Anda di halaman 1dari 16

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU

MENURUT FOGARTY

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit


tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) dalam
bukunya How to Integrated the Curricula terdapat 10 cara atau model dalam
merencanakan pembelajaran terpadu, seeperti :

1. The connected model (model terhubung)

The Connected Model (Model Terhubung), yaitu dalam setiap mata


pelajaran berisi konten yang berkaitan antara topik dengan topik dan konsep
dengan konsep dalam satu mata pelajaran. Model ini penekanannya terletak pada
perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Fogarti (1991) menyatakan
bahwa di dalam mata pelajaran terdapat isi mata pelajaran yang dikaitkan,
misalnya topik dengan topik, konsep dengan konsep, dan ide-ide yang
berhubungan. Kaitan dapat diadakan secara spontan atau direncanakan terlebih
dahulu sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan efektif. Dalam model
connected ini secara sengaja menghubungkan kurikulum di dalam mata pelajaran
melebihi dari apa yang diasumsi siswa-siswa yang akan memahami hubungan
secara otomatis.

 Keuntungan :
Keuntungan yang diperoleh dalam model connected antara lain sebagai
berikut:
(1) Adanya hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan
memperoleh gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang
dijelaskan dan siswa diberi kesempatan untuk melakukan pendalaman,
tinjauan, memperbaiki, dan mengasimilasi gagasan secara bertahap dan
memudahkan proses transfer ide-ide tersebut dalam memecahkan
masalah.
(2) Konsep-konsep kunci dikembangkan siswa terus-menerus sehingga
terjadi internalisasi.

 Kekurangan :
Adapun kekurangan dalam model ini antara lain sebagi berikut:
(1) Model ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena
belum menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran
lain.
(2) Guru tidak didorong untuk kerja secara bersama-sama di dalam model
ini sehingga pelajaran tetap terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep
dan ide-ide antar bidang studi.

 Contoh Penerapan:
Penerapan model keterhubungan dalam pembelajaran misalnya, bidang
studi IPA kelas IV SD dengan tema Air dan Pengangkutannya. Dengan
konsep antara lain: (1) air merambat melalui celah-celah kecil (gejala
fisika); (2) air yang diserap akan diangkut melalui pembuluh kayu ke
daun-daun (gejala biologis); dan (3) air dari suatu wadah dialirkan
melalui suhu kompor dapat mengairi beberapa pot bunga (teknologi).

2. The webbed model (model jaring laba-laba)


The Webbed Model (Model Jaring Laba-laba) yaitu merupakan salah satu
model pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan tematik. Menurut
Padmono dalam bukunya Pembelajaran
Terpadu menyatakan Webbed menyajikan pendekatan tematik untuk
mengintegrasikan mata pelajaran. Satu tema yang subur dijaring laba-labakan
untuk isi kurikulum dan mata pelajaran. Mata pelajaran menggunakan tema untuk
menyelidiki keseuaian konsep, topik, dan ide-ide. Karakteristik pendekatan tema
ini untuk mengembangkan kurikulum dimulai dengan satu tema misalnya
“transportasi”, “penyelidikan”, dan lain-lain.

 Keuntungan :

Keuntungan pendekatan jaring laba-laba antara lain:


(1) Untuk mengintegrasikan kurikulum adalah faktor motivasisebagai hasil
bentuk seleksi tema yang menarik perhatian paling besar, faktor
motivasi siswa juga dapat berkembang karena adanya pemilihan tema
yang didasarkan pada minat siswa.
(2) Model jaring laba-laba relatif mudah dilakukan bagi guru-guru yang
belum berpengalaman
(3) Model ini mempermudah perencanaan kerja tim sebagai tim antar
bidang studi yang bekerja untuk mengembangkan suatu tema ke dalam
semua bidang isi pelajaran.
(4) Pendekatan tematik memberikan suatu payung yang jelas yang dapat
memotivasi siswa
(5) Memudahkan sisiwa untuk melihat kegiatan-kegiatan dan ide-ide
berbeda yang terkait.

 Kekurangan :
Kelemahan model ini antara lain:
(1) Banyak guru sulit memilih tema.
(2) Mereka cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang
bermanfaat bagi siswa.
(3) Guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep
menjadi kurang berkembang.

