Anda di halaman 1dari 19

1.

Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit tematisnya menurut Robin

Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model pembelajaran terpadu yakni

diantaranya model penggalan (fragmented), model keterhubungan (connected), model sarang,

nested), model urutan/rangkaian (sequenced), model bagian (shared), model jaring laba-laba

(webbed), model galur (threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed),

model jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia hanya

3 model pembelajaran yang bisa diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model tersebut beserta

kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari masing-masing model !

2. Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan pengalaman belajar

siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa

secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh guru dengan mengacu pada kurikulum yang

berlaku di Sekolah Dasar. Uraikan rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema

di kelas yang Anda ajar !

3. Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku !

4. Buatlah Rancangan Pembelajaran berupa rpp dan silabus yang berbeda dari tugas 1
JAWABAN :

1. Menurut Prabowo (2000:3), dari kesepuluh model tersebut, ada 3 model yang dipandang layak
untuk dikembangkan dan mudah dilaksanakan pada pendidikan formal (sekolah dasar). Ketiga
model itu adalah the connected model (model keterhubungan), the webbed model (model jaring
laba-laba), dan the integrated model (model integrasi/keterpaduan). Selain itu juga, hanya 3
model tersebut yang digunakan pada kurikulum SD.
a. Model Keterhubungan (Connected)
The Connected Model (Model keterhubungan) yaitu dalam setiap mata pelajaran berisi
konten yang berkaitan antara topik dengan topik dan konsep dengan konsep dalam satu mata
pelajaran. Model ini penekanannya terletak pada perlu adanya integrasi inter bidang studi itu
sendiri. Skema pembelajaran terpadu model keterhubungan (the connected model) adalah sebagai
berikut : Pemahaman konsep 1 dapat digunakan untuk menjelaskan konsep 2, juga untuk
mendesain konsep 3.

Kekuatannya antara lain sebagai berikut:

 Adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh gambaran
yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk
melakukan pendalaman, tinjauan, memperbaiki, dan mengasimilasi gagasan secara bertahap
dan memudahkan proses transfer ide-ide tersebut dalam memecahkan masalah.
 Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa terus-menerus sehingga terjadi internalisasi
Sedangkan kelemahannya antara lain sebagai berikut :

 Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum menggabungkan
bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.
 Guru tidak didorong untuk kerja secara bersama-sama di dalam model ini sehingga
pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide- ide antar bidang
studi.
Contoh penggunaan The Connected Model (Model keterhubungan) : Bidang studi IPA
kelas IV SD dengan tema Air dan Pengangkutannya. Dengan konsep : (1) air merambat melalui
celah-celah kecil (gejala fisika); (2) air yang diserap akan diangkut melalui pembuluh kayu ke
daun-daun (gejala biologis); dan (3) air dari suatu wadah dialirkan melalui suhu kompor dapat
mengairi beberapa pot bunga (teknologi).

b. Model Jaring Laba-Laba (Webbed)


The Webbed Model (Model Jaring Laba-laba) merupakan salah satu model
pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut Padmono dalam
bukunya Pembelajaran Terpadu menyatakan Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk
mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring laba- labakan untuk isi
kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan tema untuk menyelidiki
keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik pendekatan tema ini untuk
mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema misalnya “transportasi”,
“penyelidikan”, dan lain-lain.

Skema model pembelajaran Jaring Laba-laba sebagai berikut:

Kekuatannya antara lain sebagai berikut :

 Untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi
tema yang menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang
karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa.
 Model jaring laba-laba relatif mudah dilakukan bagi guru-guru yang belum
berpengalaman.
 Model ini mempermudah perencanaan kerja tim sebagai tim antar bidang studi yang
bekerja untuk mengembangkan suatu tema ke dalam semua bidang isi pelajaran.
 Pendekatan tematik memberikan suatu payung yang jelas yang dapat memotivasi siswa.
 Memudahkan sisiwa untuk melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide berbeda yang terkait.
Sedangkan kelemahannya antara lain sebagai berikut :

 Banyak guru sulit memilih tema


 Guru cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa.
 Guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi kurang
berkembang.
Contoh penggunaan The Webbed Model (Model Jaring Laba-laba) :

