Anda di halaman 1dari 8

Silahkan kerjakan Latihan 2 dengan benar!

No. Soal Skor


1 Jika dilihat dari cara memadukan konsep, keterampilan, ias, dan unit tematisnya 30
menurut Robin Fogarty dan Jacobs (1991) setidaknya ada sepuluh model-model
pembelajaran terpadu yakni diantaranya model penggalan (fragmented), model
keterhubungan (connected), model sarang, nested), model urutan/rangkaian
(sequenced), model bagian (shared), model iasng laba-laba (webbed), model galur
(threaded), model keterpaduan (integrated), model celupan (immersed), model
jaringan (networked). Namun, saat dilihat dalam konteks sekolah dasar di Indonesia
hanya 3 model pembelajaran yang ias diterapkan. Telaah dan uraikan ketiga model
tersebut beserta kekuatan dan kelemahannya. Sertakan contoh penggunaan dari
masing-masing model.
Jawaban :
Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit
tematisnya, menurut seorang ahli yang bernama Robin Fogarty (1991) terdapat
sepuluh cara atau model dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh
cara atau model tersebut adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4)
sequenced, (5) shared, (6) webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9)
immersed, dan (10) networked. Secara singkat kesepuluh cara atau model
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 

1. 1.Model Penggalan (Fragmented)


Model fragmented ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas
pada satu mata pelajaran saja. Misalnya, dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia, materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran keterampilan berbahasa.
Dalam proses pembelajarannya, butir-butir materi tersebut dilaksanakan secara
terpisah-pisah pada jam yang berbeda-beda.
Menurut Padmono dalam bukunya Pembelajaran Terpadu melalui
Kurikulum Terpadu dalam Satu Disiplin Ilmu, mengatakan bahwa pembelajaran
terpadu melalui kurikulum terpadu fragmented terjadi jika seorang guru
memiliki keinginan agar siswa setelah menempuh pembelajaran satu kurun
waktu tertentu memiliki kemampuan atau kecakapan tertentu. Kelebihan
pembelajaran model ini adalah siswa menguasai secara penuh satu kemampuan
tertentu untuk tiap mata pelajaran, ia ahli dan terampil dalam bidang tertentu.
Sedangkan kekurangannya adalah Ia belajar hanya pada tempat dan sumber
belajar dan kurang mampu membuat hubungan atau integrasi dengan konsep
sejenis.

2. 2.Model Keterhubungan (Connected)


Model connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir
pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.
Butir-butir pembelajaran kosakata, struktur, membaca dan mengarang misalnya,
dapat dipayungkan pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Penguasaan butir-butir pembelajaran tersebut merupakan keutuhan dalam
membentuk kemampuan berbahasa dan bersastra. Hanya saja pembentukan
pemahaman, keterampilan dan pengalaman secara utuh tersebut tidak
berlangsung secara otomatis. Karena itu, guru harus menata butir-butir
pembelajaran dan proses pembelajarannya secara terpadu.
Kelebihan yang diperoleh dalam model connected ini adalah adanya
hubungan antar ide-ide dalam satu mata pelajaran, anak akan memperoleh
gambaran yang lebih jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan siswa diberi
kesempatan untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan
mengasimilasi gagasan secara bertahap. Kekurangan dalam model ini, model
ini belum memberikan gambaran yang menyeluruh karena belum
menggabungkan bidang-bidang pengembangan/mata pelajaran lain.

