Semua model dalam kelompok ini memiliki dasar teoritis yang sama, suatu body of
knowledge yang merujuk pada teori behavioral. Model-model ini menekankan pada
upayanya untuk mengubah perilaku yang tampak dari para siswa.
Metode role playing
Dalam role playing, siswa mengeksplorasi masalah-masalah tentang hubungan antar manusia
dengan cara memainkan peran dalam situasi permasalahan kemudian mendiskusikan peraturan-
peraturan. Secara bersama-sama, siswa bisa mengungkapkan perasaan, tingkat laku, nilai, dan
strategi pemecahan masalah.
Role playing merupakan sebuah model pengajaran yang berasal dari dimensi pendidikan
individu maupun social. Model ini membantu masing-masing siswa untuk menemukan makna
pribadi dalam dunia social mereka dan membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan
kelompok social. Dalam dimensi social, model ini memudahkan individu untuk bekerja sama
dalam menganalisis keadaan social, khususnya masalah antar manusia. Model ini juga menyokong
beberapa cara dalam proses pengembangan sikap sopan dan demokratis dalam menghadapi
masalah. Kami menempatkan model role playing dalam kelompok model pengajaran social
karena kelompok sosial memerankan bagian yang mutlak dalam perkembangan manusia, dan
karena adanya beberapa keunikan yang membuktikan bahwa role playing memberi tawaran
penting dalam memecahkan dilemma interpersonal maupun sosial.
Dalam level yang sangat sederhana, model role playing dimainkan dalam beberapa
rangkaian tindakan berikut; menguraikan sebuah masalah, memeragakan, dan mendiskusikan
masalah tersebut. Beberapa siswa bertugas sebagai pemeran,; sedang yang lain sebagai peneliti.
Seseorang menempatkan dirinya dalam posisi orang lain dan mencoba berinteraksi dengan orang
lain yang juga kebagian tugas sebagai pemeran.. semua rasa empati, simpati, kemarahn, dan kasih
saying yang merupakan bagian kehidupan juga dilibatkan dalam praktik pemeranan ini. Hal-hal
emosional ini, sebagaimana kata-kata dan tindakan-tindakan, menajdi bagian dari analisis
selanjutnya. Ketika peragaan selesai, peneliti terlibat dalam upaya mengetahui beberapa hal,
semisal apa yang dijadikan keputusan oleh setiap orang, apa sumber percekcokan, dan bisakan
model role playing dijadikan pendekatan dalam situasi tersebut.
Esensi role playing adalah keterlibatan partisipan dan peneliti dalam situasi masalah yang
sebenarnya dan adanya keinginan untuk memunculkan resolusi damai serta memahami apa yang
muncul dari keterlibatan tersebut. Proses role playing berperan untuk (1) mengeksplorasi peran
siswa, (2) mentransfer dan mewujudkan pandangan mengenai perilaku, nilai, dan persepsi siswa,
(3) mengembangkan skill pemecahan masalah dan tingkahlaku, (4) mengeskplorasi materi
pelajaran dalam cara yang berbeda.