Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL 1

PEMBELAJARAN TERPADU

NAMA : SONA SOPIATIN

Kelas :C
NIM : 857456782

Silahkan kerjakan Latihan 1 ini dengan benar!


No. Soal Skor
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh
yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan
landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.

2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah
kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik
keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan
beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.

3 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya 25
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model
jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia
hanya 3 model pembelajaran yang biasa diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari
masing-masing model.
Skor Total 65
Jawaban :

1. Secara filosofis, kemunculan pembelajaran terpadu sangat dipengaruhi oleh tiga


aliran filsafat yaitu aliran progesivisme, aliran konstruktivisme, dan aliran
humanisme. Aliran progesivisme memandang bahwa dalam proses belajar, sering
dihadapkan pada persoalan- persoalan dimana siswa harus mendapatkan pemecahan
atau bersifat problem solving. Kemudian aliran konstruktivisme melihat pengalaman
langsung siswa sebagai kunci dalam pembelajaran. Pada aliran humanisme melihat
siswa dari segi keunikan, potensi, dan motivasi yang dimiliknya. Benang merah yang
dari ketiga landasan tersebut adalah dalam setiap pelaksanaan pembelajaran terpadu
guru harus memperhatikan landasan-landasan tersebut. Dengan memahami berbagai
landasan tersebut seorang guru akan meyakini akan pelaksanaan pembelajaran
terpadu di sekolah. Keterkaitan landasan tersebutterhadap pembelajaran yaitu
perumusan tujuan/ kompetensi dan isi / materi pembelajaran terpadu pada dasarnya
bergantung pada pertimbangan-pertimbangan filosofis
2. Kedua guru tersebut harus saling berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik dari
segi keahliannya masing-masing, bertukar ide, dan berbagi pengalaman. Dengan
begitu proses pembelajaran terpadu akan terlaksana dengan baik.
3. 1. Model Jaring Laba-Laba
Kekuatannya :
a. Adanya factor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati
b. Model jarring laba-laba relative lebih mudah di lakukan oleh guru yang belum
berpengalaman
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke
dalam semua bidang isi pelajaran
Kelemahannya :
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jarring laba-laba adalah
menyeleksi tema
b. Adanya kecendrungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya
berguna secara artifisial didalam perencanaan kurikulum
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum
Contoh : tema keluarga dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-sub
tema yang ada pada beberapa pelajaran, misalnya :
• IPA
Standar kompetensi : mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam
(cuaca dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siwa diajarkan tentang macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang
terjadi disekitar dari peristiwa berikut siswa diharapkan dapat menjaga
kebersihan rumah.
• IPS
Standar kompetensi : mendeskripsikan lingkungan rumah
Siwa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
• MATEMATIKA
Standar kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya pintu rumah
berbentuk persegi pannjang, jendela berbentuk persegi.
• PKN
Standar kompetensi : menerapkan kewajiban anak dirumah dan disekolah
Siwa diajarkan tentang mengikuti tata tertib dirumah. Bekerja sama dengan
anggota keluarga yang lain dengan baik.

2. Model Keterhubungan
Kekuatannya :
a. Dengan mengaitkan ide-ide ke dalam satu mata pelajaran, siswa memimiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti hanlnya suatu mata pelajaran yang
terfokus pada satu aspek
b. Konsep-konsep kunci dikembngkan siswa secara terus menerus sehingga terjadi
internalisasi
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasai, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-
angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam
memecahkan masalah
Kelemahannya :
a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan Nampak tidak
terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin)
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara Bersama-sama sehingga isi pelajaran
tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata
pelajaran
c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide dalam suatu
mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran yang lain
Contoh aplikasi model keterhubungan : implementasi model keterhubungan
dikembangkan dalam Bahasa sastra Indonesia secara terpadu di sekolah dasar. Di dalam
pembelajaran Bahasa dan sastra secara terpadu yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa
yang meliputi aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis
dipayungkan kepada pembelajaran apreasiasi sastra.
1. Aspek mendengarkan : mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
2. Aspek berbicara : memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat
3. Aspek membaca : menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
4. Aspek menulis : menulis dialog sederhana 2 atau 3 tokoh dengan memperhatikan isi
serta peranannya

