Buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang ditulis oleh
Drs.S.Margono menjelaskan tentang sub sub dari metodologi penelitian itu, dalam bab
pertama penulis mengenalkan tujuan penelitian, tugas dan jenis penelitian, kerangka umum
penelitian dan juga ruang lingkup dan fungsi penelitian pendidikan dijelaskan dan dijabarkan
dengan jelas sehingga mudah dimengerti pembaca, menarik pembaca dan pembaca dapat
langsung memahami apa saja yang dijelaskan pada bab pertama tersebut. Dalam bab 2 juga
memaparkan tentang hakikat penelitian dan metode penelitian, dalam bab ini penulis
menjelaskan dengan jelas tentang penelitian pendidikan dan metode-metode yang dapat
dilakukan dalam melakukan penelitian.

Sistematika dalam penyusunan dan penjasan jelas dan mudah dimengerti dan
bahasa dalam buku ini juga mudah dipahami dan dimengerti. Dan bab bab selanjutnya juga
dijabarkan dengan jelas. Tetapi dalam buku ini juga ada sub-sub bahasan yang tidak ada
bahasannya contohnya di dalam bab 2 yaitu pengertian tentang hakikat penelitian dan metode
penelitan, dalam subnya point pertama penelitian pendidikan dan bahasa penelitian, tetapi
tidak dijelaskan tentang bahasa penelitian. Di bab 3 juga mengenai penelitian kualitatif dan
kuantitatif masih kurang jelas dalam pembahasannya mengenai penelitian kuantitatif.
Sehingga belum bisa dipahami pembaca. Kemudian juga pada bab 9 tentang pengujian
hopetis, tetapi dalam buku ini kurang jelas dalam penjabaran serta penjelasannya. Serta
terdapat kekekurangan dalam penggunaan dan peletakan tanda baca dalam buku ini.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah,
Tujuann yaitu

untuk menemukan jawaban terhadap persoalan yang signifikan, melalui

penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Jika pendekatan ilmiah diterapkan untuk menyelidiki


masalah-masalah pendidikan, maka hasilnya ialah penelitian pendidikan. Penelitian
pendidikan adalah cara yang digunakan dan dapat dipertanggung jawabkan mengenai proses
pendidikan. Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada
pengembangan pengetahuan ilmiah tentang kejadian-kejadian yang menarik perhatian
pendidikan. Dan dalam critical book ini bertujuan untuk memahami isi buku serta menambah
wawasan pembaca mengenai metodologi penelitian pendidikan.

B. Saran

Secara keseluruhan isi buku sudah sangat baik tetapi lebih baik lagi dalam sub sub
atau point pointnya babnya yang kurang jelas dapat dijabarkan dan dijelaskan lebih baik
lagi.

Anda mungkin juga menyukai