Anda di halaman 1dari 12

Tugas Metodologi Pembelajaran

Critical Book Review


“Judul Buku : Metodologi dan Pendekatan
Pembelajaran”

Disusun Oleh :
Asina Sofia Harianja 8196175004

Dosen Pengampu :
Dr. Nurliana Marpaung, M.Si
Dr. Derlina, M. Si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Critical Book Review dilakukan sebagai syarat salah satu tugas mata kuliah
Metodologi Pembelajaran Fisika. Tujuannya mengkaji perbandingan buku utama dan
buku pembanding yang gunanya adalah membantu penulis dalam memperbaiki buku
demi perkembangan yang lebih baik. Membantu pembaca dalam memilih buku yang
tepat dalam belajar Metodologi Pembelajaran Fisika serta Memberikan pemahaman
pada reviewer mengenai isi buku.
Buku Utama ini terdiri dari 8 Bab, masing masing membahas yaitu Problema
Pendidikan di Indonesia, Dasar Psikologis Dalam Pendidikan dan Proses
Pembelajaran, Pengertian dan Prinsip – Prinsip Umum Metodologi Pengajaran,
Efisiensi Metode/Pendekatan dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar, Kompetensi
Guru dan Metode Mengajar, Hakikat Metode dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan
Islam, Guru – Anak dan Pendekatan Pembelajaran, Model – Model Pembelajaran.
1.2 Identitas Buku
1. Buku Utama
Judul Buku : Metodologi dan Pendekatan Pembelajaran
Pengarang : Drs. Janawi, M.Ag
Penerbit : Penerbit Ombak
Kota Terbit : Yogyakarta
Tahun Terbit : 2013
Edisi : Pertama
Jumlah Halaman : 241 Halaman
2. Buku Pembanding
Judul Buku : Model Pembelajaran Menciptakan Belajar Mengajar
Kreatif dan Efektif
Penulis : Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd
Penerbit : Bumi Aksara
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2018
Edisi : 1 Cetakan-13
Jumlah halaman : 228 Halaman

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ringkasan Buku

Bab 1 : Problema Pendidikan di Indonesia

Problematika pendidikan nasional senantiasa aktual diperbincangkan.


Rendahnya kualitas pendidikan dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu lulusan dari
sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja atau perguruan
tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang
dimiliki . Peringkat Human Development Index Indonesia masih rendah. Indonesia
menempati urutan 111 dari 117 negara pada tahun 2004 dan peringkat 110 pada
tahun 2005. Laporan International Educational Achievment (IEA) bahwa
kemampuan membaca siswa Sekolah Dasar Indonesia berada pada urutan 38 dari 39
negara yang disurvei. Mutu akademik antarbangsa melalui Programme for
International Student Assessment (PISA) 2003 menunjukkan bahwa dari 41 negara
yang disurvei untuk bidang ilmu pengetahuan alam, Indonesia menempati peringkat
38. Laporan World Competitiveness Year Book tahun 2000 Sumber Daya Manusia
Indonesia juga menempati posisi yang rendah. Indonesia berada pada peringkat 46
dari 47 negara yang disurvei. Posisi Perguruan Tinggi Indonesia favorit seperti
Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada berada pada peringkat 61 dan 68
dari 77 perguruan tinggi di Asia. Indonesia tertinggal dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi dibandingkan dengan negara negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura
dan Thailand. Dari beberapa hasil survei dan fakta yang ada, kualitas pendidikan
Indonesia memang perlu dibenahi secara serius agar kualitas pendidikan kita
mengalami perkembangan yang signifikan. Banyak kalangan berpendapat bahwa
problematika yang dihadapi bangsa, sebagaimana bangsa kita yang sedang
menghadapi masalah yang krusial dan multidimensional disebabkan oleh kualitas
sumber daya manusia (SDM). Rendahnya kualitas SDM baik secara akademis
maupun non-akademis menyebabkan minimnya komponen bangsa untuk
berpartisipasi memberikan kontribusi dalam konteks pembangunan bangsa.