3. Model Keterpaduan (Integrated)


Kekuatannya :
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan diantara
berbagai mata pelajaran
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian
c. Mampu membangun motivasi
Kelemahan :
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh
b. Model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep sikap
dan keterampilan yang sangat diprioritaskan
c. Model ini menghendaki tim mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik
dalam perencanaan maupun pelaksanaan
Contoh penerapan model pembelajaran keterpaduan. Penerapan model pembelajaran
terpadu memadukan SK/KD masing-masing mata pelajaran yang saling terhubung untuk
membangun suatu topik utama. Gabungan dari masing-masing KD menjadi dasar dalam
menentukkan indicator pembelajaran dan tujuan pembelajarancontoh untuk mata peljaran
bahsa Indonesia, ipa, ips, dan matematika.
KD Bahasa Indonesia menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang
cara membuat sesuatu (menulis)
KD ipa mendeskripsikan hubungan antara struktur kerangka tubuh manusia dengan
fungsinya
KD IPS membaca peta lingkungan setempat (kabupaten atau kota , provinsi) dengan
menggunakan skala sederhana
KD matematika melakukan operasi perkalian dan pembagian
KD gabungan yang dapat didiskusikan adalah menulis petunjuk penggunaan alat peraga
struktur kerangka tubuh manusia dan fungsinya, dan menemukan skala antara alat peraga
dengan rata-rata tinggi badan siswa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SDN Tawangsari


Kelas / Semester :1/1
Tema : Diriku (Tema 1)
Sub Tema : Aku dan Teman Baru (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke 1
Alokasi Waktu : 1 hari

A. Tujuan Pembelajaran
 Dibimbing melalui WA, siswa dapat memperkenalkan diri dengan
menyebut nama panggilan
 Melalui permainan “suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan
warna suara teman
 Dibimbing melalui WA, siswa dapat menyebut namateman dengan benar
 Setelah selesai bernyanyi dan melkukan permainan, siswa dapat mengingat
semua nama teman dengan benar dan warna suara masing-masing
 Dibimbing memlalui W.A siswa dapat memberikan informasi dan memeragakan
tentang aturan di rumah dengan memberi salam pada orang tua saat keluar
rumah.

B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam dan


dilanjutkan dengan membaca doa dipandu
Grup Whatsapp, Zoom, Google metdan
aplikasi lainnya (Orientasi)
2. Mengaitkan materi sebelumnya dengan materi 15 menit
yang akan dipelajari dan diharapkan
dikaitkan dengan pengalaman peserta didik
(Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan
dipelajaridalam kehidupan sehari-hari
(Motivasi)
Kegiatan Inti (Model Discovery Learning)
Ayo Berlatih
Pembelajaran 1 di buku siswa dibuka
dengan gambar gambar seorang anak yang
hendak pergi ke sekolah. Anak tersebut lalu
mencium tangan kedua orang tuanya
sebelum berangkat
Ayo Mencoba
1. Pada awal pelajaran, guru memberi salam 140 menit
dan mengucapkan selama dating kepada
siswa.
2. Guru menyapa beberapa siswa dan
menanyakan Namanya. (Comuunication)
3. Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian
sudah berpamitan kepada orang tua masing-
masing saat hendak ke sekolah? (lihat buku
siswa halaman 2) “Bagaimana cara kalian
berpamitan dengan orang tua?”
4. Guru menerima jawaban siswa yang
beragam ada yang mengucapkan salam
sambal mencium tangan, dan ada juga yang
tidak
berpamitan dengan oran tua.
5. Guru menyampaikan kepada siswa
pentingnya berpamitan kepada orang tua.
Guru meminta siswa agar besok
berpamitan kepada orang tua saat hendak
pergi ke sekolah.
6. Setellah itu, guru mengajak siswa
untuk saling berkenalan.
7. Demikian seharusnya hingga seluruh
siswa memperkenalkan diri
Ayo Bernyanyi (Penugasan melalui Daring)
1. Setelah semua siswa memperkenalkan diri,
gur mengajak siswa untuk bernyanyi
sambal menyebutkan kembali nama-nama
masing- masing. Guru menggunkaan lagu
yang ada pada Buku siswa halaman 6

Kegitaan 1. Guru menyampiakna tugas di rumah kerja


Penutup sama dengan orang tua siswa menyelesaikan
tugas rumah sendiri dengan bimbingan
orang tua
Peserta didik:
 Membuat resume (Creativity) dengan
bimbingan guru tentang poin-poin penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi yang baru dilakukan
Guru:
 Memeriksa pekerjaan siswa yang
selesai langsung diperiksa
C. Assesment
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari
pengalaman sikap tes pengetahuan unjuk kerja atau hasil / projek dengan rubric
penilaian sebagai berikut

Mengetahui …………………..,………….
Kepala Sekolah Guru Kelas 1

……………………………… Indri Rahmawati


NIP. NIP. -

Anda mungkin juga menyukai