Siswa dan guru menentukan tema, misalnya air. Maka guru dapat mengajarkan tema
air itu ke dalam sub-sub tema. Misalnya siklus air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis
air dari PDAM, yang tergabung dalam mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.
c. The Integrated Model (Model Integrasi/Keterpaduan)
The Integrated Model (Model Integrasi/Keterpaduan) yaitu pembelajaran yang
menggabungkan bidang studi dengan cara menemukan keterampilan, konsep dan sikap yang
saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan antar bidang studi. Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu mengatakan
bahwa model integrated kurikulum menyajikan satu pendekatan penyebrangan mata pelajaran
mirip dengan model “Shared”.

Model integrated memadukan mata pelajaran dengan latar prioritas kurikulum pada
tiap penemuan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan sikap-sikap yang tumpang
tindih mata pelajaran tersebut.

Skema model pembelajaran integrasi/keterpaduan sebagai berikut:

Kekuatannya antara lain sebagai berikut :

 Siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-macam bagian dari


mata pelajaran.
 Model ini mendorong motivasi siswa.
 Memungkinkan pemahaman antar bidang studi serta memberikan penghargaan
terhadap pengetahuan dan keahlian.

Kelemahannya antara lain sebagai berikut :


 Model ini sulit dilaksanakan secara penuh.
 Membutuhkan keterampilan tinggi, percaya diri dalam prioritas konsep,
keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran.
 Membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan mengajar
bersama.
Contoh model keterpaduan/ integrasi yaitu:

Guru menentukan konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang akan diajarkan dalam satu
semester dari beberapa bidang studi Bahasa Indonesia, PKn, IPA, dan IPS.

 Konsep dari Bahasa Indonesia:


 Mendiskusikan rencana kegiatan,
 Membahas maslah yang dihadapi
 Konsep dari PKn:
 Tenggang rasa,
 Percaya diri,
 Ketertiban, dan
 Kerajinan
 Konsep dari IPA:
 Siswa memahami pengertian, sifat-sifat gaya, serta mampu menerapkan dalam
rancang dan membuat karya berupa benda yang dapat digunakan untuk
memudahkan pekerjaan sehari- sehari.
 Konsep dari IPS
 Siswa mengenal jenis sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan Indonesia

2. Rancangan kegiatan inti pembelajaran kelas 4, tema 7 subtema 3 pembelajaran 1 :

o Siswa diberikan sebuah teks bacaan


JARUM KOMPAS DAN MAGNET BUMI

Apakah kamu punya kompas? Jika punya, coba perhatikan jarumnya. Jarum kompas
selalu menunjuk ke arah utara dan selatan. Kira-kira, kenapa begitu, ya?

Jarum kompas merupakan sebuah magnet. Magnet pada jarum kompas selalu
tergantung bebas di udara dan menunjuk ke arah utara dan selatan Bumi.

Kenapa?

Bumi yang kita tinggali merupakan sebuah bola magnet raksasa. Di bagian utara dan
selatan Bumi terdapat dua kutub magnet raksasa. Kedua kutub magnet yang
berlawanan itu akan saling menarik.

Jarum kompas memiliki sumber magnet dan selalu tertarik oleh magnet yang ada di
bagian utara dan selatan Bumi.

O iya, Teman-teman, setiap kutub magnet akan menarik kutub magnet lain yang
berbeda. Jadi, jangan heran kalau kutub utara magnet pada jarum kompas selalu
menunjuk ke arah kutub selatan magnet Bumi.

Sementara kutub selatan magnet jarum kompas selalu menunjuk ke arah kutub utara
magnet Bumi.

Nah, Teman-teman, hal itulah yang membuat jarum kompas selalu menunjuk ke arah
utara dan selatan Bumi. Dengan demikian, di mana pun kita berada, kompas tetap
akan menunjukkan arah utara dan selatan.

