Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TUTORIAL 2

Nama Tutor :
Mata Kuliah : PDGK 4205 (Pembelajaran Terpadu di SD)
Nama Mahasiswa : TRI ANGGRIAWAN
NIM : 855782922
Prodi : SI-PGSD

No. Soal
1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, 1ias1, dan unit
tematisnya menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh
model-model pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan
(fragmented), model keterhubungan (connected), model sarang (nested), model
urutan/rangkaian (sequenced), model bagian (shared), model jaring laba-laba
(webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model
celupan (immersed), model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam
konteks sekolah dasar di Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang 1ias
diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta kekuatan
dankelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing model.
2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan
pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan
kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun
dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di
sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk
satu tema di kelas yang Anda ajar.
3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema
Tubuhku.

JAWABAN :
1. 3 model pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Indonesia, yaitu:
a) Model Jaring Laba-Laba (Webbed)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekan ini dimulai dengan menentukan tema, yang kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut
dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut diharapakan aktivitas siswa
dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut:
a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
b. Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke
dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut:
a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah
menyeleksi tema
b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
c. Guru dapat menjaga misi kurikulum
d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan
konsep.
Contoh penggunaan dari Model Jaring Laba-Laba (Webbed) sudah ditentukan
bersama adalah “Keluarga”. Dari tema ini dikembangkan dan dipadukan menjadi sub-
sub tema yang ada pada beberapa mata pelajaran, misalnya :
 IPA
Standar Kompetensi : mengenal bebagai benda langit dan peristiwa alam (cuaca
dan musim) serta pengaruhnya terhadap kegiatan manusia.
Siswa diajarkan tentang macam-macam benda langit dan peristiwa alam yang
terjadi di sekitar. Dari peristiwa alam tersebut siswa diharapkan dapat menjaga
kebersihan rumah.
 IPS
Standar Kompetensi : mendeskripsikan lingkugan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
 Matematika
Standar Kompetensi : mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, misalnya pintu
rumah berbentuk persegi panjang, jendela berbentuk persegi,
 Pkn
Standar Kompetensi : menerapkan kewajiban anak di rumah dan di sekolah
Siswa diajarkan tentang mengikuti tata tertib di rumah. Bekerja sama dengan
anggota keluarga yang lain dengan baik.
 Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : memahami teks pendek dengan membaca nyaring.

b) Model Keterhubungan (Connected)


Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan
topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan
dalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide
yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
a. Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang
terfokus pada satu aspek.
b. Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus menerus sehingga terjadi
internalisasi.
c. Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsurangsur
dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan
masalah.
Adapun kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:
a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak
terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin).
b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran
tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata
pelajaran.
c. Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu
mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan
yang lebih global dengan mata pelajaran lain.
Contoh : Penerapan model keterhubungan dalam pembelajaran misalnya, bidang studi
IPA kelas IV SD dengan tema Air dan Pengangkutannya. Dengan konsep antara lain:
(1) air merambat melalui celah-celah kecil (gejala fisika); (2) air yang diserap akan
diangkut melalui pembuluh kayu ke daun-daun (gejala biologis); dan (3) air dari suatu
wadah dialirkan melalui suhu kompor dapat mengairi beberapa pot bunga (teknologi).

c) Model Keterpaduan (Integrated)


Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar
mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran
dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep,
dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda
dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangannya
sebagai langkah awal, maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan
bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingn dicari dan dipilih oleh guru
dalam tahap perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep,
keterampilan dan sikap yang diajarkan dalan satu semester dari beberapa mata
pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan antara lain:
a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara
berbagai mata pelajaran.
b. Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.
c. Mampuh membangun motivasi.
Kelemahan model ketepaduan antara lain:
a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
b. Model ini menghendaki guru yang trampil, percaya diri dan menguasai konsep,
sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan.
c. Model ini menghendaki tim antar Mata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan,
baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.
Contoh : guru menentukan konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang akan
diajarkan dalam satu semester dari beberapa bidang studi Bahasa Indonesia, PKn,
IPA, dan IPS.
Konsep dari Bahasa Indonesia:
(1) Mendiskusikan rencana kegiatan,
Konsep dari PKn:
(1) Tenggang rasa,
(2) Percaya diri,
Konsep dari IPA:
(1) Siswa memahami pengertian, sifat-sifat gaya,
Konsep dari IPS
(1) Siswa mengenal jenis sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SDN 5 LUBAI