 Contoh penerapan :

Contoh dari penggunaan pembelajaran model ini adalah: siswa dan


guru menentukan tema misalnya air, maka guru-guru mata pelajaran
dapat mengajarkan tema air itu ke dalam sub-sub tema misalnya siklus
air, kincir angin, air waduk, air sungai, bisnis air dari PDAM yang
tergabung dalam mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan Bahasa.

3. The integrated model (model integrasi)

The Integrated Model ( Model Integrasi) yaitu pembelajaran yang


menggabungkan bidang studi denggan cara menemukan keterampilan, konsep dan
sikap yang saling berhubungan di dalam beberapa bidang studi. Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan antar bidang studi. Padmono dalam
bukunya Pembelajaran Terpadu mengatakan bahwa model integrated kurikulum
menyajikan satu pendekatan penyebrangan mata pelajaran mirip dengan model
“Shared”. Model integrated memadukan mata pelajaran dengan latar prioritas
kurikulum pada tiap penemuan keterampilan-keterampilan, konsep-konsep, dan
sikap-sikap yang tumpang tindih mata pelajaran tersebut.
 Keuntungan :
Keuntungan dari model ini yaitu:
(1) Siswa saling mengaitkan, saling menghubungkan diantara macam-
macam bagian dari mata pelajaran.
(2) Selain itu model ini juga mendorong motivasi murid.
(3) Memungkinkan pemahaman antar bidang studi serta memberikan
penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian.

 Kelemahan :
Kelemahannya yaitu:
(1) Model ini sulit dilaksanakan secara penuh;
(2) Membutuhkan keterampilan tinggi, percaya diri dalam prioritas konsep,
keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari mata pelajaran,
(3) Membutuhkan model tim ahli pada bidang dan merencanakan dan
mengajar bersama.

 Contoh penerapan :
Contoh dari model keterpaduan/ integrasi yaitu: guru menentukan
konsep-konsep, keterampilan dan sikap yang akan diajarkan dalam satu
semester dari beberapa bidang studi Bahasa Indonesia, PKn, IPA, dan
IPS.
 Konsep dari Bahasa Indonesia:
(1) Mendiskusikan rencana kegiatan,
(2) Membahas maslah yang dihadapi
 Konsep dari PKn:
(1) Tenggang rasa,
(2) Percaya diri,
(3) Ketertiban, dan
(4) Kerajinan
 Konsep dari IPA:
Siswa memahami pengertian, sifat-sifat gaya, serta mampu menerapkan
dalam rancang dan membuat karya berupa benda yang dapat digunakan
untuk memudahkan pekerjaan sehari-sehari.
 Konsep dari IPS
Siswa mengenal jenis sumber daya manusia dan ciri khas kebudayaan
Indonesia

4. The nested model (model tersarang)

The Nested Model ( Model Tersarang) yaitu model pembelajaran terpadu


yang merupakan pengintegrasian kurikulum dalam satu disiplin ilmu dengan
memfokuskan pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh guru
kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran
(content) yang meliputi keterampilan berfikir (thinking skill), keterampilan sosial
(social skill), dan keterampilan mengorganisir (organizing skill) Fogarty (1991:
23).

 Keuntungan :

. Memberi perhatian pada berbagai mata pelajaran yang


berbeda pada waktu yang bersamaan
 Kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena selain
memperdalam materi juga aspek keterampilan
seperti berfikir dan mengorganisasi. Setiap
mata pelajaran mempunyai dimensi ganda yang
berguna kelak untuk kehidupan siswa
mendatang.

 Kelemahan :
 Pelajar menjadi bingung dan kehilangan arah mengenai
konsep - konsep utama dari Suatu kegiatan atau ilmu
 Dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara tergesa-gesa
dan kurang cermat ma ka penggabungan beberapa materi dan
aspek keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa.

 Contoh penerapan :
Contoh : pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat aspek membaca,
menulis, berbicara, menyimak. Keempat aspek tersebut menjadi satu
keterpaduan yang menghasilkan ketrampilan berbahasa.

