Anda di halaman 1dari 10

Tugas Rutin Fisika Sekolah

GETARAN HARMONIK

Disusun Oleh :
Asina Sofia Harianja 8196175004
Gusrianta 8196175006

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M
Dr. Rahmatsyah, M.si

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
FISIKA SEKOLAH

BAB I

GETARAN HARMONIK

“Getaran dapat didefenisikan sebagai gerakan partikel secara periodik yang


melewati titik seimbang.”

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami dengan baik materi tentang getaran harmonik.
2. Menjelaskan besaran besaran dalam getaran harmonik.
3. Menyebutkan contoh dan fenomena getaran harmonik dalam kehidupan sehari
hari.
B. BESARAN – BESARAN FISIKA
1. Amplitudo
a. Defenisi : Simpangan maksimum.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Amplitudo = Meter (m)
Dimensi Amplitudo = [L]
c. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Skalar

2. Periode
a. Defenisi : Waktu yang diperlukan dua titik indetik dari
gelombang yang berdekatan untuk melewati suatu
titik.

m
b. Rumus : T =2 π
k √
T = Periode (s)
m = massa benda (kg)
k = Konstanta pegas (N/m)
c. Satuan dan Dimensi
Satuan Periode = sekon (s)
Dimensi Periode =
m
T =2 π

Kg
k√
T=
√N /m
Kg .m
T=


T =√ s 2
m
Kg . 2
s

T =s
T = [T ]
d. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Skalar

3. Massa
a. Defenisi : Kuantitas kelembaman tingkat suatu benda
mempertahankan kedudukannya atau tingkat kesulitan
suatu benda di gerakkan.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Massa = Kilogram (Kg)
Dimensi Massa = [ M ]
c. Jenis Besaran : Besaran Pokok/Skalar

4. Frekuensi
a. Defenisi : Jumlah puncak (atau palung , atau titik lain pada
gelombang) yang melewati titik tertentu dalam
interval satuan waktu.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Frekuensi = Hertz (Hz)
Dimensi Frekuensi =
1 k
f=
2π m √
N
f=
m
Kg
N

f=

Kg . m
m
f=

kg . m
Kg
s2

1
f=

f =s−1
s2

−1
f =[ T ]
c. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Skalar

5. Simpangan
a. Defenisi : Posisi partikel dari titik seimbang.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Simpangan = meter (m)
Dimensi Simpangan
y= A sin ωt
rad
y=m. .s
s
y=m
y= [ L ]
c. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Skalar

6. Waktu
a. Defenisi : Interval dua kejadian.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan waktu = s
Dimensi Waktu
n
t=
f
1
t=
1
s
t=s
t=[ T ]
c. Jenis Besaran : Besaran Pokok/Skalar

7. Gaya Getaran
a. Defenisi : Gaya yang menarik kembali benda ke posisi
setimbang.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Gaya = Newton (N)
Dimensi Gaya =
m
F = Kg. 2
s
F = [ M ][ L ][ T ]−2
c. Jenis Besaran : Besaran Pokok/Vektor

8. Kecepatan Getaran
a. Defenisi : Perubahan posisi partikel dalam satuan waktu.
b. Satuan dan Dimensi
m
Satuan Kecepatan =
s
Dimensi Kecepatan
⃗v =ωA cos(ωt)
⃗v =m/ s
v⃗ =m. s−1
−1
⃗v =[ L ][ T ]
c. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Vektor

9. Energi Getaran
a. Defenisi : Kemampuan partikel untuk melakukan gerak bolak
balik dari titik setimbangnya.
b. Satuan dan Dimensi
Satuan Energi Getaran = Joule (J)
Dimensi Energi Getaran =
1 2
Ep = k x
2
¿ Nm . m2

m
¿ Kg . 2
m .m2
s
¿ Kg .m 2 . s−2
2 −2
¿ [ M ] . [ L ] .[ T ]
c. Jenis Besaran : Besaran Turunan/Skalar