Bab 2 : Dasar Psikologis Dalam Pendidikan dan Proses Pembelajaran

Anak senantiasa mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut mulai


terjadi sejak dalam kandungan bahkan sampai mati. Untuk itu konsepsi
perkembangan pada diri anak akan selalu mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap anak memiliki sifat kepribadian yang unik. Keunikan sifat
pribadi seseorang anak terbentuk karena peranan tiga faktor yaitu unsur keturunan,
lingkungan dan diri sendiri.Tiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda – beda.
Tiap tahap pertumbuhan mempunyai ciri – ciri tertentu, ciri ciri yang dimiliki anak
memberikan kesempatan kepada tenaga pendidik dalam proses belajar untuk
menggunakan strategi yang sesuai dengan ciri – ciri yang dimiliki anak.

3
Proses Pembelajaran adalah suatu perubahan kegiatan, reaksi terhadap
lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh
pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan
obat – obatan. Perubahan kegiatan belajar yang dimaksud mencakup pengetahuan
(kognitif), kecakapan, dan tingkah laku. Beberapa karakteristik penting dalam istilah
pembelajaran yaitu : Pembelajaran berarti membelajarkan siswa, proses
pembelajaran berlangsung di mana saja, pembelajaran berorietasi pada pencapaian
tujuan.

Bab 3 : Pengertian dan Prinsip – Prinsip Umum Metodologi Pengajaran

Didaktik adalah ilmu yang membicarakan atau memberikan prinsip tentang


cara – cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai dan dimiliki oleh
peserta didik. Metodik ialah ilmu tentang cara yang harus dilalui dalam proses
pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran misalnya metodik membaca,
metodik menghitung, metodik menulis, metodik membaca puisi dan lain sebagainya.
Metode adalah suatu prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan atau dapat
diartikan sebagai ilmu yang merumuskan aturan – aturan dari suatu prosedur.
Metodologi adalah pembahasan tentang metode, merupakan suatu ilmu yang
membicarakan cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan atau untuk
menguasai kompetensi tertentu. Bila kata metodologi dikaitkan dengan proses
pendidikan maka metodologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan
tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan atau
menguasai kompetensi tertentu yang dirumuskan dalam silabus mata pelajaran.

Prinsip – prinsip metode mengajar terkait dengan upaya menciptakan proses


pembelajaran yang ideal. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik
apabila metode mengajar yang digunakan menunjang proses pembelajaran. Metode
yang digunakan dalam pembelaran harus memiliki prinsip yaitu memanfaatkan teori
kegiatan mandiri, memanfaatkan hukum pembelajaran, berawal dari apa yang sudah
diketahui peserta didik, metode didasarkan atas teori dan praktik yang terpadu
dengan baik yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran, metode yang
mampu digunakan mampu merangsang kemampuan berpikir dan nalar peserta
didik, metode harus menyediakan kepada peserta didik dalam hal keterampilan,
kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik. Metode memberi peluang
kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab pertanyaan.

Bab 4 : Efisiensi Metode/Pendekatan dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Efisiensi adalah sebuah konsep yang mencerminkan perbandingan terbaik


antara usaha dengan hasilnya. Efisiensi belajar yang dapat dicapai siswa yaitu
efisiensi usaha belajar dan efisiensi hasil belajar. Belajar merupakan tindakan dan
perilaku siswa yang kompleks, dalam proses pembelajaran tersebut ada tiga faktor
yang senantiasa terlibat dalam diri siswa yaitu belajar, perkembangan dan
pendidikan. Beberapa ragam pendekatan belajar yaitu : Pendekatan hukum Jost,
pendekatan Ballar & Clanchy, Pendekatan Biggs. Menjadi guru yang kreatif,
4
profesional dan menyenagkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan
pendekatan dan memilih kemampuan mengembangkan dan memilih metode
pembelajaran yang efektif. Sedikitnya terdapat lima pendekatan pembelajaran yang
perlu dipahami guru untuk dapat mengajar dengan baik, yaitu pendekatan
kompetensi, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, pendekatan
kontekstual, dan pendekatan tematik. Dalam pelaksaan pendekatan belajar beberapa
langkah yang harus diterapkan yaitu tahap perencanaan yang berisi gambaaran
tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik, langkah kedua yaitu Pelaksaan
Pembelajaran dimana langkah ini merealisasikan konsep pembelajaran dalam bentuk
perbuatan.