 Siswa berdiskusi membuat daftar kata sulit dari teks bacaan, selanjutnya mencari
artinya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia lalu menuliskan dalam buku
catatannya.
 Siswa berdiskusi untuk menentukan pokok pikiran setiap paragraf dalam bacaan.
 Guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan hasil diskusi kelompok
mereka.
 Guru membimbing agar adanya perbedaan pendapat antar kelompok siswa dapat
memperkaya wawasan siswa.
 Siswa melakukan percobaan untuk mengamati beberapa benda yang dapat ditarik
oleh magnet (gunting, peniti, sendok, garpu, dan tembaga).
 Siswa melanjutkan percobaan untuk mengetahui interaksi dua buah magnet
(interaksi antara kutub utara dan kutub selatan magnet yang saling tarik menarik,
dan interaksi antara kutub utara dan kutub utara, serta kutub selatan dan kutub
selatan magnet yang saling tolak menolak).
 Siswa berdiskusi untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan hasil
percobaan.
 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan percobaan berdasarkan data
hasil pengamatan.
 Guru menjelaskan cara kerja alat yang menggunakan magnet, misalnya kompas.
“Jadi, prinsip kerja kompas adalah adanya gaya tarik menarik antara magnet pada
jarum kompas dengan kutub magnet bumi. Jarum kompas yang terbuat dari
magnet memiliki kutub utara dan selatan dan akan selalu menunjuk arah utara dan
selatan.”
 Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan adanya gaya gravitasi
(Melemparkan sebuah benda ke atas, akan jatuh kembali ke bawah karena adanya
gaya gravitasi).
 Siswa berdiskusi kelompok untuk membahas hasil percobaan yang telah
dilakukan.
 Siswa diajak bertanya jawab untuk mengetahui manfaat dari gaya magnet dan
gaya gravitasi.
“Apa sajakah manfaat yang bisa kita rasakan dengan adanya gaya magnet dan
gaya gravitasi?”
3. 3 contoh lembar kerja siswa kelas 1 SD Tema 1 Diriku Subtema 2 Tubuhku :
LKS 1 (Pembelajaran 1)
LKS 2 (Pembelajaran 3)

Berilah tanda centang (√) pada gambar yang menunjukkan sikap duduk dan
jarak membaca yang benar dan salah !
GAMBAR BENAR SALAH
LKS 3 (Pembelajaran 5)
Susunlah huruf-huruf berikut agar membentuk kata yang benar ke dalam kotak !

1.

L–U–M–T–U

2.

T–G–A–N–N–A

3.
K–I–A–K

4.

H–D–I–U–N–G

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Kelas / Semester : V/1


Tema 1 : Organ Gerak Hewan dan Manusia
Sub Tema 1 : Organ Gerak Hewan
Pembelajaran Ke : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6 x 35 menit)

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran Agama yang dianutnya.
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) DAN INDIKATOR


Pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (ppkn)
No Kompetensi dasar Indikator
1. 1.1 Bersyukur kepada Tuhan 1.1.1 Mengamalkan nilia-nilai
Yang Maha Esa atas nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari
2. 2.1 Bersikap tanggung jawab, 2.1.1 Menerapkan sikap-sikap yang
cinta tanah air, dan rela berkorban sesuai dengan nilai-nilai yang
sesuai nilai-nilai sila Pancasila terkandung dalam sila Pancasila secara
tepat.
3. 3.1 Mengidentifikasi nilai-nilai 3.1.1 Mengidentifikasi sikap-sikap yang
Pancasila dalam kehidupan sehari- sesuai dengan nilai-nilai yang
hari terkandung dalam sila Pancasila.

4. 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menganalisis sikap-sikap yang


nilai-nilai Pancasila dalam sesuai dengan sila-sila Pancasila
kehidupan sehari-hari

IPS
No Kompetensi dasar Indikator
1. 3.1 Mengidentifikasi karakteristik 3.1.1 Menunjukkan perubahan alam
geografis Indonesia sebagai negara yang di sebabkan oleh perilaku
kepulauan/ maritim dan agraris serta manusia.
pengaruhnya terhadap kehidupan
ekonomi, sosial, budaya, komunikasi
serta transportasi.
2. 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Menuliskan tentang perilaku
karakteristik geografis Indonesia manusia yang mempengaruhi
sebagai negara kepulauan/ maritim Perubahan alam.
dan agraris serta pengaruhnya
terhadap kehidupan ekonomi, sosial,
budaya, komunikasi serta
transportasi