C. FENOMENA-FENOMENA YANG TERKAIT DENGAN GETARAN


HARMONIK.
Fenomena Gempa Bumi. Gempa bumi bisa disebabkan oleh berbagai sumber,
antara lain letusan gunung berapi (erupsi vulkanik), tumbukan meteor, ledakan
bawah tanah (seperti uji nuklir), dan pergerakan kulit bumi. Yang paling sering
dirasakan adalah karena pergerakan kulit bumi, atau disebut gempa tektonik.
Berdasarkan seismologi (ilmu yang mempelajari fenomena gempa bumi), gempa
tektonik dijelaskan oleh “Teori Lapisan Tektonik”. Teori ini menyebutkan,
lapisan bebatuan terluar yang disebut lithosphere atau litosfer mengandung
banyak lempengan. Di bawah litosfer ada lapisan ini seakan-akan melumasi
bebatuan tersebut sehingga mudah bergerak. Diantara dua lapisan ini, bisa terjadi
tiga hal, yaitu lempengan bergerak saling menjauh, maka magma dari perut bumi
aka n keluar menuju permukaan bumi. Magma yang sudah dipermukaan bumi ini
disebut lava. Lempengan bergerak saling menekan, maka salah satu lempengan
bergerak berlawanan satu sama lain, misalnya satu ke arah selatan dan satunya ke
arah utara. Ketiga prediksi tersebut akan menimbulkan getaran yang dilewatkan
oleh media tanah dan batu. Getaran ini bergerak ke segala arah. Inilah yang
disebut gempa. Lokasi di bawah tanah tempat sumber getaran disebut fokus
gempa.

D. RUMUS-RUMUS YANG BERKAITAN DENGAN GETARAN


1. Rumus – Rumus Besaran dalam Getaran Harmonik
1) Periode
m
Rumus : T =2 π
k
T = Periode (s)

m = massa benda (kg)
k = Konstanta pegas (N/m)
2) Frekuensi
1 k
Rumus : f=
2π m√
f = frekuensi (Hz)
m = massa benda (kg)
k = Konstanta pegas (N/m)

3) Simpangan
Rumus : y= A sin ωt
A = Amplitudo (m)
y = Simpangan (m)
ω= Kecepatan sudut (rad⁄s)
t=waktu (s)
4) Waktu
n
Rumus : t=
f
T = waktu (s)
f = frekuensi (hz)
n = banyak getaran
2. Hukum – Hukum yang Terkait dengan Getaran Harmonik
1) Hukum II Newton ∑ F=m. a, percpatan sentripetal pada gerak
melingkar α =ω 2 x dan gaya pemulih F=kx
∑ F=m. a,
kx=m ω2 x
k =m ω2

Karena, ω= , maka :
T
k =m¿
4 π2
k =m 2
T
2 4 π2 m
T =
k
4 π2 m
T=
√ k

2) Hukum Hooke
Apabila benda ditarik ke kanan sejauh −x (pegas diregangkan),
pegas akan memberikan gaya pemulih pada benda tersebut yang
arahnya ke kiri sehingga benda kembali ke posisi
setimbangnya.Sebaliknya, jika benda ditarik ke kiri sejauh + x, pegas
juga memberikan gaya pemulih untuk mengembalikan benda tersebut
ke kanan sehingga benda kembali ke posisi setimbang. Besar gaya
pemulih F ternyata berbanding lurus dengan simpangan x dari pegas
yang direntangkan atau ditekan dari posisi setimbang (posisi setimbang
ketika x = 0). Secara matematis ditulis :F=−kx
F = Gaya pemulih (N)
k = konstanta elastisitas (Nm)
x = simpangan (m)

3) Energi Potensial
Untuk menekan atau meregangkan pegas di simpangkan sejauh y,
harus membutuhkan energi. Energi yang digunkan untuk menekan
dan meregangkan pegas disebut sebagai energi potensil pegas.
Untuk menghitung energi potensial pada pegas, terlebih dahulu
kita hitung kerja alias usaha yang dibutuhkan untuk meregangkan
pegas.
W =F . x
1
(
W = k. x (x)
2 )
1
W = k . x2
2
Dengan demikian, nilai Energi Potensial elastis adalah :
1
Ep= k . x2
2

4) Energi Kinetik
Karena pada getaran harmonik merupakan suatu gerakan, karena
itu pada setiap getaran pasti terkait dengan energi yang dikenal
dengan energi kinetik, yaitu energi yang dimiliki benda atau sistem
karena kedaannya yang bergerak.
1
Ek = m v 2
2

5) Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Energi Total (Energi Mekanik) adalah jumlah Energi Potensial dan
Energi Kinetik :
EM =EP+ EK =½ k x 2 +½ m v 2
Ketika benda berada pada simpangan maksimum, x = A
(A = Amplitudo), kecepatan benda = 0,
Sehingga, Energi Mekanik benda :EM =½ kA
5) Modulus Young
Merupakan keelastisitasan suatu bahan, Modulus Young besar maka
bahan semakin susah ditarik/tekan
Rumus Modulus Young
F⊥
Tegangan Normal= F ⊥ A , gaya normal
A
Tegangan = modulus elastisitas x Regangan
F⊥ ∆L
=E
A L0

Maka persamaan Modulus Young adalah :