3. 3.Model Sarang (Nested)


Model nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan
konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya,
pada satuan jam tertentu seorang guru memfokuskan kegiatan pembelajaran
pada pemahaman tata bentuk kata, makna kata, dan ungkapan dengan saran
pembuahan keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berpikir
logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat
ungkapan dan menulis puisi. Pembelajaran berbagai bentuk penguasaan konsep
dan keterampilan tersebut keseluruhannya tidak harus dirumuskan dalam tujuan
pembelajaran.
Keterampilan dalam mengembangkan daya imajinasi dan berpikir logis
dalam hal ini disikapi sebagai bentuk keterampilan yang tergarap saat siswa
memakai kata-kata, membuat ungkapan dan mengarang puisi. Penanda
terkuasainya keterampilan tersebut dalam hal ini ditunjukkan oleh kemampuan
mereka dalam membuat ungkapan dan mengarang puisi.
Kelebihan model ini yaitu guru dapat memadukan beberapa
keterampilan sekaligus dalam pembelajaran satu mata pelajaran, memberikan
perhatian pada berbagai bidang penting dalam satu saat sehingga tidak
memerlukan penambahan waktu dan guru dapat memadukan kurikulum secara
luas. Kekurangannya adalah apabila taanpa perencanaan yang matang
memadukan beberapa keterampilan yang menjadi targget dalam suatu
pembelajaran akan berdampak pada siswa dimana prioritas pelajaran menjadi
kabur.

4.4. Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)


Model sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar
mata pelajaran yang berbeda secara paralel. Isi cerita dalam roman sejarah
misalnya, topik pembahasannya secara paralel atau dalam jam yang sama dapat
dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa, karakteristik kehidupan
sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut
perubahan makna kata. Topik-topik tersebut dapat dipadukan pembelajarannya
pada alokasi jam yang sama.
Kelebihannya yaitu dengan menyusun kembali urutan topik, bagian
dari unit, guru dapat mengutamakan prioritas kurikulum daripada hanya
mengikuti urutan yang dibuat penulis dalam buku teks, membantu siswa
memahami isi pembelajaran dengan lebih kuat dan bermakna. Sedangkan
kekurangannya yaitu diperlukkan kolaborasi berkelanjutan dan fleksibilitas
semua orang yang terlibat dalam content area dalam mengurutkan sesuai
peristiwa terkini.

5. 5.Model Bagian (Shared)


Model shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat
adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
Butir-butir pembelajaran tentang kewarganegaraan dalam PPKN misalnya,
dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran dalam Tata Negara, PSPB,
dan sebagainya.
Kelebihannya yaitu lebih mudah dalam menggunakannya sebagai
langkah awal maju secara penuh menuju model terpadu yang mencakup empat
disiplin ilmu, dengan menggabungkan disiplin ilmu serupa yang saling tumpang
tindih akan memungkinkan mempelajari konsep yang lebih dalam. Sedangkan
kekurangannya yaitu model integrasi antar dua disiplin ilmu memerlukan
komitmen pasangan untuk bekerjasama dalam fase awal, untuk menemukan
konsep kurikula yang tumpang tindih secara nyata diperlukan dialog dan
percakapan yang mendalam.

6. 6.Model Jaring Laba-laba (Webbed)


Selanjutnya, model yang paling populer adalah model webbed. Model
ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan
pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran
baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
Kelebihan pendekatan jaring laba-laba untuk mengintegrasikan
kurikulum adalah faktor motivasi sebagai hasil bentuk seleksi tema yang
menarik perhatian paling besar, faktor motivasi siswa juga dapat berkembang
karena adanya pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Sedangkan
kekurangan model ini adalah banyak guru sulit memilih tema. Mereka
cenderung menyediakan tema yang dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi
siswa, dan guru seringkali terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep
menjadi terabaikan.

7. 7.Model Galur/ benang(Threaded)


Model threaded merupakan model pemaduan bentuk keterampilan
misalnya, melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan
terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita dalam novel, dan
sebagainya. Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut meta-
curriculum.
Kelebihan dari model ini antara lain: konsep berputar sekitar
metakurikulum yang menekankan pada perilaku metakognitif; materi untuk tiap
mata pelajaran tetap murni, dan siswa dapat belajar bagaimana seharusnya
belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju perkembangan era
globalisasi. Sedangkan kekurangan yaitu hubungan isi antar materi pelajaran
tidak terlalu ditunjukkan sehingga secara eksplisit siswa kurang dapat
memahami keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya.