Bab 5 : Kompetensi Guru dan Metode Mengajar

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan, keahlian atau keterampilan yang


mutlak dimiliki oleh seseorang yang mencakup kognitif, afektif dan perbuatan atau
aspek psikomotorik. Kompetensi guru dan dosen adalah berkenaan dengan
kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan
kompetensi sosial. Kompetensi Pedagogik berkaitan dengan penguasaan disiplin
ilmu pendidikan dan ilmu lain yang berkaitan dengan tugas guru. Kompetensi
Profesional merupakan kemampuan dasar tenaga pendidik, ia dikatakan profesional
jika mampu menguasai keahlian dan keterampilan teoritik dan praktik dalam proses
pembelajaran. Kompetensi kepribadian meliputi personalitas, jati diri sebagai tenaga
pendidik yang menajdi panutan bagi peserta didik. Kompetensi inilah yang sellau
megggambarkan prinsip bahwasanya guru adalah sosok yang patut digugu dan
ditiru. Kompetensi Sosial berkaitan dengan kemampuan guru dalam berinteraksi
dengan peserta didik dan orang yang ada disekitar dirinya. Modal interaksi berupa
komunikasi personal yang dpaat diterima oleh peserta didik dan masyrakat.

Hubungan metode mengajar dengan prinsip – prinsip belajar atau asas – asas
belajar sangat erat. Metode belajar harus dapat membangkitkan motivasi belajar
siswa yaitu rasa ingin tahu, keinginan mencoba dan sikap mandiri anak didik. Dasar
pertimbangan pemilihan metode mengajar yaitu berpedoman pada tujuan, perbedaan
individual anak didik, kemampuan guru, sifat bahan pelajaran, setiap mata pelajaran
mempunyai sifat masing – masing, situasi kelas, kelengkapan fasilitas, kelemahan
dan kelebihan metode. Pemilihan metode mengajar berdampak langsung dan
berdampak pengiring. Dampak langsung yang dicapai melalui pelaksaan program
pengajaran yaitu interaksi edukatif. Sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu
yang relatif lama dikatakan sebagai dampak pengiring berupa sikap dan nilai atau
merupakan hasil dimana anak didik dapat meniru , tertulari pengetahuan,
keterampilan maupun sikap dalam kondisi belajar yang diprogramkan guru.

Bab 6 : Hakikat Metode dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam

5
Pendidikan islam dalam pelaksanaanya membutuhkan metode yang tepat
untuk menghantarkan kegiatan pendidikannya ke arah tujuan yang dicita – citakan.
Penggunaan metode dalam pendidikan islam pada prinsipnya adalah pelaksanaan
sikap hati – hati dalam pekerjaan mendidik dan mengajar. Secara umum, asas – asa
metode pendidikan Islam adalah asas agama, asas biologis, asas psikologis dan asas
sosial. Sedangkan dari sudut pelaksanaannya metode pendidikan islam dapat
diformulasikan kepada asas motivasi, asas aktivitas, asas apersepsi, peragaan,
ulangan, korelasi, konsentrasi, individualisasi, sosialisasi, evaluasi, kebebasan,
lingkungan, globalisasi. Krakteristik metode pendidikan Islam adalah keseluruhan
proses penerapan metode pendidikan islam mulai dari pembentukannya,
penggunaannya sampai pada pengembangannya didarkan pada nilai – nilai asasi
islam sebagai ajaran yang universal, bersifat luwes dan fleksibel, metode pendidikan
islam berusaha sungguh sungguh ntuk menyeimbangkan antara teori dan praktek,
menekankan nilai – nilai keteladanan dan kebebasan pendidik dalam
mengkombinasikan berbagai metode, penerapannya berupaya menciptakan situasi
dan kondisi yang memungkinkan terciptanya interaksi edukatif yang kondusif.
Metode yang umum dipakai dalam proses pembelajaran adalah : metode ceramah,
diskusi, ekperimen, demonstrasi, pemberian tugas, sosiodrama, latihan, kerja
kelompok, tanya jawab, proyek, karyawisata, problem solving. Beberapa hal yang
dipertimbangkan seperti kelebihan dan kelemahan masing masing metode, kondisi
dan situasi berlangsungnya program pembelajaran, peserta didik, tujuan, materi yang
akan disampaikan dan lain sebagainya.