Kelas / Semester : I (Satu ) / 1
Tema : Diriku
Sub Tema 1 : Tubuhku
Pembelajaran : 1
Alokasi Waktu : (3 x 35 menit)[=

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga, dan negara.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati,mendengar,melihat
membaca dan menaya berdasarkan atas rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk
ciptaan tuhan dan kegiatannya, benda benda yang dijumapai di rumah atau
disekolah.
KI 4 : Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

ppkn
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
1.2 Menunjukkan sikap patuh terhadap aturan 1.2.1 Mematuhi sikap patuh aturan agama
agama dan ajaran yang di anutnya yang dianut dalam kehidupan sehari-
hari di rumah.
2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku dalam 2.2.1 Menjalankan aturan yang berlaku
kehidupan sehari hari. dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
2.3 Mengidentifikasi aturan yang berlaku 3.2.1 Menggali informasi hal-hal yang harus
dalam kehidupan sehari hari dilakukan sehubungan dengan aturan
di rumah
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai dengan 4.2.1 Mempraktekan hal-hal yang harus
aturan yang berlaku dalam kehidupan dilakukan sehubungan dengan aturan
sehari-hari di rumah. di rumah
SBDP
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Mengenal gerak anggota tubuh 3.3.1 Mengidentifikasi gerak anggota tubuh
melalui tari (kepala, badan, tangan, dan kaki) dalam
suatu tarian

4.3. Memeragakan gerak anggota 4.3.1 Mempraktekan gerak anggota tubuh


tubuh melalui tari. Melalui tari.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui lagu, siswa dapat menunjukkan bagian-bagian tubuh.
2. Dengan menirukan ucapan guru, siswa dapat menyebutkan bacaan nama bagian-
bagian tubuh.
3. Melalui ragam gerak, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh.
4. Setelah berdiskusi dengan teman, siswa dapat menunjukkan aturan tentang menjaga
kesehatan tubuh di rumah hubungannya dengan makan makanan yang sehat.
5. Dengan berlatih, siswa dapat mengenali kosa kata dan memasangkan bagian-bagian
tubuh dengan namanya.
6. Dengan bermain peran, siswa dapat menunjukkan aturan saat makan di
rumah.

D. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengenal Anggota Tubuh dengan Bernyanyi
 Gerak anggota tubuh melalui tari

E. METODE PEMBELAJARAN
 Pendekatan : Saintifik ( Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,menalar
dan mengkomunikasikan )
 Metode : Pengamatan, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah
 Model : Cooperative Learning

F. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


 Alat Peraga gambar panca indra
 Buku Siswa Tematik Perpadu Kurikulum 2013 Kelas I (Edisi Revisi 2017), Tema
1: Tubuhku , Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta: 2017
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
Pendahuluan 15 menit
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran
siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa. Siswa yang diminta membaca do’a
adalah siswa siswa yang hari ini datang paling
awal. (Menghargai kedisiplikan siswa/PPK).
3. Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan
sikap disiplin setiap saat dan menfaatnya bagi
tercapainya sita-cita.
4. Menyanyikan lagu Garuda Pancasila atau lagu
nasional lainnya. Guru memberikan penguatan
tentang pentingnya menanamkan semangat
Nasionalisme.
5. Pembiasaan membaca 15 menit dimulai dengan
guru menceritakan tentang kisah masa kecil salah
satu tokoh dunia, kesehatan, kebersihan,
makanan/minuman sehat , cerita inspirasi dan
motivasi . Sebelum membacakan buku guru
menjelaskan tujuan kegiatan literasi dan
mengajak siswa mendiskusikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
 Apa yang tergambar pada sampul buku.
 Apa judul buku
 Kira-kira ini menceritakan tentang apa
 Pernahkan kamu membaca judul buku seperti
ini
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini
Mengenal Anggota Tubuh dengan Bernyanyi
Inti 105 menit
1. Untuk mencairkan suasana, guru mengajak siswa
untuk menyanyi bersama “Dua mata saya”. (lihat buku
siswa halaman 2)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

2. Sambil menyanyikan lagu “Dua mata saya”, siswa


menunjuk bagian-bagian tubuh sesuai dengan teks
lagu.