8.8. Model Keterpaduan (Integrated)


Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata
pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
Topik evidensi yang semula terdapat dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa
Indonesia, Pengetahuan Alam, dan Pengetahuan Sosial, agar tidak membuat
muatan kurikulum berlebihan cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu,
misalnya Pengetahuan Alam. Contoh lain, dalam teks membaca yang
merupakan bagian mata pelajaran.
Bahasa Indonesia, dapat dimasukkan butir pembelajaran yang dapat
dihubungkan dengan Matematika, Pengetahuan Alam, dan sebagainya. Dalam
hal ini diperlukan penataan area isi bacaan yang lengkap sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menyampaikan berbagai butir pembelajaran dari berbagai
mata pelajaran yang berbeda tersebut. Ditinjau dari penerapannya, model ini
sangat baik dikembangkan di SD.
Kelebihan dari model ini yaitu siswa saling mengaitkan, saling
menghubungkan diantara macam-macam bagian dari mata pelajaran.
Keterpaduan secara sukses diimplementasikan, pendekatan belajar yang
lingkungan belajar yang ideal untuk hari terpadu (integrated day) secara
eksternal dan untuk keterpaduan belajar untuk fokus internal. Selain itu model
ini juga mendorong motivasi murid. Sedangkan kekurangan yaitu model ini
sulit dilaksanakan secara penuh; membutuhkan keterampilan tinggi,percaya diri
dalam prioritas konsep, keterampilan dan sikap yang menembus secara urut dari
mata pelajaran; dan membutuhkan model tim ahli pada bidang dan
merencanakan dan mengajar bersama.

9. 9.Model Celupan/Terbenam (Immersed)


Model immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring
dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan
medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan
pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
Kelebihan dari model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan
mata pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan
belajar dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata
pelajaran yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan kekurangan dari model
ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat kesulitan untuk
mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat belajar.

1 10. Model Jaringan (Networked)


Terakhir, model networked merupakan model pemaduan pembelajaran
yang mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan
masalah, maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan
studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda.
Belajar disikapi sebagai proses yang berlangsung secara terus-menerus karena
adanya hubungan timbal balik antara pemahaman dan kenyataan yang dihadapi
siswa. Kelebihan dari model ini adalah siswa memperluas wawasan
pengetahuan pada satu atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit
sasarannya. Sedangkan kekurangannya adalah kemungkinan motivasi siswa
akan berubah kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja
karena mendapat hambatan dalam mencari sumber. (sumber: Robin Fogarty.
1991. How to Integrate the Curricula. Illinois: Skylight Publishing

2 Pada kegiatan inti pembelajaran terpadu memusatkan pada pembentukan 20


pengalaman belajar siswa (learning experiences) berkaitan dengan kemampuan yang
diharapkan dikuasai oleh siswa secara terpadu yang disusun dan direncanakan oleh
guru dengan mengacu pada kurikulum yang berlaku di sekolah Dasar. Uraikan
rancangan kegiatan inti pembelajaran terpadu untuk satu tema di kelas yang Anda
ajar.
Jawaban :
Pertama siswa diminta untuk mengamati atau membaca kembali tema yang kita
pelajari ,setelah itu saya mulai bertannya tentang apa tema pelajaran kita hari ini
seperti yang saya jelas di awal pertemuan,setelah siswa mengamati gambar dan
membaca saya meminta siswa untuk menceritakan pengalamannya sesuai dengan
gambar pada buku tema yang dipelajari,setelah semua menceritakan semua
pengalamannya saya mulai mengambil kesimpulan dan menjelaskan sehingga semua
siswa semakin memahami dan mengerti materi tema yang dipelajari.

3 Berikanlah contoh 3 lembar kerja siswa kelas 1 SD Tematik 1 dengan tema Tubuhku. 15
Skor Total 65

Anda mungkin juga menyukai