5. The fragmented model (model fragmen)

The Fragmented Model (model fragmen) Yaitu model pembelajaran


konvensional yang terpisah secara mata pelajaran atau model tradisional
yang memisahkan secara diskrit masing-masing mata pelajaran.
Keterpaduan model ini harus tercapai ketika satu satuan waktu telah
ditempuh, misalnya pada satu catur wulan. Keterpaduan pada model
fragmented terjadi jika siswa telah menyelesaikan seluruh runtutan kajian
atau materi pelajaran yang pada akhirnya seluruh satuan-satuan konsep itu
mencapai keutuhan, baik konsep, pemahaman suatu kajian, keterampilan
dan nilai. Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan cahaya
(content), prediksi (thinking skill), dan peta konsep (organizing skill).

Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui


Kurikulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa
pembelajaran terpadu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi jika
seorang guru memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh
pembelajaran satu kurun waktu tertentu memiliki kemampuan atau
kecakapan tertentu.
 Keungggulan :
 Adanya kejelasan dan pandangan yang terpisah dalam suatu
mata pelajaran.
 Guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan bidang
keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup
bahasan yang diprioritaskan dalam setiap pengajaran.

 Kelemahan :
 Keterhubungan menjadi tidak jelas: lebih sedikit transfer
pembelajaran
 Siswa tidak dapat mengintegrasikan konsep-konsep yang
sama, keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu
dengan yang lainnya
 Contoh penerapan :
Contoh: dalam satu pelajaran, terdapat materi perambatan cahaya (content),
prediksi (thinking skill), dan peta konsep (organizing skill). Yang merupakan
pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan berpikir, dan
ketramplan mengorganisir.
6. The sequenced model (model terurut)

The Sequenced Model (Model Terurut) yaitu model pembelajaran


dimana saat guru mengajarkan suatu mata pelajaran guru dapat
menyusun kembali topik mata pelajaran lain dalam urutan pengajaran itu
dalam topik yang sama atau relevan
 Keuntungan :
 Memfasilitasi transfer pembelajaran melin tasi beberapa
mata pelajaran.
 Dalam penyusunan urutan topik, guru memiliki keleluasaan
untuk menentukan sendi ri berdasarkan prioritas dan tidak
dibatasi oleh apa yang sudah tercantum dalam kurikulum.
Sedangkan dari sudut pandang siswa , pengurutan topik yang
berhub ungan dari disiplin yang berbeda akan membantu
mereka untuk memahami isi dari mata pelajaran terse\but.

 Kelemahan :
. Membutuhkan kolaborasi Yang terus menerus
dan kelenturan (fleksibilitas) yang tin ggi
karena guru-guru memiliki lebih sedikit otonomi
untuk mengurutkan (meran cang) kurikulum.
 Perlu adanya kerjasama antara guru-guru bidang studi agar
dapat mengurutkan materi, sehingga ada kesesuaian antara
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya
 Contoh penerapan :
Contoh: pada mata pelajaran IPA dan matematika tentang pengukuran.
Pelajaran IPA= suhu(Kelvin, derajat, Fahrenheit, Reamur. Pelajaran
matematika= cara pengolahan data. Dengan cara penambahan, pengurangan,
pembagian, dan perkalian.

7. The shared model (model terbagi)

The Shared Model (Model Terbagi) yaitu suatu model pembelajaran


terpadu dimana pengembangan disiplin ilmu yang memayungi
kurikulum silang. Misalnya Matematika dan IPA disejajarkan sebagai
ilmu pengetahuan
 Keuntungan :
 Terdapat pengalaman-pengalaman instruksional bersama,
dengan dua orang guru di dalam satu tim, akan lebih mudah
berkolaborasi.
 dalam hal mentransfer konsep secara lebih dalam, siswa
menjadi lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat
bantu media film untuk menanamkan konsep dari dua mata
pelajaran dalam waktu yang bersamaan.
 Kelemahan :
 Membutuhkan waktu, kelenturan komitmen dan
kompromi.
 Untuk menyususn rencana model pembelajaran ini
diperlukan kerja sama guru dari mata pelajaran yang
berbeda, sehingga perlu waktu ekstra untuk
mendiskusikannya.
 Contoh penerapan :
menggabungkan 2 mata pelajaran atau lebih dalam satu tema.