3. Setelah itu, guru menunjukkan gambar bagian-bagian


tubuh dan menempelnya di papan tulis.
4. Minta siswa mengamati gambar tubuh tersebut.
Gambar tubuh tersebut belum ada namanya.
5. Guru lalu bertanya pada siswa apakah ada yang
mengetahui nama-nama bagian tubuh pada gambar
yang ditempel di papan tulis. Guru mengapresiasi
jawaban siswa yang mau menjawab dengan meminta
siswa tersebut untuk menunjukkan bagian tubuh
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
sesuai dengan jawabannya.
6. Guru memancing siswa lain untuk aktif
mengidentifikasi nama-nama bagian tubuh.
7. Guru meminta semua siswa untuk mengecek jawaban
mereka. Guru lalu mengambil kartu kata nama-nama
anggota tubuh.
8. Guru memperlihatkan salah satu kartu nama anggota
tubuh dan membacakannya. Minta salah satu siswa
untuk menempelkan kartu nama tersebut di dekat
bagian tubuh sesuai dengan yang dimaksud.
9. Guru memperlihatkan kartu yang lain,
membacakannya, dan meminta siswa yang lain untuk
menempel kartu nama tersebut. Begitu seterusnya
sampai semua kartu nama anggota tubuh tertempel
pada gambar.
10. Guru dan siswa mengecek bersama. Guru menunjuk
salah satu bagian tubuh dan menyebutkan namanya.
Guru lalu membaca kartu nama anggota tubuh yang
tertempel di dekat anggota tubuh tersebut. Cocok atau
tidak ya antara nama anggota tubuh di kartu dengan
anggota tubuh yang dimaksud.
11. Jika ada kartu nama yang salah tempel, minta siswa
lain untuk membetulkannya.
12. Setelah semua kartu nama anggota tubuh sudah
dicek, guru lalu membacakan semua kartu nama
anggota tubuh sambil menunjuk anggota tubuh yang
dimaksud. Siswa menirukan bacaan dari guru. (lihat
buku siswa halaman 39)
13. Setelah siswa menirukan, guru dan siswa bersama-
sama membaca nyaring nama-nama bagian tubuh
sambil guru menunjuk nama dan anggota tubuh yang
dimaksud.
14. Guru lalu bertanya kepada siswa, bagaimana ya
caranya supaya badan sehat. (siswa akan memberi
banyak jawaban, salah satunya adalah makan)
15. Guru bertanya kepada siswa, bagaimana sikap yang
harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
16. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, guru meminta
siswa menggali informasi dari teman sebangku
tentang aturan saat makan di rumah.
17. Siswa akan bertanya jawab, yaitu bagaimana sikap
yang harus ia tunjukkan di rumah saat hendak makan,
sedang makan, dan selesai makan.
18. Guru lalu meminta siswa berpasangan dengan
seorang teman di sebelah kanannya (bisa juga
dengan teman sebangku/semeja). Setiap pasangan
saling bertanya jawab/diskusi tentang aturan saat
makan.
 Jenis pertanyaan dipandu oleh guru, seperti:
apakah tadi pagi sudah makan? Sebelum makan,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
apakah ada yang harus kamu lakukan? Kalau
makan di mana, di meja makan atau boleh dimana
saja? Kalau makan, apakah bersama-sama dengan
anggota keluarga atau sendiri-sendiri?
 Bagaimana sikap saat makan? Bagaimana sikap
jika sudah selesai makan?
19. Kemudian guru meminta perwakilan siswa untuk
menunjukkan tentang sikap saat makan di rumah.
20. Setelah selesai, guru minta siswa mengamati buku
siswa halaman 40.
 Apakah dari hasil diskusi tentang aturan sikap
siswa saat hendak, akan, dan setelah makan ada
yang sesuai dengan gambar di buku siswa?
21. Setelah itu guru merangkum semua jawaban siswa
dan menyampaikan informasi tentang aturan di rumah
tentang makan. Secara umum aturan pada saat
makan adalah sebagai berikut:
Mencuci tangan sebelum makan
Berdoa sebelum makan
Makan sambil duduk
22. Guru menanamkan kepada siswa untuk mengikuti
aturan di rumah saat makan.
23. Sebelum kegiatan ditutup, siswa dan guru bergerak
bersama dalam sebuah ragam gerak “Kepala pundak
lutut kaki”. (lihat di buku siswa pada halaman 41).