Bab 7 : Guru – Anak dan Pendekatan Pembelajaran

Permasalahan pembelajaran identik dengan persiapan guru dalam


merekontruksi sistem pendidikan. Lebih khusus lagi, guru memiliki peran besar
dalam proses pembelajaran yang dimulai dari proses pembelajaran di kelas. Guru –
Anak sebagai Dwitunggal artinya adalah guru dan anak adalah dua sosok manusia
yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Guru adalah unsur manusiawi
dalam pendidikan. Guru sebagai figur manusia sumber yang menempati posisi dan
memegang peranan penting dalam pendidikan. Guru Mitra Anak dalam Kebaikan,
dalam proses pembelajaran komunikasi dibutuhkan ketika seorang guru akan
menyampaikan pesan kepada anak didik. Kegiatan proses belajar mengajar tidak lain
adalah menanamkan sejumlah norma ke dalam jiwa anak didik. Pendekatan yang
diharapkan dari guru. Dalam interaksi edukatif yang berlangsung telah terjadi
interaksi yang bertujuan. Ada beberapa pendekatan yang diajukan dalam
pembelajaran ini dengan harapan dapat membantu guru dalam memecahkan
berbagai permasalahan dalam interaksi edukatif yaitu pendekatan individual,
pendekatan kelompok, pendekatan bervariasi, pendekatan edukatif.

Bab 8 : Model – Model Pembelajaran

6
Model pembelajaran selalu berkembang pesat dalam dunia pendidikan.
Berbagai pandangan dan model embelajaran yang diungkapkan oleh para ahli dalam
dunia pendidikan menggambarkan bahwa proses pendidikan menjadi bagian
penting, khususnya dalam proses pembelajaran. Model Pembelajaran Glaser,
komponen pertama adalah tujuan pengajaran yaitu semua kualifikasi yang
diharapkan dimiliki peserta didik bila ia telah selesai mengikuti kegiatan belajar
mengajar tertentu, komponen kedua yaitu tingkat kemampuan peserta didik sebelum
pengajaran dimulai, komponen ketiga yaitu perencanaan proses belajar – mengajar
yang berisi penjelasan dan langkah langkah interaksi yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan pengajaran, komponen keempat adalah tahapan evaluasi yaitu
untuk mengetahui apakah proses belajar menagajar dapat tercapai dengan baik.