F=E ( ∆LL ) A
0

Keterangan :
A = Tegangan
E = Modulus Young
L0 = Regangan

E. APLIKASI GETARAN HARMONIK


1) Ayunan
Permainan yang digemari banyak anak dibawah lima tahun ini merupakan
salah satu aplikasi gerak harmonik sederhana. Sebab gerak bolak balik dari
ayunan anak-anak setelah diberi simpangan dan dilepas itu terjadi secara periodik
karena gerak yang terjadi secara berulang ke depan dan ke belakang melewati
posisi setimbangnya (posisi dimana ayunan anak hanya diam) dalam selang
waktu yang sama . Selain itu gerak bolak-balik ayunan tersebut terjadi pada
lintasan yang sama sehingga disebut mengalami gerak osilasi. Namun pada
lingkup gerak harmonik gerak pada ayunan tersebut disebut juga sebagai gerak
harmonik teredam sebab ayunan anak-anak tersebut akan berhenti bergerak
bolak-balik jika tidak digerakan secara berulang. Hal tersebut diseababkan adanya
gaya gesekan.gaya gesekan yang menyebabkan ayunan tersebut berhenti
berosilasi.
2) Pegas pada Sping Bed.
Salah satu contoh yang paling sederhana dan paling dekat dengan kita adalah
pegas pada spring bed. Prinsip kerja dari spring bed ini adalah apabila terdapat
beban maka pegas akan bergerak naik-turun melewati titik setimbangnya dan
dalam waktu tertentu pegas akan berhenti pada posisi atau keadaan semula.
Getaran pada pegas spring bed ini hanya bergerak vertical (naik-turun), pegas
yang digunakan pada spring bed ini berjenis pegas koil. Getaran yang terjadi pada
spring bed ini adalah getaran teredam, dimana sponslah yang menjadi
peredamnya. Hal inilah yang membuat pegas pada spring bed dalam waktu
tertentu akan berhenti (tidak bergerak terus menerus). Pada spring bed ini, juga
berlaku hukum Newton II (gaya yang terdapat pada sistem) dan gaya pegas itu
sendiri. Yaitu :
dv
m . =−kx
dt
dimana, m adalah massa beban ; (dv/dt) adalah perubahan momentum ; k adalah
konstanta pegas ; dan x adalah simpangan yang diberikan pada pegas.
3) Jam Mekanik
Gerak jarum jam dinding ataupun jam tangan yang sering kita gunakan
bergerak secara periodik mengelilingi satu lingkaran atau secara angular, gerak
tersebut merupakan gerak harmonik sederhana.
Berbeda dengan kasus pada ayunan dan senar gitar yang dibahas sebelumnya
untuk gerak jarum jam ini tidak termasuk pada gerak harmonik teredam sebab
gaya gesek dapat dihindari artinya.efek redaman dapat ditiadakan dengan
memberikan energi ke dalam sistem yang berosilasi untuk mengisi kembali energi
yang hilang akibat gesekan. Hal tersebut terjadi karena adanya pegas yang
terdapat pada roda keseimbangan jam mekanik.Pegas akan memberikan suatu
torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut dan posisi
kesetimbangan .Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana sudut (angular).
4) Garputala
Garpu tala adalah alat yang berbentuk seperti garpu bergigi dua (atau
berbentuk huruf y) dan beresonansi pada frekuensi tertentu bila dihentakkan pada
suatu benda. Garpu tala hanya bergetar pada satu frekuensi, misalnya nada a'
dengan frekuensi 440 Hertz. Karena frekuensi ini tetap, garpu tala biasanya
digunakan untuk menala alat musik lain, seperti gitar dan piano. Garpu tala dapat
memuai jika panas dan menyusut jika dingin sehingga mempengaruhi frekuensi
yang dihasilkan tidak standar lagi. Pada garpu tala yang berkualitas baik tidak
akan mudah menyusut atau memuai sehingga frekuensi yang dihasilkan tetap
standar. Gerak Harmonik Sederhana pada garpu tala yakni pada saat garpu tala
tersebut kita pukul/getarkan sehingga kedua batang yang panjang tersebut
bergetar/berosilasi.

5) Shock Absorber Mobil


Shock absorber adalah salah satu komponen yang berfungsi untuk meredam
gaya osilasi dari pegas.. Shock absorbers berfungsi untuk memperlambat dan
mengurangi besarnya getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari
gerakan suspensi menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan
hidrolik. Gerak harmonik sederhana terjadi pada gerak osilasi atau gerak naik
turunnya pegas dan juga menyebabkan piston bergerak naik turun. Gerak osilasi
dari piston menyebabkan terjadinya gerak osilasi teredam dengan yang tidak.
Peredaman terjadi pada siklus ekstensi (memanjang) artinya saat piston bergerak
ke atas. Sementara saat siklus kompresi (penekanan) artinya piston bergerak ke
bawah shockabsorber tidak melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas.

Anda mungkin juga menyukai