Sumber: Kande A Fredrik. 2008. Membedah Kekuatan dan Kelemahan KTSP. Jurnal
Mnajemen Pendidikan.No.02.https://media.neliti.com/media/publications/112742-ID-
membedah-kekuatan-dan-kelemahan-ktsp-ant.pdf. Diakses pada tanggal 16 April 2020.
Kekurangan KTSP
1. Kurangya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada kebanyakan satuan
pendidikan yang ada.
2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari
pelaksanaan KTSP.
3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP Secara komprehensif baik
konsepnya, penyusunannya mapun prakteknya di lapangan.
4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan
berdampak kekurangan pendapatan guru.
Sumber: Ruang IPA.2016. Kelebihan dan Kekurangan KTSP dan Kurikulum 2013.
https://ruangipa.wordpress.com/2016/02/27/kelebihan-dan-kekurangan-ktsp-dan-kurikulum-
2013/ Diakses pada tanggal 16 April 2020.
Kelemahan KTSP
Kurikulum ini menjadi tidak logis karena tidak proporsionalnya pembagian tugas
pengembangan antara pemerintah dan sekolah. Seharusnya pemerintah hanya
menetapkan kerangka umum dari tujuan atau kompetensi, isi, strategi, dan evaluasi,
sedangkan pengembangannya secara rinci menjadi siap pakai diserahkan sepenuhnya
kepada sekolah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) segera diganti dengan kurikulum baru,
yang akan mulai diterapkan tahun 2014. Dalam perubahan kurikulum tersebut, khusus untuk
jenjang Sekolah Dasar (SD) mengalami banyak perubahan standar isi kurikulum. Di SD akan
diterapkan sistem pembelajaran berbasis tematik integrative.
Banyak yang mempertanyakan dengan sikap pemerintah dalam hal ini Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang melakukan perubahan kurikulum. Di
kalangan masyarakat atau pendidik memang sudah sering terdengar jika ganti menteri maka
akan juga ganti kurikulum. Kontroversi terhadap perubahan kurikulum ini terus bermunculan.
Banyak pihak menanyakan alasan digantinya kurikulum
Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni 2013 ini adalah salah satu
target yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2010-2014 di sektor pendidikan. Perubahan kurikulum dilakukan untuk
menjawab tantangan zaman yang terus berubah agar peserta didik mampu bersaing di masa
depan.
Untuk tingkat SD terjadi perubahan yang cukup besar. Di SD yang dulunya ada 10
mata pelajaran dikurangi menjadi 6 mata pelajaran yaitu empat mata pelajaran utama (PPKn,
Agama, Bahasa Indonesia, dan Matematika) dan dua mata pelajaran muatan lokal (Seni
Budaya dan Penjas).
Berkurangnya mata pelajaran dalam kurikulum baru ini justru membuat lama belajar
peserta didik di sekolah bertambah. Kemendikbud akan menambah jam belajar di sekolah
untuk menangkal efek negatif dunia luar sekolah. Waktu luang yang lebih banyak di luar
sekolah dianggap memicu peserta didik melakukan atau bersentuhan dengan tindakan negatif.
1. konten kurikulum yang masih terlalu padat, ini ditunjukkan dengan banyaknya mata
pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui
tingkat perkembangan usia anak;
2. belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional; kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain
sikap, keterampilan, dan pengetahuan;
3. beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
(misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft
skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum;
4. belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal,
nasional, maupun global;
5. standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci
sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada
pembelajaran yang berpusat pada guru;
6. standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan
hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala; dan
7. dengan KTSP memerlukan dokumen kurikulum yang lebih rinci agar tidak
menimbulkan multi tafsir.
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/
Penataan kurikulum pendidikan yang akan diterapkan Juni 2013 ini adalah salah satutarget
yang harus diselesaikan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Masalah kurikulum pendidikan yang diubah melihat kondisi yang ada selamabeberapa
tahun ini. KTSP yang memberi keleluasaan terhadap guru membuat kurikulumsecara mandiri
untuk masing-masing sekolah ternyata tak berjalan mulus. Karena tidak semuaguru memiliki
dan dibekali profesionalisme untuk membuat kurikulum. Yang terjadi guruhanya bisa
mengadopsi kurikulum yang sudah ada. Untuk itu, kurikulum yang baru inidibuat dan
dirancang oleh pemerintah terutama untuk bagian yang sangat inti. Dengandemikian, pihak
sekolah dan guru tinggal mengaplikasikan saja pola yang sudah dimasukkandalam struktur
kurikulum untuk masing-masing jenjang tersebut.
Sumber: Novitasari. Latar Belakang Kurikulum Ktsp Diganti Menjadi Kurikulum 2013.
https://www.scribd.com/doc/129090264/Latar-Belakang-Kurikulum-Ktsp-Diganti-Menjadi-
Kurikulum-2013. Diakses pada tanggal 16 April 2020