Model pembelajaran unit yaitu suatu kesatuan yang bulat terdiri dari rangkaian
bagian – bagian yang bersatu padu dan serasi. Model yang diperkenalkan oleh HC.
Marison, prinsip – prinsip umum pengajaran unit adalah prinsip kurikulum terpadu,
prinsip psikologi perkembangan, prinsip team teaching. Langkah – langkah
pengajaran unit secara garis besar yaitu langkah perencanaan, langkah pelaksanaan,
langkah kulminasi dan penilaian. Model Pembelajaran Berprogram ialah suatu
bentuk pembelajaran dengan mempergunakan alat –alat yang bekerja serba otomatis.
Prinsip – prinsip belajar berprogram yaitu dikehendaki proses interaksi antara guru
dan peserta didik secara tidak langsung, pengajaran berprograma menganut sistem
belajar sendiri, rangkaian kegiatan dalam programa dilakukan secara aktif progresif,
bahan pengajran berprograma disusun menganut prinsip dan pola tertentu yang telah
diprogramkan. Langkah langkah pelaksanaan program terdiri dari beberapa hal yaitu
persiapan yang terdiri dari pemilihan topik, outline, tujuan instruksional, pretest.
Penulisan Programa yaitu murid menjawab tugas tertulis yang disiapkan, murid
memiliki kebebasan untuk memilih tugas yang disenangi, kebenaran jawaban anak
dicek pada kunci yang disediakan.

Model Pembelajaran Modul adalah satu unit program belajar mengajar terkecil
yang secara terperinci menggariskan tujuan tujuan instruksional yang akan ditunjang
pencapainnya. Unsur unsur modul yaitu rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit
dan spesifik, petunjuk untuk guru, oetunjuk untuk peserta didik, lembaran kegiatan
peserta didik, lembaran kerja, kunci lembaran kerja, kunci lembaran evaluasi.
Langkah langkah penyusunan modul yaitu perumusan tujuan, menyusun post test,
menganalisa pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik,
pemilihan media, try out, evaluasi. Model Pembelajaran prosedur pengembangan
Sistem Instruksional (PPSI) merupakan salah satu pola dasar mengajar yang telah
dipergunakan pemerintah sebagai pola dasar terpilih. Proses pelaksanaan PSSI yaitu
mengenal kondisi input, mengadakan pengolahan, mengenal kondisi out put,
Langkah langkah PSSI yaitu merumuskan tujuan pembelajaran khusus, menyusun
alat evaluasi, menetapkan kegiatan belajar peserta didik, merencanakan program
pengajaran, melaksanakan program. Model Pembelajaran Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA) adalah aktivitas pembelajaran siswa aktif, dalam proses pembelajaran siswa

7
berpartisipasi aktif dan memungkinkan siswa belajar sendiri. Model pembelajaran
Tuntas merupakan model pembelajaran yang dapat dilaksanakn di dalam kelas
dengan asumsi bahwa didalam kondisi yang tepat semua peserta didik mampu
belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang maksimal terhadap seluruh
bahan yang dipelajari. Prinsip belajar tuntas adlah menciptakan peserta didik
memiliki kemampuan dan pengembangan potensi yang dimilikinya, mengecilkan
perbedaan antara anak cerdas dengan anak yang tidak cerdas.

Model Pembelajaran Inquiry adalah cara menyadari apa yang dialami. Strategi
inquiry memberi peluang kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Peserta didik lebih banyak ditantang untuk mencari, melakukan dan
menentukan sendiri. Srategi Pelaksanaan Inquiry adalah guru memberikan
penjelasan, instruksi atau pertanyaan terhadap materi yang akan diajarkan. Guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca atau menjawab pertanyaan
serta pekerjaan rumah, Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuan yaitu
kognitif, afektif dan psikomotorik. Model Pembelajaran Konstruktivisme
memperlibatkan bahwa pembelajaran merupakan proses aktif dalam membuat
sebuah pengalaman masuk akal. Beberapa prinsip penting dalam model
konstruktivisme adalah peserta didik harus selalu aktif selama pengajaran,
interpretasi selalu dipengaruhi oleh pengetahuan, interretasi dibantu oleh metode
instruksi yang memunculkan negosiasi pemikiran.

