Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE 2

Kode MK : PDGK4205 NIM : 858904168

Nama MK : Pembelajaran Terpadu di SD NAMA : ELISA KHOIROTUN NADIROH

Prodi/Semester : PGSD S-1 / 5 Pokjar : UMBULSARI

Silahkan kerjakan Latihan 2 dengan benar!

No. Soal Skor


1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya 30
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model
jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia
hanya 3 model pembelajaran yang ias diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari
masing-masing model.

2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan 20


pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang
diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh
guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan
rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda
ajar.

3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku. 15

Skor Total 65

Jawaban!

1. 3 model pembelajaran yang diterapkan

1. Model Jaring Laba – Laba (Webbed)

Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba – laba adalah sebagai berikut :

a. Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat diminati.
b. Model jaring laba – laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.

c. Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan tema ke dalam semua
bidang isi pelajaran.

Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba – laba sebagai berikut :

a. Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba – laba adalah menyeleksi tema.

b. Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga hal ini hanya berguna secara
artifisial di dalam pencanaan kurikulum.

c. Guru dapat menjaga misi kurikulum.

d. Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada pengembangan konsep.

2. Model Keterhubungan (Connected)

Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:

a. Dengan mengaitkan ide – ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran yang
besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek.

b. Konsep – konsep kunci dikembangkan siswa secara terus – menerus sehingga terjadi internalisasi.

c. Mengaitkan ide – ide dalam suatu suatu mata pelajaran memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide secara berangsur – berangsur dan
memudahkan transfer atau pemindahan ide – ide tersebut dalam memecahkan masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:

a. Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak tidak terkait, walaupun
hubungan dibuat secara eksplisit antara mata pelajaran (interdisiplin).

b. Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama – sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus tanpa
merentangkan konsep – konsep dan ide – ide antara mata pelajaran.

c. Usaha – usaha yang terkonsentrasi untuk mengintegrasikan ide – ide dalam suatu mata pelajaran
dapat mengabaikan kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata
pelajaran lain.

3. Model Keterpaduan (Integrated)

Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran.
Kekuatan model keterpaduan antara lain:

a. Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata
pelajaran;

b. Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan penghargaan terhadap


pengetahuan dan keahlian;

c. Mampu membangun motivasi.


Kelemahan model keterpaduan antara lain:

a. Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh;

b. Mdoel ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan
keterampilan yang sangat diprioritaskan;

c. Model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan.

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu

Kelas :4

Tema. : 7. Indahnya keragaman Negriku

Subtema. : 3. Indahnya persatuan dalam kesatuan Negriku

Alokasi waktu : 6 x 35 menit

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
5. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan sistematis dan logis.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Bahasa indonesia

Kompetensi dasar Indikator pencapaian


Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada Mengidentifikasi pengetahuan baru pada teks
teks
Menyampaikan pengetahuan baru dari teks non- Menuliskan pengetahuan baru yang diperoleh
fiksi ke dalam bahasa tulisan dengan bahasa dalam teks bacaan dengan terperinci
sendiri
IPA

Kompetensi dasar Indikator pencapaian


Mengidentifikasi macam-macam gaya, Menjelaskan cara menghasilkan gaya dari
diantaranya : gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, berbagai benda yang ada di sekitar sekolah atau
dan gaya gravitasi halaman sekolah

3.

Anda mungkin juga menyukai