24. Guru memberi contoh terlebih dulu, lalu siswa


mengamati dan kemudian mengikuti. Guru dan siswa
bergerak sesuai dengan irama lagu tersebut. Guru
memberikan instruksi untuk gerak dasar sebelum
siswa mengikuti ragam gerak “Kepala pundak lutut
kaki”. Instruksi gerak dasar tersebut adalah:
 Sikap berdiri, pandangan ke depan
 Kedua tangan di pinggang
 Kedua kaki dibuka, lutut ditekuk
 Gerak kepala tengok kanan dan kiri
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
25. Awalnya bersama-sama. Lalu bergantian per 10 orang
siswa mengulangi gerakan tariannya.
26. Setelah menari, semua siswa mengerjakan latihan di
buku siswa halaman 42 dan 43.
1. Guru Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-
kelompok diskusi.
2. Secara berkelompok siswa diminta untuk mengamati
alat peraga peredaran darah pada
manusia.(Mengamati)
3. Guru menstimulus daya analisis siswa dengan
mengajukan pertanyaan: Apa saja organ – organ
peredaran darah pada manusia yang tampak pada
alat peraga? (Mandiri : menumbuhkan rasa ingin
tahu/Critical Thinking)
4. Siswa diminta menyebutkan bagian-bagian jantung
yang terlibat dalam proses peredaran darah
(Communication)
5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang proses
peredaran darah pada manusia
6. Guru menciptakan suasana demokratis dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya tentang materi yang telah di sampaikan
(bertanya, Communication)
7. Secara berkelompok guru meminta siswa untuk
menggambar organ peredaran darah pada
manusia.beserta cara kerjanya. ( LKPD 1 )
(Collaboration, Creatif)
8. Guru mengapresiasi hasil gambar siswa yang telah
dikumpulkan.
9. Guru menjelaskan tentang denyut Jantung ketika
memompa darah yang bisa dirasakan pada denyut
nadi dengan menekan pada pergelangan tangan dan
bagian leher di bawah telinga dengan menggunakan
jari tangan( Telunjuk,jari tengah dan jari manis ).
10. Guru Melemparkan sebuah pertanyaan Apakah ada
hubungannya kecepatan denyut nadi dengan aktifitas
yang berat?
11. Untuk menjawab masalah tersebut guru meminta
perwakilan satu orang siswa setiap kelompok untuk
keluar ruangan lari mengelilingi lapangan bola volley
satu kali putaran untuk membandingkan kecepatan
denyut nadi orang yang aktif beraktifitas dengan
orang yang hanya duduk di tempat/diam. (Problem
Solving)
12. Guru meminta masing-masing siswa untuk
menempelkan ketiga jari tangan kanan (telunjuk,Jari
tengah, dan Jari manis) pada pergelangan tangan kiri atau
pada bagian leher bawah telinga , lalu menekannya secara
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
perlahan dan merasakan serta menghitung denyut nadi
selama 15 detik dikalikan 4
13. Guru melakukan penilaian hasil belajar siswa.
1. Di akhir kegiatan, guru mengulang kembali nama-
Penutup 20 Menit
nama bagian tubuh.
2. Guru melakukan refleksi sebelum menutup kegiatan:
 Bagaimana perasaan kalian mengikuti kegiatan
hari ini?
 Kegiatan apa yang paling kamu sukai? Mengapa?
 Kegiatan mana yang paling mudah/sulit?
Mengapa?
3. Setelah refleksi, guru memimpin siswa untuk berdoa
sebelum pulang.
4. Guru mempersilahkan siswa pulang. Siswa memberi
salam pada guru.
5. Tiba di rumah, siswa memberi salam kepada orang
tua.

H. PENILAIAN

1. Lingkup Penilaian : Sikap, Pengetahuan, Keterampilan


2. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Lembar observasi Unjuk Kinerja

3. Bentuk Instrumen Penilaian


a. Penilaian Sikap : Rubrik pengamatan
b. Penilaian Pengetahuan : Pilihan ganda dan Uraian
c. Penilaian Keterampilan : Rubrik pengamatan
4. Remedial : Memberikan remedial bagi siswa yang belum tuntas.
5. Pengayaan :Memberikan pengayaan bagi siswa yang sudah tuntas.

Mengetahui Jiwa Baru, 11 November 2023


Guru Kelas
Kepala Sekolah

HARMIYANTI,S.Pd.I TRI ANGGRIAWAN


NIP 196704201991022001
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )

LKPD 1
MENGGAMBAR ORGAN TUBUH PANCA INDRA

Nama Kelompok :…………

Pertanyaan ;

1. Gambarkan bagian hidung manusia !

2. Tuliskan apa kegunaan hidung untuk manusia !


LKPD 2

Format Penilaian Diri Aspek Sikap:


LKPD 3 MEMBUAT PANTUN

Nama kelompok :……………….

Pertanyaan :

Buatlah satu pantun dengan tema “ Hidup sehat peredaran darah lancar“ !

Anda mungkin juga menyukai