Model Pembelajaran Probelm Solving merupakan model pembelajaran dimana


peserta didik dihadapkan pada suatu kondisi bermasalah. Maslaah pada dasarnya
dibagi dua macam yaitu yang sederhana dan lebih komplit. Untuk menyelesaikan
masalah tersebut ada dua cara yaitu permasalahan yang telah ditentukan dengan jelas
dan prsedurnya pun telah ditetapkan secara pas. Kedua, langkah langkah menuju
pemecahan maslaah lebih terbuka untuk kemungkinan kemungkinan baru. Model
Pembelajarn Quantum Teaching yaitu interaksi – interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya . Karakteristik pembelajaran kuantum adalah individu menjadi pusat
perhatiannya, bersifat konstrukyif, mensinergikan faktor potensi individu dan
lingkungan, Langkah – langkah proses pembelajaran Kuantum yaitu ciptakan
suasana yang menggairahkan, tentukan landasan yang kukuh serta tujuan yang akan
dicapai, ciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi materi pembelajaran secara
komunikatif.

2. 3 Evaluasi Kritis
1) KELEBIHAN BUKU
 Topik kompetensi guru dan metode mengajar pada buku Inti ini, lebih lengkap
dibandingkan dengan Penjelasan pada buku Model Pembelajaran Menciptakan
Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif karangan Prof. Dr. Hamzah B. Uno,
M.Pd dimana pada buku Inti dijelaskan kompetensi guru, standar kinerja guru
lalu bagaiaman metode mengajar dan prinsip prinsip mengajarserta dasar

8
pertimbanagn pemilihan metode mengajar secara sistematis sedangkan pada
buku pembanding tatanan kurang sistematis dan kurang lengkap.
 Topik mengenai probelmatika pendidikan Indonesia pada buku inti dijelaskan
dengan lengkap dan rinci sehingga pembaca cepat memahami isi dari topik
tersebut, berbeda dengan penjelasan dari buku pembanding karangan karangan
Prof. Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd yang penjelasannya bertele tele dan
membosankan.
 Sistematika penulisan buku Filsafat Pendidikan ini rapi dan teratur, judul Bab
dan Sub judul diatur dengan sedemikian rupa sehingga pembaca dapat
mengerti dengan jelas pembagian judul besar dan sub judul.
 Buku ini berisi delapan bab, masing masing bab memiliki keterkaitan. Bab
pertama menguraikan tentang problematika pendidikan di Indonesia, babp
kedua menggambarkan dasar psikologis dalam pendidikan dan proses
pembelajaran, bab ketiga mendiskripsikan pengertian dan prinsip prinsip
umum metodologi pengajran, bab keempat memberikan deskripsi mengenai
efisiensi metode dan pendekatan dan faktor yang mempengaruhi belajar, bab
kelima mencoba menjelaskan tentang kompetensi tenga pendidik dan metode
mengajar, bab keenam menjelaskan lebih mendalam tentang hakikat metode
dalam tinjauan filsafat pendidikan, bab ketujuh mneguraikan tentang
hubungan tenaga pendidik dengan peserta didik, bab kedelapan merupakan
bagian akhir dari buku ini. Bagian ini memaparkan beberapa model
pembelajaran. Keterkaitan tiap bab pada buku Filsafat Pendidikan ini sangat
berhubungan sehingga pembaca mudah mengerti isi buku.
2) KELEMAHAN BUKU
 Pada buku Inti ini jika dibandingkan dengan buku Model Pembelajaran
Menciptakan Belajar Mengajar Kreatif dan Efektif karangan Prof. Dr. Hamzah
B. Uno, M.Pd pada topik seperti Model Pembelajaran masih kurang lengkap,
pada buku inti dijelaskan hanya pada dasar dasar model pembelajaran seperti
defenisi, prinsip dan langkah langkahnya dijelaskan defenisi, prinsip dan
langkah langkanya mendetail dibandingkan pada buku pembandong hal
tersebut lebih jelaskan secara lengkap mulai dari hakikat,penjelasan setiap
prosedur pembelajaran serta pengaplikasian dari model pembelajaran tersebut.