Bahasa Indonesia
No Kompetensi dasar Indikator
1. 3.1 Menentukan pokok pikiran 3.1.1 Menunjukkan ide pokok pada
dalam teks lisan dan tulis sebuah teks
2. 4.1 Menyajikan hasil identifikasi 4.1.1 Mengidentifikasi ide pokok
pokok pikiran dalam teks tulis dan yang terdapat dalam sebuah teks.
lisan secara lisan, tulis, dan visual.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan mengamati teks, siswa mampu mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Pancasila secara tepat.
2. Dengan berdiskusi, siswa mampu menganalisa sikap-sikap yang sesuai dengan
sila-sila Pancasila dengan percaya diri.
3. Dengan membaca teks, siswa menemukan contoh perubahan alam yang
diakibatkan karena perilaku manusia secara benar.
4. Dengan mengamati video, siswa mampu menuliskan tentang perilaku manusia
yang mempengaruhi Perubahan alam.
5. Dengan membaca dan menulis, siswa mampu menentukan ide pokok dari teks
secara benar.
6. Dengan membaca dan menulis, siswa mampu mengidentifikasi ide pokok yang
terdapat dalam sebuah teks

 Karakter siswa yang


diharapkan :
 Religius
 Nasionalis
 Mandiri
 Gotong Royong
 Integritas
 Kreatif
 Cinta Tanah Air
 Gemar Membaca

D. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN


 Pendekatan : Saintifik
 Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a 15 menit
menurut agama dan keyakinan masing-masing. Religius
 Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
”Organ Gerak Hewan”. Gotong Royong
 Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan
mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan. Communication
Inti  Pada awal pembelajaran, guru menstimulus ide, gagasan, dan 180 menit
motivasi siswa dengan memberikan narasi tentang contoh
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
sila Pancasila, yakni membantu orang yang membutuhkan.
Nasionalis
 Secara interaktif, guru memberikan penjelasan mengenai nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan
memberikan pendapat.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
 Catatan:
Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama bagi
tumbuh dan berkembangnya keterampilan mengemukakan
pendapat.
 Hasil yang diharapkan
- Siswa termotivasi untuk belajar lebih jauh.
- Siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai dalam sila-sila
Pancasila
- Keterampilan mengidentifikasi.
 Pada kegiatan Ayo Membaca, siswa membaca teks tentang nilai-
nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Integritas
 Alternatif kegiatan membaca
1. Alternatif 1: Guru memberikan waktu selama 5 menit dan
siswa diminta membaca dalam hati.
2. Alternatif 2: Guru menunjuk satu siswa untuk membacakan
teks tersebut dan meminta siswa lain menyimak.
3. Alternatif 3: Teks tersebut dibaca secara bergantian dan
bersambung oleh seluruh siswa.
 Setelah membaca, siswa menemukan dan menuliskan ide pokok
tiap paragraf.
 Hasil yang diharapkan
- Siswa mampu menyebutkan nilai-nilai yang terkandung
dalam sila-silaPancasila.
- Mandiri, cermat, dan bertanggung jawab dalam mengerjakan
tugas.
 Siswa diminta menganalisis sikap-sikap yang sesuai dengan sila-
sila pancasila. Critical Thinking and Problem Solving
 Alternatif Pelaksanaan Diskusi:
1. Guru menciptakan suasana interaktif dan atraktif dengan
mengajak siswa melaksanakan diskusi secara klasikal.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
para petugas diskusi, seperti pembawa acara,
sekretaris/notulis, dan lainlain. Sementara anak-anak yang
lain bertindak sebagai peserta diskusi.
3. Pembawa acara bertanggung jawab atas jalannya diskusi.
Pembawa acara juga bertugas untuk membacakan
pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta.
4. Notulis bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian yang
terjadi saat diskusi berlangsung, seperti pendapat-pendapat
yang disampaikan oleh peserta diskusi. Notulis juga bertugas
untuk membuat laporan dan kesimpulan hasil diskusi.
5. Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya
berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
pembawa acara.
6. Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru
mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa. Kemudian guru
memandu siswa untuk menarik kesimpulan.
 Catatan:
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Berikan umpan balik di sepanjang proses kegiatan, terutama bagi
tumbuh dan berkembangnya keterampilan eksplorasi,
pengumpulan data, dan komunikasi.
 Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif
penilaian, dengan melihat kedalaman dan kebenaran jawaban
siswa serta kelengkapannya. Mandiri
 Pada kegiatan Ayo Menulis, siswa menuliskan sikap-sikap
dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila.
 Siswa bisa memperhatikan perilaku orang-orang di sekitarnya,
baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat. Creativity and
Innovation
 Catatan:
Guru menciptakan suasana yang penuh keakraban, sehingga
muncul keberanian dan kepercayaan diri pada siswa untuk
mengungkapkan pendapatnya. Integritas
 Guru mengapresiasi setiap jawaban siswa, termasuk jika ada
jawaban yang kurang tepat.
 Setelah siswa diminta membuat daftar kebutuhan anggota
keluarganya yang diperoleh dari daerah lain.
 Alternatif Pelaksanaan Diskusi
1. Guru menciptakan suasana interaktif dan atraktif dengan
mengajak siswa melaksanakan diskusi secara klasikal.
Collaboration
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih
para petugas diskusi, seperti pembawa acara,
sekretaris/notulis, dan lainlain. Sementara anak-anak yang
lain bertindak sebagai peserta diskusi. Gotong Royong
3. Pembawa acara bertanggung jawab atas jalannya diskusi.
Pembawa acara juga bertugas untuk membacakan
pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh peserta.
4. Notulis bertugas untuk mencatat kejadian-kejadian yang
terjadi saat diskusi berlangsung, seperti pendapatpendapat
yang disampaikan oleh peserta diskusi. Notulis juga bertugas
untuk membuat laporan dan kesimpulan hasil diskusi.
5. Setiap peserta diskusi berhak mengemukakan pendapatnya
berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh
pembawa acara. Communication
6. Setelah siswa memberikan pendapatnya, guru
mengonfirmasi pendapat-pendapat siswa. Kemudian guru
memandu siswa untuk menarik kesimpulan.
 Alternatif jawaban:
 Kondisi geografis Indonesia adalah negara maritim dan
kepulauan.
 Jajaran pulau-pulaunya terbentang dari Sabang sampai Merauke
yang disatukan oleh laut. Integritas
 Keadaan alam bangsa indonesia sangat beragam dan bervariasi,
mulai dari laut, pantai, dataran rendah, lembah, bukit, hutan,
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pegunungan, sampai gunung. Selain itu juga sangat bervariasi,
mulai dari yang curah hujan rendah sampai dengan curah
hujannya sangat tinggi.
 Hasil yang diharapkan
- Siswa menyebutkan luas dan letak wilayah Indonesia.
- Siswa mampu bekerja sama, percaya diri mengungkapkan
pendapat, dan menghargai pendapat orang lain.
 Ayo Mencoba Creativity and Innovation
 Siswa menggambar peta wilayah RT tempat tinggalnya.
 Guru berkeliling dan memandu siswa yang mengalami kesulitan.
 Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi setiap gambar siswa
siswa.
 Hasil yang diharapkan
- Siswa mengenal wilayah tempat tinggalnya.
- Siswa mampu menggambar dengan baik sesuai dengan
pengamatannya, imajinasi, dan kreativitasnya.
Penutup  Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil 15 Menit
belajar selama sehari Integritas
 Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Melakukan penilaian hasil belajar
 Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
Religius

F. MATERI PEMBELAJARAN
 Mengidentifikasi sikap-sikap yang sesuai denga nilai-nilai yang terkandung
dalam sila Pancasila.
 Menganilisa sikap-sikap yang sesuai dengan sila-sila pancasila.
 Menentukan ide pokok dari cerita teman

G. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAARAN


 Buku Siswa Tema : Organ Gerak Hewan dan Manusia Kelas V (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2017).
 Buku, gambar, teks
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a) Penilaian Sikap: Percaya diri, peduli, tanggung jawab, disiplin
b) Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis
c) Penilaian Keterampilan: Unjuk Kerja
2. Bentuk instrumen penilaian .
a) Sikap
 Disiplin
 Tanggung jawab
 Peduli
 Percaya Diri
b) Pengetahuan
Siswa mengerjakan soal-soal latihan tertulis, remedial, dan pengayaan pada buku
siswa.
Format Penilaian
Hasil Penilaian Pengetahuan
Aspek 1 Aspek 2
Nama Siswa Belum Tercapai Belum
Tercapai
Tercapai () Tercapai
()
() ()

