Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Semua jenis
karbohidrat berasal dari tumbuhan dan dihasilkan melalui proses fotosintesa. Sumber
utama karbohidrat antara lain serealia (terdiri dari padi, gandum, dan jagung) serta
olahannya (roti, tepung, mie, bihun, dsb), umbi-umbian, dan produk olahan seperti
gula, selai, dan sirup. Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang, dalam sehari-hari 50-
60% dari total energi berasal dari karbohidrat kompleks dan 5% dari total energi
berasal dari gula (sekitar 3-4 sendok makan setiap hari). WNPG (Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi) menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat sebanyak
19-30 gram setiap harinya.
Protein
Protein merupakan bagian terbesar penyusun tubuh setelah air. Protein berfungsi
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh, pembentukan antibodi, dan juga sumber
energi. Mutu protein ditentukan berdasarkan jenis dan proporsi asam amino, yaitu
protein komplit (bermutu tinggi) dan protein tidak komplit (tidak memiliki kandungan
asam amino esensial yang lengkap). Secara umum protein komplit dapat ditemukan
pada daging, ikan, dan produknya, sementara protein tidak komplit dapat ditemukan
pada biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang,
protein menyumbang 25% dari total energi sehari-hari.
Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi, memelihara suhu tubuh, dan memberi rasa
gurih pada makanan. Terdapat dua sumber lemak yaitu lemak hewani (yang berasal
dari hewan) dan lemak nabati (yang berasal dari tumbuhan). Contoh lemak hewani
adalah lemak hewan/gajih, mentega, krim, susu, keju, dan kuning telur, sedangkan
contoh lemak nabati adalah minyak tumbuhan (kelapa, kelapa sawit, kacang tanah,
kedelai, jagung, zaitun, biji bunga matahari, wijen), dan margarin. Menurut WNPG,
pada orang dewasa dalam sehari-hari 25% dari total energi berasal dari lemak.
Namun tetap saja ada kebutuhan khusus terhadap zat gizi pada kelompok lanjut usia, berikut
adalah jenis zat gizi yang dibutuhkan dengan jumlah tertentu:
Kalsium
Kalsium merupakan zat gizi utama yang berpengaruh pada kesehatan tulang, namun pada
kenyataannya ketika Anda bertambah dewasa, penyerapan kalsium untuk tulang semakin
berkurang. Kalsium akan kembali diserap oleh tubuh dari tulang yang kemudian
menyebabkan osteoporosis atau kerapuhan pada tulang. Menurut angka kecukupan gizi untuk
masyarakat Indonesia, disebutkan bahwa kebutuhan kalsium dalam sehari adalah sebesar
1000 mg. Sumber makanan yang memiliki kalsium tinggi yaitu, susu dan produk susu
lainnya, sayuran yang berdaun hijau tua, dan beberapa jenis protein hewani.
Lemak
Bagi seseorang yang sudah memasuki usia lanjut, mereka harus membatasi konsumsi
lemaknya, walaupun orang tersebut dalam keadaan sehat, atau tidak memiliki riwayat
penyakit degeneratif seperti stroke, penyakit jantung koroner, atau diabetes melitus. Jenis
lemak yang harus dihindari adalah lemak jenuh, seperti pada mentega, gajih pada daging sapi,
dan kulit ayam.
Serat
Masalah pada sistem pencernaan mungkin saja sering terjadi pada kelompok usia lanjut,
banyak dari mereka yang mengalami sembelit atau susah BAB. Sembelit dapat menyebabkan
iritasi pada sistem pencernaan, oleh karena itu untuk mencegah hal tersebut, asupan seratnya
harus tinggi. Sumber serat yang baik dan pengonsumsian yang sering, akan membantu
memudahkan makanan dicerna dengan baik dan memaksimalkan penyerapan zat gizi dari
berbagai sumber makanan yang dimakan. Kelompok usia lanjut dapat mengganti makanan
pokoknya dengan nasi merah atau nasi cokelat (yang memiliki lebih banyak serat
dibandingkan dengan nasi putih) dan berbagai jenis sayur dan buah-buahan.
Cairan
Semakin bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk memaksimalkan cairan dalam tubuh
untuk metabolisme berkurang. Tidak hanya itu, kelompok usia lanjut juga tidak lagi terlalu
peka dengan rasa haus, sehingga kelompok ini angat rentan untuk mengalami dehidrasi.
Dehidrasi akan mengakibatkan efek samping lain seperti kelelahan, tidak fokus, dan rasa
kantuk yang terus menerus muncul. Oleh karena itu, konsumsi air putih dan berbagai buah
yang mengandung air tinggi dibutuhkan oleh orang yang sudah berusia lanjut.
Zat besi
Zat besi banyak dikandung pada sumber protein hewani seperti, daging sapi, daging ayam,
hati sapi, dan beberapa sayuran berdaun hijau. Tubuh menggunakan zat besi untuk dijadikan
hemoglobin dalam darah. Hemoglobin digunakan tubuh sebagai alam transportasi oksigen
dan makanan ke berbagai jaringan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia.
Dianjurkan untuk mengonsumsi zat besi sebanyak 12 mg dalam satu hari.
Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin yang larut air sehingga mudah sekali hilang dalam tubuh. Di
dalam tubuh, vitamin C disimpan dalam bentuk kolagen, yang dibutuhkan untuk
menyembuhkan luka, menjaga kesehatan tulang dan gigi, serta memperlambat proses
penuaan dan keriput pada kulit. Vitamin C yang dibutuhkan dalam satu hari oleh kelompok
usia lanjut yaitu 75 mg dan dapat ditemukan di berbagai buah-buahan seperti buah berjenis
citrus.
Vitamin D
Vitamin yang sering kali disebut dengan vitamin matahari ini, berfungsi untuk membantu
penyerapan kalsium dan memperlambat hilangnya kalsium pada tulang. Sumber utama dari
vitamin D adalah sinar matahari, tepatnya sinar ultraviolet B. Walaupun Anda bisa
mendapatkan vitamin D dari sinar matahari, makanan yang mengandung vitamin D juga
perlu dikonsumsi untuk membantu menjaga jumlahnya dalam tubuh. Vitamin D banyak
dikandung dalam susu dan produk susu, daging sapi, hati sapi, dan minyak ikan. Seseorang
yang sudah berusia lanjut sebaiknya mengonsumsi suplemen vitamin D yang mengandung 10
mg vitamin D dalam sehari.
Seng
Seng atau zinc merupakan jenis zat gizi mikro yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh
dan banyak ditemukan dalam daging sapi dan kerang-kerangan. Setidaknya orang yang
berusia lanjut mengonsumsi sebanyak 13 mg dalam satu hari.