Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN SOAL 2

UNIVERSITAS TERBUKA JEMBER

KODE MK : PDGK4205
Nama MK : Pembelajaran Terpadu di SD
Prodi / semester : PGSD / 5
Tutor : Drs. Matoha, M.Pd

SOAL !

1. Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, isi dan unit tematisnya menurut
Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model pembelajaran
terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model keterhubungan
(connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian (sequenced), model bagian
(shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur (threaded), model keterpaduan
(integrated), model celupan (immersed), model jaringan (networked). Namun, saat dilihat
dalam konteks sekolah dasar di Indonesia hanya 3 model pembelajaran yang ias diterapkan.
Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan
contoh penggunaan dari masing-masing model.

2. Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman


belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan
dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh guru dengan
mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti
pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda ajar.

NAMA : MUZAFAR RIZKY KARIM


NIM : 858922388
KELAS : 5A
POKJAR GENTENG A

Jawaban :
1. Uraikan ketiga model tersebut beserta kekuatan dan kekurangannya dan beri
contohnya .
a. Model Jaring Laba-laba (Webbed)
Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema, yang
kemudian dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan
tema tersebut dengan mata pelajaran yang terkait. Dari subtema tersebut
diharapkan aktivitas siswa dapat berkembang dengan sendirinya.
Kekuatan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba adalah sebagai berikut.
 Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang
sangat diminati.
 Model jaring laba-laba relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang
belum berpengalaman.
 Model ini mempermudah perencanaan kerja tim untuk mengembangkan
tema ke dalam semua bidang isi pelajaran

Kelemahan pembelajaran terpadu model jaring laba-laba sebagai berikut.


 Langkah yang sulit dalam pembelajaran terpadu model jaring laba-laba
adalah menyeleksi tema
 Adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang dangkal sehingga
hal ini hanya berguna secara artifisial di dalam perencanaan kurikulum.
 Guru dapat menjaga misi kurikulum.
 Dalam pembelajaran guru lebih fokus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.

Berikut ini contoh penerapan model pembelajaran terpadu jaring laba-laba di SD:
Tema: Tanaman Obat Keluarga
1) Guru menuliskan tema "Tanaman Obat Keluarga" di bagian tengah kertas
atau papan tulis
2) Dari tema ini dikembangkan beberapa subtema, seperti:
 Bagian-bagian tanaman obat (IPA)
 Jenis-jenis tanaman obat di lingkungan sekitar (IPS)
 Khasiat tanaman obat (Bahasa Indonesia.
3) Untuk setiap subtema dibuat pertanyaan-pertanyaan rinci oleh guru
bersama siswa contoh:
 Apa saja nama bagian akar, batang, daun, bunga dan buah?
 Apa nama tanaman obat yang bisa ditemukan di halaman sekolah/
rumah?
 Tanaman jahe berkhasiat untuk mengobati penyakit apa saja?
4) Siswa diminta mencari informasi dari buku maupun internet sesuai
pertanyaan pada jaring laba-laba
5) Jawaban yang diperoleh dituliskan pada peta jaring laba-laba sesuai
subtema dan topik pertanyaan
6) Presentasi kelompok atau diskusi tentang jawaban jaring laba-laba
Dengan model ini pembelajaran tanaman obat menjadi lebih kontekstual dan
bermaknabagi siswa SD

b. Model keterhubungan (Connected)


Model keterhubungan adalah model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik
dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas-tugas yang
dilakukandalam satu hari dengan tugas-tugas yang dilakukan di hari berikutnya,
bahkan ide-ide yang dipelajari dalam satu semester dengan ide-ide yang akan
dipelajari pada semester berikutnya di dalam satu mata pelajaran.
Kekuatan pembelajaran terpadu model keterhubungan adalah:
 Enggan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki
keuntungan gambaran yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang
terfokus pada satu aspek.
 Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa secara terus-menerus sehingga
terjadi internalisasi.
 Mengaitkan ide-ide dalam suatu mata pelajaran memungkinkan siswa
mengkaji,mengkonseptualisasi, memperbaiki, dan mengasimilasi ide
secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ide-
ide tersebut dalam memecahkan masalah.

Kelemahan model pembelajaran keterhubungan adalah:


 Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan nampak
tidak terkait.walaupun hubungan dibuat secara eksplisit antara mata
pelajaran (interdisiplin)
 Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi
pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide
antara mata pelajaran.
 Usaha-usaha yang terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam
suatu mata pelajaran dapat mengabaikan kesempatan untuk
mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain.