Keterangan:
1. Aspek 1: Mengidentifikasi luas, letak, dan kondisi geografis wilayah Indonesia.
2. Aspek 2: Menyebutkan sikap-sikap yang sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam sila Pancasila.
c) Keterampilan
Penilaian untuk kerja
1. Mencari ide pokok bacaan
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
Aspek
4 3 2 1
Menemukan Hampir semua Ada beberapa ide Sebagian ide
keseluruhan ide ide pokok pokok yang tidak pokok yang
Ketepatan
pokok dengan ditemukan tepat. ditemukan tidak
tepat. dengan tepat. tepat
Mampu Mampu Ada beberapa Sebagian besar
Menunjukkan
menunjukkan menunjukkan bukti pendukung bukti pendukung
bukti
bukti pendukung. hampir semua yang ditunjukan yang ditunjukkan
pendukung
bukti pendukung. tidak tepat. tidak tepat.
Keseluruhan ide Keseluruhan ide Keseluruhan ide Keseluruhan ide
pokok ditemukan pokok ditemukan pokok ditemukan pokok ditemukan
Waktu
dengan sangat dengan cepat. dengan cukup dengan sangat
cepat. cepat. lambat.
Keterampilan Keseluruhan Keseluruhan Sebagian besar Hanya sebagian
Penulisan: hasil penulisan hasil penulisan hasil penulisan kecil hasil penulisan
Ringkasan ringkasan yang ringkasan yang ringkasan yang ringkasan yang
dibuat dengan sistematis dan sistematis sistematis sistematis dan benar
benar, benar dan benar dan benar menunjukkan
sistematis menunjukkan menunjukkan menunjukkan keterampilan
dan jelas, yang keterampilan keterampilan keterampilan penulisan yang
menunjukkan penulisan yang penulisan yang penulisan yang masih perlu terus
keterampilan sangat baik, di baik. terus ditingkatkan.
penulisan yang atas rata-rata berkembang.
baik. kelas.

2. Menuliskan ide pokok dari bacaan


Perlu
Baik Sekali Baik Cukup
Aspek Bimbingan
4 3 2 1
Rumusan ide Keseluruhan ide Hampir semua Sebagian besar Hanya sebagian
pokok: Ide pokok ditulis ide pokok ditulis ide pokok ditulis kecil ide pokok
pokok ditulis dalam bentuk dalam bentuk dalam bentuk ditulis dalam
dalam bentuk kalimat. kalimat. kalimat. bentuk kalimat.
kalimat (Subjek +
Predikat).
Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa
Bahasa Indonesia yang baik dan yang baik dan yang baik dan Indonesia
yang baik dan benar digunakan benar digunakan benar digunakan yang baik dan
benar: Bahasa dengan dengan dengan sangat benar digunakan
Indonesia yang efisien dan efisien dalam efisien dalam dengan sangat
baik dan benar menarik dalam keseluruhan sebagian besar efisien dalam
digunakan keseluruhan penulisan. penulisan. sebagian kecil
dalam penulisan penulisan. penulisan.
ringkasan.
Keseluruhan Hampir Sebagian besar Sebagian kecil
Ketepatan: Ide ide pokok yang keseluruhan ide pokok yang ide pokok yang
pokok yang ditulis ditulis benar dan ide pokok yang ditulis benar dan ditulis benar dan
benar dan sesuai sesuai dengan ditulis benar dan sesuai dengan sesuai dengan
dengan bacaan. bacaan. sesuai dengan bacaan. bacaan.
bacaan.

Remedial
Tuliskan kembali luas dan letak wilayah negara Indonesia
Wilayah Indonesia
Luas Letak

Pengayaan
1. Sebutkan contoh perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan
bernegara! ........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................
2. Apa dampak positif dari luas dan letak wilayah
Indonesia? ........................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................

Anda mungkin juga menyukai