Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL

UPBJJ-UT SURABAYA

UNIVERSITAS TERBUKA

Nama : NUR FADILAH

NIM : 858711725

Kelas/ Semester :A/5

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : PGSD

Kode/ Nama Mata Kuliah : PDGK4205 / PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Tugas Tutorial : 2

Silahkan kerjakan Latihan 2 dengan benar!

No. Soal Skor


1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya 30
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model
jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia
hanya 3 model pembelajaran yang ias diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari
masing-masing model.

Jawaban :
3 model pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Indonesia, yaitu :
a. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang
kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan
tema
tersebut dengan mata pelajaran terkait. Dari subtema tersebut diharapkan aktivitas
siswa dapat berkembangan dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut :
- Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati.
- Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman.
- Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke
dalam semua bidang isi pelajaran.
Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut :
- Langkah yang sulit pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah
menyeleksi tema.
- Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal, sehingga hal ini
hanya berguna secara artifisial didalam perencanaan kurikulum.
- Guru dapat menjaga misi kurikulum
- Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan dari pada pengembangan
konsep.
Contoh penggunaan dari Model Jaring Laba-laba (Webbed) sudah ditentukan bersama
adalah "Keluarga". Dari tema dikembangkan dan dipadukan menjadi subtema yang
ada pada beberapa mata pelajaran, yaitu:
- IPS
Standar Kompetensi : Mendeskripsikan lingkungan rumah
Siswa diajarkan untuk mendeskripsikan lingkungan rumahnya masing-masing.
- Matematika
Standar Kompetensi : Mengenal bangun datar
Siswa diajarkan tentang bentuk-bentuk bangun datar misalnya, pintu rumah
berbentuk
persegi panjang, jendela berbentuk persegi.
- Bahasa Indonesia
Standar Kompetensi : Memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
b. Model Keterhubungan (Connected)
Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan 1 konsep dengan konsep lain, 1 topik dengan
topik lain, 1 keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang dilakukan
dalam 1 hari dengan tugas-tugas yang dilakukan dihari berikutnya, bahkan ide-ide
yang dipelajari dalam 1 semester dengan ide-ide yang akan dipelajari pada
semester
berikutnya didalam 1 mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu Model Keterhubungan yaitu:
- Dengan mengaitkan ide-ide dalam 1 mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan
gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada
satu aspek.
- konsep kunci dikembangkan siswa terus menerus sehingga terjadi internalisasi.
- mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptilisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur angsur
dan memudahkan tranfer atau pemindahan ide-ide tersebut dalam memecahkan
masalah.
Kelemahan pembelajaran terpadu Model Keterhubungan yaitu:
- Bebagai mata pemlajaran didalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak
terkait, walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran
(interdisiplin)
- Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran
tetap
terfokus tanpa merentangkan konsep dan ide antara mata pelajaran.
- Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide-ide dalam suatu
mata
pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan
yang
lebih global dengan mata pelajaran lain.
Contoh Penerapan model keterhubungan dalam pembelajaran misalnya, bidang studi
IPA kelas 4 SD dengan tema air dan pengangkutannya. Dengan konsep antara lain:
- air merambat melalui celah-celah kecil (gejala fisika),
- air yang diserap akan diangkut melalui pembuluh kayu ke daun-daun (gejala bilogis)
- air dari suatu wadah dialirkan melalui suhu kompor dapat mengairi beberapa pot
bunga (teknologi).
c. Model Keterpaduan
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar
mata pembelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata
pelajaran dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan
keterampilan,
konsep, sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Berbeda
dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan tema dan pengembangan
sebagai langkah awal, maka dalam model keterpaduan tema yang terkait dan
bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingn dicari dan dipilih oleh
guru
dalam tahap perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep,
keterampilan dan sikap yang diajarkan dalan satu semester dari beberapa
mata
pelajaran, selanjutnya dipilih beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang
memiliki
keterhubungan yang erat dan tumpang tindih di antara berbagai mata pelajaran.

Kekuatan Model Keterpaduan yaitu:


- Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara
berbagai mata pelajaran.
- Memungkinkan pemahaman antar mata pelajaran dan memberikan
penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.
- Mampuh membangun motivasi.
Kelemahan Model Keterpaduan yaitu :
- terletak pada guru yaitu, guru harus menguasai konsep, sikap, dan keterampilan
yang diprioritaskan
- penerapannya yaitu, sulitnya menerapkan tipe ini secara penuh.
- tipe ini memerlukan tim antar bidang studi, baik dalam perencanaan maupun
pelaksanaan
- pengintegrasian kurikulum dengan konsep dari masing-masing bidang studi
menuntut adanya sumber belajar yang beraneka ragam.
Contoh penerapan model keterpaduan yaitu : Guru mengajarkan topik yang tumpang
tindih dalam Matematika, SBK, IPS, Bahasa Indonesia, dan IPA
2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan 20
pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang
diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh
guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan
rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda
ajar.

3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku. 15

Skor Total 65

Anda mungkin juga menyukai