9
 Dari segi tampilan yang tertera pada buku inti Metodologi dan Pendekatan
Pembelajaran masih menggunakan kertas yang warnanya lebih gelap
dibandingkan dengan buku pembanding yang menggunkan kertas yang lebih
cerah dan lebih baik sehingga menarik perhatian pembaca. Dibandingkan
dengan buku Inti, buku pembanding banyak menggunakan gambar, bagan dan
tabel yang lebih menarik pembaca serta memudahkan dalam pemahaman
materi.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kualitas pendidikan Indonesia memang perlu dibenahi secara serius agar


kualitas pendidikan kita mengalami perkembangan yang signifikan. Banyak kalangan
berpendapat bahwa problematika yang dihadapi bangsa, sebagaimana bangsa kita
yang sedang menghadapi masalah yang krusial dan multidimensional disebabkan oleh
kualitas sumber daya manusia (SDM). Untuk itu diperlukan perbaikan dari segi
pendidik dan unsur unsur yang digunakan oleh tenaga pendidik seperti metode
mengajar, model pembelajaran dan pendekatan pengajaran. Prinsip – prinsip metode
mengajar terkait dengan upaya menciptakan proses pembelajaran yang ideal. Proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik apabila metode mengajar yang
digunakan menunjang proses pembelajaran.

Metode yang digunakan dalam pembelaran harus memiliki prinsip yaitu


memanfaatkan teori kegiatan mandiri, memanfaatkan hukum pembelajaran, berawal
dari apa yang sudah diketahui peserta didik, metode didasarkan atas teori dan praktik
yang terpadu dengan baik yang bertujuan menyatukan kegiatan pembelajaran, metode
yang mampu digunakan mampu merangsang kemampuan berpikir dan nalar peserta
didik, metode harus menyediakan kepada peserta didik dalam hal keterampilan,
kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik.Dalam mennggunakan
metode dalam pembelajaran, pendidik juga menerapkan model pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Model pembelajaran dalam buku ini
adalah Model pembelajaran glaster, model pembelajaran unit, model pembelajaran
berprograma, model pembelajaran modul, model pembelajaran PSSI, model
pembelajaran CBSA, Model Pembelajaran Tuntas, Model pembelajaran Inquiry,
Model pembelajaran konstruktivisme, model pembelajaran Problem solving, model
pembelajaran Quantum Teaching, Model pembelajaran pendekatan Aptitude –
Treatmen Interaction (ATI) dan Model pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

11
3.2 Saran

Materi yang terkandung dalam setiap bab buku filsafat ilmu ini dijelaskan secara jelas
bagaimana Metodologi pembelajaran dimulai dari problema pendidikan di Indonesia
secara menyeluruh dari berbagai sumber laporan hasil suervey dan pendapat berbagai ahli,
kemudian bagaimana pengembangan sumber daya manusia untuk memperbaiki sistem
pendidikan dengan menguraikan penggunaan metode, strategi, pendekatan dan model
pembelajaran. Maka reviewer menyarankan kepada pembaca untuk membaca buku ini
sebagai pedoman belajar Metodologi Pembelajaran sehingga dalam melaksanakan
penerapan metodologi dan pendekatan pembelajaran fisika dapat diterapkan dengan baik.

Namun buku ini masih memiliki banyak kekurangan diantaranya mulai dari tampilan
yang monoton yang menyebabkan kurangnya ketertarikan untuk membaca buku ini. Selain
itu bahasa ataupun penulisan kata dan tanda baca dalam buku ini masih banyak yang perlu
diperbaiki, karena masih banyak paragraf atau materi yang diulang-ulang. Selain itu materi
buku ini masih banyak yang perlu dilengkapi untuk menambah kesempurnaan isi buku dan
materi yang disampaikan didalam buku ini kebanyakan penjelas dan bertele-tele. Sehingga
diharapkan penulis buku untuk lebih memperhatikan penulisan dan penyusunan buku yang
baik dan benar untuk menciptakan buku yang bagus sebagai sumber pengetahuan.

12

Anda mungkin juga menyukai