8. The threaded model (model pasang benang)

The Threaded Model (Model Pasang Benang) yaitu model pembelajaran


yamg menfokuskan pada metakurikulum yang menggantikan atau yang
berpotongan dengan inti materi subjrk. Misalnya untuk melatih keterampilan
berpikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran dicari materi yang
merupakan bagian dari problem solving. Seperti pada komponen memprediksi,
meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan
dan sebagainya.

 Keuntungan :

 Murid mempelajari mereka belajar; memfasilitas transfer


pembelajaran selanjutnya.
 Konsep berputar sekitar metakurikulum yang
menekankan pada perilaku meta kognitif.
Model ini membuat siswa dapat belajar
bagaimana seharusnya belajar di masa yang
akan datang sesuai dengan laju perkembangan
era globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah
materi untuk tiap mata pelajaran tetap murni
sehingga siswa yang mempunyai tingkat
pemikiran super dapat memiliki kekuatan
transfer pada keterampilan hidup.

 Kekuranagan :
 Disiplin-disiplin il mu yang bersang ku tan tetap
terpisah satu sama lain.
 Hubungan isi antar materi pelajaran tidak
terlalu ditunjukkan secara eksplisit sehingga
siswa kurang dapat memahami keterkaitan
konten antara mata pelajaran satu dengan yang
lainnya. Guru perlu memahami keterampilan
dan strategi yang digunakan siswa agar dapat
mengembangkan dirinya.

 Contoh penerapan:
di suatu mata pelajaran, membutuhkan pemecahan masalah dari mata pelajaran
lainnya.

9. The immersed model (model terbenam)


The Immersed Model ( Model Terbenam) yaitu model pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran dalam satu proyek.

 Keuntungan :

 Keterpaduan berlangsung didalam pelajar itu


sendiri
 Setiap siswa mempunyai ketertarikan mata
pelajaran yang berbeda maka secara
tidak langsung siswa yang lain akan belajar dari
siswa lainnya. Mereka terpacu
untuk dapat menghubungkan mata pelajaran yang
satu dengan yang lainnya.

 Kelemahan :
 Dapat mempersempit fokus pelajaran tersebut
 Siswa yang tidak senang membaca akan
mendapat kesulitan untuk mengerjakan
proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan
minat belajar. Guru perlu waktu
untuk mengorganisir semua kegiatan proyek yang
dilaksanakan oleh siswa yang
tersususn secara baik dan terencana sebelumnya

 Contoh penerapan :

seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia,
Komputer, juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada
kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMU dalam
bentuk proyek di akhir semester

10. The networked model (model jaringan)

The Networked Model ( Model Jaringan) yaitu model pembelajaran yang


berupa kerjasama antara siswa dengan seorang ahli dalam mencari data,
keterangan, atau lainnya sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau
yang diminatinya sehingga siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai
sumber. Sumber dapat berupa buku bacaan, internet, TV, atau teman, kakak,
orang tua dan sebagainya yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas
wawasan belajarnya sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin
tahunya yang besar dalam dirinya.

 Keuntungan :

 Bersifat proaktif, pelajar terstimulasi oleh


informasi , keterampilan atau konsep
-konsep baru
 iswa memperluas wawasan pengetahuan pada
satu atau dua mata pelajaran secara
mendalam dan sempit sararannya. Hal ini
umumnya muncul secara tidak sengaja
selama proses pembelajaran di kelas sedang
berlangsung.

 Kelemahan :
 Dapat memecah perhatian pelajaran; upaya-upaya menjadi
tidak efektif
 Kemungkinan motivasi siswa akan berubah sehingga
kedalaman materi pelajaran
menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat
hambatan dalam mencari
sumber.

 Contoh penerapan :
SUMBER :

https://www.kompasiana.com/istanti11/model-model-pembelajaran-
Terpadu_550112b8a333115b7451273a
http://rudy-unesa.blogspot.co.id/2011/01/ragam-model-pembelajaran-
terpadu.html

http://silfitri20pratama.blogspot.co.id/2013/11/ragam-model-pembelajaran-
terpadu.html

Anda mungkin juga menyukai