Berikut adalah contoh penerapan model pembelajaran terpadu keterhubungan di


SD:
Tema:Transportasi

a) Sub tema:
 Angkutan darat (IPS)
 Rangka/mesin kendaraan ([PA)
 Keselamatan berlalu lintas (PPKn)
 Puisi tentang kendaraan (Bahasa Indonesia)

b) Guru menunjukkan keterhubungan antar sub tema:


 Jenis kendaraan darat ditentukan oleh bentuk rangka dan mesinnya
(IPS - IPA)
 Penggunaan helm dan sabuk pengaman saat naik sepeda/sepeda
motorpenting untuk keselamatan (IPA - PPKn)
 Siswa diminta membuat puisi tentang kendaraan favorit mereka
dengan menggambarkan bagian rangka dan mesinnya (Bahasa
Indonesia- IPA)

c) Evaluasi pembelajaran:
 Membuat poster tentang jenis transportasi beserta bagian pentingnya
 Permainan peran tentang keselamatan berkendara
 Menuliskan puisi tentang alat transportasi

Dengan model pembelajaran terpadu keterhubungan ini, pemahaman siswa SD


tentang transportasi menjadi utuh, saling berkaitan antar konten dari berbagai
mata pelajaran.

c. Model keterpaduan ( integrated)


Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antar
mata pelajaran. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran
dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan,
konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di dalam beberapa mata pelajaran.

Kekuatan model keterpaduan antara lain:


 Memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di
antara berbagai mata pelajaran.
 Memungkinkan pemahaman antarmata pelajaran dan memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian .
 Mampu membangun motivasi.

Kelemahan model keterpaduan antara lain:


 model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh.
 model ini menghendaki guru yang terampil, percaya diri dan menguasai
konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan;
 model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit
dilakukan baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan.

Berikut ini contoh penerapan model pembelajaran terpadu keterpaduan di SD:


Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku

Sub tema:
 Jenis-jenis hewan di lingkungan rumah (IPA)
 Jenis-jenis tumbuhan di lingkungan rumah
 Cara merawat hewan dan tumbuhan (SBdP)
 Manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia (IPS)

Kegiatan pembelajaran:
 Mengamati jenis hewan dan tumbuhan di lingkungan sekitar rumah
 Menggambar/menempelkan bagian-bagian tubuh hewan beserta fungsinya
 Praktik merawat hewan (memberi makan ikan) dan tanaman (menyiram
tanaman)
 Membuat poster tentang manfaat hewan dan tumbuhan bagi kehidupan
manusia
 Presentasi hasil pengamatan dan poster di depan kelas

Evaluasi:
 Menuliskan jenis hewan dan tumbuhan beserta bagian tubuh dan fungsinya
 Melakukan perawatan terhadap hewan/tumbuhan
 Menjelaskan manfaat hewan/tumbuhan secara lisan

Dengan model ini, siswa memperoleh pemahaman menyeluruh tentang hewan dan
tumbuhan dari berbagai mata pelajaran dalam satu kesatuan tema lingkungan
rumah.

2. Sebagai kegiatan utama,kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu ini memiliki


peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditetapkan. Oleh karena itu guru perlu mengidentifikasi secara sistematis tentang
kegiatan-kegiatan belajar apa saja yang memungkinkan dapat dilaksanakan dalam
pembelajaran terpadu agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan Kemampuan
yang diharapkan setelah Anda mempelajari adalah mampu menjelaskan makna
kegiatan inti pembelajaran terpadu dan memberikan contoh kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan guru dalam kegiatan inti pembelajaran. Kegiatan inti sering juga
disebut kegiatan instruksional. Pada dasarnya kegiatan ini merupakan kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan pengalaman belajar siswa
(learning experiences). Kegiatan inti dalam pembelajaran terpadu merupakan kegiatan
yang kompleks, terutama dalam proses penguasaan pengalaman belajar siswa
terhadap kemampuan yang telah dirumuskan secara terpadu. Dengan demikian, untuk
menumbuhkan pengalaman belajar siswa secara terpadu perlu ditempuh melalui
proses pembelajaran yang direncanakan secara matang.

Berikut ini rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk Tema


"PermainanTradisional" kelas 4 SD yang saya ajarkan:
1) Siswa diajak mengamati gambar dan video aneka permainan tradisional
Indonesia (congklak, engklek, gerobag sodor).
2) Melalui tanya jawab, siswa didorong untuk menemukan ciri-ciri setiap
permainan, aturan mainnya, serta manfaat dari permainan tradisional bagi
anak.
3) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok, dan tiap kelompok mencari
informasi lebih lengkap tentang satu jenis permainan tradisional (sejarah asal
usul, cara bermain, variasi).
4) Setelah diskusi dan pencarian data, setiap kelompok membuat poster kreatif
yang berisi informasi hasil temuannya tentang satu permainan tradisional.
5) Tiap kelompok melakukan presentasi poster di depan kelas. Kelompok lain
dipersilakan bertanya dan memberi masukan
6) Evaluasi pembelajaran dilakukan melalui kuis tebak gambar jenis permainan
tradisional beserta aturan mainnya
7) Siswa diminta merenungkan pentingnya melestarikan budaya bangsa melalui
bermain permainan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai