PEMBELAJARAN TERPADU
Kelas :C
NIM : 857456782
2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah. Bagaimanakah
kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai dengan baik
keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan
beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan tersebut.
3 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya 25
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model
jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia
hanya 3 model pembelajaran yang biasa diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari
masing-masing model.
Skor Total 65
Jawaban :
2. Model Keterhubungan
Kekuatannya :
a. Dengan mengaitkan ide-ide ke dalam satu mata pelajaran, siswa memimiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti hanlnya suatu mata pelajaran yang
terfokus pada satu aspek
b. Konsep-konsep kunci dikembngkan siswa secara terus menerus sehingga terjadi
internalisasi
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasai, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur-
angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam
memecahkan masalah
Kelemahannya :
a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan Nampak tidak
terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin)
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara Bersama-sama sehingga isi pelajaran
tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata
pelajaran
c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide dalam suatu
mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan
hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran yang lain
Contoh aplikasi model keterhubungan : implementasi model keterhubungan
dikembangkan dalam Bahasa sastra Indonesia secara terpadu di sekolah dasar. Di dalam
pembelajaran Bahasa dan sastra secara terpadu yaitu pembelajaran kemampuan berbahasa
yang meliputi aspek mendengarkan, aspek berbicara, aspek membaca dan aspek menulis
dipayungkan kepada pembelajaran apreasiasi sastra.
1. Aspek mendengarkan : mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya
2. Aspek berbicara : memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang
tepat
3. Aspek membaca : menyimpulkan isi cerita dalam beberapa kalimat
4. Aspek menulis : menulis dialog sederhana 2 atau 3 tokoh dengan memperhatikan isi
serta peranannya
A. Tujuan Pembelajaran
Dibimbing melalui WA, siswa dapat memperkenalkan diri dengan
menyebut nama panggilan
Melalui permainan “suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan
warna suara teman
Dibimbing melalui WA, siswa dapat menyebut namateman dengan benar
Setelah selesai bernyanyi dan melkukan permainan, siswa dapat mengingat
semua nama teman dengan benar dan warna suara masing-masing
Dibimbing memlalui W.A siswa dapat memberikan informasi dan memeragakan
tentang aturan di rumah dengan memberi salam pada orang tua saat keluar
rumah.
B. Bentuk Kegiatan
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Mengetahui …………………..,………….
Kepala Sekolah Guru Kelas 1